Facebook Pixel Code 8 Nutrisi untuk Dukung Periode Emas Anak Usia 1-3 Tahun

8 Nutrisi Bantu Dukung Periode Emas Anak Usia 1-3 Tahun

8 Nutrisi Bantu Dukung Periode Emas Anak Usia 1-3 Tahun

 

Si Kecil yang memasuki usia 1-3 tahun akan mengalami masa pertumbuhan yang signifikan karena pada periode ini termasuk ke dalam 1000 hari pertama kehidupan anak atau yang biasa disebut dengan periode emas. Periode emas ini dapat menentukan perkembangan dan pertumbuhan anak selanjutnya dan yang terjadi pada fase ini tidak dapat diulang.

Pada periode emas terjadi perkembangan pesat pada kognitif dan fisik anak.

Perkembangan Kognitif

Pada periode emas, mulai dari kehamilan sampai si Kecil berusia 2 tahun adalah periode kritis. Banyak terjadi pertumbuhan dan perkembangan pada fase ini, terutama adalah perkembangan kognitif. Dari lahir, si Kecil sudah mempunyai sekitar 100 miliar sel otak dan sel-sel otak ini terus berkembang dengan sangat pesat di awal kehidupannya.

Dalam 1000 hari pertama kehidupan seorang anak, lebih dari 1 juta koneksi saraf baru pada otak anak pun terbentuk setiap detik. Jalur sensorik, seperti penglihatan dan pendengaran, merupakan hal pertama yang berkembang di otak. Kemudian, diikuti dengan perkembangan kemampuan bahasa dan fungsi kognitif.

Namun, masih banyak Bunda yang tidak menyadari, bahwa 90% perkembangan otak si Kecil tercapai di usia 5 tahun. Padahal, perkembangan otak yang optimal merupakan fondasi penting untuk mendukung kemampuan belajar si Kecil memasuki usia pra-sekolah (usia 3-5 tahun).

Faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan kognitif antara lain adalah faktor stimulasi dan faktor kecukupan nutrisi. 

Maka itu, Bunda harus terus melanjutkan pemberian nutrisi optimal untuk mendukung perkembangan otak si Kecil yang pesat dan kesiapan belajarnya.  

Perkembangan Fisik

Tak hanya perkembangan kognitif, perkembangan fisik anak pun melaju dengan cepat pada periode ini. Bisa Bunda bandingkan sendiri, berapa sentimeter tinggi badan si Kecil yang sudah bertambah dari lahir sampai usia 2 tahun. Ternyata sampai si Kecil berusia 2 tahun, kenaikan tinggi badan anak bisa mencapai 75% dari tinggi badannya saat lahir.

Sama seperti perkembangan kognitif, faktor stimulasi dan faktor kecukupan nutrisi menjadi dua faktor penting yang mempengaruhi perkembangan fisik si Kecil

Faktor Stimulasi

Dikutip dari Hello Sehat, setiap anak perlu mendapat stimulasi yang tepat sesuai tahapan usia agar tumbuh kembangnya dapat optimal. Beberapa stimulasi yang dapat Bunda berikan untuk si Kecil seperti:

- Stimulasi kognitif
Dikutip dari laman Early Childhood Australia, stimulasi verbal dapat mempengaruhi kemampuan kognitif anak. Bunda bisa melakukan stimulasi ini sambil dengan mengajukan beberapa pertanyaan sehingga akan memicu si Kecil untuk berpikir dan memberikan jawaban.
Stimulasi ini menunjukkan dampak positif pada perbendaharaan kata si Kecil.
 

- Stimulasi motorik
Stimulasi motorik atau kemampuan bergerak si Kecil juga tidak kalah penting di periode emas. Salah satu caranya adalah dengan mendorong si Kecil untuk mau melakukan aktivitas fisik, seperti bermain atau olahraga. Tidak hanya kemampuan motorik, aktivitas fisik juga sekaligus bisa merangsang kemampuan kognitif anak.

Informasi dan tips untuk aktivitas stimulasi si Kecil lainnya bisa Bunda dapatkan di sini.

