Facebook Pixel Code 10 Penyebab Anak GTM dan Tips Ampuh Mengatasinya

10 Penyebab Anak GTM dan Solusi Ampuh Mengatasinya

10 Penyebab Anak GTM dan Solusi Ampuh Mengatasinya

 

Anak GTM adalah istilah untuk menggambarkan perilaku anak yang menolak untuk makan. Biasanya ia akan menutup mulut, memalingkan muka, atau melepeh makanan ketika disuapi. 

Penyebab Anak GTM

GTM adalah kependekan dari gerakan tutup mulut. Ada banyak faktor yang menyebabkan si Kecil mengalami hal ini. Berikut penjelasan rincinya: 

1. Fase Tumbuh Kembang

GTM sebenarnya cukup umum terjadi pada anak usia usia 1 sampai 3 tahun (batita). 

Walaupun demikian, bukan berarti boleh dibiarkan. Bunda perlu menanganinya dengan tepat supaya ia tidak tumbuh menjadi anak yang pilih-pilih makanan (picky eater). 

Sebab, picky eater dalam jangka waktu panjang dapat memengaruhi status gizi anak. Apabila hal itu terjadi, pertambahan berat dan tinggi badan anak menjadi tidak optimal. 

2. Berikan Makanan sebagai Hadiah

Bunda mungkin ingin mencoba berbagai cara supaya si Kecil mau makan, salah satunya dengan menjanjikan camilan favorit sebagai hadiah. 

“Kalau kamu makan nasi dan sayurnya, Bunda janji berikan wafer coklat.” Mungkin awalnya cara ini berhasil. Namun, lama-kelamaan cara ini dapat menjadi bumerang. 

Anak tidak akan mau makan kalau tidak diberi hadiah camilan. Kemudian, porsi makannya semakin sedikit, karena anak tahu ia akan kenyang makan camilan yang rasanya ‘lebih enak’. 

3. Pemberian Susu yang Tidak Tepat

Mungkin Bunda panik ketika melihat anak tidak mau makan sehingga memberikan susu sebagai makanan pengganti. Dengan pemikiran, yang penting perutnya terisi. 

Padahal langkah ini justru membuat si Kecil semakin sulit makan. Susu dapat membuat selera makan anak menurun karena saat jam makan berikutnya tiba, perutnya masih kenyang. 

Selain itu, susu lebih mudah ditelan dan rasanya enak. Dengan demikian, anak cenderung lebih memilih minum susu dalam jumlah banyak daripada makan makanan utama supaya kenyang.

Baca Juga: Anak Tidak Mau Makan Nasi, Bolehkah Minum Susu Saja?

4. Mengizinkan Anak Makan Junk Food

Kepanikan melihat anak mengatupkan mulutnya rapat-rapat ketika disuapi terkadang membuat Bunda sering memberikan junk food seperti biskuit cokelat, keripik, mie instan, atau nugget.

Langkah ini tidak tepat. Sebab junk food cenderung rendah nutrisi, tetapi tinggi gula, garam, dan lemak jahat. Kandungan ini bisa tingkatkan risiko gigi rusak, masalah ginjal, dan obesitas. 

Selain itu, rasa tajam dan ‘nagih’ dari junk food juga cenderung membuat anak tidak menyukai rasa makanan sehat. Dengan begitu, gerakan tutup mulut anak semakin parah. 

5. Anak Bosan 

Walaupun masih kecil, anak juga bisa bosan apabila makanan yang disajikan terlalu mirip dari hari ke hari. Jadi, Bunda perlu lebih kreatif dalam membuat menu makanan anak GTM

Selain itu, kadang makanan yang terlalu hambar atau teksturnya kurang ‘menyenangkan’ juga menjadi penyebab anak menolak makan. 

6. Fokus Makan Anak Teralihkan

Lingkungan yang memiliki terlalu banyak distraksi dapat membuat anak tidak mau makan. Sebab fokusnya akan beralih ke benda-benda yang menurutnya menarik. 

Benda yang pada umumnya menyebabkan distraksi adalah televisi, radio, mainan, smartphone, tablet, hingga perobotan rumah yang bergerak. Contohnya kipas angin dan gantungan pintu. 

7. Terbiasa Makan Sambil Jalan-Jalan

Mungkin Bunda sering mengajak anak makan sambil jalan-jalan. Melihat kucing yang lewat, ayam yang mengais-ngais tanah, atau anak yang lebih besar bermain bola. 

Kebiasaan ini ternyata juga dapat membuat perhatian anak teralihkan. Dengan begitu, ia hanya mau makan ketika dalam keadaan ‘tidak sadar sedang disuapi’.

