Facebook Pixel Code Baby Blues, Perasaan Sedih Tanpa Sebab Setelah Melahirkan

Kenali Baby Blues, Perasaan Sedih Setelah Melahirkan

Kenali Baby Blues, Perasaan Sedih Setelah Melahirkan

 

Kata orang, momen paling membahagiakan ketika menjadi seorang ibu adalah saat pertama kali melihat si Kecil lahir ke dunia. Rasa lelah dan sakit saat persalinan seakan seketika sirna saat melihat wajah mungilnya.

Namun, bagi sebagian ibu baru, rasa bahagia itu tidak berlangsung lama karena mendadak tergantikan dengan perasaan nelangsa, gelisah, tertekan, sedih, menangis tanpa sebab, hingga kekhawatiran berlebih seperti takut tidak bisa menjadi orang tua yang baik karena merasa kurang mampu merawat si Kecil. Hal inikah yang sedang Bunda alami sekarang?

Kalau jawabannya iya, Bunda tidak sendirian, kok. Perubahan emosi ini dinamakan baby blues, yang dapat dialami kebanyakan wanita setelah melahirkan dan penyebabnya dapat dijelaskan secara ilmiah. 

Kalau Bunda belum pernah mendengar istilah ini, yuk kita sama-sama cari tahu apa itu baby blues mulai dari penyebab, gejala, dan cara mengatasinya! 

Apa Itu Baby Blues?

Sindrom baby blues adalah bentuk depresi ringan yang terjadi setelah melahirkan.

Sindrom baby blues berwujud sebagai perasaan emosional yang intens atau perubahan suasana hati (mood) secara drastis yang bisa membuat Bunda tiba-tiba merasa murung, sedih, dan menangis atau mudah kesal atau tersinggung tanpa alasan jelas.

Kondisi ini juga bisa menyebabkan Bunda mengalami insomnia (susah tidur) karena mudah merasa cemas dan gelisah tanpa sebab.

Bunda juga mungkin merasa gugup, takut, dan khawatir bagaimana cara merawat atau menyusui si Kecil, hingga cemas dengan perubahan rutinitas hidup setelah melahirkan.

Secara tidak langsung baby blues juga dapat mempengaruhi kondisi si Kecil, Bun, karena baby blues dapat menyebabkan penurunan produksi hormon oksitosin (hormon bahagia) dan peningkatan hormon kortisol (hormon stres) yang membuat produksi ASI Bunda berkurang.  

Menurunnya hormon oksitosin dan meningkatnya hormon kortisol dapat menyebabkan bonding antara Bunda dan si Kecil tidak terbentuk dengan baik selama menyusui. 

Apa Penyebab Baby Blues?

Penyebab baby blues sejauh ini belum diketahui. Namun, baby blues sering dikaitkan dengan perubahan hormon setelah melahirkan. 

Selama masa nifas, produksi berbagai macam hormon kehamilan seperti hormon estrogen dan progesteron akan turun drastis untuk tergantikan dengan hormon-hormon lain. 

Estrogen itu sendiri terkait dengan produksi serotonin, yakni senyawa kimia dalam otak yang mengatur suasana hati, dan progesteron dapat membantu meningkatkan mood. Perubahan kadar hormon secara drastis dan tiba-tiba inilah, juga ditambah faktor lain seperti kesiapan fisik serta mental Bunda menjadi seorang ibu juga dapat berpengaruh pada kestabilan mood Bunda setelah melahirkan.

Kadang, baik dari dalam diri sendiri atau karena tuntutan dari lingkungan sekitar membuat Bunda memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi untuk terus memastikan kesehatan anak serta memantau tumbuh kembangnya.

Adanya tekanan mental dari perubahan gaya hidup, tanggung jawab, rutinitas dan kebiasaan setelah memiliki anak pun dapat menjadi faktor yang memicu kemunculan masalah psikologis ini pada ibu yang baru pertama kali melahirkan. 

Apakah Baby Blues itu Wajar?

Perasaan sedih, kecapekan, dan kewalahan yang Bunda rasakan selama beberapa hari setelah kedatangan si Kecil adalah hal yang wajar. Baby blues termasuk gangguan psikologis yang banyak terjadi pada ibu setelah melahirkan. Di Indonesia sendiri, angka kejadian baby blues atau postpartum blues dialami oleh 50-70% wanita setelah melahirkan.

Gejala baby blues masih dianggap normal jika hanya berlangsung selama beberapa hari.

