Selamat ya, Bun, sekarang si Kecil sudah genap berusia 1 tahun! Di ulang tahun pertamanya ini, akan ada banyak kemampuan baru yang bisa ditunjukkan anak 1 tahun dan pastinya membuat Ayah dan Bunda semakin bangga melihat perkembangannya.
Nah selain memantau pencapaian milestone anak di usia 1 tahun, Bunda juga perlu tahu apa saja stimulasi yang tepat untuk mendukung si Kecil bertumbuh kembang dengan optimal.
Yuk, simak informasi selengkapnya di artikel ini!
Anak 1 Tahun Sudah Bisa Apa Saja?
Perkembangan seorang anak dari tahun ke tahun biasanya dilihat dari bertambahnya keterampilan kognitif, bahasa, motorik, serta keterampilan sosial dan emosional yang lebih pesat daripada sebelumnya.
Jadi, apa saja kemajuan perkembangan anak di usia 1 tahun ini?
1. Berjalan Tanpa Bantuan
Di usia 1 tahun ini, kekuatan tulang anak sudah cukup mantap untuk menopang berat badannya sendiri. Jadi, ia sudah mulai bisa menarik badannya sendiri untuk berdiri dan berjalan merambat sambil berpegangan pada furnitur. Anak usia 1 tahun umumnya sudah bisa berjalan sendiri 2-3 langkah tanpa bantuan.
Si Kecil juga sudah bisa duduk sendiri di kursi kecil, dan bisa berganti posisi tanpa bantuan. Misalnya dari duduk ke berdiri, dari berdiri kembali ke posisi duduk, atau dari berjongkok dan berdiri lagi dan sebaliknya.
2. Terampil Menggunakan Tangan dan Kakinya
Karena ia juga sudah lebih mahir berjalan sendiri, anak akan mulai menunjukkan kemandiriannya dengan mencoba berjalan menjauh dari orang tua. Misalnya, ketika melihat bola di ruang tamu, ia bisa berjalan menghampiri untuk mengambilnya kemudian memainkan dengan menendang atau melemparnya.
Sebab, keterampilan motorik dan koordinasi mata tangan mereka juga terus menjadi lebih kuat sehingga dapat mulai bangkit dan berjalan sendiri untuk meraih mainan yang ia lihat di seberang ruangan.
Lalu, anak 1 tahun sudah bisa apa lagi dari segi motorik?:
-
Menaiki tangga sambil berpegangan.
-
Membangun menara dari balok
-
Melempar bola dengan kedua tangan dari atas kepala.
-
Merangkak ke depan dari posisi tengkurap, dengan menarik badannya pakai tangan dan mendorong dengan kaki.
-
Meraih atau mengambil benda di sekitarnya.
-
Memukul dua kubus bersama-sama.
-
Menyodok dengan jari telunjuk.
-
Mampu menggenggam benda dalam tangannya.
UNICEF merekomendasikan Bunda membiarkan anak bermain di lantai atau permukaan yang rata dan empuk untuk membantunya mengasah keterampilan motoriknya, seperti menggerakkan lengan dan kaki juga menggunakan jari-jari tangannya.
3. Mulai Mandiri
Seiring dengan berkembangnya penglihatan anak, ia mulai dapat fokus mengenali lingkungan dan orang-orang di sekitarnya untuk mencoba berinteraksi. Sebagai contoh, anak akan suka menari saat diputarkan musik atau ikut bernyanyi saat diajak melantunkan lagu kesukaannya.
Anak-anak di usia ini juga sudah mulai mengerti tentang konsep teman dan keberadaan teman di sekitarnya, sehingga ia mulai bisa bermain bersama anak lain tanpa berinteraksi, yang disebut bermain paralel (parallel play).
Kemudian, anak juga mulai lebih sering mau makan sendiri pakai tangan atau sendok untuk menunjukkan kemandiriannya. Mendekati waktu mandi, ia bisa menunjukkan kemauan untuk mencoba berpakaian sendiri, misalnya memakai atau melepas kaos dan celana (tanpa kancing atau ritsleting).
