Usia prasekolah adalah momen tepat untuk Bunda mulai pelan-pelan mengenalkan cara belajar menulis agar si Kecil lebih siap belajar di sekolah nanti. Akan tetapi, mengajari anak menulis nyatanya tidak boleh sembarangan, lho!
Nah agar anak mau memulai dan akhirnya menyenangi proses belajar menulis di rumah, baca terus tipsnya di artikel ini, ya!
Usia Berapa Idealnya Mengajarkan Anak Menulis?
Banyak orang tua yang menganggap bahwa keterampilan calistung (baca, tulis, dan berhitung) adalah kemampuan yang wajib dimiliki anak-anak sebelum masuk usia prasekolah. Nyatanya, para ahli berpendapat bahwa masih terlalu dini untuk mengajarkan kemampuan kognitif dasar ini pada anak-anak di usia dini.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) bahkan menjelaskan bahwa 6 tahun adalah usia yang paling ideal untuk anak mulai belajar menulis. Apa alasannya, ya?
Menulis adalah sebuah proses yang rumit. Sebab, tulisan tangan adalah keterampilan kognitif yang kompleks dan berkembang secara alami dari waktu ke waktu. Supaya bisa lancar belajar menulis sejak usia prasekolah, si Kecil perlu lebih dulu memantapkan keterampilan motorik halusnya untuk memegang dan menggerakkan pensil.
Selain kemampuan menggenggam yang lebih kuat, anak-anak juga memerlukan kemampuan berbahasa untuk bisa merangkai huruf sampai membentuk kata yang bermakna, keterampilan memahami dan mengingat kosakata, kemampuan untuk fokus dan berkonsentrasi, sampai kemampuan berbicara untuk melafalkan kata-kata tersebut.
Itulah kenapa Kemendikbud menetapkan kemampuan calistung (membaca, menulis, dan berhitung) baru menjadi kompetensi dasar yang wajib diajarkan ketika anak sudah naik jenjang ke usia SD ketika perkembangan motorik dan kognitifnya sudah lebih matang.
Alasannya, karena di usia SD kemampuan motorik halus anak sudah lebih matang sehingga mereka bisa lebih mantap menggenggam dan menggerakkan pensil. Di usia sekolah dasar, anak-anak juga sudah memiliki keterampilan kognitif dan berbahasa yang lebih mumpuni.
Misalkan saja, anak sudah mampu membuat sebuah kalimat lengkap dan memiliki artikulasi pengucapan kalimat dengan jelas. Anak usia 6 tahun ke atas biasanya juga sudah dapat menceritakan kembali kronologis suatu kejadian hal dengan urutan logis, serta menyimak dan memahami sebuah instruksi.
Meski begitu, bukan berarti anak-anak tidak boleh belajar lebih awal. Terutama jika si Kecil di rumah sudah memperlihatkan minat yang tinggi untuk mulai sekadar mencorat-coret gambar abstrak.
Bagaimana Cara Mengajarkan Keterampilan Menulis?
Semua keterampilan kognitif yang berkaitan dengan menulis berkembang dan diasah tentunya secara bertahap.
Sebagai contoh, anak kecil pada umumnya semakin mahir dan terampil mengambil dan menggenggam benda di usia 18 bulan ke atas. Jadi, di usia ini, Bunda sudah bisa mengenalkan si Kecil dengan alat tulis, seperti pensil warna atau krayon besar untuk mengajaknya menggambar dan mewarnai.
Sementara untuk kemampuan berbahasa, anak-anak umumnya baru mulai lancar dan fasih berbicara memasuki usia 3 tahun. Koleksi kosa katanya juga sudah jauh lebih banyak daripada tahun-tahun sebelumnya.
Oleh karena itu, keterampilan membaca bisa diajarkan ketika si Kecil menginjak usia 3-5 tahun yang dimulai dari mengenalkan huruf dan angka melalui gambar.
Baca Juga: 3 Alasan Orangtua Perlu Rutin Bacakan Dongeng untuk Anak
Cara Jitu Membantu Anak Belajar Menulis di Rumah
Anak-anak kecil sebetulnya memiliki insting untuk lebih cepat belajar memaknai angka atau huruf yang tertulis dibanding yang mereka dengarkan.
