Lelahnya seorang ibu rumah tangga tentu tidak bisa dipandang sebelah mata. Selalu saja ada pekerjaan rumah yang harus diurus dari pertama kali membuka mata di pagi hari sampai memejamkan mata kembali di malam hari. Lelahnya seorang ibu
Sayangnya, tak semua orang memahami apa yang Bunda rasakan. Untuk itu, kenali beberapa tanda ibu rumah tangga mengalami kelelahan fisik dan mental, serta cara tepat mengatasinya.
Tanda Lelahnya Ibu Rumah Tangga Secara Fisik dan Mental
Berikut ini beberapa tanda lelahnya seorang ibu rumah tangga tengah secara fisik dan mental:
1. Mudah Marah
Sesekali marah mungkin hal yang wajar, Bun. Tapi kalau keseringan bahkan marah-marah karena hal sepele, bisa jadi Bunda sudah kepalang lelah dan butuh hiburan.
Seorang ibu yang terlalu lelah secara fisik maupun mental akan lebih mudah melampiaskan kemarahan pada suami atau pun anaknya.
Jadi, apabila sedang tidak ada masalah apa-apa tapi suasana hati gampang berubah-ubah, Bunda harus melakukan sesuatu yang menyenangkan.
2. Sulit Fokus
Saking banyaknya tugas dan pekerjaan rumah yang harus dilakukan, sering kali membuat Bunda merasa stres dan sulit fokus. Misalnya, menaruh cucian baju di garasi atau bahkan lupa menutup keran air.
Nah kalau sudah begini, Bunda jadi sulit konsentrasi dalam beraktivitas. Imbasnya, Bunda mungkin akan sering kali kehilangan fokus, bahkan bisa jadi sering lupa.
3. Sulit Tidur
Tanda lain yang umum dialami Bunda saat merasa kelelahan dan stres mengurus anak adalah sulit tidur. Hal ini yang sering kali membuat kondisi mental Bunda semakin buruk.
Jika seharusnya Bunda bisa tidur lelap agar tubuh dan pikiran bisa pulih, tapi karena terlalu lelah secara psikis, sulit fokus, dan pikiran yang ke mana-mana, Bunda jadi sulit untuk memejamkan mata dan beristirahat.
4. Mulai Cuek dengan Diri Sendiri
Rasa lelah sudah pasti mempengaruhi hal ini. Ditambah lagi dengan rasa bosan karena melakukan rutinitas yang sama setiap harinya tanpa jeda.
Dua hal inilah yang kadang membuat Bunda malah mengabaikan diri sendiri. Alhasil, kesehatan pun menurun dan penampilan mungkin tidak lagi terurus.
5. Lebih Banyak Diam
Seorang ibu biasanya identik dengan kebawelan. Apalagi jika sudah memiliki anak, biasanya Bunda akan jadi orang yang super cerewet dan super sibuk.
Akan tetapi, waspada kalau tiba-tiba Bunda jadi lebih banyak diam, tidak peduli dengan urusan rumah tangga, hingga bahkan tidak pernah marah-marah saat melihat kekacauan di rumah.
Ini tanda lelahnya seorang ibu dan sangat butuh istirahat.
Cara Mengatasi Lelahnya Menjadi Ibu Rumah Tangga
Peran wanita sebagai istri dan ibu rumah tangga tentu bukanlah tugas mudah. Itulah sebabnya, tidak sedikit ibu rumah tangga yang mengalami stres.
Namun, Bunda tak perlu khawatir. Sebab, ada berbagai cara mengatasi lelahnya seorang ibu rumah tangga agar bisa menjadi Bunda yang bahagia. Berikut penjelasannya:
1. Pastikan Istirahat yang Cukup
Tidur yang cukup sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan, membuat pikiran lebih jernih, memperbaiki suasana hati (mood), dan memberikan energi yang dibutuhkan saat beraktivitas.
Jadi, sesibuk apa pun, jangan sampai Bunda tidak tidur malam, ya. Pastikan tidur minimal 7 jam setiap hari yang bisa dicicil juga dengan tidur siang sekitar 30 menit.
Usahakan tidur dan bangun selalu di jam yang sama tiap hari, termasuk di akhir pekan dan hari libur agar terbiasa menjalaninya.
Tidur yang cukup bisa membuat tubuh lebih bertenaga dan fokus.
2. Buat Rencana dan Atur Jadwal
Tidak semua tugas harus diselesaikan seketika, Bun. Jadi cobalah untuk mengurutkan tugas dari yang paling penting dan mendesak, sampai pekerjaan "remeh temeh" yang bisa dikerjakan nanti.
Dengan memiliki rencana yang teratur, Bunda dapat menghindari situasi darurat dan merasa lebih terorganisir.
3. Luangkan Waktu untuk Me Time
Sesibuk-sibuknya Bunda mengerjakan pekerjaan rumah serta mengurus anak dan suami, coba tetap luangkan sedikit waktu untuk me time.
Menyediakan waktu untuk “me time” bukanlah keputusan yang egois kok, Bun. Me time justru efektif untuk mengusir rasa lelah dan mengisi ulang energi agar Bunda menjadi ibu yang bahagia lahir batin.