Seringnya, gejolak perubahan mood akibat baby blues terjadi secara kuat dalam waktu empat sampai lima hari pasca persalinan, yang bisa perlahan surut dan hilang dalam dua pekan setelah melahirkan.

Namun meski tergolong wajar, bukan berarti perasaan sedih itu bisa dibiarkan berlarut-larut. Bunda tetap membutuhkan banyak dukungan fisik maupun moral dari orang-orang di sekitar, terutama dukungan dari Ayah, untuk bisa semangat dan merasa bahagia lahir batin.

Sebab jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, kondisi ini bisa saja berkembang menjadi gangguan mental yang lebih parah, yakni depresi pasca melahirkan (depresi postpartum).

Seperti Apa Gejala Baby Blues?

Fenomena baby blues banyak terjadi di tengah masyarakat. Namun, kebanyakan ibu tidak sadar sedang mengalaminya karena tidak menyadari tanda-tanda yang harus diwaspadai agar bisa segera diatasi. 

Baby blues dapat muncul pada minggu pertama setelah persalinan dan meningkat pada hari ketiga sampai kelima. Umumnya terjadi dalam waktu 3-10 hari, atau sampai 2 minggu setelah melahirkan. 

Umumnya ciri-ciri baby blues adalah sebagai berikut: 

  • Banyak menangis tanpa alasan yang jelas. 
  • Suasana hati (mood) berubah-ubah cukup cepat.
  • Menjadi sangat mudah tersinggung.
  • Merasa murung dan rewel. 
  • Merasa khawatir atau cemas mengenai kondisi kesehatan dan keselamatan anak.
  • Sulit tidur atau mengalami insomnia, padahal Bunda sedang sangat kelelahan dan anak sedang tidur. 
  • Sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan. 
  • Kehilangan nafsu makan.

Ketika gejalanya terasa semakin parah dan tidak kunjung hilang setelah 2 minggu, lebih baik Bunda segera berkonsultasi dengan dokter. Karena gejala yang bertahan lebih dari 2 minggu sudah bukan lagi termasuk baby blues, dan bisa menandakan depresi setelah melahirkan.

Baca Juga: Kenali Pentingnya Hormon Prolaktin Bagi Ibu Menyusui

Bagaimana Cara Mengatasi Baby Blues?

Sindrom ini umumnya bisa hilang dengan sendirinya. Meski begitu, Bunda sebaiknya tetap melakukan berbagai upaya sebagai cara mengatasi baby blues, seperti:

1. Istirahat yang Cukup

Istirahat yang cukup adalah salah satu cara mengatasi baby blues. Tubuh Bunda membutuhkan waktu istirahat setelah melalui proses persalinan yang panjang dan menegangkan. 

Namun, sibuk merawat si Kecil yang baru lahir sambil sambil mengerjakan pekerjaan rumah mungkin bisa membuat Bunda merasa kelelahan dan kurang tidur. Akibatnya, Bunda mungkin tidak mendapatkan waktu istirahat yang optimal. 

Padahal, istirahat cukup merupakan salah satu cara ampuh mengatasi baby blues yang sangat penting. Sebaiknya, Bunda istirahat agar tidak merasa kelelahan, terutama bila si Kecil sedang tidur. 

Walaupun Bunda mungkin hanya tidur selama 10 menit, tapi paling tidak ini lebih baik dibandingkan tidak tidur sama sekali, lho. Meski mungkin mata tidak terpejam sepenuhnya, Bunda bisa beristirahat dengan tidak melakukan kegiatan apa pun. 

2. Minta Bantuan Anggota Keluarga Terdekat

Bun, kerja sama dengan anggota keluarga terdekat sangat dibutuhkan setelah melahirkan. Jadi, tak ada salahnya untuk meminta bantuan anggota keluarga terdekat, baik pasangan ataupun asisten rumah tangga, guna membantu mengurus anak atau mengerjakan pekerjaan rumah agar Bunda tidak terlalu lelah. 

Jika ada tamu datang berkunjung di kala Bunda sedang beristirahat, coba minta bantuan pasangan atau nenek-kakek untuk menemui mereka.

Kadang, rasa cemas dan ketidaktahuan tentang cara merawat si Kecil yang baru lahir untuk pertama kalinya juga dapat membuat Bunda makin merasa tidak berdaya.

3. Penuhi Kebutuhan Nutrisi dan Cairan Tubuh

Memulihkan diri setelah melahirkan kadang membuat Bunda tidak sempat makan dengan benar. Padahal, memenuhi kebutuhan nutrisi setelah melahirkan juga penting, lho, Bun, sebagai tips mempercepat pemulihan pascapersalinan serta mendukung produksi ASI, yang merupakan nutrisi utama bagi si Kecil.