Faktor Kecukupan Nutrisi

Semua stimulasi yang telah dijelaskan sebelumnya bisa jadi kurang optimal ketika tidak didukung dengan faktor kecukupan nutrisi yang tepat. Kecukupan nutrisi bisa Bunda berikan kepada si Kecil melalui pemberian makanan yang mengandung nutrisi dan gizi seimbang.

Yuk, simak 8 nutrisi yang dapat bantu dukung tumbuh kembang si Kecil di periode emasnya:

1. Minyak Ikan (Omega-3 & Omega-6)
Dari penelitian yang dilakukan oleh Derbyshire & Kirby, omega-3 dan omega-6 membantu pertumbuhan sel-sel saraf dalam otak sehingga meningkatkan proses belajar dan daya pikir si Kecil, seperti mendorong kemampuan membaca, berbicara, dan bersosialisasi.

Baca Juga: Berbagai Kebaikan dan Manfaat Minyak Ikan untuk Anak

2. Zat Besi
Dilansir dari Kids Health, zat besi memberi kemampuan hemoglobin untuk mengikat oksigen di dalam darah sehingga sel darah yang baru dapat terbentuk. Selain itu, zat besi juga mendukung pertumbuhan otot anak dan mengangkut oksigen ke seluruh bagian tubuh.

Berdasarkan penelitian dari Annals of Nutrition and Metabolism peran zat besi dalam tumbuh kembang anak adalah meningkatkan daya ingat, prestasi, kemampuan motorik, serta kemampuan kognitifnya. Kekurangan nutrisi ini akan menyebabkan si Kecil mengalami kekurangan sel darah merah sehingga mengganggu konsentrasi dan kemampuan belajar si Kecil.

3. Protein
Menurut Kids Health, protein membantu membangun, memperbaiki, dan menjaga kesehatan jaringan-jaringan tubuh sehingga mendukung tumbuh kembang si Kecil. Protein juga berfungsi memecah makanan menjadi energi, melawan infeksi, mempercepat penyembuhan saat sakit, dan mengirim oksigen ke seluruh tubuh.

Kekurangan nutrisi ini akan menyebabkan otak si Kecil susah dalam menangkap pelajaran, produksi hormon yang tidak normal, dan juga emosi yang tidak stabil. Bunda dapat menemukan protein pada ikan, telur, kacang, susu, dan daging.

4. Kalsium dan Vitamin D
Menurut laman NHS, Vitamin D membantu regenerasi sel otak dan juga memfasilitasi penyerapan kalsium dari usus dan mempertahankan keseimbangan kalsium. Di sisi lain, peran kalsium  adalah untuk mendukung pembentukan dan mempertahankan kepadatan tulang & gigi. Selain itu, kalsium membantu mencegah pendarahan. Kekurangan kedua nutrisi ini menyebabkan tulang dan gigi si Kecil mudah keropos.

5. Vitamin C
Vitamin C berperan dalam sintesis neurotransmiter. Neurotransmiter adalah bagian dari sel otak yang berperan dalam mengirim pesan sebelum kemudian mengatur fungsi fisik, seperti detak jantung atau berkedip. Selain itu, vitamin C membantu absorpsi zat besi dan nutrisi-nutrisi penting lainnya.

Menurut penelitian yang dilakukan Plevin & Galletly, kekurangan vitamin C akan membuat anak mengalami gangguan mood dan kognitif. Vitamin C bisa ditemukan pada buah-buahan seperti jeruk. Dengan kecukupan vitamin C dalam asupan harian si Kecil, tentunya tubuh mendapatkan penyerapan nutrisi yang optimal untuk memberikan manfaat nutrisi penting bagi tumbuh kembang si Kecil.

6. Zinc
Zinc yang berperan dalam proses sintesis protein dalam masa perkembangan otak si Kecil. Menurut WHO, daya tahan tubuh si Kecil dapat meningkat dengan mengkonsumsi zinc karena membantu pertumbuhan sel, diferensiasi dan metabolisme tubuh. Kekurangan nutrisi ini akan berdampak buruk pada perkembangan kognitif, ingatan, dan juga konsentrasi si Kecil. 