Maka, Bunda sah-sah saja untuk mulai mengenalkan kemampuan menulis pada anak sejak dini. Meski mungkin, hasil tulisannya masih akan berantakan dan kata-kata yang ditulis si Kecil tidak berarti.
Ada banyak macam cara yang bisa Bunda coba sebagai latihan menulis untuk anak di usia 3-5 tahun. Beberapa di antaranya adalah:
1. Sediakan Krayon atau Spidol Warna Berukuran Besar
Setiap anak umumnya mulai belajar menulis dari menggambar. Dari corat-coret abstrak, anak akan belajar menggambar bentuk seperti lingkaran atau segitiga. Dari macam-macam bentuk ini, lambat laun anak akan mulai mengenal pola yang membentuk huruf.
Nah untuk memfasilitasi anak agar makin suka menggambar, Bunda bisa sediakan macam-macam alat tulis seperti krayon, spidol, atau bolpoin berukuran besar yang bisa mantap digenggam oleh anak kecil.
Sediakan juga lembaran kertas yang besar agar si Kecil bisa lebih leluasa menggambar di atas kertas.
Cara lainnya, coba ajak anak “menggambar” huruf di atas pasir untuk membuatnya merasa seperti sedang bermain dan bukan belajar.
2. Contohkan dengan Menulis Huruf Kapital
Anak-anak adalah peniru yang ulung. Mereka belajar hal-hal yang baru dari menirukan apa yang orangtua lakukan. Maka, salah satu trik latihan menulis untuk anak balita yang paling ampuh adalah dengan mencontohkannya langsung.
Minta si Kecil menggambar di lembaran besar dengan krayon berwarna terang, kemudian bantu mereka mengingat dengan mengucapkan strukturnya keras-keras.
Sebagai contoh jika ingin mengajarkan anak menulis huruf 'Z', Bunda bisa menuliskannya lebih dulu sebagai contoh untuk si Kecil dengan mengatakan lantang-lantang cara membuatnya.
Bunda bisa bilang, "Kita gambar garis panjang ke kanan, tarik garis miring ke kiri, terakhir gambar garis lurus ke kanan".
Ini akan menjadi cara yang menyenangkan untuk anak latihan menulis dan menghafal abjad sebelum masuk sekolah.
Baca Juga: Cara Melatih Kemampuan Bahasa Si Kecil Lewat Cerita
3. Hubungkan Huruf dan Angka dengan Benda Sekitar
Bantu anak makin akrab mengenal bentuk-bentuk huruf dan angka dengan menyamakannya lewat berbagai benda sekitar.
Misalkan huruf “O” yang mirip kue donat atau bola favoritnya, huruf “B” yang tampak seperti dua gigi depan, huruf “C” yang bentuknya mirip senyuman, angka “1” yang pipih panjang mirip ulat atau stik eskrim, angka “5” yang mirip bentuk kursi, angka “8” yang mirip kacamata Ayah, dan angka “2” yang bentuknya mirip siput.
Kemudian, Bunda bisa contohkan bagaimana cara menulisnya sementara si Kecil menonton. Setelah itu, minta si Kecil untuk mengulang apa yang Bunda baru saja tulis sambil tetap memperlihatkan foto atau bendanya.
Jika si Kecil tampak kesulitan mencontoh, Bunda bisa bantu mengarahkan dengan memegangi tangannya sambil ia menulis.
Belajar menghubungkan angka dan benda-benda yang familier dilihat oleh si Kecil dalam kesehariannya akan membantu ia lebih cepat mengingat.
4. Hubungkan Titik-Titik untuk Membentuk Huruf
Cara lain yang bisa Bunda coba untuk mengajari anak TK menulis adalah dengan memberi pola angka atau huruf yang berbentuk garis putus-putus. Minta si Kecil untuk menyambungkan garis-garis tersebut dengan diawali dengan sebuah cerita yang menarik.
Sebagai contoh, Bunda bisa bilang “Dek, Bunda lihat tadi ada kucing yang tersesat! Kasihan, ya? Yuk, kita bantu Meong ketemu Bundanya dengan buatkan jalan pulangnya ke rumah!”
Dengan latihan menghubungkan seperti ini, anak di usia prasekolah akan semakin terbiasa untuk menulis.
