Facebook Pixel Code Bagaimana Cara Memilih Kursus yang Tepat untuk Anak?

Bun, Ini Cara Memilih Kursus yang Tepat untuk Si Kecil yang Berusia 3 Tahun!

Bun, Ini Cara Memilih Kursus yang Tepat untuk Si Kecil yang Berusia 3 Tahun!

 

Jika Bunda belum ingin si Kecil sekolah atau masuk playground, opsi lain yang bisa diambil adalah bergabung dengan kelas kursus khusus balita. Menurut Randy McCoy, eksekutif senior kepemimpinan produk di The Little Gym, usia 2 – 3 tahun adalah waktu yang tepat untuk memulai kursus.

Mengapa? Karena sebagian besar kegiatan kursus melibatkan unsur sosial, maka saat si Kecil berusia 2 – 3 tahun, dia dapat merasakan banyak manfaat perkembangan. Randy mengatakan bahwa, “Anak-anak pada usia ini sedang membangun kemandirian dan mengembangkan minat serta kemampuan dalam interaksi sosial.”

Baca juga: 5 Cara Mendidik Anak Agar Cerdas dan Pintar di Usia Dini

Cara Menentukan Kursus yang Tepat untuk Anak

Setiap anak unik. Jadi, untuk menentukan apakan anak sudah siap untuk menjalani kursus dan kursus apa yang cocok untuknya juga pasti berbeda. Bunda harus mempertimbangkan apakah anak sudah cukup mandiri, percaya diri, dan cepat tanggap.

Namun, berbeda dengan anak yang sudah lebih besar, menemukan kursus yang tepat untuk anak usia tiga tahun membutuhkan waktu. Dr. Laurie Hollman, psikoanalis anak dan pakar perkembangan anak, mengatakan tidak apa untuk mencoba-coba. Kuncinya adalah jangan menekan anak dan beri dia ruang untuk bersenang-senang.

Saat mencoba memasukkan anak ke sebuah kursus, hal yang pertama dan terpenting yang harus diperhatikan adalah bahwa kursus ini adalah sesuatu yang menurut Bunda benar-benar akan disukai anak.

“Tentu saja, banyak orang tua yang ingin anaknya belajar bahasa asing atau mulai memainkan alat musik sejak dini, tapi jika Bunda merasa itu tidak membuat anak bersemangat, tunda dulu dan fokuslah pada sesuatu yang benar-benar mereka minati atau sukai,” kata Emily.

Lalu, Bunda juga tidak boleh memberikan tekanan pada anak agar mau mengikuti kursus. Ini akan membuat anak menganggap kursus bukan kegiatan yang menyenangkan. Dr. Laurie bilang, anak pada awalnya akan melihat kursus hanya sebagai aktivitas sosial, bukan kegiatan yang mengembangkan keterampilannya. Jadi, dia tidak akan senang melakukannya jika merasakan adanya tekanan.

Terakhir, Bunda juga harus ingat bahwa si Kecil sangat mungkin belum paham tujuannya mengikuti kursus. Randy mengatakan, “Tingkat partisipasi anak mungkin minimal pada awalnya. Diperlukan waktu beberapa minggu baginya anak untuk merasa nyaman. Namun, orang tua harus fokus untuk bersabar dan mendukung, bukan memaksa.”

Kesalahan yang Sering Dilakukan Orang Tua

Saat sudah menemukan kursus yang tepat, ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh para orang tua, termasuk Bunda.

1. Tidak Konsisten

Konsistensi adalah kunci bagi anak-anak prasekolah. Jika Bunda tidak konsisten memilihkan kursus untuk anak atau sering berganti-ganti, si Kecil akan menjadi bingung dan mungkin malah menolak untuk mengikuti kursus.

2. Memberikan Jadwal Kursus Secara Berlebihan

Walaupun anak senang mengikuti lebih dari satu kursus, seperti kelas musik atau olahraga secara bersamaan, Bunda tetap saja tidak boleh berlebihan. Kelelahan justru bisa membuat si Kecil sulit tidur di malam hari.

Setiap anak membutuhkan waktu istirahat, terutama anak-anak prasekolah atau saat berusia tiga tahun. Anak di usia tersebut harus beristirahat setidaknya selama dua jam atau lebih. Jangan menjadwalkan anak secara berlebihan atau memindahkannya dari satu aktivitas ke aktivitas berikutnya. 

Baca juga: 8 Permainan yang Seru dan Edukatif untuk Anak PAUD

Tanda Anak Sudah Lelah atau Berlebihan Menjalani Kursus

Jika suatu hari si Kecil tidak mau datang ke kelas kursusnya, mungkin dia hanya sedang malas. Namun, jika ini terus-menerus terjadi, Randy mengatakan bahwa itu bisa menjadi tanda anak sudah merasa kewalahan, tetapi tidak bisa—atau takut—mengatakannya.

Coba Bunda perhatikan perilakunya. Randy bilang, “Apakah anak melawan dalam segala hal? Benar-benar sangat kelelahan ketika sampai di rumah? Atau meminta lebih banyak waktu istirahat? Jika ya, mungkin anak terlalu lelah mengikuti kursus.”

Bunda mungkin harus mengizinkan anak berhenti kursus jika anak benar-benar terlihat tidak bahagia. Menurut Emily, Bunda adalah orang yang paling mengenal si Kecil. Jadi, ikuti kata hati untuk mengetahui kapan harus mendorong anak tetap kursus dan kapan harus mengizinkannya berhenti.

Jika anak ingin berhenti kursus, Dr. Laurie mengingatkan bahwa ini bukanlah kegagalan dan jangan menganggapnya seperti itu. Ini hanya akan membuat anak jadi enggan mencoba kursus lainnya. Anggaplah ini sebagai percobaan dan anak belum benar-benar menemukan apa yang disukainya.

Jika ingin mendapatkan akses ke beragam konten edukatif mengenai nutrisi, tumbuh kembang hingga pedoman pola asuh untuk memaksimalkan perkembangan kognitif si Kecil, yuk langsung Sekolah Generasi Maju. Gratis, Bun!

Referensi:

  1. Booth, Jessica. (2023, 12 Juli),. Your Guide To Choosing Extracurricular Activities For Your Kids. Romper. www.romper.com/parenting/extracurricular-activities-when-to-start-kids-how-to-choose
     
  2. Soong, Jennifer. (2016, June 24). 8 Mistakes Parents Make With Preschoolers. WebMD. https://www.webmd.com/parenting/parenting-preschoolers-mistakes
     
  3. Appleton, Nicola. (2023, 5 Januari). What Classes Can My Toddler Take?. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/how-to-choose-the-right-class-for-your-toddler-6826647

Artikel Terpopuler