Menjadi ibu rumah tangga adalah pekerjaan mulia yang penuh tanggung jawab. Namun, rumah ternyata juga bisa menjadi sumber stres dan masalah kesehatan mental ibu rumah tangga, lho. Bagaimana tidak? Bunda harus mengurus rumah tangga, memasak, mencuci pakaian, membersihkan rumah, mengasuh anak, juga mengurus suami.
Tugas-tugas domestik seperti inilah yang bisa menyebabkan stres berat, hingga memengaruhi psikologi ibu rumah tangga, terutama jika tidak ada bantuan dari orang lain.
Oleh karena itu, sebaiknya setiap ibu rumah tangga mengetahui cara menjaga kesehatan mental ibu rumah tangga agar tidak mudah stres dan mampu mengurus segala hal sesuai dengan rencana.
Penyebab Stres Psikologis pada Ibu Rumah Tangga
Anggapan bahwa mengurus rumah tangga adalah pekerjaan yang mudah dan bisa dilakukan semua orang sangat bisa membebani mental seorang ibu rumah tangga. Sebab dengan pemikiran tersebut, setiap ibu jadi diharapkan bisa menjalani hari-harinya dengan ikhlas dan tanpa mengeluh.
Ikhlas mengurus anak dan suami memang sudah pasti, ya, Bun. Tidak ada hal yang lebih membahagiakan bagi Bunda menjalani peran sebagai seorang ibu rumah tangga.
Akan tetapi, menjalani rutinitas harian tanpa jeda pasti membuah fisik dan mental lelah juga. Rasa lelah ini pun sangat manusiawi.
Namun jika dibiarkan terus, kelelahan mental ini bisa berubah jadi masalah psikologis yang serius, seperti depresi, gangguan kecemasan, dan lain sebagainya.
Selain itu, terdapat sejumlah alasan mengapa kesehatan mental ibu rumah tangga rentan mengalami stres atau depresi:
1. Melakukan Pekerjaan Fisik Terus Menerus
Tak bisa dipungkiri ya, Bun, kalau semua pekerjaan rumah tangga sudah pasti menguras tenaga.
Bayangkan saja, memasak, mencuci pakaian, membersihkan rumah, mengasuh anak, juga mengurus suami, semuanya termasuk ke dalam kegiatan atau pekerjaan fisik.
Ditambah lagi beberapa pekerjaan terkadang harus dilakukan secara bersamaan, seperti memasak sambil menggendong anak.
Semua aktivitas ini tidak hanya melelahkan secara fisik, tapi juga bisa membuat mental kewalahan karena Bunda harus tetap waspada sepanjang hari mengantisipasi segala hal. Mulai dari anak yang tiba-tiba menangis saat Bunda sedang menjemur baju suami yang jatuh sakit sepulang kantor saat si Kecil masih rewel.
2. Merasa Dihakimi
Ibu rumah tangga memiliki dedikasi yang sangat besar terhadap keluarganya. Itu artinya, apa yang dipakai anak, apa yang dimakan anak, sampai bagaimana anak berperilaku seakan-akan menjadi tanggung jawab Bunda.
Hal inilah yang membuat Bunda sering dihakimi oleh orang-orang di sekelilingnya. Jika ada yang salah pada anak, seperti anak terlalu kurus atau baju yang dikenakan kotor, maka Bunda yang akan disorot.
3. Sedikit Waktu Me Time
Beban pekerjaan rumah tangga yang seolah tidak ada habisnya membuat Bunda tidak memiliki waktu luang untuk sekadar beristirahat. Apalagi waktu untuk memanjakan diri sendiri.
Padahal, waktu untuk me time sangat dibutuhkan agar Bunda tidak merasa suntuk dengan aktivitas harian yang monoton.
Minimnya waktu luang inilah yang dapat membuat ibu rentan terhadap stres. Padahal, semua orang butuh waktu untuk bersantai dan beristirahat untuk mengisi ulang tenaga lho, Bun.
4. Masalah Rumah Tangga
Masalah yang terjadi di dalam rumah juga bisa mempengaruhi kesehatan mental ibu rumah tangga. Misalnya perbedaan pendapat dengan suami, bertengkar dengan si Kecil, serta kurangnya perhatian dan dukungan pasangan juga keluarga dalam mencari jalan keluar untuk permasalahan tersebut.
5. Merasa Tidak Diakui
Peran ibu rumah tangga sampai saat ini masih kerap dipandang sebelah mata. Kebanyakan orang menilai bahwa ibu yang bekerja jauh lebih baik dibandingkan ibu rumah tangga. Kondisi inilah yang akhirnya bisa membuat Bunda minder sebagai ibu rumah tangga.
Tanda Ibu Rumah Tangga Alami Stres Psikologis
Ada beberapa tanda dan gejala ibu rumah tangga mengalami stres psikologis, yakni:
-
Susah konsentrasi.
-
Sulit mengingat detail dan hal-hal kecil, seperti daftar belanjaan atau nama orang yang baru ditemui.
-
Sulit membuat keputusan, misalnya sulit menentukan mau memasak dulu atau cuci baju dulu.
-
Kelelahan fisik, pegal-pegal, cepat masuk angin, gampang sakit.
-
Merasa bersalah, merasa tidak berdaya.
-
Merasa pesimis atau cemas berlebihan.
-
Mudah marah dan gelisah.
-
Tidak lagi tertarik pada hal-hal yang dulu rasanya menyenangkan, termasuk pada hubungan seks.