Baca Juga: 7 Cara Ampuh Mengajari Anak Membaca dengan Lancar
5. Tebalkan Huruf Tipis
Anak-anak di usia ini sedang sangat suka-sukanya menggambar dan corat-coret. Jadi, cobalah untuk “mengalihkan” keisengan si Kecil untuk corat-coret abstrak dengan mengajaknya menebalkan huruf dan angka tipis.
Pilihlah bentuk huruf yang besar dan polanya masih tergolong mudah untuk ia “jiplak”, misalnya huruf B, C, D, S, T, atau angka 1, 2, 3. Bunda bisa membuat polanya sendiri menggunakan buku khusus anak belajar menulis hingga mencari huruf tipis di internet kemudian print pada kertas A4.
Cara Mengoptimalkan Fungsi Kognitif Anak
Keterampilan menulis membantu anak-anak mengembangkan kemampuan membaca dan mengeja yang akan membuat si kecil lebih siap belajar di sekolah nanti. Akan tetapi, belajar menulis bukanlah sekadar mengasah kemampuan motorik halus anak. Sebab, kemampuan menulis juga melibatkan keterampilan kognitif untuk belajar mengenal, memahami, serta menyimpan dan mengingat informasi.
Itu kenapa selain dengan pemberian stimulasi lewat latihan menulis dengan cara-cara yang menyenangkan, proses belajar anak juga perlu didampingi dengan asupan nutrisi yang tepat.
Nutrisi yang baik diperlukan tidak hanya untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik anak, tapi juga perkembangan otaknya. Asupan gizi juga dapat membantu keterampilan perilaku dan sosial anak.
Studi menunjukkan bahwa ketika anak-anak usia prasekolah memiliki gizi yang baik, mereka bisa berkonsentrasi lebih baik, menunjukkan hasil akademis yang lebih baik di kelas, dan memiliki lebih sedikit masalah perilaku.
Jadi, sangat penting bagi Bunda terus melanjutkan pemenuhan gizi si Kecil melalui makanan sehat bergizi dari daging dan ikan, sayur dan buah-buahan, juga dampingan susu pertumbuhan yang terfortifikasi seperti SGM Eksplor 3+.
Baca Juga: Daftar Nutrisi untuk Bantu Dukung Tumbuh Kembang Anak Usia 3 Tahun ke Atas
SGM Eksplor 3+ dilengkapi dengan IronC (kombinasi unik zat besi & vitamin C) serta minyak ikan, DHA, Omega 3&6, tinggi kalsium & vitamin D, serta nutrisi penting lainnya untuk bantu teruskan nutrisi si Kecil agar ia siap belajar.
Ingin mencari inspirasi kegiatan lain yang bisa bantu anak makin siap belajar sebelum masuk PAUD nanti? Yuk, kunjungi Sekolah Generasi Maju. Di sini Bunda bisa mengakses beragam aktivitas edukasi dan stimulasi untuk bantu maksimalkan periode emas si Kecil usia 3-5 tahun dengan panduan dari para ahli di bidangnya. Gratis!
Jangan lupa juga daftarkan diri Bunda di Klub Generasi Maju untuk dapatkan penawaran menguntungkan serta akses ke banyak fitur-fitur menarik lainnya untuk dukung si Kecil tumbuh maksimal jadi generasi maju.
Referensi:
- MomJunction. https://www.momjunction.com/articles/fun-ways-to-teach-your-toddler-to-write-better_0082821/ Diakses pada 4 Juli 2022
- Empowered Parents https://empoweredparents.co/teach-child-write-name-correct-way/ Diakses pada 4 Juli 2022
- Raising Children https://raisingchildren.net.au/toddlers/play-learning/learning-ideas/handwriting Diakses pada 4 Juli 2022
- Kemendikbud RI. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2019/04/kemendikbud-tegaskan-penguasaan-baca-tulis-dan-hitung-tidak-wajib-bagi-anak-paud Diakses pada 4 Juli 2022
- IDAI. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perkembangan-literasi-anak Diakses pada 4 Juli 2022
- Nutrition International. https://www.nutritionintl.org/news/all-field-stories/how-nutrition-can-help-children-reach-their-education-potential/Diakses pada 4 Juli 2022