Facebook Pixel Code 10 Cara Mengatasi Anak yang Sulit Bersosialisasi

10 Cara Mengatasi Anak yang Sulit Bersosialisasi dengan Orang Baru

10 Cara Mengatasi Anak yang Sulit Bersosialisasi dengan Orang Baru

Bunda bertanya-tanya kenapa si Kecil tampak malu-malu berbaur dengan teman-teman sebayanya? Ia mungkin tampak lebih memilih diam dan bermain seorang diri. Anak yang pendiam dan pemalu belum tentu mengalami gangguan berbahasa atau tidak cerdas, kok. Hanya saja, ia tetap perlu dilatih untuk agar lebih pandai bergaul. Lantas, bagaimana cara mengatasi anak yang sulit bersosialisasi? Yuk, simak tipsnya di sini!

Cara Mengatasi Anak yang Sulit Bersosialisasi

Anak adalah individu unik dengan karakter yang berbeda-beda. Tidak ada satu pun anak yang memiliki kepribadian sama persis dengan satu sama lain. Ada yang cenderung lebih pemalu, pendiam, tapi ada juga yang suka bermain bersama dengan teman-temannya.

Bahkan anak kembar identik pun bisa memiliki karakter yang berbeda. Namun, hal tersebut bukan berarti anak tidak bisa bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. 

Anak hanya memerlukan bantuan Bunda agar merasa lebih nyaman untuk berbaur dan menjalin relasi dengan orang-orang di sekitarnya. 

Berikut hal-hal yang dapat Bunda lakukan di rumah untuk membantu si Kecil agar lebih pandai bergaul: 

1. Observasi Perilaku si Kecil 

Sebelum mengajak anak untuk bergabung ke dalam berbagai aktivitas kelompok, Bunda perlu memahami terlebih dahulu hal apa yang mungkin menjadi hambatan bagi si Kecil untuk berteman. 

Mulai dari mengajak si Kecil untuk berbicara dari hati ke hati. Tanyakan apakah ia memang lebih suka bermain sendirian atau sebenarnya ia juga ingin bergabung dengan teman-teman lain. 

Kemudian, amati perilakunya saat berada di dalam kelompok besar. Apakah ia terlihat gelisah karena takut untuk berbicara pada orang banyak atau ia memilih untuk mengobservasi lingkungan daripada bergabung dengan anak-anak lain? 

Amati juga kemungkinan alasan lain si Kecil lebih suka menarik diri seperti perundungan, trauma, atau kesulitan untuk menyesuaikan diri.

Bunda kemudian dapat menentukan tindakan apa yang akan diambil setelah mengetahui isi hati si Kecil dan perilaku seperti apa yang terlihat saat berada di kelompok besar.

Baca juga: 7 Contoh Permainan Sosial Emosional untuk Anak Usia Dini

2. Menjadi Role Model untuk Anak

Anak-anak akan belajar dengan sangat baik melalui perilaku nyata yang setiap hari mereka lihat. Oleh karena itu, Bunda dan Ayah perlu memberikan contoh bagaimana cara berkomunikasi dan menjalin relasi dengan orang lain. 

Tunjukkan bahwa kita harus berbicara sambil memberikan perhatian yang sungguh-sungguh pada lawan bicara, bersikap ramah, bersikap penuh hormat, dan mencoba untuk tetap tenang saat terjadi konflik.  

3. Ajari Anak untuk Bergantian dalam Berbicara

Si Kecil perlu memahami bahwa ia tidak boleh menyela pembicaraan orang lain. Si Kecil perlu menunggu hingga lawan bicaranya selesai sebelum mengutarakan ide dan pendapatnya. 

Tingkatkan kemampuan ini dengan memberikan kesempatan pada anak untuk berkomunikasi secara aktif dengan anggota keluarga, misalkan berbincang setelah makan malam bersama. 

4. Ajak si Kecil Bermain Peran

Kalau anak terlihat kesulitan untuk memulai percakapan dengan teman, Bunda dapat mengajaknya untuk bermain peran (role-play). Berpura-puralah untuk menjadi sebaya dengan si Kecil dan secara bergantian memerankan tamu-tuan rumah, anak yang baru pindah dari luar kota, dan lain sebagainya. 

Bunda dapat membuat berbagai macam skenario sesuai dengan kelompok usia dan kebutuhan si Kecil. Kemudian, gunakan kalimat senatural mungkin, contohnya: 

  • “Hai, namaku Cici. Nama kamu siapa?” 

  • “Kamu suka bermain boneka beruang, ya? Kalau aku suka bermain boneka kucing. Mau lihat boneka kucingku?” 

  • “Aku punya biskuit coklat, apa kamu mau?” 

Baca Juga: Contoh Permainan Sosial Emosional untuk Anak Usia Dini

5. Jadwalkan Play-date

Agar anak memiliki pengalaman sosial lebih banyak, Bunda dapat mengundang beberapa teman sebayanya untuk bermain bersama di rumah. Setelah itu, motivasi si Kecil untuk berkenalan dan bermain bersama teman-teman barunya. 

Setiap kesempatan sosialisasi yang Bunda ciptakan menjadi ajang pelatihan keahlian sosial yang baik bagi anak. Perhatikan gerak-geriknya sambil mempelajari cara untuk semakin memantapkan kemampuan bergaul mereka.

6. Ajari Anak Menggunakan Bahasa Tubuh

Untuk anak usia dini, ajari si Kecil untuk melakukan kontak mata dan tersenyum saat berbicara dengan orang lain. 

