Facebook Pixel Code Penyebab Anak Susah Makan dan Cara Ampuh Mengatasinya

Anak Susah Makan? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Anak Susah Makan? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

 

Bagaimana cara yang tepat mengatasi anak susah makan? Pertanyaan ini mungkin yang sedang menghantui Bunda belakangan. Perilaku susah makan atau yang biasa juga diistilahkan dengan GTM (Gerakan Tutup Mulut) tentu membuat Bunda jengkel sekaligus khawatir.

Segala usaha mungkin sudah Bunda lakukan agar anak mau makan, tapi tak kunjung berhasil. Belum lagi, pasti ada kekhawatiran tentang dampaknya yang bisa membuat berat badan si Kecil turun dan mengganggu tumbuh kembang. 

Sebenarnya, bukan hal yang aneh jika anak susah makan ketika menginjak usia 1 tahun ke atas. Akan tetapi bukan berarti Bunda terus-terusan membiarkan anak tidak mau makan. 

Kenali dulu penyebab anak susah makan, agar Bunda jadi lebih paham bagaimana menghadapinya! 

Penyebab anak susah makan

Susah makan atau GTM normal dialami anak di usia 1 tahun ke atas saat memasuki tahap Makanan Pendamping ASI (MPASI). Penyebab GTM pun bermacam-macam. 

Anak yang susah makan bisa disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:

1. Pilih–pilih makanan

Melansir IDAI, anak kecil suka pilih-pilih makanan karena tidak menyukai rasa atau tekstur makanan tertentu. Ini bisa karena terlambat mengenalkan makanan padat dan variasi tekstur makanan pada masa menyapih. 

Jadi, si Kecil lebih memilih makanan yang sudah akrab di lidahnya.

Kadang, ada pula anak yang menolak segala jenis makanan dalam kelompok makanan tertentu. Misalnya sama sekali tidak mau makan nasi, roti atau mie yang termasuk karbohidrat.

2. Bosan

Seperti orang dewasa, anak-anak juga bisa merasa bosan dengan apa yang mereka makan. Di sinilah pentingnya memberikan si Kecil menu makanan yang variatif, Bun.

Studi menunjukkan, anak lebih memilih piring makanan yang menyediakan 7 variasi lauk dan 6 warna berbeda, lho!

Maka, usahakan untuk selalu memberinya ragam makanan dalam piring si Kecil. Contohnya ayam panggang dengan sup wortel dan kembang kol. Semakin berwarna, semakin menarik bagi si Kecil.

3. Terlalu sering diberi camilan

Kadang ketika anak susah makan nasi atau tidak mau makan sayur, Bunda mungkin akan memberi camilan sebagai cara memancing si Kecil agar mau makan. Namun, ternyata cara ini kurang tepat, lho!

Memberikan camilan justru akan membuat si Kecil jadi cepat kenyang sehingga semakin enggan makan nasi dan lauk pauknya.

Baca Juga: Inspirasi Camilan Sehat untuk Bantu Perkembangan Otak si Kecil

4. Kondisi si Kecil

Penyebab anak susah makan pun sering kali terjadi karena kondisi si Kecil. Apakah ia sakit atau sedang tumbuh gigi? Anak yang sedang sakit tentu nafsu makannya akan berkurang karena ia merasa tidak enak badan.

Mungkin juga ia memiliki alergi tertentu. Reaksi akibat alergi yang si Kecil alami bisa membekas jadi pengalaman negatif tiap kali mau makan. 

Oleh karenanya, penting bagi Bunda untuk selalu memantau perkembangan si Kecil. Jika ternyata ia mengalami keluhan sakit atau alergi, hindari memaksanya makan dan bersabarlah hingga ia mau makan meskipun sedikit, Bun.

