Bunda, kreativitas dapat membantu si Kecil mengubah ide imajinatif menjadi kenyataan dan dapat melatihnya menggunakan inovasi untuk memecahkan masalah. Tak kalah penting, kreativitas juga banyak dihubungkan dengan sikap belajar yang positif, kemampuan ekspresi dan apresiasi diri, sekaligus keterampilan sosial. Oleh karena itu, kreativitas penting ditanamkan pada si Kecil sejak dini, tak terkecuali si Kecil yang memiliki alergi susu sapi.
Jangan biarkan alergi yang ia derita menghambat fase tumbuh kembang anak Bun. Dengan arahan dokter, nutrisi seimbang, serta stimulasi yang tepat, si kecil yang alergi susu sapi pun bisa tumbuh menjadi anak yang kreatif. Berikut ini ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengasah kreativitas si Kecil.
Konsultasikan Gejala dengan Dokter
Si Kecil yang alergi susu sapi akan menunjukkan gejala seperti kulit kemerahan, muntah, pilek, batuk, sesak napas, dan sejenisnya jika ia mengonsumsi susu sapi dan produk turunannya. Jika gejala tersebut muncul, segera periksakan si Kecil ke dokter. Nantinya, dokter akan melakukan tes dan memberikan diagnosis yang tepat atas kondisi alergi si Kecil. Bunda sebaiknya menanyakan alternatif nutrisi yang tepat untuk si Kecil kepada dokter.
Beri Asupan Nutrisi Lengkap dan Seimbang
Perkembangan otak yang baik merupakan landasan dari kreativitas. Oleh karena itu, si Kecil membutuhkan nutrisi yang dapat mendukung perkembangan otak dan pertumbuhan fisik anak. Tentunya, pastikan makanan yang Bunda masak atau beli bebas dari susu sapi dan produk turunannya.
Menu makan si Kecil yang berusia 1 tahun sebaiknya lengkap berisi karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Untuk nutrisi perkembangan otak atau perkembangan fisik anak, jangan lupakan peran zat besi ya, Bun. Zat besi memungkinkan adanya pengangkutan oksigen ke jaringan tubuh termasuk otak. Jika si Kecil tidak cukup mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, misalnya brokoli atau bayam, ia bisa mengalami kelelahan dan masalah konsentrasi.
Jangan lupa, zat besi membutuhkan bantuan Vitamin C agar bisa bekerja dengan lebih baik. Kombinasi yang tepat antara vitamin C dan zat besi dengan rasio yang sesuai dapat membantu penyerapan zat besi yang lebih optimal dalam tubuh si Kecil. Jadi, usahakan agar selalu ada makanan yang mengandung vitamin C seperti jeruk, brokoli, atau pepaya, untuk mendampingi menu si Kecil yang kaya zat besi.
Beri si Kecil Stimulasi Sesuai Tahapan Usia
Kegiatan yang dilakukan untuk mengasah kreativitas si Kecil harus disesuaikan dengan tahapan usianya. Memilih permainan sesuai dengan usianya akan memberi hasil yang lebih relevan, terutama dalam peningkatan kecerdasan dan kreativitas buah hati pada tahap tumbuh kembang anak.
Misalnya, pilih permainan seperti cilukba yang memberi stimulasi pada si Kecil yang berusia 12 bulan. Anak yang sudah bisa berjalan di usia 18 bulan atau lebih bisa Bunda ajak bermain petak umpet. Untuk si Kecil yang sudah agak lebih besar, di usia 36 bulan, Bunda bisa mengajaknya menyiapkan bahan masakan. Kesempatan ini juga bisa Bunda gunakan untuk mengenalkan susu sapi dan produk turunannya sebagai bahan yang tidak boleh dimakan si Kecil.
Selain itu, film dan buku cerita juga dapat mengasah kemampuan imajinasi si Kecil. Hal ini secara tidak langsung dapat meningkatkan kemampuannya berpikir kreatifnya. Bunda bisa mengajak buah hati menonton film atau membacakan cerita yang menarik untuk mereka agar kemampuan imajinasinya tumbuh maksimal. Jangan lupa pilih film atau buku yang sesuai dengan tahapan usia si Kecil ya, Bun.
Berikan Kebebasan Berpikir Kreatif
Dukung si Kecil menumbuhkan rasa percaya diri dan kemandirian dengan mendorongnya mencari solusi saat menghadapi sebuah masalah. Alih-alih memberikan solusi secara langsung, Bunda dapat menuntun si Kecil berpikir kreatif untuk menyelesaikan masalah-masalah yang muncul. Bunda tetap bisa memberikan beberapa pilihan solusi lalu biarkan si Kecil memilih sendiri jalan keluar terbaik untuknya. Cara ini juga bisa melatih keterampilan pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.
Tidak ada kata terlalu dini untuk mengasah kreativitas si Kecil ya, Bun. Dukung selalu tumbuh kembangnya dan bantu ia mengembangkan 5 Potensi Prestasi dalam dirinya yaitu Berpikir Cepat, Gigih, Percaya Diri, Tumbuh Tinggi, dan Aktif Bersosialisasi.
Selain mengetahui informasi di atas, Bunda juga bisa mendukung pemenuhan akses nutrisi dan pendidikan anak Indonesia agar tumbuh maksimal jadi Anak Generasi Maju melalui gerakan #AyoTunjukTangan.
Laporan UNICEF Indonesia mengenai Covid-19 dan Anak di Indonesia menunjukkan bahwa 9 dari 10 anak Indonesia masih menghadapi tantangan dalam pemenuhan akses nutrisi dan pendidikan. Maka dari itu, ada tiga dukungan kemajuan anak Indonesia yang bisa Bunda lakukan, yakni:
-
Bantu 75.000 anak di atas 1 tahun untuk mendapatkan dukungan nutrisi
-
Bantu 1.500 anak untuk mendapatkan beasiswa pendidikan online
-
Bantu renovasi fasilitas sekolah
Cara Dukung Kemajuan Anak Indonesia dengan Tunjuk Tangan
Untuk menunjukkan dukungan Bunda, Bunda cukup mengikuti beberapa langkah mudah berikut ini!
-
Tunjukan dukungan Bunda dengan klik salah satu dukungan di antara 3 dukungan tadi di sini
-
Isi data diri dan wujudkan dukungan Bunda
-
Ajak teman Bunda berpartisipasi, dan raih berbagai hadiah menarik
Sangat mudah 'kan, Bun? Sebagai aset kemajuan bangsa, setiap anak Indonesia berhak untuk merasakan kemerdekaan terutama dalam memperoleh akses kemajuan demi masa depan yang lebih baik.
Yuk, dukung kemajuan anak Indonesia dan ajak Bunda lainnya melalui WhatsApp dan Facebook untuk ikut serta gerakan #AyoTunjukTangan!
Sumber:
-
https://www.generasimaju.co.id/cara-cerdas-tumbuhkan-kreativitas-buah-hati
-
https://www.lexico.com/definition/creativity
-
https://www.academia.edu/37738254/THE_IMPORTANCE_OF_CREATIVITY_
-
FOR_EARLY_CHILDHOOD_DEVELOPMENT_AND_CURRICULUM_PROVISION
-
https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0182210
-
https://www.webmd.com/vitamins-and-supplements/features/iron-supplements#1
-
Iron needs of babies and children. Paediatr Child Health. 2007;12(4):333-336. doi:10.1093/pch/12.4.333