Selain itu, mengonsumsi makanan bergizi seimbang akan membantu Bunda menjadi lebih kuat dan penuh energi. 

Beberapa jenis makanan sehat untuk ibu menyusui di antaranya adalah 

  • Ikan dan makanan laut: kerang, ikan sarden, ikan salmon.
  • Daging merah dan putih: ayam, daging sapi, hati ayam.
  • Buah dan sayur: tomat, kol, bawang putih, brokoli.
  • Lemak sehat: kelapa, telur, yogurt, alpukat, ikan salmon.
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian: kacang merah, kacang hijau, kacang kedelai. 
  • Makanan berserat: kentang, ubi, pepaya, pisang.
  • Tahu, tempe.

Bunda juga bisa mengonsumsi makanan dan minuman yang disukai kok. Jangan lupa untuk memperbanyak minum air putih. Sebab, Bunda membutuhkan cairan ekstra untuk meningkatkan suplai ASI dan mencegah sembelit yang mungkin terjadi setelah melahirkan.

4. Rutin Olahraga

Untuk cara mengatasi baby blues, Bunda disarankan berolahraga secara rutin. Manfaat olahraga tidak hanya dapat membantu mengalihkan perhatian dan kekhawatiran yang dirasakan, tapi juga meningkatkan suasana hati dan kualitas tidur Bunda. 

Tak perlu lama-lama kok, tapi tetap pastikan Bunda konsisten dan rutin saat olahraga. Misalnya, dengan menghabiskan waktu selama 20-30 menit tiap harinya untuk jogging atau senam aerobik ringan.

5. Cari Udara Segar

Stres, baik secara fisik, emosional, atau psikis, bisa membuat Bunda mengalami baby blues syndrome, terutama bagi para ibu baru. 

Jika hal yang ini tengah Bunda alami, cobalah ambil napas dalam-dalam. Tak ada salahnya ikut menghangatkan tubuh bersama dengan si Kecil yang perlu dijemur. Bisa juga dengan jalan-jalan selama beberapa menit di sekitar rumah sambil menjernihkan pikiran. 

6. Lakukan Hal yang Disukai

Saat Bunda sedang stres, cobalah untuk mengalihkan perhatian ke hal lain yang mungkin bisa menambah semangat. Lakukan berbagai kegiatan yang Bunda sukai (me time) untuk membantu melupakan stres yang tengah dihadapi. 

Misalnya, dengan menonton televisi, mendengarkan lagu favorit, berolahraga, atau sekadar berjalan-jalan sebentar di sekitar rumah.

Itu dia informasi seputar baby blues yang perlu Bunda pahami. Ingat, Bun, jangan pernah ragu untuk bicarakan apa yang Bunda rasakan pada pasangan dan keluarga serta berkonsultasi pada ahli mengenai kondisi fisik dan mental Bunda setelah melahirkan, ya.

Bunda juga bisa daftarkan diri di Klub Generasi Maju untuk mendapatkan akses dan manfaat maksimal dari konten-konten eksklusif yang akan memandu Bunda mengasuh dan merawat si Kecil. Dapatkan juga informasi tentang hadiah membership di sini

 

 

Referensi: 

  1. Bradley, S. (2020, May 7). What Are the Baby Blues and How Long Do They Last? Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/baby-blues#symptoms
  2. Kelly, J. (2015, January 26). The Baby Blues. What to Expect; WhattoExpect. https://www.whattoexpect.com/first-year/postpartum-health-and-care/baby-blues#management
  3. Baby blues symptoms: What are the postpartum blues? (2022). BabyCenter. https://www.babycenter.com/baby/postpartum-health/the-baby-blues_11704
  4. editor. (2019, January 25). Baby Blues. American Pregnancy Association. https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/first-year-of-life/baby-blues/
  5. Ice), R. (2023, June 23). Breastfeeding Diet 101: What to Eat While Breastfeeding. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/nutrition/breastfeeding-diet-101#nutrient-groups
  6. Watson, S. (2018, January 24). 6 Tips for a Fast C-Section Recovery. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/pregnancy/c-section-tips-for-fast-recovery#nutrition
  7. Kripke, K. (2012, July 31). Postpartum Depression and Breastfeeding Challenges: The Connection. POSTPARTUM PROGRESS. https://postpartumprogress.com/postpartum-depression-and-breastfeeding-challenges-the-connection#:~

Artikel Terpopuler