Facebook Pixel Code Dampak Negatif Menyekolahkan Anak Terlalu Cepat

Jangan Buru-Buru Memasukkan Anak ke Sekolah, Ini Dampak Negatifnya!

Jangan Buru-Buru Memasukkan Anak ke Sekolah, Ini Dampak Negatifnya!

 

Sebagai orang tua, Bunda tentu akan memberikan pendidikan terbaik untuk anak. Apalagi pada usia 3 tahun, si Kecil sudah memasuki usia prasekolah. Bunda mungkin mempertimbangkan untuk menyekolahkan anak lebih dini agar mereka mulai belajar. Namun, perlu Bunda ketahui, menyekolahkan anak terlalu cepat ternyata tidak selalu berdampak positif. Sebaliknya, ada efek negatif pada perkembangan kognitif maupun perkembangan mental si Kecil. 

Dampak Menyekolahkan Anak Terlalu Cepat 

Memasukkan anak ke sekolah terlalu cepat ternyata memiliki dampak negatif. Bila Bunda mempertimbangkan si Kecil untuk masuk sekolah lebih cepat, mungkin ia akan mengalami berbagai dampak berikut ini. 

1. Berdampak Buruk pada Kesehatan Mental Anak

Kesehatan mental si Kecil juga menjadi faktor yang perlu Bunda perhatikan. Semakin muda seorang anak dibanding teman sekolahnya ternyata berisiko mengalami kesehatan mental yang buruk. Sebuah penelitian di Inggris pada 2.075 siswa sekolah dasar (usia lima hingga sembilan tahun) dari 80 sekolah berbeda, menemukan bahwa siswa dengan usia yang lebih muda cenderung mengalami emosi negatif, seperti rasa khawatir dan takut. Tentu saja hal tersebut justru akan mengganggu proses belajar dan perkembangan si Kecil. 

2. Kesulitan Beradaptasi dengan Teman-Teman Sekolahnya

Bunda mungkin berpikir bila si Kecil lebih cepat masuk sekolah, ia akan mendapat banyak teman. Tidak selalu demikian, Bunda. Si Kecil mungkin akan kesulitan menjalin hubungan dengan teman-teman di sekolahnya. 

3. Sulit Berkonsentrasi 

Satu dampak lain yang terjadi bila si Kecil masuk sekolah lebih dini adalah kesulitan berkonsentrasi. Hal tersebut bisa terjadi karena si Kecil merasa cemas, takut, atau masih berusaha beradaptasi dengan lingkungannya. 

Baca Juga: Kapan Usia Ideal Anak Masuk Sekolah PAUD?

4. Mengalami Gangguan Perilaku 

Saat memulai sekolah lebih dini, si Kecil mungkin memiliki emosi yang kurang matang. Hal tersebut membuat si Kecil lebih mudah mengalami gangguan perilaku seperti sulit memusatkan perhatian serta berperilaku hiperaktif. Hal tersebut juga terjadi karena si Kecil belum siap memulai sekolah pada usia muda. 

5. Belum Siap Menerima Pelajaran 

Meski tidak selalu terjadi, anak yang berusia lebih muda saat masuk sekolah, mungkin mengalami kesulitan dalam membaca atau memahami angka. Hal tersebut lantaran si Kecil belum siap menerima pelajaran. Meski hanya lebih muda beberapa bulan dari teman-temannya, biasanya akan tampak perbedaan kemahiran dalam belajar. 

6. Sulit Mengikuti Aturan Kelas 

Mengikuti aturan kelas merupakan hal yang sangat menantang bagi si Kecil. Apalagi anak yang berusia lebih muda terkadang sulit untuk duduk tenang di kursi selama 20 menit. Padahal di sekolah, anak menghabiskan sebagian besar waktunya dengan duduk di kelas. 

Manfaat Menunda Memasukkan Anak ke Sekolah 

Sebaliknya, menunda memasukkan anak ke sekolah ternyata memiliki sejumlah manfaat untuk si Kecil, antara lain: 

1. Memiliki Pengendalian Diri yang Lebih Baik 

Menunda masuk sekolah ternyata membuat anak memiliki pengendalian diri yang baik. Dampaknya, si Kecil lebih memperhatikan pelajaran dan menunjukkan sikap hiperaktif yang rendah. Lebih lanjut, pengendalian diri juga berpengaruh pada prestasi akademiknya di masa depan. 

2. Lebih Fokus di Kelas

Saat lebih siap sekolah, si Kecil sudah lebih mampu fokus dan memperhatikan apa yang terjadi di kelas. Perhatian mereka tidak mudah teralihkan sehingga lebih siap menerima pelajaran. 

3. Lebih Mandiri 

Menunda masuk sekolah membantu si Kecil untuk menyiapkan diri agar lebih mandiri. Saat bersekolah, ia harus belajar melakukan banyak hal tanpa bantuan orang lain. Misalnya, memakai sepatu, memakai kaus kaki, hingga memasukkan alat tulis ke tasnya. 

Baca Juga: 7 Cara Menyiapkan Anak Hadapi Hari Pertama Sekolah

Kapan Si Kecil Siap Masuk Sekolah? 

Memasuki usia 3 tahun, umumnya anak sudah bisa mengikuti program prasekolah. Di Indonesia, dikenal program PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) yang diperuntukkan untuk anak usia 3-5 tahun. Selain usia, Bunda juga perlu memperhatikan faktor kesiapan anak berikut ini. 

  • Mandiri: beberapa sekolah mungkin mensyaratkan si Kecil sudah bisa ke kamar mandi sendiri, mengenakan sepatu, mengenakan celana, bahkan mencuci tangan. 

  • Mampu memahami instruksi: anak yang siap sekolah sebaiknya sudah memahami perintah sederhana seperti, berdiri, duduk, atau jalan. 

  • Berbicara dengan cukup jelas: tidak perlu sempurna tetapi minimal orang lain bisa memahami ucapan si Kecil. 

  • Bisa menyesuaikan diri: sekolah memiliki jadwal yang harus diikuti. Pastikan si Kecil dapat memahami kapan waktunya bermain dan belajar. 

  • Berani: saat si Kecil berani sekolah tanpa ditunggu oleh Bunda, tandanya si Kecil memang sudah siap masuk sekolah. 

Demikian penjelasan tentang dampak negatif menyekolahkan anak terlalu cepat. Mendukung pendidikan si Kecil memang sudah menjadi tugas orang tua. Namun, Bunda juga harus memperhatikan kesiapan si Kecil saat memasukkan anak ke sekolah. 

Siapkan prestasi di kecil dengan mendukung tumbuh kembangnya. Bila Bunda ingin mendapatkan pedoman lengkap seputar tips stimulasi dan cara memaksimalkan perkembangan si Kecil, segera kunjungi Sekolah Generasi Maju. Gratis, Bun! 

Referensi: 

  1. Lauren Cahn. (2023, October 6). Warning: This Is Why Starting School Young Can Negatively Impact Your Child’s Mental Health. https://www.thehealthy.com/family/childrens-health/starting-school-young/
     
  2. Amanda Rock. (2022). When Do Kids Start Preschool?. Very Well Family.  www.verywellfamily.com/is-your-child-ready-to-start-preschool-2764924
     
  3. Saiyda Shabazz. (2019). The Potential Risks Of Sending Kids To School Too Early. Scary Mommy. www.scarymommy.com/starting-school-early-risky\ 
     
  4. David Nield. (2015). New Study Suggests We're Sending Our Kids to School Too Young. www.sciencealert.com/new-study-suggests-we-re-sending-our-kids-to-school-too-young

Artikel Terpopuler