Seribu hari pertama kehidupan si Kecil adalah periode emas dalam tumbuh kembang si Kecil. Sebab, pada masa itu, tubuh dan otak anak sedang berkembang dengan pesatnya. Selain nutrisi, Bunda juga perlu memberikan stimulasi agar tumbuh kembangnya optimal. Ada berbagai jenis stimulasi yang penting untuk anak termasuk kemampuan sensori, yakni kemampuan yang berkaitan dengan alat indra.
Perlu Bunda ketahui, perkembangan fisik anak bukan hanya berkaitan dengan gerak otot dan tulangnya (motorik), tetapi juga fungsi indra (sensoris). Melihat, mendengar, dan kemampuan untuk merasakan lewat sentuhan berkaitan dengan kemampuan sensoris. Apa saja jenisnya? Yuk simak uraian berikut ini!
Jenis Stimulasi yang Penting untuk Anak
Pada usia satu tahun, bayi belajar untuk memfokuskan penglihatannya, menjangkau, mengeksplorasi, mendengar, dan belajar tentang hal-hal yang ada di sekitarnya. Semua itu berkaitan dengan fungsi alat indra. Kemampuan indra juga penting untuk menunjang kehidupan anak. Berikut lima jenis stimulasi yang tidak boleh Bunda lewatkan pada si Kecil.
1. Stimulasi Taktil (Sentuhan)
Sensori taktil menjadi salah satu kemampuan yang penting untuk distimulasi. Sebab, sentuhan merupakan sistem sensorik pertama yang berkembang pada bayi untuk berkomunikasi dengan dunia di sekitarnya.
Sensori taktil berkaitan dengan fungsi indera peraba dalam merasakan ketika menyentuh. Kemampuan ini juga termasuk menerima sensasi tekanan, getaran, gerakan, temperatur, dan rasa sakit melalui kulit.
Beberapa ide stimulasi yang bisa Bunda lakukan bersama si Kecil, antara lain:
-
Bermain gelembung sabun.
-
Bermain air.
-
Letakkan mainan atau benda dengan tekstur, ukuran, bau, suara yang berbeda, ke dalam keranjang dan biarkan bayi mengeksplorasinya.
-
Anak belajar meraba dan merasakan sentuhan ke kulitnya berbagai macam tekstur permukaan benda yang berbeda seperti sikat, kain halus, karpet.
-
Berguling diatas permukaan matras yang teksturnya berbeda-beda.
-
Memegang objek dengan tekstur yang berbeda-beda misalnya angka atau huruf yang terbuat dari kayu yang permukaannya halus maupun kasar.
-
Mengelus hewan peliharaan.
-
Feely box – yaitu sebuah kotak yang diisi berbagai macam objek dengan tekstur yang berbeda.
Baca Juga: Optimalkan Kecerdasan Anak Dengan Stimulasi
2. Stimulasi Auditori (Pendengaran)
Sensori auditori merupakan sistem indera yang bertanggung jawab untuk menerima dan mengolah suara. Mengasah kemampuan untuk mendengar dan memahami apa yang didengar juga penting untuk kehidupan si Kecil. Berikut beberapa ide aktivitas untuk menstimulasi indera pendengaran anak usia 1 tahun.
-
Bermain menebak suara hewan, seperti burung, kucing, atau anjing.
-
Bergerak mengikuti musik.
-
Bertepuk tangan.
-
Menceritakan berbagai benda yang ditemui saat berjalan-jalan.
-
Berbicara atau membaca bersama si Kecil.
-
Memperkenalkan berbagai macam instrumen musik dan bermain musik bersama mereka.
-
Memperdengarkan berbagai macam suara seperti suara mobil, vacuum cleaner, suara hujan, dsb.
3. Stimulasi Visual (Penglihatan)
Stimulasi visual merujuk kepada reaksi yang ditimbulkan sel reseptor dalam retina mata ketika menerima rangsang cahaya. Dalam tahun pertama kehidupan, perkembangan penglihatan sangat mendukung perkembangan konsep baru dan pemahaman mengenai dunia sekitar. Kemampuan visual seringkali dihubungkan dengan perkembangan kognitif, memori, dan kemampuan pengenalan.
