Facebook Pixel Code Saran Jarak Waktu untuk Anak Minum Obat setelah Minum Susu

Saran Jarak Waktu untuk Anak Minum Obat setelah Minum Susu

Saran Jarak Waktu untuk Anak Minum Obat setelah Minum Susu

 

Bunda mungkin pernah menyarankan anak untuk minum obat setelah minum susu dalam waktu berdekatan, demi meminimalisir rasa tidak enak dari obat. Namun, apakah hal ini aman?

Berapa Lama setelah Minum Susu, Anak Boleh Minum Obat? 

Minum obat setelah minum susu umumnya boleh saja dilakukan selama dengan jeda waktu aman. Tepatnya 2 jam, agar tubuh punya waktu cukup memproses susu terlebih dulu.

Pada susu terkandung kalsium yang berpotensi mengikat obat, bila diminum di waktu berdekatan, alhasil obat susah diserap tubuh. Ini juga berlaku pada produk olahan susu seperti yogurt, keju, dan es krim.

Selain itu terkandung juga protein kasein yang dapat mengganggu penyerapan zat pada jenis obat tertentu. Ini pun bisa berlaku sebaliknya saat minum susu setelah minum obat.

Minum susu setelah minum obat dapat mengubah kadar kalsium dalam darah. Bahkan beberapa zat obat tertentu dapat menghambat penyerapan nutrisi penting susu.

Baca Juga: Apa Pentingnya Minum Susu untuk Anak 2 Tahun?

Jenis Obat-obatan yang Tidak Boleh Diminum Berdekatan dengan Susu

Obat dan susu umumnya tidak disarankan dikonsumsi berdekatan karena bisa berinteraksi satu sama lain sehingga picu efek samping. Ini jenis obat yang tidak boleh diminum berdekatan dengan susu:

1. Antibiotik 

Antibiotik tidak disarankan diminum bersama susu karena kalsium susu bisa mengurangi khasiat obat.

Misalnya, antibiotik golongan tetracycline dan fluorokuinolon untuk infeksi saluran pernapasan dan infeksi saluran kemih.

Minum antibiotik setelah susu mengakibatkan tubuh tidak optimal menyerap dosis obat dan justru membuat infeksi susah sembuh. 

2. Suplemen Zat Besi 

Suplemen zat besi biasa diresepkan dokter untuk mengatasi gejala anemia pada anak.  Tablet penambah darah sebaiknya diminum saat perut kosong, ataupun di malam hari jelang tidur untuk menghindari mual.

Setelah meminumnya, mengonsumsi buah yang tinggi vitamin C dapat memaksimalkan proses penyerapan zat besi.

Namun, minum obat penambah darah segera setelah minum susu tidak disarankan. Sebab, kalsium dan kasein dari susu sapi mencegah pencernaan menyerap zat besi dari makanan lain.

3. Obat Tiroid 

Obat tiroid diresepkan untuk mengatasi hipotiroidisme, yaitu saat kelenjar tiroid tidak memproduksi hormon tiroid yang mencukupi.

Hormon ini berfungsi menyuplai energi, menjaga berat dan suhu tubuh, serta pertumbuhan rambut dan kuku. 

Semua jenis obat tiroid disarankan diminum saat perut kosong. Khusus untuk obat ini, Bunda perlu menunggu minimal 4 jam setelah anak minum susu sebelum memberikan obat tiroid pada anak.

4. Lithium

Garam lithium merupakan obat untuk mengurangi episode manik yang biasa terjadi pada pengidap gangguan bipolar. Obat ini berfungsi menjaga suasana hati agar lebih stabil. 

Minum lithium menyebabkan penumpukan kalsium, sehingga minum susu dengan obat ini membuat kadar kalsium sangat tinggi di tubuh. 

Baca Juga: 16 Makanan Tinggi Kalsium untuk Anak 1-5 Tahun

Jenis Obat yang Boleh Diminum dengan Susu

Meski cukup banyak golongan obat yang tidak boleh diminum setelah susu, ada beberapa jenis obat yang aman diminum dengan susu karena justru bermanfaat, seperti: 

1. Pereda Nyeri NSAID 

Obat nonsteroid antiinflamasi (NSAID) adalah golongan obat yang membantu meredakan nyeri dan peradangan seperti demam. Contohnya, ibuprofen, aspirin, meloxicam, ketoprofen, dan naproxen. 