Ia juga mulai sering mengatakan “tidak” saat merespon perintah atau permintaan Mama sebagai caranya untuk menunjukkan kemandirian, misalnya berkata tidak atau menggelengkan kepalanya saat Mama menawarkan menyuapi makanan.
Ketika ingin dibacakan cerita, ia bisa meraih buku favoritnya untuk diberikan langsung ke Bunda.
4. Bicara Lebih Lancar
Perkembangan bahasa anak usia 1 tahun sangat menarik untuk diperhatikan, lho! Karena selain aktivitasnya yang meningkat, anak 1 tahun juga sudah mulai bisa merespon ucapan orang di sekitar dan akan lebih mudah diajak berkomunikasi dua arah. Misalnya, sudah mulai bisa menunjuk benda yang Bunda ucapkan.
Lantas, anak usia 1 tahun sudah bisa bicara apa saja?
-
Mengucapkan 4-6 kata sederhana.
-
Bisa mengucapkan “mama” dan “papa”.
-
Menggunakan kata negatif, seperti “Nggak mau”.
-
Bisa mengerti dan merespon kata “tidak” atau menggunakan gestur sederhana, seperti geleng-geleng kepala untuk bilang “tidak”.
-
Menggunakan gestur untuk berkomunikasi, misalnya melambaikan tangan untuk bilang “dadah” atau menunjuk mainan favoritnya.
-
Mencoba meniru atau mengulang kata-kata yang Bunda ucapkan, misalnya “Yuk, kita mandi!” dan ia akan mengulangnya dengan “mau mandi!”.
-
Menanggapi permintaan sederhana yang Mama atau Papa berikan, misalnya “Nah, tolong ambilkan bola merah itu, ya?”
-
Bertanya “apa itu?” ketika melihat sosok atau benda yang baru pertama kali dilihatnya.
-
Menirukan suara hewan.
-
Mengulangi suara atau gerakan untuk mendapatkan perhatian Bunda.
Untuk membiasakannya bicara lebih lancar, Mama bisa coba minta Si Kecil untuk menunjuk ke karakter dan objek saat Anda membacakan dongeng untuknya.
Baca Juga: Perkembangan Bahasa Anak Usia 1-3 Tahun dan Tips Stimulasinya
5. Mulai Mengalami Tantrum
Di usia 1 tahun ini, anak umumnya sudah bisa cepat beradaptasi dan ingin melakukan semuanya sendiri. Selain itu, ia juga sudah lebih ekspresif untuk mengkomunikasikan kebutuhannya.
Oleh karena itu, si Kecil juga umumnya akan mulai mengalami tantrum pada usia ini ketika keinginan atau permintaannya tidak terpenuhi. Anak juga bisa tantrum ketika melihat orang tuanya pergi menjauh darinya atau ketika ia bertemu dengan orang asing yang baru pertama kali dilihatnya.
6. Memecahkan Masalah Sederhana
Salah satu aspek tumbuh kembang anak 1 tahun yang paling menjadi perhatian Ayah Bunda adalah keterampilan kognitifnya, karena di usia ini otak si Kecil sedang berkembang sangat pesat.
Keterampilan kognitif adalah kemampuan otak untuk bisa melakukan tugas apapun dari yang sederhana hingga yang paling kompleks, meliputi kemampuan belajar, berpikir, dan memecahkan masalah dalam tahapan yang paling sederhana.
Jadi secara kognitif, anak umur 1 tahun sudah bisa apa saja?
-
Menyatukan 2-3 keping puzzle.
-
Membangun tower dari 2-3 balok.
-
Mencorat-coret dengan krayon atau pensil.
-
Mencoba menggambar garis lurus atau lingkaran.
-
Membenturkan benda bersama-sama.
-
Menggunakan benda sesuai dengan fungsinya, misalkan pakai gelas untuk minum dan pakai sendok untuk makan.
-
Menemukan hal-hal yang tersembunyi.
-
Melihat ke objek yang tepat ketika Mama tunjuk.
-
Mengikuti petunjuk sederhana dan melepaskan objek tanpa bantuan.
-
Memasukkan benda ke dalam wadah.
-
Mengambil atau mengeluarkan benda dari wadah.
-
Membiarkan objek pergi secara sukarela.