Dengan begitu, ia tidak dapat belajar merasakan makanan, mengunyah, dan menelan dengan baik. 

8. Takut Mencoba

Terkadang si Kecil takut pada bentuk, warna, bau hingga tekstur makanan yang baru pertama kali dilihat. Ia khawatir akan menemukan rasa yang tidak menyenangkan saat mencobanya. 

Oleh karena itu, ia menolak untuk makan. Hal ini wajar terjadi dan Bunda tidak perlu memaksanya untuk mencoba. 

9. Melihat Makanan Terlalu Banyak

Anak GTM kadang ketakutan ketika melihat piring yang disodorkan di depannya penuh dengan nasi dan lauk yang banyak. Sebab, ia bingung bagaimana cara menghabiskannya. 

Oleh karena itu, anak cenderung memilih untuk menyerah bahkan sebelum mulai makan. Ia tidak ingin menyentuh makanan tersebut sama sekali. 

10. Trauma Makan 

Anak mungkin memiliki pengalaman makan yang tidak menyenangkan sehingga mengasosiasikan makan sebagai sesuatu aktivitas yang tidak menyenangkan. Contohnya: 

  • Dipaksa menghabiskan makanan di dalam piring.

  • Dimarahi saat makanan tidak habis. 

  • Dipaksa memakan makanan yang belum familiar. 

  • Selalu diberi porsi yang sangat banyak. 

  • Mengkritik makanan pilihan anak. 

Baca Juga: 10 Penambah Nafsu Makan Anak yang Bergizi

Cara Mengatasi Anak GTM

Ada beberapa cara yang disarankan untuk mengatasi anak yang sedang menolak makan supaya kembali lahap saat makan: 

1. Jadwalkan Makan Secara Teratur

Anak hanya akan makan ketika ia sudah merasa lapar. Karenanya, penting bagi Bunda membuat jadwal makan makanan utama, camilan, dan minum susu yang jelas. 

Dengan demikian, ketika waktu makan si Kecil tiba, ia tidak sedang merasa kenyang. Gunakan waktu pengosongan lambung sebagai pedoman pembuatan jadwal. 

Berdasarkan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), si Kecil perlu waktu 200 menit untuk mencerna makanan padat dan 150 menit untuk mencerna makanan cair. 

2. Makan 30 Menit Saja

Kadang anak makan hingga lebih dari 1 jam karena Bunda ingin seluruh isi piringnya habis. Sebaiknya Bunda menghentikan kebiasaan makan ini. 

Pasalnya, durasi makan terlalu lama dapat membuat anak masih merasa kenyang saat jam makan selanjutnya tiba. Alhasil, anak GTM.

Habis tidak habis, singkirkan piring ketika sudah 30 menit. Jangan beri camilan sebagai ganti makanan utama yang tidak habis. Dengan begitu, ia akan lebih lahap di jam makan berikutnya. 

3. Kurangi Camilan Manis

Supaya nafsu makan si Kecil terhadap makanan utama membaik, Bunda perlu mengurangi camilan yang terlalu tinggi gula dan garam. 

Ganti dengan camilan sehat yang dibuat sendiri. Contohnya puding mangga, es krim buah naga, keripik apel, roti pisang, apel potong dengan selai kacang, dan lain sebagainya. 

Kurangi juga pemberian minuman manis seperti jus buah, minuman kemasan, dan soda. Minuman tersebut menurunkan nafsu makan si Kecil sehingga membuat kebiasaan ini semakin parah. 

Baca Juga: 15 Cemilan Anak 1 Tahun yang Homemade dan Bergizi

4. Buat Makanan Semenarik Mungkin

Makanan anak GTM perlu dibuat semenarik mungkin agar menggugah selera makannya. Namun, makanan harus tetap sehat dan bernilai gizi seimbang.

Misalkan Ibu membuat bola-bola nasi yang dicampur dengan wortel parut dan hati ayam. Bola-bola nasi tersebut digoreng sehingga teksturnya kriuk-kriuk dan disukai anak. 

Supaya lebih menarik, beri bola-bola nasi mata dan mulut menggunakan saus tomat agar nampak seperti burung kecil. Kemudian, susun di atas telur dadar yang dibentuk seperti sarang. 

5. Berikan Susu Secukupnya

Susu pertumbuhan sangat diperlukan anak untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Namun, hindari memberikan secara berlebihan. 

Ketika diberikan secara berlebihan, anak akan merasa kenyang ketika jam makan utama tiba. Berikan susu paling tidak 2 jam sebelum jadwal makan utama. 

Jumlah maksimal susu yang boleh dikonsumsi oleh anak usia 1-3 adalah 500-600 ml dalam satu hari.