Kalau kebutuhan Bunda sebagai seorang wanita terpenuhi, Bunda akan merasa lebih enteng mengemban rutinitas sehari-hari.
Jadi, sebisa mungkin gunakan waktu luang yang ada untuk “me time”. Lakukanlah hal-hal yang Bunda sukai dan membuat rileks, baik secara fisik maupun mental, dan usahakan tidak diganggu dengan kegiatan lainnya, ya.
Jika tidak bisa meninggalkan rumah untuk me time, Bunda bisa melakukan me time di rumah saja seperti menonton serial drama favorit, mendengarkan lagu, atau membeli makanan kesukaan, dan lain sebagainya.
4. Merawat Diri Sendiri
Menjadi ibu rumah tangga pasti Bunda lebih memilih fokus merawat suami dan anak-anak. Tapi jangan sampai lupa untuk merawat diri sendiri agar Bunda menjadi ibu yang bahagia.
Bunda bisa merawat diri dengan cara perawatan diri di rumah, seperti luluran dan maskeran, juga pakai daster yang cantik, untuk memanjakan diri.
5. Prioritaskan Diri Sendiri
Meskipun tugas-tugas rumah tangga bisa sangat mendesak, ingatlah bahwa Bunda juga perlu memprioritaskan diri sendiri.
Ini artinya, penting bagi Bunda untuk mengenali kemampuan dan batasan diri sendiri. Belajar untuk katakan ‘tidak’ ketika diperlukan adalah salah satu cara menjadi ibu yang bahagia.
Misalnya ketika Ayah meminta dibuatkan camilan sore tapi Bunda masih merasa kelelahan setelah seharian sibuk membersihkan rumah.
Nah sesekali Bunda bisa tawarkan Ayah untuk membeli sendiri makanan di dekat rumah. Untuk menu makan malam nanti, Bunda tetap akan buatkan setelah istirahat selesai.
6. Komunikasi Terbuka dengan Suami
Penting juga untuk Bunda bisa bicara terbuka dari hati ke hati dengan pasangan, anak-anak, atau anggota keluarga lainnya tentang perasaan Bunda untuk membantu mengurus keluarga dan menyamakan ekspektasi.
7. Delegasikan Tugas
Cara mengatasi lelahnya menjadi seorang ibu rumah tangga berikutnya adalah cobalah untuk mendelegasikan tugas-tugas rumah tangga.
Ya! Tidak ada salahnya meminta bantuan suami untuk ikut serta mengerjakan tugas-tugas rumah tangga.
Misalnya jika hari ini Bunda sudah menyapu, mengepel, mencuci pakaian, hingga menyetrika baju seharian. Bunda bisa meminta bantuan Ayah setelah pulang kantor untuk menyuapi si Kecil makan malam, atau mencuci piring setelah makan malam.
Ajak anak-anak juga untuk membantu dengan tugas-tugas sederhana sesuai dengan usia mereka. Misalkan, minta mereka membantu menyiapkan piring dan sendok untuk makan malam.
Mengajarkan tanggung jawab kepada anggota keluarga dapat meredakan beban Bunda dan memberikan pelajaran berharga kepada anak-anak.
8. Curhat dengan Sahabat Bunda
Ingatlah bahwa menjadi ibu bukan berarti harus sempurna. Sangat tidak mungkin untuk manusia bisa melakukan semuanya dengan sempurna tanpa cela.
Terimalah bahwa kadang ada hal-hal yang tidak bisa Bunda kendalikan atau selesaikan dalam waktu cepat.
Maka itu, penting juga memiliki teman curhat untuk meluapkan perasaan Bunda yang mungkin tidak semua orang mengerti.
Berkomunikasi dengan ibu-ibu rumah tangga lainnya dapat memberikan dukungan emosional dan saran berharga untuk mengatasi rasa lelah.
Semoga artikel ini dapat membantu mengatasi Bunda dari rasa lelah dalam menghadapi rutinitas sehari-hari, ya! Dengan menerapkan tips-tips di atas, niscaya Bunda bisa menjadi ibu rumah tangga yang sehat mental dan fisik.
Jangan lupa, Bunda juga bisa lho di gabung di Klub Generasi Maju untuk mendapatkan hadiah langsung seperti berbagai voucher potongan harga atau isi saldo hanya dengan menyelesaikan misi di setiap bulannya. Mulai dari voucher potongan harga, saldo dompet elektronik, sampai barang-barang kebutuhan rumah tangga menunggu Bunda.
Referensi
- Stay-at-Home Mom (SAHM) Burnout: Symptoms, Causes, & How to Cope. (2022). Choosing Therapy. https://www.choosingtherapy.com/stay-at-home-mom-burnout/
- How You Can Relieve Stress When You’re a Stay-at-Home Mom. (2016). Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/avoid-mommy-burnout-kids-all-day-4020217
- Why are stay-at-home parents so stressed out? - Today’s Parent - Today’s Parent. (2014, July 25). Today’s Parent. https://www.todaysparent.com/family/stay-at-home-parents-stressed-out/