Baca Juga: Perkembangan Motorik Anak Usia 1-3 Tahun dan Tips Stimulasinya
Cara Mengoptimalkan Perkembangan Anak 1 Tahun
Ada beberapa cara yang dapat Bunda lakukan untuk menstimulasi tumbuh kembang anak di usia 1 tahun ini, yaitu:
1. Tanggapi Ucapannya dengan Kalimat yang Jelas
Di ulang tahun pertamanya ini, anak akan semakin aktif berbicara meski mungkin belum sejelas orang dewasa.
Nah untuk membantunya lancar bicara, bantu ia melafalkan kata-katanya dengan jelas juga, ya, Bun. Jadi misalnya saat si Kecil bilang “mpus” ketika melihat kucing, Bunda bisa bantu memperjelas maksudnya dengan merespon dengan kalimat yang benar, seperti “Iya, nak, itu ada kucing. Lucu ya kucingnya warna cokelat!”
Saat menyebutkan nama benda, seseorang atau menjelaskan apapun, ucapkan kata-kata yang jelas ya Bun. Jangan malah seolah-olah ikut meniru cara bicaranya, misalnya menyebut kata “lucunya” dengan “lutuna” atau “minum susu” dengan “mimi cucu”. Dengan berbicara menggunakan lafal yang jelas serta menyebutkan kosa kata dengan benar, ia akan mempelajari kosakata baru dengan benar.
Begitu pula jika si Kecil sedang menangis karena menginginkan sesuatu tapi belum bisa lancar menyampaikan maksudnya. Perjelas keinginan si Kecil dengan bertanya balik, seperti “Kakak kenapa menangis? Mau makan atau mau bermain dengan bola itu?”
Dengan begitu, si Kecil dapat berlatih mengutarakan kebutuhannya dan menyalurkan emosinya dengan cara yang lebih sehat.
2. Biarkan Anak Bermain dengan Temannya
Di usia ini anak memang masih suka bermain sendiri dan belum memahami cara berbagi atau pinjam-meminjam mainan. Namun, salah satu cara untuk menstimulasi perkembangan sosio-emosional anak di tahun pertamanya adalah dengan mengizinkan anak bermain dengan anak-anak lainnya.
Biarkan anak bermain berdampingan dengan temannya tanpa harus memaksa mereka berinteraksi. Biarkanlah pertemanan terjadi secara alami. Jika mereka bertengkar karena tidak mau berbagi mainan, Bunda bisa mulai pelan-pelan mengajari si Kecil akan pentingnya berbagi. Misalnya, dengan membawakan mainan yang lebih banyak atau mengajak anak berbagi biskuit favoritnya.
Selain mengajarkan konsep berbagi, Bunda juga bisa mengajarkan pentingnya bermain bergiliran. Sebagai contoh, ketika anak dan teman-temannya bermain balok atau bola, minta ia untuk memainkannya secara bergantian.
3. Temani Anak Bermain Sambil Belajar
Selanjutnya, Bunda bisa mendukung tumbuh kembang anak usia 3 tahun melalui permainan yang mengasah kemampuan motorik dan sensoriknya seperti bermain plastisin atau pasir kinetik, serta melatih koordinasi tangan dan mata dengan melempar bola atau menyusun balok
Dukung juga perkembangan anak di usia 1 tahun dengan cara:
-
Mendorong dan memuji usaha anak ketika mencoba hal baru.
-
Bermain dan membacakan buku cerita untuk anak.
-
Meluangkan waktu untuk berbicara dan menjadi pendengar yang baik untuk anak.
-
Mengajari anak tentang banyak hal, dari nama warna atau cara menggunakan krayon.
-
Mendidik anak untuk menjadi mandiri, seperti menyikat gigi, memakai pakaian sendiri, mencuci tangan dan mengeringkan sendiri.
-
Mengajari pentingnya sopan santun pada si Kecil dengan memberikan contoh yang baik. Ajarkan ia untuk mengucapkan “maaf” dan “terima kasih” setiap kali diperlukan.
-
Membuat anak belajar kedisiplinan dengan memberikan aturan.