6. Telaten Mengenalkan Makanan Baru 

Pada umumnya anak perlu mencoba 10-15 kali supaya bisa menikmati cita rasa makanan baru dengan baik. Maka dari itu, Bunda perlu telaten mengenalkannya pada berbagai kesempatan. 

Olah makanan baru menjadi berbagai hidangan, campurkan dengan makanan favorit anak, dan contohkan untuk memakannya secara langsung. 

 7. Biarkan Anak Makan Sendiri 

Apabila si Kecil masih disuapi, kali ini Bunda dapat membiarkan ia makan sendiri. Selain melatih motorik anak, makan sendiri dapat bantu tingkatkan motivasi makan anak. 

Biarkan juga anak mengambil lauk sendiri dari mangkuk saji. Beri 2 pilihan makanan sehat. Biarkan ia mengambil mana yang disukai. 

Jangan lupa untuk memberikan alat makan yang sesuai dengan usianya supaya aman dan lebih mudah digunakan. Beri bantuan jika si Kecil membutuhkan. 

8. Ajak Anak Makan Bersama

Anak-anak adalah pengamat dan peniru ulung. Oleh karena itu, untuk mengatasi anak GTM, Bunda dapat mengajaknya makan bersama keluarga. 

Selama makan bersama, anak akan mengamati bagaimana Bunda, Ayah, dan anggota keluarga lain menikmati makanan yang disajikan.  

Hal tersebut akan mendorong anak untuk mencoba berbagai makanan baru dan menyukai makanan sehat yang dimakan bersama. 

9. Libatkan Anak dalam Proses Memasak

Supaya anak lebih semangat makan, Bunda bisa melibatkan anak dalam proses memasak. Minta anak melakukan tugas sederhana seperti mengeluarkan bahan-bahan dari kulkas. 

Kemudian ajak anak mencuci sayur-mayur, mengaduk telur, atau menuang air ke dalam panci yang akan digunakan untuk merebus.  

10. Jangan Memaksa

Walaupun anak baru makan 1-2 suap, jangan paksa anak makan jika memang ia menunjukkan tanda menolak makan. 

Bunda bisa tunggu 10-15 menit. Kemudian tawarkan lagi makanan tanpa memaksa atau membujuk. Jika ia tetap menolak, hentikan makan. 

Cara ini akan menurunkan risiko trauma makan serta melatih anak mengenal rasa lapar dan kenyang secara alami. 

Baca Juga: Cara Ampuh agar Anak Mau Makan Sayur, Bunda Perlu Tahu!

Itulah penyebab anak susah makan dan cara menanganinya. Apabila fase anak GTM berlangsung lama walaupun telah menerapkan cara di atas dan berat badan anak tidak bertambah, segera hubungi dokter. 

Bunda juga dapat menginisiasi konsultasi dengan tenaga ahli melalui fitur Sahabat Bunda Generasi Maju. Layanan ini tersedia selama 24/7 tanpa dipungut biaya apapun. 

 

Referensi:

  1. IDAI | Gerakan Tutup Mulut (GTM) pada Batita. (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/gerakan-tutup-mulut-gtm-pada-batita
  2. IDAI | Pilih-pilih Makanan. (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pilih-pilih-makanan
  3. IDAI | Makan kok diemut sih ? (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/makan-kok-diemut-sih
  4. Toddler not eating? Ideas and tips. (2022, November 23). Raising Children Network. https://raisingchildren.net.au/toddlers/nutrition-fitness/common-concerns/toddler-not-eating
  5. Junk food. (2024, April 11). Pregnancybirthbaby.org.au; Healthdirect Australia. https://www.pregnancybirthbaby.org.au/junk-food
  6. NHS Choices. (2024). Salt in your diet. https://www.nhs.uk/live-well/eat-well/food-types/salt-in-your-diet/
  7. Castle, J. (2021, November 26). My Child Refuses to Eat Anything But Junk Food. The Nourished Child. https://thenourishedchild.com/child-refuses-to-eat-anything/
  8. Why Won’t My Child Eat Anything? (2024). Verywell Health. https://www.verywellhealth.com/what-to-do-when-your-child-is-not-eating-anything-1323965
  9. Kelly, J. (2017, October 6). Why Toddlers Refuse to Eat and What to Do. What to Expect; WhattoExpect. https://www.whattoexpect.com/toddler/behavior/food-strikes.aspx
  10. Fussy eating. (2022, November 23). Raising Children Network. https://raisingchildren.net.au/toddlers/nutrition-fitness/common-concerns/fussy-eating
  11. ‌IDAI | Makan kok diemut sih ? (2017). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/makan-kok-diemut-sih

Artikel Terpopuler