Zaman sekarang membiarkan anak menonton televisi dapat menjadi cara untuk membuatnya tenang. Acara-acara di televisi seakan mampu menghipnotis buah hati agar tidak menangis. Bunda pun bisa melakukan berbagai kegiatan lain.
Tahukah Bunda, membiarkan buah hati terlalu sering menonton tayangan televisi ternyata bisa berdampak terhadap perkembangan psikologinya. Tidak semua dampak menonton televisi bisa berpengaruh buruk terhadap psikologi perkembangan buah hati, Bun. Namun, Bunda sebaiknya mewaspadai berbagai efek negatif yang bisa saja muncul akibat terlalu sering menonton televisi.
Merusak Minat Baca
Televisi menayangkan berbagai acara yang menarik. Suguhannya pun ditampilkan dalam gambar bergerak yang membuat buah hati merasa nyaman. Meski demikian, kalau dibiarkan terus-menerus, buah hati akan menjadi malas membaca. Ini karena ia menganggap gambar bergerak di televisi lebih menarik.
Acara televisi yang durasinya cukup lama dengan gambar bergerak yang menarik pun pada akhirnya bisa merusak minat membaca buah hati. Jika sudah demikian, ketika bersekolah nanti, ia pun bisa jadi kesulitan mengerjakan berbagai tugas yang melibatkan buku bacaan.
Kecanduan Televisi
Membiarkan buah hati menonton televisi sejak kecil terus-menerus pun sangat mungkin membuatnya kencanduan. Jika sudah demikian, buah hati pun bisa malas bergerak atau untuk melakukan aktivitas fisik.
Jika sudah kecanduan, buah hati pun akan lebih mudah rewel jika Bunda tidak mengizinkannya menonton acara televisi yang disuka. Nah, untuk menghindari hal ini, Bunda sebaiknya membatasi waktu menonton televisi buah hati tidak lebih dari 1-2 jam dalam sehari.
Ancaman Obesitas
Obesitas sangat mudah menimpa anak yang sudah kecanduan televisi karena keterbatasan gerak fisik yang dilakukan sehari-hari. Ini karena buah hati cenderung lebih suka menghabiskan waktu di depan televisi ketimbang melakukan aktivitas fisik.
Apabila sudah ketergantungan, anak bisa menghabiskan waktu lebih dari 4 jam di depan televisi dalam sehari. Ia akan malas bergerak atau melakukan aktivitas seperti bermain di luar, yang sebenarnya baik untuk pertumbuhan fisiknya.
Bahkan, ada kemungkinan buah hati akan cenderung lebih malas untuk makan bersama Bunda jika sudah asyik menonton televisi. Biasanya aktivitas menonton televisi dibarengi dengan makan camilan atau makanan ringan. Camilan biasanya mengandung kalori tinggi sehingga membuat anak cepat gemuk. Ini dapat meningkatkan risiko anak kelebihan berat badan atau obesitas.
Terpapar Perilaku Buruk
Sangat penting bagi Bunda untuk selalu mengawasi acara yang ditonton buah hati di televisi. Terkadang banyak sekali tayangan televisi yang justru menampilkan contoh-contoh perilaku buruk. Ini sangat berbahaya bagi perkembangan psikologi anak usia 3-5 tahun, saat ia kerap mencontoh berbagai hal di sekitarnya.
Bunda mesti memastikan semua tayangan televisi yang ditonton anak aman baginya. Carilah kanal khusus yang memang menampilkan berbagai tayangan anak. Jangan biarkan remote berkeliaran di sekitar buah hati karena ada kesempatan ia mengganti kanal televisi yang ditontonnya.
Risiko Depresi
Alasan lain Bunda mesti menghindarkan buah hati dari tayangan yang menampilkan perilaku buruk karena adanya risiko depresi yang bisa menimpa anak. Risiko depresi bisa muncul dari banyaknya adegan kekerasan yang kerap muncul di televisi. Menurut sebuah penelitian, tiap tahunnya anak-anak melihat lebih dari 12.000 kekerasan dari televisi, mulai dari perundungan, pemerkosaan, hingga pembunuhan.
Berbagai adegan tersebut bisa membuat anak merasa agresif dan ketakutan. Pada akhirnya, menonton tayangan dengan adegan kekerasan bisa berujung pada depresi anak. Kalaupun Bunda sudah melihat gejala depresi tersebut, sebaiknya Bunda berkonsultasi dengan dokter.