5. Suasana makan kurang mendukung

Suasana makan si Kecil turut mempengaruhi nafsu makannya, Bun. Contohnya saja jika waktu makan juga dibarengi dengan menonton TV atau sembari bermain. Si Kecil tentunya akan lebih suka menonton TV dan bermain ketimbang harus makan, bukan?

Apa lagi kalau suasana makan juga penuh “teror”, ketika si Kecil merasa terus-terusan dipaksa untuk makan dan pada akhirnya jadi dimarahi. Hal ini tentu membuat si Kecil memiliki memori yang buruk tentang waktu makan.

Maka itu, yuk ciptakan suasana yang lebih menyenangkan saat makan!

Cara mengatasi anak susah makan

Bunda tidak perlu merasa cemas. Terlebih bila ia masih aktif, terlihat sehat, dan berat badannya tetap bertambah, artinya si Kecil masih mendapatkan asupan nutrisi yang cukup.

Akan tetapi, membiarkan anak tidak mau makan terus-terusan juga bisa berdampak pada tumbuh kembangnya nanti.

Jadi, bagaimana cara mengatasi anak yang susah makan? Solusi untuk anak yang susah makan agar mau lahap adalah:

1. Tidak memaksa makan

Melihat si Kecil susah makan memang bikin ‘gemas’. Tapi seperti yang tadi dikatakan, usahakan tidak memaksanya makan. Memaksa si Kecil makan saat GTM hanya akan membuatnya trauma dan semakin ogah-ogahan makan.

2. Menetapkan waktu makan

Cara mengatasi anak susah makan selanjutnya, tetapkan waktu makan dan lakukan secara terus-menerus.  Dengan menetapkan waktu makan, tubuh si Kecil lama kelamaan akan lebih bisa menyesuaikan diri, Bun. Si Kecil pun jadi tahu di waktu mana ia merasa lapar dan harus makan.

3. Memperkenalkan makanan baru secara bertahap

Solusi untuk anak yang susah makan ini juga tak kalah ampuh. Jika si Kecil cenderung pilih-pilih makanan, cobalah memperkenalkan makanan baru secara bertahap. Caranya, Bunda dapat mengombinasikan makanan baru dengan makanan favorit si Kecil terlebih dahulu, Bun.

4. Sajikan makanan yang menarik

Selain bervariasi, makanan untuk si Kecil baiknya juga disajikan dengan menarik. Misalnya, mencetak nasi ke dalam bentuk teddy bear sehingga si Kecil tertarik untuk memakannya.

Jangan lupa, berikan pula makanan yang berwarna cerah seperti kombinasi telur (kuning), irisan wortel (orange), potongan tomat (merah), brokoli (hijau) untuk menggugah seleranya.

5. Memberi contoh yang baik saat makan

Kebiasaan makan si Kecil turut dipengaruhi oleh kebiasaan orang tuanya. Jika Bunda tak ingin anak susah makan sayur, Bunda dan Ayah pun harus memberikan contoh yang baik dengan makan sayur bersama-sama si Kecil. 

Coba juga libatkan dirinya untuk menyiapkan makanan, misalkan dengan mengajak si Kecil ikut belanja ke pasar atau supermarket. Di sana, minta si Kecil untuk memilih sendiri buah-buahan, sayuran, dan bahan makanan sehat yang ia mau. 

Ketika sampai di rumah, ajak si Kecil untuk ikut mendekorasi piringnya sendiri agar ia tertarik dengan menu makannya sendiri.

Kemudian, Bunda bisa mengajaknya makan bersama keluarga di meja makan agar ia lebih bersemangat. 

6. Jauhkan dari TV dan gadget

Cara mengatasi anak susah makan yang juga mesti Bunda terapkan adalah menjauhkan barang elektronik dari ruang makan.

Salah satu hal yang membuat si Kecil sering kali terdistraksi adalah keseruan menonton TV dan main gadget. Maka itu, matikan TV dan jauhkan alat elektronik lainnya saat sedang waktunya makan untuk membantu anak lebih fokus menghabiskan makanan.