Mengasah kemampuan mata dalam melihat merupakan keterampilan penting dalam proses belajar. Itulah sebabnya, Bunda perlu melakukan stimulasi visual, yakni sistem yang mengidentifikasi pemandangan dan kemampuan untuk memahami apa yang dilihat oleh mata.
Menstimulasi kemampuan visual anak bukan hal sulit, Bunda. Contohnya pada kegiatan berikut ini.
-
Sediakan buku atau kertas bergambar kemudian ajak si Kecil untuk menebak nama benda yang tertera di dalamnya.
-
Bunda juga bisa menyebut nama benda dan minta si Kecil menunjukkannya dalam buku.
-
Bermain peek-a-boo atau petak umpet dari balik selimut atau dari balik pintu akan merangsang kemampuan penglihatan anak.
-
Bermain menyusun balok (building blocks) akan mengatur koordinasi visual anak.
-
Bermain melempar dan menangkap benda (melatih koordinasi tangan dan mata).
-
Mengajak anak mengeksplorasi alam (pengalaman visual).
-
Mengisi dan mengosongkan benda seperti mengisi ember dengan pasir.
4. Stimulasi Pengecapan (Gustatori)
Indera pengecap pada lidah sudah berkembang sejak bayi bahkan saat masih dalam kandungan. Kemudian, kemampuan tersebut akan semakin matang saat masa kanak-kanak dan dewasa. Perkembangan indera pengecap sebagian bergantung pada pengalaman. Kemampuan mengecap rasa perlu distimulasi. Sebab, pengetahuan si Kecil tentang rasa nantinya akan membantu memenuhi gizi si Kecil lewat makanannya.
Contoh aktivitas yang menstimulasi indera pengecap antara lain:
-
Memperkenalkan makanan kepada si Kecil dengan berbagai rasa dan tekstur.
-
Memberikan finger food, yakni makanan yang dibentuk kecil seukuran jari agar bisa digenggam si Kecil, misalnya buah, sayur, cemilan.
-
Belajar membuat dan minum smoothies, bermain lilin (playdough).
-
Memperkenalkan rasa manis, asam, asin, pahit, dan gurih kepada anak
5. Stimulasi Penciuman (Olfaktori)
Indra perasa bersama-sama dengan indra penciuman bekerja untuk mengidentifikasi aroma makanan. Tentu saja kemampuan tersebut perlu diasah. Apalagi memasuki usia 1 tahun, si Kecil sudah mulai bisa memilih makanan yang disukai dan tidak disukai. Dalam proses tersebut, indra penciuman sangat penting dalam menentukan makanan yang tidak anak sukai melalui baunya.
Mencium boneka kesayangan atau selimut yang harum bisa mengembangkan indra penciuman si Kecil. Bunda mungkin bisa menggunakan aroma terapi untuk memperkenalkan berbagai bau kepada si Kecil.
Bunda juga dapat mengajak si Kecil ke taman untuk mencium wangi bunga dan berbagai tanaman yang ada.
Baca Juga: Perkembangan Anak Usia 1 Tahun, Sudah Bisa Apa?
Demikian berbagai jenis stimulasi yang penting untuk anak. Kemampuan sensori bermanfaat untuk mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal. Selain memberikan nutrisi yang cukup, menstimulasi kemampuan tersebut sangat penting dalam menunjang kehidupan anak. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan Bunda!
Referensi:
- CDC. (2021). Infants (0-1 year): Development Milestone. Cdc.gov. https://www.cdc.gov/ncbddd/childdevelopment/positiveparenting/infants.html
- Oxford Health. (2014). Sensory Processing. Oxfordhealth.nhs.uk. https://www.oxfordhealth.nhs.uk/wp-content/uploads/2014/05/Sensory-Processing-presentation-February-2014.pdf
- Sick Kids. (2020). Sensory development and suggestions for babies: The first 18 months. Aboutkidshealth.ca. https://www.aboutkidshealth.ca/article?contentid=3881&language=english#
- S Nicklaus et al. (2005). Gustatory perceptions in children. Pubmed.ncbi. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/15885551/
- Tots and Moms. (2020) .What are Finger foods? When and How to start? – Its Benefits. Blog.totsandmoms. https://blog.totsandmoms.com/finger-foods/
- Dasher. (2022). Your Baby's Sense of Smell. Babycenter. https://www.babycenter.com/baby/baby-development/baby-sensory-development-smell_10401106#can-particular-smells-soothe-my-baby