Facebook Pixel Code Tahap Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini dan Cara Stimulasinya

Tahap Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini dan Cara Stimulasinya

Tahap Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini dan Cara Stimulasinya

 

Perkembangan bahasa anak pasti menjadi momen yang selalu ditunggu-tunggu oleh Bunda dan Ayah. Kenapa? Melihat anak mampu berbicara menjadi hal yang membanggakan sekaligus membahagiakan. 

Terlebih, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk berpikir, mengekspresikan perasaan, serta memahami pikiran dan perasaan orang lain. Keterampilan ini menjadi modal utama untuk si Kecil bisa bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya ketika ia sudah dewasa nanti. 

Nah, untuk mengetahui apakah perkembangan bahasa anak sudah sesuai dengan usianya atau belum, yuk cari tahu di sini serta cara menstimulasinya agar kemampuan berkomunikasi si Kecil semakin baik!

Memahami Apa Itu Perkembangan Bahasa

Perkembangan bahasa adalah proses mencakup kemampuan untuk berkomunikasi secara dua arah dan memahami ucapan lawan bicaranya sesuai tahapan usia anak. Keterampilan berbahasa ini sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan dan perkembangan otak anak, lho, karena meliputi kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. 

Kemampuan bahasa sendiri terbagi menjadi dua, yaitu reseptif dan ekspresif. Kemampuan reseptif adalah kemampuan memahami bahasa dan suara, misalnya anak mampu menggabungkan dua sampai tiga kata. 

Sementara itu, kemampuan bahasa ekspresif adalah kemampuan menggunakan kata dan gerak tubuh secara bersamaan untuk mengomunikasikan sesuatu. Misalkan, ketika anak bicara dengan celoteh panjang yang tidak bisa dipahami, tapi ia mampu menirukan irama, ritme, dan gestur pembicaraan orang dewasa.

Meski begitu, tahapan perkembangan bahasa tiap anak tentu berbeda-beda, Bun. Bahkan, umumnya anak perempuan mengalami perkembangan bahasa yang lebih cepat dibandingkan anak laki-laki. Perbedaan ini sangat dipengaruhi oleh banyak aspek. Oleh sebab itu, perlu Bunda pahami bahwa tiap anak merupakan individu unik dan memiliki cara berkembang yang berbeda-beda.

Tahapan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

Agar mengetahui tumbuh kembangnya dengan baik, Bunda dan Ayah harus mengenali tahap perkembangan bahasa anak usia dini. Berikut adalah tahap perkembangan bahasa anak usia dini yang perlu diketahui selengkapnya.

1. Perkembangan Bahasa Anak Usia 0-6 Bulan

Tahapan perkembangan bahasa anak usia dini yang pertama dimulai dari si Kecil baru lahir hingga memasuki usia 12 bulan. Bahkan, bayi sudah dapat berkomunikasi sejak lahir walaupun masih dalam bentuk tangisan, Bun. 

Bayi baru lahir sampai ia berusia di bawah 6 bulan sudah bisa paham apa yang Bunda ucapkan padanya. Jadi, bila Bunda bersuara atau membunyikan benda bersuara di dekat si Kecil, ia akan langsung menoleh ke arah sumber suara atau sumber bunyi tersebut.

Ia juga sudah bisa merespon suara Bunda dan menunjukkannya dengan memberikan ekspresi tertentu kepada lawan bicaranya, entah itu senang, sedih, kecewa, atau takut. Lalu, menginjak usia 6 bulan, Bunda mungkin akan sering mendengarnya mengeluarkan kata-kata, seperti “ma-ma-ma-ma”, “ba-ba-ba-ba”, “da-da-da-da” atau “ya-ya-ya”. 

Namun, ini tidak dihitung bahwa bayi bisa bicara ya, Bun! Karena di usia awal ini ucapan anak belum memiliki makna dan ia juga belum mengerti apa yang ia ucapkan.