7. Serat Pangan
Menurut laman Better Health, serat memiliki peran utama dalam mempertahankan kesehatan saluran cerna. Kekurangan serat akan menyebabkan si Kecil rentan terkena gangguan pencernaan sehingga daya tahan tubuhnya akan melemah. Serat dapat Bunda temukan pada buah-buahan dan sayur-sayuran.

8. Vitamin dan Mineral lainnya
Bunda juga harus memperhatikan asupan vitamin dan mineral lainnya, seperti yang dilansir Harvard Health Publishing. Vitamin dan mineral yang dimaksud antara lain :

- Kolin

- Folat.

- Vitamin A. 

- Vitamin D.

- Vitamin B6. 

- Vitamin B12

Baca Juga: Ini Manfaat Kolin untuk Perkembangan Kognitif Buah Hati

Selain memberikan stimulasi dan nutrisi-nutrisi di atas, Bunda bisa bantu lengkapi nutrisi si Kecil melalui pemberian SGM Eksplor 1+ dengan IronC* yang memiliki varian rasa vanila atau madu untuk anak usia 1, 2, dan 3 tahun. SGM Eksplor dengan IronC adalah kombinasi Zat Besi dan Vitamin C. Selain itu, SGM Eksplor juga dilengkapi dengan Minyak Ikan, Omega 3 & 6, Tinggi Protein, Kalisum, Vitamin D, Serat Pangan, Zinc dan nutrisi penting lainnya. 

Yuk, Bunda, bantu dukung lengkapi nutrisi si Kecil dan asah stimulasinya untuk menjadi Anak Generasi Maju! 

Untuk informasi lebih lanjut mengenai SGM Eksplor 1+ dengan IronC, Bunda bisa klik di sini.

*) Kombinasi zat besi dan vitamin C

 

Referensi:

  1. Better Health. (2020.) Fibre in food. Retrieved 21 January 2021, from  https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/fibre-in-food
  2. Pelvin, D. & Galletly, C. The neuropsychiatric effects of vitamin C deficiency: a systematic review. (2020). BMC Psychiatry, 315.
  3. Harvard Health Publishing. (2019). Do omega-3s protect your thinking skills? Retrieved 18 January 2021, from https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/do-omega-3s-protect-your-thinking-skills. 
  4. Pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak yang Tidak Bisa Diulang. (2020). Retrieved 5 March 2021, from https://hellosehat.com/parenting/bayi/1000-hari-pertama-anak/
  5. Kirby, A dan Derbyshire, E. (2018). Omega-3/6 Fatty Acids and Learning in Children and Young People: A Review of Randomised Controlled Trials Published in the Last 5 Years. Retrieved 21 January 2021, from https://www.longdom.org/open-access/omega36-fatty-acids-and-learning-in-children-and-young-people-a-review-of-randomised-controlled-trials-published-in-the-last-5-yea-2155-9600-1000670.pdf
  6. Kids Health. (2016). Iron. Retrieved 21 January 2021, from https://kidshealth.org/en/parents/iron.html#:~:text=Babies%20given%20iron%2Dfortified%20formula,13%20years%20need%208%20milligrams.
  7. Larson L.M, Phiri K.S, dan Pasricha S.R. (2016).Iron and Cognitive Development: What Is the Evidence?. Retrieved 21 January 2021, from https://www.karger.com/Article/Fulltext/480742#:~:text=%5B57%5D%20summarized%2014%20trials%20evaluating,academic%20achievement%2C%20memory%2C%20or%20motor
  8. Kids Health. (2016). Word! Protein. Retrieved 21 January 2021, from  https://kidshealth.org/en/kids/protein-def.html
  9. NHS. (2017). Vitamin D deficiency in children. Retrieved 21 January 2021, from https://www.nuh.nhs.uk/vitamin-d-deficiency-in-children/
  10. WHO. (2013). Zinc supplementation and growth in children. Retrieved 21 January 2021, from

Artikel Terpopuler