Kemampuan berkomunikasi si Kecil diolah ketika ia mulai dapat mendengar, memahami pembicaraan, serta berbicara. Dalam proses perkembangan si Kecil tentunya membutuhkan bantuan Bunda. Maka, Bunda perlu menerapkan cara mengajari anak membaca dengan benar sehingga kemampuannya terus terasah.
Ada beberapa langkah yang dapat Bunda mulai untuk mengajarkan anak membaca usia 1-5 tahun.
Cara mengajari anak membaca dengan tepat
Bunda, setiap anak memiliki waktu yang berbeda untuk ia bisa mahir membaca. Ada yang terampil membaca dan berkomunikasi di usia 2 atau 3 tahun. Ada juga yang sudah bisa membaca dengan lancar pada usia 4 atau 5 tahun.
Bunda perlu pahami bahwa setiap anak memiliki waktu yang berbeda. Namun, tidak ada salahnya melatih anak membaca sedini mungkin. Karena tahapan proses ini membutuhkan kesabaran dan waktu hingga akhirnya anak mampu bisa membaca dengan baik.
Ketika anak membaca, ia juga akan belajar memahami kata-kata dan kalimat. Hal ini tentunya berguna ketika ia bersosialisasi, terutama saat memasuki usia sekolah.
Berikut cara yang bisa Bunda tempuh dalam mengajari anak membaca di rentang usia 1-5 tahun.
1. Membaca buku cerita bersama anak
Sebagai awalan Bunda, bisa membacakan buku cerita bergambar bersama anak. Di samping menambah waktu berkualitas dan meningkatkan kedekatan bersama si Kecil, membaca buku dapat menstimulasi perkembangan otak anak untuk belajar membaca kata-kata yang ada di buku.
Bunda bisa memilihkan buku dengan tampilan dan cerita yang menarik, misalnya ada ilustrasi pada setiap halamannya. Di samping itu, pilih buku dengan huruf yang besar dan kata-kata yang sedikit saja. Sehingga si Kecil dapat mengingat kata-kata yang akan diucapkan oleh Bunda.
Bunda bisa menunjukkan setiap kata saat membacakan buku pada si Kecil. Tak ada salahnya meminta si Kecil untuk mengucapkan kembali kata yang Bunda baca agar melatihnya melafalkan kata-kata.
Jadikan membaca buku sebagai rutinitas menarik untuk Bunda dan si Kecil, agar ia semakin mengenal beragam kata. Jangan lupa untuk meletakkan beberapa buku yang menarik di samping tempat tidurnya agar mendorong keinginannya untuk membuka buku serta membacanya.
Mungkin saat ia belum fasih dan meminta Bunda untuk membaca buku cerita yang menurutnya menarik. Siapa tahu ia menemukan beberapa kata favorit dari setiap buku yang dibaca. Tentunya, ia akan mengumpulkan kosa kata sedikit demi sedikit di dalam memorinya.
2. Kenalkan huruf besar dan kecil
Kenalkan juga huruf besar dan kecil pada anak. Metode ini penting sebagai cara mengajari anak membaca, supaya ia tahu membedakan keduanya.
Saat mengajari anak membaca abjad, Bunda bisa mengenalkan huruf besar dan kecil. Setiap huruf besar dan kecil memiliki bentuk yang berbeda, sehingga si Kecil bisa mengingatnya. Latih ia untuk memahami huruf besar dan kecil melalui buku panduan belajar membaca.
Setelahnya, Bunda bisa bermain tebak-tebakan, Misalnya, di atas kertas Bunda menuliskan salah satu huruf besar maupun kecil dan meminta anak menebak huruf tersebut.
3. Kenalkan pada abjad
Jangan lupa untuk mengenalkan abjad A-Z pada si Kecil. Abjad merupakan fondasi anak untuk merangkai kata dan mengenal kata.
Terdapat 26 abjad yang perlu diingat dan dipahami anak. Bunda bisa mengajari anak cara membaca abjad dengan menyanyikan lagu A, B, C, D. Saat menyanyikan abjad, jangan lupa sediakan buku alfabet dengan tulisan huruf yang besar, sehingga ia juga dapat membacanya.
Sediakan buku alfabet anak dengan penggunaan kata berdasarkan huruf. Dengan begitu, anak juga bisa berpikir dan mencari kata yang sepada dengan awalan abjad. Misalnya:
A : ayam
B: beruang
C: cacing
D: dinosaurus
E: elang, dan seterusnya.
Agar si Kecil tidak bosan, Bunda bisa menyediakan balok atau puzzle berbentuk huruf yang bisa dipelajari anak. Misalnya, mengurutkan abjad sambil tebak huruf. Tentunya aktivitas ini dapat mengasah keterampilan anak berpikir dan menambah perbendaharaan katanya.
4. Ajari pengucapan setiap suku kata
Cara mengajari anak membaca juga bisa dimulai dengan pengucapan satu suku kata dan berlanjut pada dua hingga tiga suku kata. Menurut Reading Rockets, pemenggalan suku kata ini dilakukan agar anak dapat membaca dan mengucapkan kata secara tepat.
Bunda bisa mengandalkan bantuan buku belajar membaca suku kata. Bila memungkinkan, Bunda juga bisa menuliskan kata-kata yang mengandung satu suku kata. Misalnya:
a i u e o
ba bi bu be bo
ca ci cu ce co
da di du de do
fa fi fu fe fo
ga gi gu ge go, dan seterusnya.
