Si Kecil sudah masuk usia prasekolah? Itu artinya, Bunda harus mulai memilih sekolah yang tepat untuk anak. Sekolah adalah rumah kedua anak. Maka selain mempertimbangkan jarak dari rumah ke sekolah, kurikulum yang dipakai, serta seberapa baik infrastruktur sekolahnya, yang tidak kalah penting adalah memastikan sekolah yang dipilih sudah ramah anak (SRA) atau belum.
Mungkin Bunda masih asing, ya, dengan istilah sekolah ramah anak? Nah, untuk mengetahui penjelasan mengenai pengertian, konsep, tujuan, dan ciri-ciri sekolah ramah anak, simak artikel ini sampai habis, ya, Bun.
Apa yang Dimaksud dengan Sekolah Ramah Anak?
Sekolah Ramah Anak (SRA) adalah institusi pendidikan yang mampu menjamin, memenuhi, dan menghargai hak-hak serta partisipasi anak, serta mampu memberikan perlindungan anak dari kekerasan, diskriminasi, dan perlakuan salah lainya selama mengenyam pendidikan.
SRA bertujuan untuk memastikan sekolah memiliki kurikulum dan protokol pendidikan yang mengakui dan memenuhi hak-hak dasar anak untuk memastikan kesejahteraan setiap siswa di sekolah.
Jadi, pada dasarnya konsep sekolah ramah anak (SRA) bukan hanya sekadar membuat bangunan sekolah dan fasilitas fisik yang nyaman ditinggali anak selama menjalani kegiatan belajar mengajar.
Menurut Pasal 4 UU No. 23/2002 tentang Perlindungan Anak disebutkan bahwa setiap anak berhak untuk dapat hidup tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapatkan perlindungan dan kekerasan dan diskriminasi.
Oleh sebab itu, sekolah ramah anak harus menjamin dan menghormati semua hak anak. Artinya, setiap siswa mendapat perlakuan yang adil tanpa memandang status apa pun.
Selain tidak adanya diskriminasi, sekolah yang ramah harus bisa melindungi anak dari kekerasan, pelecehan, bullying, dan tindakan melenceng lainnya dari berbagai pihak sepanjang anak berada di sekolah.
Baca Juga: Kapan Usia Ideal Anak Masuk Sekolah PAUD?
Apa Saja Prinsip-Prinsip Sekolah Ramah Anak?
Bisa dibilang, sekolah menjadi rumah kedua bagi anak-anak setelah rumahnya sendiri. Oleh karena itu, diharapkan sekolah bisa memenuhi konsep sekolah ramah anak yaitu BARIISAN, singkatan dari Bersih, Asri, Ramah, Indah, Inklusif, Sehat, Aman, dan Nyaman.
Diciptakannya konsep tersebut agar selama 8 jam berada di sekolah, anak merasa nyaman dan potensi anak semakin mudah untuk berkembang.
Sementara itu, sekolah ramah anak juga memiliki 5 prinsip yang merupakan turunan dari hak dasar anak. Berikut ini prinsip sekolah ramah anak, yaitu:
1. Tidak Diskriminatif
Sesuai dengan hak dasar yang dimiliki anak, yaitu tidak boleh ada anak yang diperlakukan tidak adil dengan alasan apapun. Maka, prinsip sekolah ramah anak yang utama adalah setiap anak berhak untuk menikmati hak pendidikannya tanpa adanya diskriminasi, seperti gender, suku bangsa, agama, dan latar belakang orang tua.
2. Mengedepankan Kepentingan Anak
Mengutip UNICEF, ketika orang dewasa membuat keputusan, mereka harus memikirkan bagaimana keputusan mereka akan mempengaruhi anak, sehingga harus dipilih yang terbaik untuk anak. Hal itu sejalan dengan prinsip sekolah ramah anak, yaitu setiap kebijakan dan tindakan yang diambil oleh penyelenggara pendidikan harus sesuai dengan anak didiknya.
