Tidur malam sangat penting bagi anak. Namun, tahukah Bunda kalau tidur siang ternyata juga sama pentingnya? Ini menjadi salah satu kunci untuk memastikan si Kecil mendapatkan jam istirahat yang diperlukan setiap hari.
Penelitian menunjukkan bahwa tidur siang sangat penting untuk perkembangan emosi, fisik, dan mental anak. Tidur siang bahkan disebut dapat meningkatkan kualitas tidur malam si Kecil. Karena jika anak terlalu lelah, maka dia akan lebih sulit tertidur di malam hari.
Lalu, bagaimana jika si Kecil tidak mau tidur siang? Apakah ini akan berdampak pada tumbuh kembangnya?
Kenapa Anak Usia 3 Tahun Masih Perlu Tidur Siang?
Meskipun mungkin anak usia tiga tahun sudah tidak terlalu menyukai tidur siang, tetapi memejamkan mata di siang hari selama beberapa jam hingga dia berusia empat atau lima tahun sangat penting.
Selain untuk mengistirahatkan tubuh kecilnya, tidur siang juga penting agar bisa memberi kesempatan pada otak untuk memindahkan ingatan jangka pendek ke penyimpanan jangka panjang. Jadi, proses belajar anak juga akan menjadi lebih maksimal.
Baca juga: 6 Manfaat Tidur Siang untuk Tumbuh Kembang Anak
Mengapa Si Kecil Menolak untuk Tidur Siang?
Ada beberapa alasan mengapa anak menolak tidur siang, mulai dari dirinya yang menjadi lebih mandiri hingga perubahan rutinitas. Anak juga mungkin tidak merasa lelah saat diminta untuk tidur siang sehingga tentu saja dia akan menolak untuk melakukannya. Apalagi jika dia sudah tidur selama 12 jam atau lebih di malam hari, yang mungkin membuatnya tidak perlu tidur siang.
Lalu, penyebab lain penolakan tidur siang pada si Kecil adalah karena rasa percaya diri yang kuat padanya. Dia mulai sibuk bermain dan mempelajari hal-hal baru sehingga merasa tidak ingin memperlambat waktunya dengan tidur siang.
Seorang Anak Tidak Perlu Tidur Siang, Asal…
Semakin bertambah usianya, khususnya memasuki usia 3 tahun ke atas, anak memang kemungkinan semakin sulit tidur siang. Namun, ada dua kemungkinan alasan untuk meyakinkan apakah si Kecil memang tidak perlu tidur siang lagi.
Pertama, dia sudah benar-benar tidak membutuhkannya karena waktu tidur malamnya sudah cukup. Kedua, anak sedang menguji batasan dirinya.
Beberapa anak, terutama setelah berusia tiga tahun, mendapatkan cukup tidur yang dibutuhkan di malam hari. Jika si Kecil mendapatkan waktu tidur malam yang cukup setiap hari, masuk akal untuk membolehkannya tidak tidur siang.
Anak yang tidak mau menghentikan aktivitasnya dengan jadwal tidur siang juga biasanya akan menolak tidur, tidak mau dibaringkan di tempat tidur, dan terus melawan dengan harapan Bunda akan berhenti berusaha dan membiarkannya tetap terjaga.
Ini karena keinginan bermain anak lebih tinggi dan anak secara tidak sadar ingin menguji dirinya sendiri apakah bisa jika dia tidak tidur siang dan terus bermain sambil belajar.
Baca juga: 7 Penyebab Anak Sulit Tidur yang Perlu Bunda Ketahui
Dampak Negatif Jika Anak Tidak Tidur Siang
Jika anak masih membutuhkan tidur siang dan tidak mendapatkannya, ada beberapa dampak negatif yang akan terjadi pada anak.
1. Perkembangannya Terganggu
Saat tidur siang, otak dan tubuh anak akan berkembang. Ini karena saat melewati masa pertumbuhan yang pesat, anak tidak hanya membutuhkan lebih dari sekadar makanan tambahan, tetapi juga tidur ekstra. Jika anak kurang tidur di malam dan siang hari, maka perkembangannya akan terganggu.
2. Kondisi Tubuh Anak Kurang Bugar
Beberapa penelitian menemukan, anak-anak cenderung makan lebih banyak dan memilih makanan yang tidak terlalu sehat ketika kurang tidur. Lalu, saat lelah anak juga tidak akan memiliki banyak energi untuk beraktivitas dan cukup berolahraga. Padahal, keduanya merupakan bagian penting agar anak memiliki berat badan yang sehat.
3. Sikap dan Suasana Hatinya Menjadi Negatif
Dalam sebuah penelitian, disebutkan bahwa ketika anak melewatkan tidur siang selama 90 menit, respons emosional negatifnya akan meningkat sehingga suasana hatinya menjadi lebih buruk. Bahkan, respons emosional positif anak juga akan menurun meskipun ada hal menyenangkan yang terjadi padanya.
Ini karena anak yang melewatkan rutinitas tidur siangnya merasa kurang gembira, lebih cemas, dan memiliki reaksi yang lebih buruk terhadap kejadian yang membuatnya frustasi.
Jadi, meski anak tidak mau tidur siang, Bunda tetap harus meminta anak melakukannya jika dampak negatif di atas muncul pada anak. Selain itu, untuk memastikan anak tumbuh dan berkembang dengan maksimal, pastikan juga dia mendapatkan nutrisi yang cukup.
Untuk mendapatkan akses ke beragam konten edukatif soal pemenuhan gizi anak, Bunda bisa bergabung dan menjadi member di Klub Generasi Maju, dan dapatkan info menarik seputar perkembangan anak.
Referensi:
- Bradley, Sarah. (2023, 1 Februari). Naps for your 2- or 3-year-old. Baby Center. https://www.babycenter.com/child/sleep/napping-2-to-3-years_7672
- McLaughlin, Katie M. (-). The Benefits of Naps for Babies, Toddlers, and Preschoolers. Pick Any Two. https://www.pickanytwo.net/benefits-of-naps-for-babies-toddlers-and-preschoolers/
- Marquez, Jennifer Rainey. (2023, 14 Maret). Naptime Know-How: A Parent’s Guide. WebMD. https://www.webmd.com/parenting/kids-naps
- Zwarensteyn, Jill. (2023, 5 Oktober). How Much Sleep Does a 3 Year Old Need?. Sleep Advisor. https://www.sleepadvisor.org/how-much-sleep-does-a-3-year-old-need/