Kemudian, berlanjut pada pemenggalan dua suku kata, seperti di bawah ini:
bi bi
ko ki
su su
ka ki
pa pi
ma mi
da du, dan seterusnya.
Pilihlah dua suku kata yang mengandung makna, sehingga Bunda juga bisa menjelaskan arti dari kata tersebut pada si Kecil.
Bila si Kecil sudah lancar membaca dua suku kata, Bunda bisa melanjutkan ke tiga suku kata, seperti di bawah ini:
bi ca ra
ke re ta
le ma ri
pe pa ya
ke na ri
me na ri, dan seterusnya.
Jika si Kecil mengalami hambatan dalam mempelajari suku kata, Bunda bisa mengajarkannya secara perlahan. Jangan paksakan si Kecil mengerti pelajaran membaca ini, agar ia tidak merasa tertekan. Bagaimanapun, buatlah suasana menyenangkan dan mendukung saat ia kembali belajar membaca.
5. Latih membaca huruf di akhir suku kata
Jangan lupa untuk mengajari anak cara membaca huruf di akhir suku kata. Ada beberapa kata yang diakhiri dengan huruf mati dan huruf “ng”. Biasakan anak mengucapkan kata-kata dengan akhiran huruf tersebut, agar ia juga kian lancar dalam berkomunikasi sehari=hari.
Contoh huruf mati (h,k,l,m,n,p,r,s,t) pada akhir suku kata:
- Tidur
- Besok
- Malam
- Makan
- Siap
- Cepat, dan seterusnya.
Contoh huruf yang berakhiran “ng” pada akhir suku kata:
- Kucing
- Anjing
- Perang
- Datang, dan seterusnya.
Lafalkan ini sembari membaca kata-kata yang berkaitan pada akhiran huruf mati maupun huruf “ng”, supaya si Kecil dapat terbiasa untuk mengucapkan secara tepat.
6. Ajak membaca tulisan di sekitarnya
Pacu ia terus membaca yuk, Bunda. Misalnya, saat jalan-jalan minta ia membaca tulisan pada papan iklan yang besar. Bunda juga bisa mengajak anak untuk membaca tulisan di bungkus makanan, judul buku, atau pamflet dengan tulisan berukuran besar.
Berikan ia pujian setiap kali ia berhasil membaca kata-kata atau kalimat dengan benar, sehingga kepercayaan dirinya pun tumbuh. Pujian juga membuat anak termotivasi untuk terus membaca lho, Bunda.
7. Biarkan ia memilih buku favoritnya
Ketika si Kecil sudah mulai lancar atau masih dalam proses belajar membaca, coba sesekali ajak ia ke toko buku. Biarkan anak memilih buku kesukaannya. Sesampainya di rumah, dampingi ia membaca setiap kata yang di buku tersebut. Bila ada yang kurang tepat, Bunda bisa mengoreksi langsung dan meminta anak mengulanginya.
Dengan cara seperti ini, momen mengajari anak untuk membaca juga semakin menyenangkan. Berikan dukungan dan pujian ketika ia menunjukkan kemajuan. Dengan begitu, kepercayaan dirinya terus tumbuh.
Menurut UNICEF, kepercayaan diri anak yang meningkat akan membuatnya terus memperbaiki diri dan belajar lebih baik lagi. Ketika ia belajar membaca, ada beragam kata yang dikumpulkannya. Berdasarkan laman SCAN North Virginia, ia juga belajar untuk berkomunikasi lebih baik, sehingga kepercayaan dirinya mendorong ia aktif bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.
Pujian dan motivasi bisa menjadi salah satu cara mengatasi kepercayaan diri si Kecil yang rendah juga, Bunda. Dimulai dari membaca, anak bisa belajar memupuk kepercayaan diri. Yuk, semangat mengajari anak belajar membaca!
Referensi
Toddler Reading Time (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2020). Retrieved 28 September 2020, from https://kidshealth.org/en/parents/reading-toddler.html
Helping Your Child Learn to Read. (2020). Retrieved 28 September 2020, from https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/preschool/Pages/Helping-Your-Child-Learn-to-Read.aspx
Syllable Games | Classroom Strategy | Reading Rockets. (2013). Retrieved 28 September 2020, from https://www.readingrockets.org/strategies/syllable_games
Thayer, A. (2019). 5 Ways to Teach the Alphabet. Retrieved 28 September 2020, from https://teachingmama.org/5-ways-to-teach-the-alphabet/
Smith, D. (2020). Alphabet Recognition Tips for Preschool. Retrieved 28 September 2020, from https://www.horizoneducationcenters.org/blog/alphabet-recognition
Build self-confidence as well as competence . (2020). Retrieved 28 September 2020, from https://www.unicef.org/cwc/cwc_58679.html
VA, S. (2020). Social Development in Children | SCAN. Retrieved 28 September 2020, from https://www.scanva.org/support-for-parents/parent-resource-center-2/social-development-in-children/
Ismawati Musnamar, E. (2020). Cara Cepat & Mudah Mengajari Anak (4-5 Tahun) Membaca (1st ed., pp. 1-9). Jakarta: Kawan Pustaka.
Wahyuni, S. Cepat Bisa Baca (1st ed.). Jakarta: Gramedia Pustaka.