Bunda, anak membutuhkan asupan nutrisi yang memadai agar tubuh mungilnya tumbuh dengan optimal. Jadi saat makan, bukan hanya rasa kenyang saja yang dikejar. Namun, Bunda juga harus memastikan makanan yang masuk ke mulut si Kecil mengandung berbagai macam gizi yang dibutuhkan tubuhnya.
Apa saja nutrisi penting yang harus dipenuhi agar anak tumbuh sehat dan aktif? Bunda dapat langsung melihat daftarnya pada ulasan di bawah ini. Simak sampai selesai untuk mendapatkan penjelasan lengkapnya ya, Bun.
Nutrisi Penting agar Anak Tumbuh Sehat dan Aktif
Bunda, mari berkenalan dengan 8 vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh si Kecil:
1. Vitamin A
Vitamin A merupakan salah satu nutrisi penting yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia sehingga anak harus mendapatkannya dari asupan makanan sehari-hari.
Vitamin ini memiliki peran yang sangat besar dalam mendorong pertumbuhan dan membantu tubuh si Kecil dalam melawan infeksi.
Asupan vitamin A yang tepat juga akan membantu tubuh si Kecil dalam memproduksi zat bernama asam retinoat yang mengatur folikel rambut, siklus rambut, kecepatan kesembuhan luka pada kulit, serta sel induk pigmentasi pada kulit.
Nah, yang perlu diwaspadai Bunda, kekurangan vitamin A yang parah pada anak dapat menyebabkan gangguan penglihatan hingga meningkatkan risiko kematian.
Kebutuhan vitamin A untuk anak usia 1-3 tahun adalah 400 RE dan dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi mikro ini antara lain:
-
Hati sapi.
-
Hati kambing.
-
Keju cheddar.
-
Telur rebus.
-
Ubu jalar.
-
Labu kuning.
-
Sawi hijau.
-
Wortel.
-
Bayam.
-
Selada.
-
Tomat.
Saking pentingnya peran vitamin A di dalam tubuh si Kecil, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga memiliki program suplementasi vitamin A untuk anak setiap bulan Februari dan Agustus. Bunda bisa kunjungi Puskesmas atau Posyandu di domisili Bunda, ya, untuk informasi lebih lengkapnya.
2. Vitamin C
Vitamin C penting bagi tubuh anak menjaga jaringan tubuh seperti gusi, tulang, dan pembuluh darah tetap berada dalam bentuk yang bagus. Vitamin C juga membantu tubuh dalam memulihkan luka dan melawan infeksi seperti batuk dan pilek.
Konsumsi vitamin C yang cukup juga membantu tubuh dalam pemaksimalan penyerapan zat besi dalam tubuh.
Nah, jumlah vitamin C yang dibutuhkan oleh tubuh anak usia 1-3 tahun adalah 40 mg. Bunda, banyak lho sumber makanan yang kaya akan vitamin C di sekitar kita seperti:
-
Berbagai macam jeruk.
-
Blewah.
-
Tomat.
-
Brokoli.
-
Kol.
-
Kiwi.
-
Stroberi.
3. Vitamin D
Vitamin D berperan penting dalam pembentukan tulang, pengaturan sistem imun, dan anti peradangan. Secara alami, anak dapat memperoleh vitamin ini melalui paparan sinar matahari dan beberapa sumber makanan.
Apabila si Kecil kekurangan asupan vitamin D berat, tubuhnya dapat terserang penyakit bernama riketsia nutrisional. Penyakit satu ini umumnya menyerang anak-anak di usia 6 bulan hingga 2,5 tahun.
Bunda, dampak penyakit ini cukup mengancam kesejahteraan masa depan si Kecil karena menyebabkan:
-
Kelemahan otot.
-
Keterlambatan perkembangan gerak motorik.
-
Pembesaran area pergelangan tangan dan lutut.
-
Tungkai kaki berbentuk O.
-
Gangguan bentuk kepala.
-
Keterlambatan pertumbuhan gigi.
-
Penurunan kepadatan tulang.
-
Infeksi.
