Facebook Pixel Code 6 Manfaat Minum Susu Tinggi Zat Besi untuk Anak 1-5 Tahun

6 Manfaat Minum Susu Tinggi Zat Besi untuk Anak 1-5 Tahun

6 Manfaat Minum Susu Tinggi Zat Besi untuk Anak 1-5 Tahun

 

Menurut IDAI, hampir 50% anak usia 1-5 tahun di Indonesia mengalami anemia defisiensi besi. Selain dari makanan, penting juga melengkapi asupan hariannya lewat susu tinggi zat besi untuk anak.

Manfaat Susu Tinggi Zat Besi untuk Anak

Zat besi berperan penting dalam perkembangan otak, memperkuat sistem kekebalan tubuh, serta bantu meningkatkan prestasi belajar anak di sekolah. Manfaat minum susu terfortifikasi zat besi adalah: 

1. Meningkatkan Kemampuan Belajar

Zat besi merupakan zat gizi mikro yang penting pada masa usia sekolah. Ini karena zat besi berperan penting dalam banyak proses perkembangan otak, terutama dalam aspek kognitif. 

Kognitif mengacu pada cara berpikir anak yang berkaitan dengan mengolah dan memahami informasi, mengingat, mengambil keputusan, dan menyelesaikan masalah.

Studi membuktikan, rutin minum susu tinggi zat besi untuk anak dapat membantu mengoptimalkan kemampuan berpikir yang lebih tajam dan meningkatkan kemampuan memproses informasi lebih cepat daripada anak yang minum susu biasa (non-fortifikasi).

2. Meminimalisir Risiko Anemia Defisiensi Besi

Kekurangan zat besi dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) adalah penyebab anemia defisiensi besi pada anak yang paling umum.

Nah, susu fortifikasi adalah metode yang efektif untuk mengantarkan mikronutrien penting seperti zat besi dan zinc pada anak-anak.

Sebuah studi menunjukkan bahwa konsumsi susu tinggi zat besi untuk anak sebanyak tiga kali sehari dalam periode 1 tahun membantu meningkatkan kadar simpanan zat besi dalam tubuh.

Studi yang sama juga menyimpulkan, anak-anak yang rutin mengonsumsi susu tinggi zat besi memiliki risiko 88% lebih rendah terhadap anemia, dibanding yang hanya minum susu biasa.

Baca Juga: 7 Manfaat Zat Besi untuk Anak dan Cara Penuhi Asupannya

3. Menguatkan Daya Tahan Tubuh

Pemberian susu fortifikasi dapat menjadi salah satu alternatif untuk Bunda bantu mencukupi kebutuhan si Kecil, karena susu mudah dikonsumsi anak.

Menurut penelitian oleh University of Florida, asupan zat besi bantu mengoptimalkan kinerja sel imun langka yang hanya terdapat di dalam usus untuk melindungi anak dari infeksi kuman penyakit.

Sebuah studi dari Indonesia juga menunjukkan, pemberian susu fortifikasi zat besi bantu meningkatkan kebugaran fisik anak sehingga bisa menghabiskan waktu lebih panjang untuk beraktivitas fisik.

4. Bantu Optimalkan Pertumbuhan Fisik

Sebuah studi menunjukkan bahwa anemia defisiensi besi selama enam tahun pertama kehidupan berdampak negatif pada tinggi dan berat badan anak. 

Namun, efek ini dapat diatasi dengan mencukupi asupan zat besi dari makanan terfortifikasi, yang salah satunya termasuk susu tinggi zat besi untuk anak.

Konsumsi zat besi tambahan dari makanan yang terfortifikasi terbukti meningkatkan pertumbuhan tinggi dan berat badan anak usia prasekolah yang memiliki anemia defisiensi zat besi.

5. Anak Tidur Lebih Nyenyak

Anak usia prasekolah yang kekurangan zat besi cenderung lebih sulit tidur nyenyak setiap malam.

Masalah kurang tidur yang terjadi sejak dini dan dibiarkan dalam jangka panjang dapat berdampak buruk pada pertumbuhan fisik anak.