2. Perkembangan Bahasa Anak Usia 7-12 Bulan

Pada usia 7-12 bulan, si Kecil akan mulai lebih sering berceloteh, Bun. Sekarang anak sudah bisa memahami kata-kata sederhana, seperti “tidak” atau “stop”. Di usia ini pula si Kecil akan mulai mengucapkan beberapa kata pertama, seperti Mama atau nama panggilan kepada orang-orang di sekitarnya.

Anak juga mulai memahami dan melakukan perintah sederhana, seperti “Mana tepuk tangannya, Dik?” atau “Ayo, dadah dulu!” Jika melihat Bunda atau Ayahnya, ia mungkin akan mengucapkan “Ya-yah” untuk Ayah, atau “Ma-ma, ma-ma” untuk Bunda.

Selain itu, si Kecil sudah bisa menggunakan gestur tubuhnya untuk berkomunikasi, bahkan menyebut ujung sebuah kata walaupun masih sulit mengucapkannya dengan sempurna. 

Sebagai contoh, si Kecil menyebut “Cing” yang berarti “kucing”, “Cak” yang berarti cicak, “Guk” yang berarti “anjing” (guguk).

3. Perkembangan Bahasa Anak Usia 1-2 Tahun

Kemampuan bahasa anak usia 1-2 tahun mulai berkembang pesat. Di rentang usia ini, anak sudah bisa mengulangi kata-kata yang diucapkan oleh orang-orang di sekitarnya. Jadi, jangan kaget ya, Bun, kalau si Kecil mulai bisa mengikuti atau meniru apa yang diucapkan oleh orang tuanya. 

Oleh karena itu, sebaiknya Mama, Papa, dan anggota keluarga lainnya perlu berhati-hati dalam bertutur kata. 

Koleksi kosakata anak pun sudah meningkat secara signifikan, yakni 50 kata atau lebih, pada rentang usia 19-24 bulan. Si Kecil mampu memahami kata-kata tunggal atau sederhana, serta mampu memproduksi kata-kata tersebut. Ia sudah bisa berbicara secara jelas walaupun hanya baru mengucapkan frasa atau kalimat pendek.

Selain itu, anak sudah bisa menyebutkan bagian-bagian anggota tubuh, seperti hidung, tangan, mata, dan telinga, juga warna benda, dan orang-orang yang dikenal atau sering kali dilihatnya sehari-hari.

Di tahap perkembangan bahasa pada anak usia 1-2 tahun, si Kecil mampu memahami makna di balik kalimat-kalimat sederhana, seperti kata makan, lari, atau minum.

4. Perkembangan Bahasa Anak Usia 2-3 Tahun

Tahapan perkembangan bahasa anak di usia 2 tahun juga dapat dilihat dari kemampuannya dalam memahami kata tanya, “siapa,” “apa”, dan “di mana”. Meski begitu, si Kecil belum bisa menjawab pertanyaan “mengapa” dan “bagaimana”, Bun.

Ia juga mulai menggunakan kata kepunyaan di usia 2 tahun, dan mulai memahami makna “milikku” dan “milikmu” pada tahun ketiga kehidupannya.

Di usia ini pula, si Kecil sudah mampu mengingat nama orang tua, keluarga, hingga nama binatang peliharaannya. Hebat ya, Bun?

Tak hanya itu, anak Bunda juga sudah mulai memahami satu sampai dua perintah sederhana. Misalnya, “Kak, ambil bonekanya dan taruh di dalam keranjang, ya”. Namun, ia mungkin masih merasa kesulitan bila harus melakukan perintah terhadap suatu objek benda yang belum dikenalinya. 

Baca Juga: Bunda Kesulitan Berkomunikasi dengan Balita? Kenali Penyebabnya

5. Perkembangan Bahasa Anak Usia 3-4 Tahun

Menginjak usia 3 tahun sampai 4 tahun, si Kecil sudah bisa diajak berkomunikasi dan bersosialisasi, Bun. Hal ini ditandai dengan kemampuan bahasa anak yang sudah makin membaik dan pemahaman kosakatanya yang semakin luas. 

Ia sudah bisa mengenal 250 kata atau lebih, berbicara dengan kalimat sederhana yang berisi 3-4 kata, hingga mengingat nama teman-temannya di sekolah. 