Apabila anak sudah cukup besar, Bunda dapat mencontohkan cara berbicara menggunakan bahasa tubuh yang tidak menyenangkan seperti menyilangkan tangan, mengerutkan dahi, menatap ke arah lain, atau sambil menggerak-gerakkan badan. 

Tanyakan bagaimana perasaan si Kecil saat melihat Bunda berbicara dengan bahasa tubuh yang buruk. Apakah pembicaraan terasa nyaman dan menyenangkan? 

Setelah itu, tunjukkan bahasa tubuh positif ketika berbicara. Tanyakan pula bagaimana pendapat si Kecil. Bunda dapat melakukan permainan ini secara bergantian supaya si Kecil benar-benar mengerti. 

7. Ajari si Kecil Mengenai Zona Pribadi

Personal space adalah zona pribadi yang tidak boleh diterobos oleh orang lain tanpa izin. Apabila zona pribadi seseorang diterobos, ia akan merasa tidak nyaman untuk melanjutkan komunikasi dengan lawan bicaranya. 

Untuk anak usia dini, Bunda dapat mulai mengajarkan zona pribadi sebagai jarak saat berbicara pada seseorang atau hendak melakukan bentuk komunikasi lainnya. 

Caranya adalah dengan meletakkan kedua tangannya pada pinggang. Jika ia bisa menyenggol tubuh Bunda atau teman lainnya saat berkacak pinggang, berarti jaraknya dengan lawan bicara terlalu dekat. 

Kemudian, ajarkan anak untuk meminta izin sebelum memasuki zona pribadi temannya, misalkan: 

  • “Kamu terlihat sedih. Bolehkah aku memelukmu agar merasa lebih baik?”

  •  “Kamu duduk sendirian. Bolehkah aku duduk disebelahmu?” 

  • “Jepit rambutmu lucu sekali, boleh aku memegangnya?” 

8. Berikan Pujian 

Setiap kali si Kecil berhasil mencoba menyapa orang lain atau berkenalan dengan teman baru, Bunda dapat menunjukkan apresiasi dan rasa bangga terhadap keberaniannya dengan memberikan pujian. Dengan demikian, anak akan semakin percaya diri dan semangat untuk melatih kemampuannya bersosialisasi.  

9. Biarkan Anak Menghadapi Konflik 

Orang tua tidak disarankan untuk langsung menengahi konflik yang muncul di tengah-tengah proses bermain. Sebaiknya supervisi dilakukan dari jarak jauh. Setelah selesai bermain, ajak anak berdiskusi tentang sesi bermainnya tanpa mengkritik. Kemudian, ajak si Kecil untuk mencari pemecahan masalahnya bersama. 

10. Cari Bantuan Profesional

Tipe anak pemalu biasanya memerlukan bantuan Bunda untuk bergaul. Bagi beberapa anak, masalah ini biasanya akan perlahan menghilang seiring bertambah usianya. Namun, bagi sebagian anak lainnya, ketidakmampuan bersosialisasi bisa merupakan pertanda masalah yang lebih serius.

Jika anak memiliki masalah sosialisasi yang cukup mencemaskan Bunda, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi kepada dokter atau psikolog anak.

Baca Juga: Cara Mengajarkan Anak Berbagi dengan Orang Lain

Itulah beberapa cara mengatasi anak yang sulit bersosialisasi yang dapat Bunda terapkan di rumah.

Mungkin si Kecil membutuhkan proses panjang hingga akhirnya dapat lebih nyaman berbaur dan bermain dengan teman lain. Bunda perlu sabar dan tetap semangat dalam mendampinginya, ya!

Oh iya Bunda, jangan lupa juga untuk terus melengkapi kebutuhan gizi harian anak lewat pemberian susu pertumbuhan yang telah diperkaya dengan berbagai nutrisi esensial, seperti susu SGM Eksplor 3+.

SGM Eksplor 3+ merupakan satu-satunya susu pertumbuhan dengan IronC™, kombinasi unik Zat Besi & Vitamin C, untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi hingga 2x lipat.

Dilengkapi dengan DHA, Minyak Ikan, Omega 3&6,  tinggi kalsium & vitamin D, serta nutrisi penting lainnya, untuk bantu si Kecil agar ia siap belajar!

Sedang cari inspirasi kegiatan yang menyenangkan untuk bantu anak belajar sebelum mulai masuk sekolah, Bun? Yuk, kunjungi laman Sekolah Generasi Maju! Sekolah Generasi Maju adalah sarana khusus yang dipersiapkan sebagai tempat anak bermain dan belajar dengan cara yang menyenangkan untuk mendukung tumbuh kembangnya. 

Daftarkan diri Bunda juga di Klub Generasi Maju untuk memperoleh akses ke banyak fitur-fitur menarik lainnya. Gratis, lho! Tunggu apalagi? Yuk, daftar sekarang!

 

Referensi tambahan:

  1. ‌Children's Health Team. (2021, April 6). Ways to Help Your Child Make Friends in School. Cleveland Clinic; Cleveland Clinic. https://health.clevelandclinic.org/ways-help-child-make-friends-school/

  2. How can I teach my child social skills? - Support for Parents from Action For Children. (2023, July 18). Support for Parents from Action for Children. https://parents.actionforchildren.org.uk/stages-development/social-emotional-development/child-social-skills/

  3. https://www.understood.org/en/people/ecf4b26ff80240329e69d60efc440e5e. (2019, August 5). Should I Force My Child to Socialize More? Understood. https://www.understood.org/en/articles/should-i-force-my-lonely-child-to-socialize-more

Artikel Terpopuler