NSAID bisa mengiritasi lambung, bahkan merusak lapisan lendir pelindung di lambung. Maka itu, NSAID direkomendasikan untuk diminum dengan susu untuk mengurangi iritasi lambung.

2. Kortikosteroid 

Kortikosteroid adalah obat untuk mengurangi peradangan di tubuh, seperti prednisonehydrocortisone, dan methylprednisolone

Efek samping dari obat ini yakni sakit perut dan asam lambung yang naik. 

Kortikosteroid menjadi obat yang boleh diminum dengan susu karena susu dapat menetralisir asam di lambung dan mengurangi nyeri perut. 

3. Klorokuin 

Klorokuin merupakan golongan obat antiprotozoa yang biasanya digunakan untuk mengatasi malaria. 

Diminum saat perut kosong, obat ini bisa menyebabkan mual, diare, dan kram perut. Minum obat setelah minum susu dianjurkan untuk mengurangi efek sampingnya pada dinding lambung.

Baca Juga: Anak Tidak Mau Makan Nasi, Bolehkah Minum Susu Saja?

Cara Minum Obat yang Benar

Agar obat bisa bekerja maksimal menyembuhkan penyakit dan si Kecil juga bisa mendapatkan manfaat susu yang optimal, perhatikan cara memberikan obat yang benar di bawah ini: 

1. Baca Instruksi

Setiap obat memiliki instruksi yang dapat berbeda-beda. Label pada obat biasanya meminta Bunda mengocok obat cair sebelum digunakan supaya bahannya tercampur rata. 

Pastikan Bunda membaca semua informasi dengan seksama sebelum memberikannya pada si Kecil.

Selalu konsultasikan pada dokter bila Bunda ragu apakah obat anak bisa dikonsumsi dengan susu atau tidak. 

2. Ikuti Dosis

Berikan dosis yang tepat pada si Kecil karena berpengaruh pada keefektifan obat. Dosis biasa ditulis di label obat dari dokter atau di kemasan. 

Hindari menggunakan sendok rumah sebab standar pengukurannya berbeda dengan sendok yang ada di kemasan obat. 

3. Perhatikan Makanan 

Ada obat yang perlu diminum dengan makanan, sehingga Bunda boleh memberikan camilan sebelumnya atau minum obat setelah minum susu.

Namun, juga ada obat yang dianjurkan diminum dalam kondisi perut kosong. Jadi, perhatikanlah cara pemberian obat yang biasanya tertera di kemasan.

Jika kurang yakin, selalu tanyakan lebih dulu ke dokter sebelum membolehkan anak minum obat setelah minum susu agar tidak mengganggu penyerapan keduanya.

4. Awasi Efek Samping 

Awasi efek samping atau reaksi alergi yang mungkin timbul sehabis anak minum obat. Efek samping yang biasa muncul seperti mengantuk, lemas, atau hiperaktif.

Kalau anak mengalami ruam, gatal-gatal, muntah, sesak napas, dan diare segera hubungi dokter ya, Bun!

Bunda kini sudah mengetahui boleh tidaknya minum obat setelah minum susu sehingga manfaat minum susu dan obat dapat sama-sama optimal.

Dapatkan juga akses mudah ke lebih banyak konten parenting terbaru tentang tumbuh kembang anak dan keuntungan lainnya dengan menjadi member Klub Generasi Maju, gratis!

 

Referensi:

  1. Bushra, Rabia, et al. “Food Drug Interactions.” Oman Medical Journal, vol. 26, no. 2, 25 Mar. 2011, pp. 77–83, www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3191675/, https://doi.org/10.5001/omj.2011.21.
  2. Hannemann, Kristianne . “Why Some Medications Should Always Be Taken with Food.” GoodRx, www.goodrx.com/drugs/side-effects/taking-medication-with-food.
  3. Health. “6 Medications You Should Never Take While Eating or Drinking Dairy.” Health, www.health.com/medications-not-to-mix-with-dairy-7973624.
  4. HealthHub. “Food and Drug Interactions.” Www.healthhub.sg, www.healthhub.sg/live-healthy/of-drugs-food-and-drink. Accessed 10 June 2024.
  5. Kids Health. “Medicines: Using Them Safely (for Parents) - KidsHealth.” Kidshealth.org, 2018, kidshealth.org/en/parents/medication-safety.html.
  6. Swearingen, Kaylea. “5 Medications That Can Interact with Dairy Products.” GoodRx, GoodRx, 31 Aug. 2021, www.goodrx.com/well-being/diet-nutrition/medications-and-dairy-products.

Artikel Terpopuler