Untuk mencegah defisiensi vitamin D, Bunda dapat mengajak anak untuk bermain atau sekedar duduk berjemur di bawah sinar matahari selama 10-15 menit.
Kapan sih Bun waktu terbaik untuk berjemur?
Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, waktu terbaik untuk berjemur dan mendapatkan vitamin D dimulai sejak matahari terbit hingga pukul 09.00 dan pukul 15.00 hingga matahari terbenam.
Nah, anak usia 1-3 tahun sendiri membutuhkan asupan vitamin D sebesar 15 mcg dan sumber makanan yang dapat Bunda berikan kepada si Kecil untuk memenuhi kebutuhan asupan vitamin D antara lain:
Oh iya Bun, selain dari makanan, anak usia di atas 12 bulan perlu mendapatkan suplementasi vitamin D sebesar 600 IU per hari.
4. Kalsium
Bunda, kalsium merupakan nutrisi yang berperan penting dalam pembentukan tulang dan gigi anak. Selain itu, kalsium juga berperan penting dalam pembekuan darah, membantu kontraksi otot, dan meregulasi detak jantung juga fungsi saraf agar berjalan dengan normal.
Agar semua fungsi yang disebutkan di atas dapat berjalan dengan lancar, anak membutuhkan asupan kalsium sebesar 650 mg per hari.
Bunda dapat memenuhi kebutuhan si Kecil akan kalsium dengan memberikan makanan seperti berikut:
5. Asam Lemak Esensial
Asam lemak esensial terdiri dari omega 3 (ALA), omega 6 (LA), dan docosahexaenoic acid (DHA). Ketiga macam asam lemak esensial tersebut sangat dibutuhkan oleh tubuh anak dalam memaksimalkan fungsi otak, kesehatan jantung, daya tahan tubuh, dan perkembangan retina.
Ketiga macam asam lemak esensial tersebut tidak dapat diproduksi oleh tubuh, sehingga si Kecil perlu mendapatkannya dari berbagai makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Omega 3 umumnya bersumber dari ikan kaya lemak seperti salmon, makarel, sarden, dan tuna. Selain itu, omega 3 juga dapat dipenuhi dari mengkonsumsi makanan nabati seperti minyak sayur, minyak kedelai, biji rami, kacang kenari, dan masih masih banyak lagi.
Sementara itu, untuk memenuhi asupan omega 6 dapat dipenuhi dengan mengonsumsi minyak bunga safflower, minyak bunga matahari, minyak jagung, minyak kedelai, biji bunga matahari, biji labu, dan kacang kenari.
Nah, untuk asupan DHA, Bunda dapat memberikan berbagai ikan kaya lemak seperti contoh di atas serta susu pertumbuhan yang difortifikasi omega-3 dan 6.
6. Zink
Mineral lain yang penting bagi tubuh anak adalah zink atau dikenal juga dengan seng. Asupan zinc yang cukup terbukti menurunkan risiko anak terkena diare, mendukung pertumbuhan tinggi badan, dan menekan risiko kematian anak akibat infeksi.
Asupan harian zinc untuk anak usia 1-3 tahun yang disarankan adalah sebesar 3 mg dan Bunda dapat menemukannya dalam:
7. Iodium
Bunda, iodium atau dikenal juga dengan nama yodium merupakan salah satu mineral penting yang berpengaruh besar dalam pertumbuhan berat dan tinggi badan serta perkembangan kognitif si Kecil.
Bahkan menurut data yang disadur dari IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), balita yang kekurangan iodium akan memiliki IQ (Intelligent Quotient) lebih rendah 13,5 poin daripada balita dengan asupan iodium yang memadai.
Untuk anak usia 1-3 tahun, kebutuhan iodium si Kecil adalah 90 mgc dan dapat Bunda penuhi dengan memberikan makanan berikut:
8. Zat Besi
Salah satu nutrisi esensial yang dibutuhkan oleh si Kecil adalah zat besi. Mineral satu ini memiliki peran yang sangat signifikan dalam produksi hemoglobin.