Sebab, hormon pertumbuhan hanya akan diproduksi secara optimal ketika si Kecil tidur nyenyak di malam hari. 

Baca Juga: 10 Manfaat Minum Susu Sebelum Tidur untuk Anak

6. Menjaga Suasana Hati Anak

Minum susu tinggi zat besi untuk anak bisa bantu jaga suasana hati, karena nutrisi satu ini memengaruhi metabolisme enzim bernama monoamina di dalam otak.

Ketika metabolisme monoamina stabil, Bunda akan melihat si Kecil menjadi sosok yang lebih berenergi, semangat, dan ceria. 

Nah, tubuh yang bugar dan suasana hati yang ceria tentu akan membuat si Kecil bermain sambil belajar dengan lebih optimal. 

Tips Memilih Susu Tinggi Zat Besi

Untuk mencukupi zat besi anak, IDAI menyarankan Bunda terus memberikan makanan tinggi zat besi setiap hari, yang dapat didampingi dengan susu fortifikasi.

Berikut cara memilih susu tinggi zat besi terbaik untuk anak 1-5 tahun:

1. Cek Kandungan Zat Besi

Anak usia 1-3 tahun membutuhkan asupan zat besi sebesar 7 mg, sedangkan anak usia 4-5 tahun membutuhkan sekitar 10 mg. 

Untuk memastikan susu yang dipilih benar-benar tinggi zat besi, Bunda perlu membaca label komposisi yang ada pada kemasan. Pilihlah produk susu yang paling sesuai dengan kebutuhan si Kecil. 

Sebagai contoh, SGM Eksplor 1+ memiliki kandungan zat besi yang bisa mencukupi 25% kebutuhan harian si Kecil usia 1-3 tahun dan SGM Eksplor 3+ bisa mencukupi 15% kebutuhan zat besi anak di usia 3-5 tahun.

3. Pastikan Diperkaya Vitamin C

Susu tinggi zat besi untuk anak yang terbaik haruslah diperkaya vitamin C.

Sebab, vitamin C telah terbukti mampu meningkatkan penyerapan zat besi dan nutrisi penting lainnya di dalam saluran cerna hingga 2x kali lipat lebih tinggi. 

SGM Eksplor menjadi satu-satunya susu pertumbuhan anak yang diperkaya formula IronC™, yaitu kombinasi antara zat besi dan vitamin C dengan rasio terbaik untuk mendukung penyerapan zat besi lebih optimal.

4. Pastikan Kandungan DHA 100% Berkualitas

Anak usia prasekolah membutuhkan asupan omega 3, omega 6, dan DHA untuk bantu maksimalkan perkembangan kognitifnya.

Semua nutrisi ini dapat Bunda temukan di SGM Eksplor 1+ dan SGM Eksplor 3+, yang tidak hanya dilengkapi omega 3 & omega 6, tapi juga DHA yang 100% berkualitas dari minyak ikan tuna. 

Minyak ikan tuna telah terbukti memiliki kandungan nutrisi yang lebih baik dari minyak ikan lainnya. 

Baca Juga: 9 Manfaat Susu yang Mengandung Minyak Ikan untuk Anak

5. Pilih yang Diperkaya Nutrisi Penting

Dalam masa emas tumbuh kembangnya, anak juga membutuhkan asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang. Jadi tidak cuma zat besi, tapi termasuk protein, kalsium, vitamin D, serat pangan sehat, dan zinc. 

Seluruh nutrisi tersebut bisa didapatkan dari susu tinggi zat besi untuk anak yang juga terfortifikasi 14 vitamin dan 9 mineral penting untuk tumbuh kembangnya.

Namun ingat, Bun, pemberian susu fortifikasi tidak bisa berdiri sendiri karena susu hanyalah pelengkap. Agar tumbuh kembang si Kecil optimal, Bunda harus tetap mengutamakan asupan dari menu makan bergizi seimbang dan dampingan stimulasi yang tepat. 

Jadi, yuk daftarkan diri di Klub Generasi Maju sekarang untuk dapatkan berbagai konten parenting terbaru soal tumbuh kembang dan gizi anak, serta promo menarik seputar susu SGM!