Ketika sudah bersosialisasi dengan teman sekitar, si Kecil akan mulai mempertanyakan banyak hal kepada Bunda dan Ayah. Ini karena rasa penasarannya semakin tinggi terhadap sesuatu hal. Oleh karena itu, Bunda dan Ayah harus sabar menjawab setiap pertanyaan yang ada, ya, agar rasa ingin tahu si Kecil tidak berkurang seiring berjalannya waktu.

Di usia ini pula, si Kecil juga mulai bisa meminta sesuatu pada orang tuanya. 

6. Perkembangan Bahasa Anak Usia 4-5 Tahun

Perkembangan bahasa anak usia 4-5 tahun sangat menarik untuk diperhatikan, Bun! Karena di usia ini, Bunda bisa melihat si Kecil tumbuh menjadi makhluk sosial yang dapat berinteraksi dengan orang lain. Selain itu, ia akan lebih aktif bicara untuk sebagai cara mengekspresikan kebutuhannya.

Selain sudah bisa menyebutkan nama dan umurnya sendiri, anak sudah dapat melakukan percakapan dengan menggunakan banyak kosa kata. Umumnya, anak usia 4 - 5 tahun sudah memiliki 1.000 - 2.000 kosa kata yang dipahaminya. Ia juga sudah bisa berbicara lima sampai enam kalimat dengan jelas. 

Anak Bunda pun sudah mahir mengucapkan beberapa kata dari lagu atau cerita anak-anak. Ia bisa pula berbicara tentang kejadian hari itu, misalnya “Bunda, tadi kakak main sepeda.” 

Si Kecil juga sudah dapat berhitung lebih dari 10, mengenali beberapa huruf seperti yang ada pada nama si Kecil, serta mengikuti dua hingga tiga perintah sekaligus. Contohnya, “Ayo, Nak, mandi dulu, terus gosok gigi. Habis itu, baru makan ya.”

Anak Bunda juga sangat suka bernyanyi dan mengarang kata. Hal ini pasti akan membuatnya semakin menggemaskan ya, Bun.

Hebatnya lagi, si Kecil sudah bisa menjawab pertanyaan sederhana yang dilontarkan oleh orang tuanya, seperti “Dik, kalo sisir untuk apa sih?” ia akan mantap menjawab sisir gunanya untuk menyisir rambut.

Cara Stimulasi Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini

Walaupun berkembang secara alami, kemampuan berbahasa anak sesungguhnya dapat dilatih dan dikembangkan lewat berbagai cara.

Tidak melulu si Kecil yang mesti memperhatikan keadaan sekitarnya untuk meniru ucapan orang lain. Akan tetapi, Bunda bisa lebih proaktif membantu perkembangan kemampuan berbahasa anak lewat berbagai cara.

Terlebih, membantu mengembangkan kemampuan berbahasa anak bukan hal yang sulit, kok. Bunda bisa mengajari anak mengenal dan memahami lebih banyak kosakata dengan cara yang mudah dan menyenangkan. 

Berikut beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk membantu kemampuan bahasa anak agar lebih berkembang. 

1. Sering Ajak Anak Ngobrol

Salah satu cara mengoptimalkan kemampuan bahasa anak adalah dengan sering-sering mengajak si Kecil ngobrol, Bun. Sebaiknya, Bunda dan Ayah selalu mengajak anak berkomunikasi sesering dan sedini mungkin agar ia terbiasa mendengarkan kata-kata. 

Tak perlu yang susah-susah, Bunda tetap bisa memakai percakapan sehari-hari saat berkomunikasi dengannya. 

Hanya karena anak belum bisa bicara, bukan berarti ia belum mengerti apa yang Bunda maksud, lho. Karena, semakin banyak Bunda berbicara dan mengekspresikan diri, semakin mudah bagi anak untuk belajar bicara dan berinteraksi.