Hemoglobin adalah protein yang terdapat di dalam sel darah merah dan berfungsi untuk mengantarkan oksigen ke dalam seluruh organ dan jaringan dalam tubuh.
Ketika tubuh anak kekurangan zat besi, hemoglobin tidak akan terbentuk dengan sempurna dan kinerja berbagai organ tubuh akan terganggu dan terjadilah penyakit yang dinamai anemia defisiensi zat besi.
Anemia akan membuat tubuh anak terasa letih dan lelah sepanjang waktu sehingga suasana hatinya cenderung buruk. Bunda, suasana hati yang buruk akan membuat si Kecil kesulitan dalam bersosialisasi dengan teman sebaya maupun gurunya di sekolah.
Tubuhnya yang terus-menerus terasa lelah juga membuat ia tidak aktif bergerak. Jika tidak segera ditangani, hal ini bisa menyebabkan gangguan permanen pada sistem motorik dan sensorik anak.
Selain itu, anak yang kekurangan zat besi juga cenderung mudah terserang penyakit dan terhambat pertumbuhan fisiknya, Bun.
Masalah serius lain yang akan timbul apabila anak kekurangan zat besi dalam jangka waktu lama adalah menurunnya daya konsentrasi anak sehingga ia kesulitan belajar.
Melihat pentingnya peran sumber zat besi untuk anak, Bunda perlu memastikan agar kebutuhan zat besi si Kecil selalu terpenuhi, ya. Kebutuhan zat besi untuk anak usia 1-3 tahun adalah sebanyak 7 mg per hari. Pastikan Bunda melengkapi menu makan si Kecil dengan makanan dan minuman yang kaya zat besi seperti:
-
Daging sapi cincang ¼ ons (kandungan zat besi 0,8 mg).
-
Daging kambing ¼ ons (kandungan zat besi 1 mg).
-
Setengah potong hati ayam (kandungan zat besi 3.6 mg).
-
Setengah potong hati sapi (kandungan zat besi 1,7 mg).
-
Setengah potong sosis sapi (kandungan zat besi 0,8 mg).
-
Telur 1 butir (kandungan zat besi 0,8 mg).
-
Brokoli 9 kuntum (kandungan zat besi 0,2 mg).
-
Bayam 3 ikat (kandungan zat besi 1 mg).
-
Tahu 150 gram (kandungan zat besi 2.4 mg).
-
Tempe 100 gram (kandungan zat besi 2.7 mg).
-
Tauge 100 gram (kandungan zat besi 1mg).
-
Kol 100 gram (kandungan zat besi 0.5 mg).
-
Susu pertumbuhan terfortifikasi.
Nah, selain dari berbagai sumber makanan bernutrisi tinggi di atas, hal lain yang dapat Bunda lakukan untuk melengkapi kebutuhan gizi si Kecil adalah lewat susu pertumbuhan terfortifikasi seperti SGM Eksplor 1+ dua kali sehari, yaitu waktu sarapan dan malam sebelum tidur.
Susu SGM Eksplor adalah satu-satunya susu pertumbuhan yang mengandung IronC, yaitu kombinasi unik antara zat besi dan vitamin C untuk bantu memaksimalkan penyerapan nutrisi penting hingga 2x lipat. Dilengkapi juga dengan DHA, Minyak Ikan, Omega 3&6 serta nutrisi penting lainnya, bantu si Kecil tumbuh maksimal jadi generasi maju yang berpikir cepat dan berani.
Referensi
-
Billett, Henny H. “Hemoglobin and Hematocrit.” Nih.gov, Butterworths, 2023, www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK259/. Accessed 26 Jan. 2023.
-
“IDAI | ANEMIA KEKURANGAN ZAT BESI.” Idai.or.id, 2016, www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/anemia-kekurangan-zat-besi. Accessed 26 Jan. 2023.
-
“IDAI | Pastikan Bayi Anda Cukup Zat Besi?” Idai.or.id, 2017, www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/pastikan-bayi-anda-cukup-zat-besi. Accessed 26 Jan. 2023.
-
“Iron in Foods | HealthLink BC.” Healthlinkbc.ca, 2022, www.healthlinkbc.ca/healthy-eating-physical-activity/food-and-nutrition/nutrients/iron-foods. Accessed 26 Jan. 2023.
