Bunda tentu sering mendengar wejangan dari sekitar kalau ibu-ibu itu tidak boleh stres saat sedang menyusui. Nah, ternyata nasihat ini ada benarnya. Karena selain mengganggu kesehatan mental Bunda, stres mempengaruhi asi.
Meski memang produksi ASI bisa dibantu oleh makanan sehat seperti daun katuk, jangan biarkan stres berlarut-larut. Karena stres bisa menyebabkan produksi ASI menurun, dan bahkan tidak dapat mengalir dengan lancar.
Yuk, cari tahu penyebabnya dan cara-cara yang bisa Bunda Lakukan untuk mengatasi stres selama masa menyusui!
Bagaimana Stres Mempengaruhi ASI?
Bunda mungkin tidak pernah menyadari kalau stres mempengaruhi asi dalam banyak cara. Pemicunya pun berbeda-beda.
Pada ibu menyusui, stres mungkin terjadi akibat perubahan menjalankan peran baru menjadi ibu sementara masih teringat betul bagaimana rasanya melahirkan yang tegang dan berlangsung lama.
Jika Bunda merasa stres dan banyak pikiran, tubuh akan bereaksi dengan menghambat pelepasan hormon prolaktin dan oksitosin. Kedua hormon ini yang memproduksi dan memicu pelepasan ASI
Ketika produksi dua hormon ini terhambat, kelenjar susu sebenarnya akan tetap memproduksi ASI dan ASI-nya pun akan tetap mengalir ke saluran susu Bunda. Akan tetapi, saluran susu tersebut tidak bisa melebar sepenuhnya.
Bagi si Kecil, efeknya akan terasa mirip seperti saat Bunda coba menyedot minuman dari sedotan yang tertekuk. Saat ia mencoba mengisap puting, di dalam payudara Bunda sebenarnya akan ada banyak cairan yang tertarik ke atas, tapi tidak dapat mengalir dengan bebas sehingga cairan yang bisa diteguk si Kecil hanya sedikit.
Apa Penyebab Stres pada Ibu Menyusui?
Stres pada ibu menyusui dapat menyebabkan produksi ASI menurun. Untuk itu, penting mengetahui penyebab stres pada ibu menyusui supaya bisa membantu Bunda untuk mencegah atau mengantisipasinya.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa memicu stres pada ibu menyusui dan menyebabkan produksi ASI menurun:
1. Masalah Saat Menyusui
Salah satu penyebab stres pada ibu setelah melahirkan bisa dipicu oleh masalah saat menyusui. Terkadang bayi kesulitan dalam menempel mulutnya pada puting ibu, terlebih jika terjadi nyeri dan pembengkakan payudara.
Selain itu, ada berbagai masalah payudara yang mungkin terjadi saat menyusui seperti mastitis, payudara berdarah, hingga saluran ASI tersumbat. Hal ini dapat membuat Bunda merasa frustrasi dan stres sehingga memengaruhi produksi ASI.
2. Pengalaman Setelah Melahirkan
Masa nifas setelah melahirkan sering memicu stres pada ibu menyusui. Entah itu karena si Kecil yang sulit melekat untuk menyusui, puting lecet, atau perawatan jahitan setelah melahirkan.
Kadang, rasa cemas dan ketakutan setelah harus menjalani persalinan dengan operasi caesar mendadak juga bisa menyebabkan ibu merasa stres di masa nifas. Inilah kenapa stres mempengaruhi ASI segera setelah melahirkan.
3. Tidak Percaya Diri Saat Menyusui
Stres mempengaruhi ASI dalam banyak cara, termasuk dari kepercayaan diri Bunda. Beberapa ibu mungkin tidak nyaman ketika harus memperlihatkan payudaranya sesaat setelah melahirkan, terutama saat melakukan inisiasi menyusui dini (IMD).
Keinginan memberikan yang terbaik untuk si Kecil pun sering kali membuat Bunda merasa khawatir terhadap kemampuan dalam menyusui.