Untuk itu, Bunda bisa mengajaknya berbicara kapan pun dan di mana pun, seperti tiap kali menyiapkan dan memberikan makan, memandikan, memakaikan pakaian, mengganti popok, serta kegiatan sehari-hari lainnya. Mulailah dengan menceritakan apa saja kegiatan yang sedang Bunda dan anak lakukan. 

Bicarakan apa saja yang terlintas di pikiran atau benak Bunda, pastikan untuk menggunakan kata-kata sederhana dan kalimat pendek jika memungkinkan.

Misalnya, ketika menyuapi anak, Bunda bisa membicarakan makanan apa yang Bunda masak, ada warna dan bentuk apa saja di dalam makanan tersebut. 

Kemudian saat sedang jalan-jalan di sekitar rumah, coba tunjukkan hal-hal yang ada di depan mata. Contoh, "Lihat, ada kucing, nak. Warna bulunya oranye dan putih. Dia mengeong, lho!"

Namun jika si Kecil sudah bisa berbicara, dorong ia untuk menjawab dengan mengajukan pertanyaan, "Apakah kucingnya mengeong karena lapar? Kita kasih makan apa, ya?"

2. Selalu Tanggapi Ucapan Anak

Menanggapi setiap celotehan anak ternyata juga bisa mengasah kemampuan berbahasanya. Respons dari Bunda akan membantunya mengenal kosakata baru. Ia pun akan lebih memahami tiap tanggapan dari kata-kata yang keluar dari mulutnya. 

Karena itu, cobalah selalu menanggapi ucapan anak, bahkan untuk kata-kata yang maknanya tidak ada. Misalkan, anak mengucapkan kata “da, da, da, da”. Bunda bisa menanggapinya dengan mengajukan pertanyaan kepada si Kecil. 

Jika si Kecil mengeluarkan suara atau ocehan, Bunda bisa menanggapinya. Bila perlu, gunakan gestur atau mimik muka seekspresif mungkin untuk memancing respons gelak tawa si Kecil.

3. Bantu dengan Gerakan Tangan

Tidak semua kosakata sudah bisa dipahami oleh anak usia dini. Kadang-kadang Bunda mesti membantunya dengan gerakan tangan yang menggambarkan apa yang hendak Bunda katakan. 

Sebagai contoh ketika hendak berpisah, Bunda bisa mengucapkan kata “dadah” sambil melambaikan tangan. Bisa juga ketika anak hendak memilih mainannya, Bunda membantu menawarkan dengan menunjuk satu-satu permainan dan menyebut jenis permainan tersebut.

4. Hentikan Berbicara dengan Bahasa Bayi

Kemampuan berbicara anak memang masih terbatas sehingga sering mengeluarkan kata-kata yang terdengar kurang jelas. Kemampuan mengucapkan kata yang belum sempurna ini sering dikenal sebagai bahasa bayi. 

Banyak orang tua pada akhirnya mencoba mengikuti bahasa bayi yang diucapkan anak. Sebenarnya cara tersebut justru bisa menghambat proses perkembangan bahasanya. 

Lebih baik Bunda mulai berbicara dengan pengucapan yang sebenarnya sehingga anak lebih cepat meniru dan memahami bahasa yang Bunda lafalkan.

5. Bermain Telepon-Teleponan

Bun, coba ajari si Kecil belajar bahasa sambil bermain telepon-teleponan menggunakan telepon mainan atau dengan benda menyerupainya, seperti botol minum. Mulailah dengan suara dering dan ajak anak menjawab dengan “hai” atau halo”. 

Selanjutnya, tanyakan hal-hal mudah kepada si Kecil. Misalnya, “Adik sedang apa? Adik sudah makan belum? Adik makan apa?”. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan melatih anak untuk mengolah dan mengembangkan kosakata.

6. Membacakan Cerita

Aktivitas membacakan cerita untuk anak bisa sangat membantu keterampilan bahasa sekaligus kognitif anak usia dini. Melalui cerita, anak bisa mengetahui banyak kosakata baru. Ditambah lagi, ank bisa lebih mengenai struktur kalimat lewat cerita yang Bunda bacakan. 