 

Referensi:

  1. IDAI | ANEMIA KEKURANGAN ZAT BESI. (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/anemia-kekurangan-zat-besi
  2. IDAI | Pastikan Bayi Anda Cukup Zat Besi? (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pastikan-bayi-anda-cukup-zat-besi
  3. Office of Dietary Supplements - Iron. (2023). Nih.gov. https://ods.od.nih.gov/factsheets/Iron-Consumer
  4. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. (n.d.). http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg_ Angka_Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.pdf
  5. ‌UF researchers discover iron plays key role in immune system health - UF Health. (2023). Ufhealth.org. https://ufhealth.org/news/2023/uf-researchers-discover-iron-plays-key-role-in-immune-system-health
  6. M Semiz, A Uslu, Korkmaz, S., Demir, S., I Parlak, M Sencan, Aydin, B., & T Uncu. (2015). Assessment of subjective sleep quality in iron deficiency anaemia. African Health Sciences, 15(2), 621–621. https://doi.org/10.4314/ahs.v15i2.40
  7. Peirano, P. D., Algarín, C. R., Chamorro, R. A., Reyes, S. C., Durán, S. A., Garrido, M. I., & Lozoff, B. (2010). Sleep alterations and iron deficiency anemia in infancy. Sleep Medicine, 11(7), 637–642. https://doi.org/10.1016/j.sleep.2010.03.014
  8. Gavin, M. L. (2021, January). Can Lack of Sleep Stunt Your Growth? (for Teens) - Nemours KidsHealth. Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/teens/sleep-growth.html#:~:text=But%20over%20the%20long%20term
  9. Basrowi, R. W., & Charisma Dilantika. (2021). Optimizing iron adequacy and absorption to prevent iron deficiency anemia: The role of combination of fortified iron and vitamin C. World Nutrition Journal, 5(S1), 33–39. https://doi.org/10.25220/wnj.v05.s1.0005
  10. Endang Dewi Lestari, Saptawati Bardosono, Lestarina, L., & Harsono Salimo. (2009). Effect of iron ... zinc fortified milk on iron status and functional outcomes in underweight children. Paediatrica Indonesiana, 49(3), 139–139. https://doi.org/10.14238/pi49.3.2009.139-148
  11. IDAI | Perlukah suplementasi vitamin dan mineral pada bayi dan anak? (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perlukah-suplementasi-vitamin-dan-mineral-pada-bayi-dan-anak
  12. Saptawati Bardosono, Dewi, L. E., Sri Sukmaniah, Permadhi, I., Eka, A. D., & Lestarina, L. (2009). Effect of a six-month iron-zinc fortified milk supplementation on nutritional status, physical capacity and speed learning process in Indonesian underweight schoolchildren: randomized, placebo-controlled. Medical Journal of Indonesia, 193–193. https://doi.org/10.13181/mji.v18i3.361
  13. Sunil Sazawal, Dhingra, U., Dhingra, P., Hiremath, G., Sarkar, A., Dutta, A., Menon, V. P., & Black, R. E. (2010). Micronutrient Fortified Milk Improves Iron Status, Anemia and Growth among Children 1–4 Years: A Double Masked, Randomized, Controlled Trial. PLoS ONE, 5(8), e12167–e12167. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0012167
  14. Semba, R. D., Moench-Pfanner, R., Sun, K., Saskia de Pee, Akhter, N., Jee Hyun Rah, Campbell, A. A., Badham, J., Bloem, M. W., & Kraemer, K. (2010). Iron-fortified milk and noodle consumption is associated with lower risk of anemia among children aged 6–59 mo in Indonesia. American Journal of Clinical Nutrition, 92(1), 170–176. https://doi.org/10.3945/ajcn.2010.29254
  15. Ibrahim, A., Abeer Atef, Rania Ismail Magdy, & Mohammed Ali Farag. (2017). Iron therapy and anthropometry: A case-control study among iron deficient preschool children. Egyptian Pediatric Association Gazette, 65(3), 95–100. https://doi.org/10.1016/j.epag.2017.07.001

Artikel Terpopuler