3. Menjamin Keamanan dan Perkembangan Anak
Selanjutnya, prinsip sekolah ramah anak yaitu kelangsungan hidup dan perkembangan yang artinya, sekolah harus menghormati martabat anak, serta memberikan jaminan pada perkembangan setiap anak. Sebab, setiap anak berhak untuk tumbuh dan berkembang dengan cara terbaik.
4. Menghormati Setiap Pandangan Anak
Setiap anak berhak untuk memberikan pendapat mereka secara bebas mengenai kebutuhan atau hal-hal yang mereka rasakan di kelas.
Misalnya, anak yang merasa kesulitan ikut bernyanyi karena tidak pernah mendengar lagunya. Wali kelasa atau guru sepatutnya harus mendengarkan, menghormati, dan menganggap serius pandangan anak dan berupaya untuk bisa memfasilitasi kebutuhan anak yang berbeda-beda.
Baca Juga: Dukung si Kecil Bersekolah di Rumah dengan 5 Kiat Ini
Tujuan Sekolah Ramah Anak
Tidak hanya kasus bullying antar anak saja, kekerasan di sekolah juga bisa dilakukan oleh guru kepada anak, Bun.
Menurut data, tindak kekerasan yang dilakukan oleh guru sekitar 34,74%, sedangkan 27,39% dilakukan oleh teman. Kekerasan oleh guru bisa meliputi menjewer, mencubit, dan membentak anak. Ada banyak bentuk kekerasan lain di sekolah, dan hal tersebut bisa menimbulkan penderitaan terhadap anak jika mengalaminya.
Dengan adanya kejadian tersebut, membuat sekolah ramah anak perlu diterapkan di setiap sekolah. Berikut ini beberapa tujuan dari sekolah ramah anak, antara lain:
-
Mencegah tindakan kekerasan terhadap anak maupun warga sekolah lainnya.
-
Mencegah anak terkena penyakit akibat dari lingkungan yang tidak sehat.
-
Mencegah kecelakaan yang terjadi di sekolah akibat dari infrastruktur atau bencana alam.
-
Mencegah anak menjadi pengguna obat-obatan terlarang.
-
Hubungan yang harmonis antar warga sekolah.
-
Memudahkan mencapai tujuan pendidikan.
-
Menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman.
Ciri-Ciri Sekolah yang Ramah Anak
Tentunya sebagai orang tua, Bunda menginginkan yang terbaik untuk anaknya, terutama saat memilih sekolah. Maka dari itu, Bunda perlu memperhatikan seperti apa ciri-ciri sekolah ramah anak. Berikut ini ciri-ciri sekolah ramah anak yang harus bunda ketahui, yaitu:
1. Adil Terhadap Setiap Murid
Ciri-ciri sekolah ramah anak yaitu adanya perlakuan adil bagi setiap murid. Pihak sekolah harus berlaku adil, baik pada murid laki-laki atau perempuan, cerdas atau lemah, kaya atau miskin, bahkan apa pun pekerjaan orang tuanya. Guru juga harus memberikan kasih sayang, perhatian, dan proses belajar yang setara kepada seluruh peserta didiknya.
2. Metode Pembelajarannya Menyenangkan
Sekolah ramah anak memiliki metode pembelajaran yang menyenangkan untuk anak, sehingga dalam proses belajar, anak tidak merasa cemas dan takut. Dengan metode pembelajaran yang variatif dan inovatif, diharapkan anak akan menjadi lebih aktif dan tidak merasa harus bersaing dengan siswa yang lain.
3. Proses Belajar Didukung Oleh Media Ajar
Kegiatan belajar mengajar dalam sekolah ramah anak harus didukung oleh berbagai media ajar, seperti buku pelajaran dan alat peraga, sehingga anak menjadi lebih mudah memahami materi. Guru juga harus mengajar dengan cara yang interaktif baik secara individu atau kelompok, agar murid lebih aktif lagi dalam proses belajar.
4. Kelas Terasa Nyaman untuk Murid
Penataan bangku pada sekolah ramah anak mungkin berbeda dengan sekolah konvensional. Penataan bangku berbaris ke belakang dianggap akan membatasi kreativitas anak.