Misalnya, kekhawatiran berlebih terhadap kualitas ASI atau cukup tidaknya ASI juga bisa menjadi penyebab stres pada ibu menyusui sehingga membuat produksi ASI sedikit.
Baca Juga: Cara Menyusui yang Benar agar Bayi Cukup ASI
4. Kelelahan
Kelelahan setelah melahirkan dan mngurus anak membuat Bunda tidak sempat istirahat. Tidak heran, karena seorang ibu harus siap siaga kapan pun saat si Kecil membutuhkannya. Hal ini juga yang bisa memicu stres pada ibu dan menjadi penyebab produksi ASI menurun.
5. Masalah Keluarga
Masalah keluarga juga bisa menjadi faktor umum penyebab stres, termasuk pada ibu menyusui. Adanya tekanan mental dari perubahan gaya hidup, tanggung jawab, rutinitas dan kebiasaan setelah memiliki anak pun dapat menjadi faktor yang memicu kemunculan masalah psikologis ini pada Bunda yang baru pertama kali melahirkan.
Selain itu, tekanan sosial dari keluarga atau media sosial terhadap cara atau kebiasaan dalam proses kehamilan, melahirkan, menyusui, bahkan mengurus anak turut menjadi penyebab stres.
Belum lagi pengeluaran yang besar selama fase kehamilan hingga kelahiran juga andil dalam memengaruhi tingkat stres Bunda.
Cara Menghadapi Stres pada Ibu Menyusui
Stres mungkin tidak bisa Bunda hindari dan penyebabnya bisa berbeda-beda pada tiap orang. Meski begitu, Bunda sebaiknya tetap melakukan berbagai upaya sebagai cara menghadapi stres pada ibu menyusui supaya produksi ASI tetap lancar.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi stres saat proses menyusui:
- Tetap lanjutkan menyusui dan pahami prosesnya.
- Memahami peran baru sebagai ibu dan menerima bahwa tidak semuanya dapat selalu berjalan lancar.
- Istirahat yang cukup.
- Minta bantuan anggota keluarga terdekat.
- Meluangkan waktu sejenak untuk diri sendiri.
- Lakukan olahraga secara rutin.
- Makan makanan bergizi.
- Minum cukup air.
- Cari udara segar.
- Lakukan hal yang disukai.
Nah, itu dia beberapa cara menghadapi stres pada ibu menyusui yang bisa Bunda lakukan. Ingat ya Bun, jangan ragu untuk pergi ke dokter atau psikolog bila Bunda masih mengalami kesulitan untuk mengendalikan stres. Sebab, kondisi emosional Bunda adalah salah satu faktor yang penting untuk mencukupi kebutuhan ASI si Kecil secara optimal.
Masih ingin tahu lebih banyak soal masa menyusui? Bunda bisa dapatkan lebih banyak tips lengkap yang maksimal manfaatnya seputar menyusui dengan mengunduh Panduan Menyusui. Semoga informasi ini bermanfaat, Bun, dan terus semangat mengASIhi si Kecil, ya!
Referensi:
- How to increase breast milk supply. (2022). BabyCenter. https://www.babycenter.com/baby/breastfeeding/how-to-increase-milk-supply_8487#articlesection2
- Verywell. (2016). How to Cope With the Stress of Breastfeeding. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/stress-and-breastfeeding-effects-causes-and-coping-4118241
- Zuly Daima Ulfa, & Yuli Setyaningsih. (2020). Tingkat Stres Ibu Menyusui dan Pemberian Asi pada Bulan Pertama. Jurnal Litbang, 16(1), 15–28. https://doi.org/10.33658/jl.v16i1.145
- Kripke, K. (2012, July 31). Postpartum Depression and Breastfeeding Challenges: The Connection. POSTPARTUM PROGRESS. https://postpartumprogress.com/postpartum-depression-and-breastfeeding-challenges-the-connection#:~