Facebook Pixel Code Cara untuk Mengoptimalkan Bakat pada Usia Emas si Kecil

Cara untuk Mengoptimalkan Bakat pada Usia Emas si Kecil

Cara untuk Mengoptimalkan Bakat pada Usia Emas si Kecil

 

Mengenali Bakat Anak pada Usia Emasnya

Usia 1-3 tahun kerap disebut sebagai usia emas seorang anak karena tumbuh kembang anak pada masa ini berlangsung sangat cepat. Pada masa tersebut, Bunda akan sering dibuat takjub melihat berbagai hal baru yang dilakukan buah hati. Kenali tingkah laku anak Bunda sebab barangkali hal baru maupun hal yang sering ia lakukan tak lain adalah potensi alaminya.

Tidak sulit sebenarnya menemukan potensi bakat anak. Beberapa potensi anak generasi maju bisa terlihat jelas pada masa-masa buah hati Bunda menginjak fase balita. Contohnya, anak Bunda memiliki perkembangan bahasa yang melebihi teman-teman seusianya. Bisa jadi juga potensi balita Bunda adalah mudah mengingat fakta yang ia lihat.

Bunda juga harus cermat mengamati dan mengembangkan potensi buah hati jika ia terlihat memiliki imajinasi tinggi dan senang berkhayal. Rasa ingin tahu yang tinggi pun menjadi radar bakat anak yang harus segera Bunda tanggapi. Apalagi jika anak ternyata memiliki bakat spesifik, seperti lincah menari atau senang menggambar, pengembangan potensi yang tepat mutlak diperlukan.

Bunda mungkin bingung bagaimana bisa mengembangkan bakat yang Bunda lihat tersebut. Untuk hal ini, sebenarnya Bunda bisa menyesuaikan pengembangkan bakatnya dengan kesehatian balita. Perhatikan reaksinya terhadap hal tersebut agar tahu pola pengembangan yang diberikan tepat atau tidak.

Nah, berikut ini beberapa cara yang bisa Bunda pilih guna mengembangkan bakat anak kesayangan Bunda.

  • Beri Permainan Edukatif

Usia balita adalah waktunya untuk bermain. Karena itu, sebaiknya cara pengembangan bakat yang Bunda berikan sebaiknya selalu dihubungkan dengan dunia permainannya. Memberikan permainan-permainan yang edukatif akan mampu mengasah bakatnya.

Baca Juga: Tips Agar Si Kecil Berprestasi Sesuai Minat dan Bakat

Nyatanya Bunda juga bisa menyediakan permainan semacam itu dengan barang-barang yang ada di sekitar. Sebagai contoh, Bunda bisa membuat mainan abjad dengan kardus bekas. Bunda juga bisa bermain memindahkan air dengan spons untuk melatih bakat sensoriknya.

  • Penuhi Kebutuhan Gizi

Aktivitas balita Bunda akan lebih beragam dibandingkan usia-usia sebelumnya. Karena itu, kebutuhan gizinya pun harus disesuaikan dengan makin banyaknya kegiatan buah hati Bunda. Khususnya jika anak termasuk anak yang sangat aktif dan senang melakukan permainan-permainan lapangan, misalnya berlari-lari, asupan gizi yang pas bisa menjaga kondisi kesehatannya.

Proporsi gizi yang tepat, mulai dari karbohidrat, protein hewani maupun nabati, lemak, hingga vitamin, dan mineral baiknya selalu ada dalam setiap menu. Bunda juga bisa memberikan susu pertumbuhan seperti SGM, untuk membantu melengkapi kebutuhan nutrisi yang dapat mendukung proses belajar anak.

  • Beri Ruang Berkreasi

Senang berkhayal sebenarnya merupakan bakat yang besar buat balita. Aktivitas tersebut dapat menjadi tanda yang menunjukkan ia memiliki jiwa seni yang tinggi. Bunda bisa mendukung pengembangan bakatnya dengan memberikan ruang berkreasi yang cukup luas untuk buah hati melakukan beragam aktivitasnya.

Lewat ruang kreasi, coba asah bakatnya dengan mengajari buah hati melukis hal-hal yang ia suka atau menirukan gerakan yang dia inginkan, seperti menari. Jika potensinya makin terlihat, tidak ada salahnya Bunda mencoba mengembangkan bakat itu dengan memberi kursus khusus kepada pihak yang lebih profesional.

  • Atur Aktivitas Harian

Namanya anak-anak tentulah belum mahir mengatur waktu dan aktivitasnya. Karena itu, bisa jadi, beberapa waktu Bunda melihat potensi bakat anak dalam aktivitasnya. Selang berapa lama kemudian, potensi tersebut tampak hilang karena buah hati tidak melakukannya lagi.

Jangan khawatir, hal tersebut lumrah dan sebenarnya potensi itu tetap ada. Hanya saja anak Bunda sedang bosan melakukannya. Bunda hanya perlu membantu sang buah hati menghadirkan kembali aktivitas yang sesuai bakatnya itu dengan mengatur kegiatan hariannya. Pastikan dalam jadwal kegiatan hariannya, ada waktu ketika ia bisa mengasah potensi tersebut.

Baca Juga: Bun, Kenali Bakat Kreatif Buah Hati dengan Cara Ini

Artikel Terpopuler