-
“FoodData Central.” Usda.gov, 2022, fdc.nal.usda.gov/index.html. Accessed 26 Jan. 2023.
-
“IDAI | Perlukah Suplementasi Vitamin Dan Mineral Pada Bayi Dan Anak?” Idai.or.id, 2017, www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perlukah-suplementasi-vitamin-dan-mineral-pada-bayi-dan-anak. Accessed 26 Jan. 2023.
-
“Iodine.” The Nutrition Source, 19 Oct. 2021, www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/iodine/. Accessed 26 Jan. 2023.
-
“Cukup Vitamin D Dan Sinar Matahari Agar Mencapai Kepadatan Tulang Yang Optimal - Direktorat P2PTM.” Direktorat P2PTM, 2013, p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-gangguan-metabolik/cukup-vitamin-d-dan-sinar-matahari-agar-mencapai-kepadatan-tulang-yang-optimal. Accessed 26 Jan. 2023.
-
NHS Choices. Vitamin D - Vitamins and Minerals. 2023, www.nhs.uk/conditions/vitamins-and-minerals/vitamin-d/. Accessed 26 Jan. 2023.
-
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg_Angka_Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.pdf. Accessed 26 Jan. 2023.
-
Vitamin a Supplementation in Infants and Children 6-59 Months of Age. https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/44664/9789241501767_eng.pdf.Accessed 26 Jan. 2023.
-
VanBuren, Christine A., and Helen B. Everts. “Vitamin a in Skin and Hair: An Update.” Nutrients, vol. 14, no. 14, 19 July 2022, p. 2952, www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9324272/#:~:text=Vitamin%20A%20is%20a%20fat,active%20metabolites%20of%20vitamin%20A, 10.3390/nu14142952. Accessed 26 Jan. 2023.
-
“Vitamin A.” The Nutrition Source, 18 Sept. 2012, www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/vitamin-a/. Accessed 26 Jan. 2023.
-
webmaster. “Direktorat Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI.” Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, 26 Feb. 2020, promkes.kemkes.go.id/manfaat-pemberian-vitamin-a-untuk-anak. Accessed 26 Jan. 2023.
-
“Vitamins (for Kids) - Nemours KidsHealth.” Kidshealth.org, 2021, kidshealth.org/en/kids/vitamin.html. Accessed 26 Jan. 2023.
-
“Calcium.” The Nutrition Source, 19 Oct. 2020, www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/calcium/. Accessed 26 Jan. 2023.
-
Huffman, Sandra L., et al. “Essential Fats: How Do They Affect Growth and Development of Infants and Young Children in Developing Countries? A Literature Review.” Maternal & Child Nutrition, vol. 7, 19 Sept. 2011, pp. 44–65, www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6860654/, 10.1111/j.1740-8709.2011.00356.x. Accessed 26 Jan. 2023.
-
Swanson, Danielle, et al. “Omega-3 Fatty Acids EPA and DHA: Health Benefits throughout Life.” Advances in Nutrition, vol. 3, no. 1, Jan. 2012, pp. 1–7, pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/22332096/, 10.3945/an.111.000893. Accessed 26 Jan. 2023.
-
“Office of Dietary Supplements - Omega-3 Fatty Acids.” Nih.gov, 2022, ods.od.nih.gov/factsheets/Omega3FattyAcids-Consumer/. Accessed 26 Jan. 2023.
-
“No Need to Avoid Healthy Omega-6 Fats - Harvard Health.” Harvard Health, Harvard Health, May 2009, www.health.harvard.edu/newsletter_article/no-need-to-avoid-healthy-omega-6-fats. Accessed 26 Jan. 2023.
-
“Docosahexaenoic Acid (DHA) Information | Mount Sinai - New York.” Mount Sinai Health System, 2013, www.mountsinai.org/health-library/supplement/docosahexaenoic-acid-dha#:~:text=Dietary%20Sources,have%20low%20levels%20of%20mercury.. Accessed 26 Jan. 2023.