Lebih bagus lagi jika Bunda membacakan buku cerita bergambar untuk si Kecil. Bunda dan Ayah bisa membacakan buku cerita bergambar ukuran besar yang berwarna-warni, buku dengan gambar yang muncul (fitur pop up) atau gambar 3 dimensi, serta buku dengan gambar ilustrasi yang bertekstur untuk menarik perhatian bayi.

Bunda bisa menunjukkan situasi gambar cerita kepada anak sehingga ia bisa lebih memahami kisah yang didengarnya. Libatkan ia dengan membiarkannya membolak-balikkan halaman buku yang sudah dibaca, atau menyentuh gambar timbul yang berilustrasi dalam buku. 

Bunda juga bisa mulai mengajarkan si Kecil nama dari gambar-gambar yang ada dalam buku. Misalkan, menunjukkan gambar mobil, dan menyebutkan “mobil”. Lalu, ajak si Kecil mengulanginya. Bunda bisa melakukan aktivitas ini bersama si Kecil dan anggota keluarga lain, lho!

Baca Juga: Sudahkah Bunda Melatih Kemampuan Bahasa Si Kecil Lewat Cerita?

7. Ajak Bernyanyi

Kesannya memang seperti tidak sedang mengajari, tetapi membantu anak belajar berbahasa juga bisa Bunda lakukan dengan bernyanyi bersama si Kecil. Apalagi anak kecil pasti senang bernyanyi, Bun!

Ada banyak lagu anak yang bisa dipilih. Pilihlah lagu-lagu dengan kosakata yang tidak terlalu sulit dan nyanyikan bersama si Kecil. Misalnya, Bintang Kecil, Balonku, atau Pelangi. 

Liriknya yang sederhana dan nadanya yang mudah diikuti, membuat lagu-lagu tersebut cenderung mudah untuk dinyanyikan dan tak membosankan untuk diulang-ulang. Tak hanya mengajarkan si Kecil berbahasa, aktivitas ini juga dapat menghiburnya.

Untuk semakin mendukung tumbuh kembang si Kecil, berikan pula susu pertumbuhan yang difortifikasi seperti susu SGM Eksplor 1+.

SGM Eksplor, satu-satunya susu pertumbuhan dengan IronC™, kombinasi unik Zat Besi & Vitamin C untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi hingga 2x lipat. Dilengkapi dengan DHA, Minyak Ikan, Omega 3&6 serta nutrisi penting lainnya, bantu si Kecil tumbuh maksimal jadi generasi maju yang berpikir cepat dan berani.

Tertarik mencoba? Jangan lupa daftarkan diri Bunda di Klub Generasi Maju untuk dapatkan akses ke banyak fitur-fitur menarik lainnya. Gratis, lho! Tunggu apalagi? Yuk, daftar sekarang!

Referensi:

  1. Higuera, V. (2020, March 25). How to Teach Your Toddler to Talk. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/how-to-teach-toddler-to-talk
  2. When do babies start talking? (2022). BabyCenter. https://www.babycenter.com/baby/baby-development/baby-milestone-talking_6573
  3. Language development: 2-3 years. (2021, February 17). Raising Children Network. https://raisingchildren.net.au/toddlers/development/language-development/language-2-3-years
  4. Marks, H. (2010, November 9). 4- to 5-Year-Olds: Developmental Milestones. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/parenting/4-to-5-year-old-milestones
  5. CDC. (2023, January 9). Important Milestones: Your Baby By Four Years. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/milestones/milestones-4yr.html
  6. Marks, H. (2010, November 8). 3- to 4-Year-Olds: Developmental Milestones. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/parenting/3-to-4-year-old-milestones#1
  7. Language development: 1-2 years. (2021, February 17). Raising Children Network. https://raisingchildren.net.au/toddlers/development/language-development/language-1-2-years#:~:text=for%20language%20development-,Vocabulary%20and%20language%20development%20in%20children%201%2D2%20years,eat%27%20and%20%27run
  8. Language Development - baby, stages, meaning, Definition, Description, Common problems. (2013). Healthofchildren.com. http://www.healthofchildren.com/L/Language-Development.html

Artikel Terpopuler