Jangan pula memberikan gadget sebagai iming-iming agar anak mau makan, karena nantinya ia akan tetap teralihkan dan tidak mau makan.

7. Hindari memberi makanan manis sebagai hadiah

Sering kali agar si Kecil mau makan, beberapa orangtua mengiming-iminginya dengan memberi makanan manis sebagai hadiah.

Cara mengatasi anak susah makan seperti ini, baiknya dihindari karena justru membuat si Kecil kecanduan makanan manis, yang mana tak baik untuk kesehatannya. 

8. Melibatkan si Kecil saat membuat makanan

Libatkan si Kecil dalam membuat makanan untuknya. Mulai dari membeli bahan makanan di supermarket, memasak, sampai menyajikannya. Cara mengatasi anak susah ini secara tidak langsung menumbuhkan minatnya untuk makan, karena ia merasa kegiatan tersebut seru untuk dilakukan.

Dampak anak susah makan terhadap tumbuh kembangnya

Masih menurut IDAI, walaupun susah makan, anak pada umumnya masih mau makan minimal 1-2 jenis makanan dari setiap kelompok karbohidrat, protein, sayur dan buah, dan susu. Misalnya meski anak tidak mau makan nasi, kemungkinan ia masih mau makan roti atau mie. Jadi, ia tetap mendapat asupan karbohidrat selain dari nasi.

Akan tetapi beda cerita jika si Kecil sampai sama sekali menolak makanan tertentu. Misalnya sama sekali tidak mau makan sayur. Ini bisa mengakibatkan anak berisiko mengalami defisiensi makro atau mikronutrien tertentu.

Mengutip dari jurnal terbitan 2018, 'konsekuensi' yang mungkin terjadi jika anak terus-terusan dibiarkan susah makan adalah asupan nutrisi hariannya jadi tidak optimal.

Anak kemungkinan bisa mengalami defisiensi zat besi dan zinc karena jarang makan daging, buah-buahan, dan sayuran. Si Kecil juga mungkin rentan sembelit karena kurang mendapatkan serat sebagai akibat dari minimnya kebiasaan makan buah dan sayuran.

Nah, jangan sampai si Kecil mengalami dampak buruk yang sangat mempengaruhi tumbuh kembangnya ini ya, Bun.

Baca Juga: 7 Makanan dengan Kandungan Zat Besi Terbaik untuk Anak

Menghadapi anak susah makan memang cukup menguras kesabaran. Tapi, percayalah kalau fase ini akan berlalu. Apalagi setelah Bunda mengetahui penyebab dan cara mengatasi anak susah makan di atas. ‘Bocoran’ ini tentu akan mempermudah Bunda mudah menyiasati si Kecil agar mau makan lagi. 

Butuh ide resep makanan yang menggugah selera makan si Kecil? Intip selengkapnya melalui fitur Masak Bersama Mama di website Generasi Maju. Jangan lupa juga, gabung menjadi member Klub Generasi Maju, karena banyak penawaran dan hadiah menarik yang menanti Bunda!

 

Referensi:

  1. IDAI https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pilih-pilih-makanan diakses 26 Juli 2022
  2. Harvard Medical School https://www.health.harvard.edu/blog/study-gives-insight-and-advice-on-picky-eating-in-children-2020060920004 diakses 26 Juli 2022
  3. Cornell University. https://news.cornell.edu/stories/2012/01/how-you-plate-food-kids-matters. Diakses pada 26 Juli 2022.
  4. Very Well Family. https://www.verywellhealth.com/what-to-do-when-your-child-is-not-eating-anything-1323965. Diakses pada 26 Juli 2022.
  5. UCSF Benioff Children Hospital. https://www.ucsfbenioffchildrens.org/education/mealtime-atmosphere-and-eating-behavior. Diakses pada 26 Juli 2022.

Artikel Terpopuler