Oleh karena itu, murid dapat dilibatkan secara langsung dalam menata bangku, dan mendekorasi kelas. Misalnya, murid bisa menentukan warna dinding atau memajang hasil karya seninya sebagai dekorasi dinding. Tujuannya adalah agar anak menjadi lebih betah dan nyaman untuk belajar di sekolah.
5. Fasilitas Sekolah Memadai
Terakhir, ciri-ciri sekolah ramah anak yaitu memiliki fasilitas yang memadai. Sekolah harus menyediakan fasilitas air bersih, fasilitas kebersihan dan fasilitas kesehatan.
Fasilitas kebersihan seperti toilet atau wastafel harus sesuai dengan postur tubuh anak. Selain itu, peraturan yang ada dalam sekolah ramah anak harus disepakati, dikontrol dan dilaksanakan oleh semua murid.
Nah, itu dia penjelasan mengenai sekolah ramah anak. Satu yang paling penting, jangan pernah terburu-buru dalam memilih sekolah yang terbaik untuk si Kecil, ya, Bun, karena anak akan menghabiskan sebagian waktunya di sekolah. Pilihlah sekolah yang tepat agar si Kecil nyaman dan selalu siap belajar di kelas.
Baca Juga: 5 Tips Hadapi Tantangan saat si Kecil Belajar di Rumah
Yuk, maksimalkan periode emas si Kecil di usia prasekolah ini agar jadi Anak Generasi Maju lewat ragam aktivitas edukasi dan panduan dari para ahli dengan ikutan Sekolah Generasi Maju!
Jangan lupa juga gabung di Klub Generasi Maju untuk dapatkan akses istimewa ke berbagai penawaran menarik seputar produk SGM serta artikel parenting terbaru dan fitur-fitur edukatif lainnya!
Referensi:
- Arora, M. (2018, June 5). 10 Tips for Choosing a Good School for Your Child. FirstCry Parenting. https://parenting.firstcry.com/articles/10-tips-for-choosing-a-good-school-for-your-child/
- Yuk! Kenali Bentuk Kekerasan di Sekolah Beserta Solusinya. (2022). Ditpsd.kemdikbud.go.id. https://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/yuk-kenali-bentuk-kekerasan-di-sekolah-beserta-solusinya
- The Convention on the Rights of the Child: The children’s version. (2019). Unicef.org. https://www.unicef.org/child-rights-convention/convention-text-childrens-version
- Editor KLA. (2017, August 22). Sekolah Ramah Anak - KLA -Kabupaten/Kota Layak Anak. KLA -Kabupaten/Kota Layak Anak. https://www.kla.id/sekolah-ramah-anak/
- Fauziati, E. (n.d.). CHILD FRIENDLY SCHOOL: PRINCIPLES AND PRACTICES. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/7200/1%20-%20Endang%20Fauziati.pdf?sequence=1
- Sekolah Ramah Anak. (2018, October 3). DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN; DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. https://dindikbud.demakkab.go.id/index.php/2018/10/03/sekolah-ramah-anak/
- DEPUTI TUMBUH KEMBANG ANAK KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK (2015). Panduan Sekolah Ramah Anak. https://disdikbud.patikab.go.id/download/file/Juknis-SEKOLAH_RAMAH_ANAK__SAFIN_PRESENTASI.pdf
- Yosada, K. R., & Kurniati, A. (2019). MENCIPTAKAN SEKOLAH RAMAH ANAK. JURNAL PENDIDIKAN DASAR PERKHASA: Jurnal Penelitian Pendidikan Dasar, 5(2), 145–154. https://doi.org/10.31932/jpdp.v5i2.480
- Kristanto, K., Khasanah, I., & Karmila, M. (2012). IDENTIFIKASI MODEL SEKOLAH RAMAH ANAK (SRA) JENJANG SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SE-KECAMATAN SEMARANG SELATAN. PAUDIA : JURNAL PENELITIAN DALAM BIDANG PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, 1(1). https://doi.org/10.26877/paudia.v1i1.257