4. Penuhi Kebutuhan Nutrisinya
Nah, Tahukah Bunda? Untuk mendukung anak siap bersekolah, si Kecil tidak hanya butuh memiliki keterampilan dan karakter yang baik, tapi juga nutrisi yang optimal.
Tak dapat dipungkiri memang bahwa nutrisi menjadi pondasi untuk pengembangan keterampilan kognitif, motorik, dan sosio-emosional sepanjang masa kanak-kanak hingga dewasa nanti. Sebab, kekurangan gizi pada anak balita diketahui bisa memengaruhi kesiapannya bersekolah nanti.
Penelitian dari jurnal Nutrition Reviews tahun 2014 bahkan melaporkan, kekurangan gizi pada anak usia dini cenderung berisiko mempengaruhi proses berpikir, perilaku, dan performa akademis anak pada usia prasekolah nanti.
Maka itu, yuk pastikan bahwa kebutuhan nutrisi si Kecil sudah terpenuhi dari makanan yang bergizi seimbang dan susu pertumbuhan terfortifikasi, seperti SGM Eksplor 1+. Kenapa harus SGM?
SGM Eksplor adalah satu-satunya susu pertumbuhan dengan IronC™, kombinasi unik Zat Besi & Vitamin C untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi hingga 2x lipat. Dilengkapi juga dengan DHA, Minyak Ikan, Omega 3&6 serta nutrisi penting lainnya untuk bantu si Kecil tumbuh maksimal jadi generasi maju yang berpikir cepat dan berani.
Baca Juga: Pentingnya IronC™, Kombinasi Unik Zat Besi dan Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tertarik mencoba? Yuk, daftar di Klub Generasi Maju sekarang untuk dapatkan akses istimewa ke banyak promo eksklusif seputar susu SGM serta artikel parenting terbaru dan fitur-fitur edukatif lainnya untuk mengoptimalkan tumbuh kembang si Kecil!
Kapan Harus Khawatir tentang Tumbuh Kembang Anak?
Bunda, tahun pertama kehidupan adalah salah satu periode penting bagi tumbuh kembang anak. Untuk memantau seberapa baik perkembangan anak di usia 1 tahun ini, Bunda bisa untuk E-Book Catatan Perkembangan Anak di website Generasi Maju.
Dan, meski perkembangan setiap anak di usia 1 tahun bisa berbeda-beda, tetap ada baiknya untuk konsultasikan ke dokter jika anak menunjukkan tanda-tanda bahaya keterlambatan perkembangan di usia 1 tahun seperti berikut ini :
-
Tidak bisa merangkak.
-
Tidak mau atau tidak bisa mencari objek yang tersembunyi.
-
Tidak bisa berdiri tanpa bantuan
-
Tidak bisa menunjuk suatu objek.
-
Tidak bisa mengerti kegunaan dari barang-barang yang sering dia lihat.
-
Tidak bisa mengucapkan setidaknya 6 kata.
-
Tidak bisa mengikuti ucapan dan aksi orang sekitarnya.
-
Tidak bisa mengikuti instruksi yang mudah.
-
Melupakan kemampuan yang baru dia pelajari dengan mudah.
Hal-hal ini mungkin tidak selalu menunjukkan adanya masalah serius pada tumbuh kembang anak. Namun, Bundalah yang paling mengenal si Kecil. Jadi, jangan ragu bertanya ke dokter jika Bunda memiliki kekhawatiran tertentu, ya!
Lalu, akan seperti apa, ya, perkembangan anak di usia 2 tahun nanti?
Referensi :
- Your toddler’s developmental milestones at 1 year. (2020). Unicef.org. https://www.unicef.org/parenting/child-development/your-toddlers-developmental-milestones-1-year#social-and-emotional
- nborchard. (2021, June 28). Toddler Milestones: Your Baby’s Development at 1 Year - Children’s Health Orange County. Children’s Health Orange County. https://www.choc.org/primary-care/ages-stages/1-year/
- Developmental Milestones: 12 Months. (2022). HealthyChildren.org. https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/Pages/Developmental-Milestones-12-Months.aspx
- Your Child’s Development: 1 Year (12 Months) (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2022). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/development-12mos.html
- CDC. (2022, July 1). Important Milestones: Your Baby By One Year. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/milestones/milestones-1yr.html