-
Pola makan berubah, misalnya hilang selera makan atau justru makan lebih banyak dari biasanya.
-
Masalah pencernaan yang sulit hilang atau mudah kambuh meski sudah minum obat.
-
Susah tidur atau malah ingin tidur terus.
Tips Menjaga Kesehatan Mental Ibu Rumah Tangga
Kesehatan mental ibu rumah tangga sangat berhubungan dengan keharmonisan rumah tangga dan perkembangan anak. Ibu rumah tangga yang sehat dan bahagia secara mental akan mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga kesehatan mental ibu rumah tangga:
1. Luangkan Waktu untuk Me Time
Sesibuk-sibuknya Bunda dengan urusam rumah tangga, cobalah tetap meluangkan sedikit waktu untuk me time.
Menyediakan waktu untuk “me time” bukanlah keputusan yang egois kok, Bun.
Kalau ketenangan batin terpenuhi, Bunda akan merasa lebih senang melakukan rutinitas sehari-hari.
Jadi, sebisa mungkin gunakan waktu luang yang ada untuk “me time”. Lakukanlah hal-hal yang Bunda sukai dan membuat rileks, baik secara fisik maupun mental, dan usahakan tidak diganggu dengan kegiatan lainnya.
Jika tidak bisa meninggalkan rumah untuk me time, Bunda bisa melakukan me time di rumah saja seperti menonton serial drama favorit atau jalan-jalan sore naik motor.
Usahakan juga sempatkan waktu merawat diri sendiri, seperti scrubbing, luluran, maskeran, dan lain sebagainya.
2. Prioritaskan Diri Sendiri
Meskipun tugas-tugas rumah tangga bisa sangat mendesak, ingatlah bahwa Bunda juga perlu merawat diri sendiri.
Selain itu, penting juga untuk mengenali kemampuan dan batasan diri untuk menghindari kelelahan dan stres berlebihan. Belajar untuk mengatakan 'tidak' ketika diperlukan adalah langkah penting dari menjaga kesehatan mental Bunda.
Misalnya ketika Ayah meminta dibuatkan camilan sore tapi Bunda masih merasa kelelahan setelah seharian sibuk membersihkan rumah, nah sesekali Bunda bisa tawarkan Ayah untuk membeli makanan di dekat rumah. Untuk urusan makan malam nanti, Bunda tetap akan buatkan setelah istirahat selesai.
3. Cari Hobi yang Bisa Dilakukan Rutin
Dalam menjalani kehidupan sebagai ibu, tak ada salahnya Bunda melakukan hobi baru di sela-sela waktu. Misalnya saja membuat kue, membuat kerajinan tangan, menjahit, merajut, belajar merias diri, atau mencoba berjualan online.
Dengan demikian, bukan tak mungkin akan menjadi sebuah hal yang bermanfaat guna menambah pengalaman hidup. Bahkan, bisa saja dapat menambah pendapatan rumah tangga yang mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.
4. Delegasikan Tugas
Tips berikutnya agar tetap “waras” adalah mendelegasikan tugas-tugas rumah tangga. Ya! Tidak ada salahnya meminta ‘bantuan’ dari suami untuk ikut serta mengerjakan tugas-tugas rumah tangga.
Misalnya jika hari ini Bunda sudah menyapu, mengepel, mencuci pakaian, hingga menyetrika baju seharian, janganlah marah-marah kepada pasangan.
Mintalah Ayah bantu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga yang tidak pernah ada habisnya. Misalkan sesudah istirahat sepulang dari kantor, Ayah bisa turun tangan menyuapi si Kecil makan malam dan memandikannya.
Ajak anak-anak juga untuk membantu dengan tugas-tugas sederhana sesuai dengan usia mereka. Mengajarkan tanggung jawab kepada anggota keluarga dapat meredakan beban Bunda dan memberikan pelajaran berharga kepada anak-anak.
5. Curhat dengan Sesama Ibu Rumah Tangga
Penting juga untuk memiliki teman curhat guna meluapkan perasaan Bunda yang mungkin tidak semua orang mengerti. Bunda bisa berbagi cerita dan pengalaman dengan sesama ibu rumah tangga.
Berkomunikasi dengan ibu-ibu rumah tangga lainnya dapat memberikan dukungan emosional dan rasa solidaritas.
Tak hanya itu, mereka juga mungkin memiliki pengalaman dan saran berharga untuk mengatasi stres.
Semoga artikel ini dapat membantu menjaga kesehatan mental Bunda dalam menghadapi rutinitas sehari-hari, ya! Dengan menerapkan tips-tips di atas, niscaya Bunda bisa menjadi ibu rumah tangga yang sehat mental dan bahagia.
Jangan lupa, Bunda juga bisa lho di Klub Generasi Maju untuk mendapatkan hadiah langsung seperti berbagai voucher potongan harga atau isi saldo hanya dengan menyelesaikan misi di setiap bulannya. Mulai dari voucher potongan harga, saldo dompet elektronik, sampai barang-barang kebutuhan rumah tangga menunggu Bunda!
Referensi:
- The Stress of Being a Housewife. (2018, July 27). Exploring Your Mind. https://exploringyourmind.com/stress-being-housewife/
- Bernstein, S. (2021, April 9). How to Help a Depressed Spouse. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/depression/features/help-depressed-spouse
- How You Can Relieve Stress When You’re a Stay-at-Home Mom. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/avoid-mommy-burnout-kids-all-day-4020217