Facebook Pixel Code Ingin Agar Anak Cerdas? Ikuti Cara Mudah Berikut Ini

Ingin Agar Anak Cerdas? Ikuti Cara Mudah Berikut Ini

Ingin Agar Anak Cerdas? Ikuti Cara Mudah Berikut Ini

Setiap orang tua pasti ingin memiliki anak yang cerdas, baik secara intelektual maupun emosional. Untuk mewujudkan harapan tersebut, Bunda dan Ayah perlu menerapkan kebiasaan hidup sehat dan memberikan stimulasi melalui berbagai mainan edukatif sejak dini. 

Cara Mudah agar Anak Cerdas

Bagaikan sebuah spons, anak terlahir dengan segala kesiapan untuk belajar banyak hal di dunia. Bunda dapat memfasilitasi kesiapan belajar dengan memberikan berbagai stimulasi secara konsisten sehingga ia tumbuh menjadi anak yang cerdas. 

Apa saja yang dapat Bunda lakukan sehingga si Kecil tumbuh menjadi anak yang cerdas? 

1. Penuhi Kebutuhan Nutrisinya

Tahukah Bunda bahwa sejak masa kehamilan hingga si Kecil mencapai usia 5 tahun, struktur otaknya berkembang dengan sangat pesat sehingga rentang usia tersebut dijuluki sebagai golden period alias periode emas? 

Bunda dapat bantu mengoptimalkan perkembangan otak si Kecil pada periode emas dan seterusnya dengan memenuhi asupan nutrisi harian yang dibutuhkan seperti: 

  • Protein - daging merah, daging ayam, seafood, telur, tahu, tempe, susu.

  • Zinc - ikan, kerang, kacang-kacangan, susu.

  • Zat Besi - daging merah, hati sapi, hati ayam, bayam, brokoli, kentang panggang. 

  • Kolin - daging merah, telur, susu, brokoli, jamur shitake.

  • Asam folat - hati, bayam, brokoli, bayam, kacang merah.

  • Iodin - rumput laut, garam iodin, seafood, produk olahan susu. 

  • Vitamin D - minyak hati ikan, ikan berlemak, sinar matahari.

  • Vitamin C - jeruk, lemon, pepaya, tomat, stroberi, brokoli, kubis, bunga kol.

  • Vitamin B Kompleks - brokoli, kol, kale, bayam, kacang merah, hati. 

  • Asam lemak esensial - ikan berlemak, minyak ikan.  

Selain memenuhi macam-macam zat gizi esensial yang telah disebutkan melalui menu makanan sehat sehari-hari, Bunda juga dapat bantu teruskan nutrisi optimal si Kecil memasuki usia pra-sekolah (usia 3-5 tahun) dengan memberikan susu SGM Eksplor 3+  untuk mendukung perkembangan otak si Kecil yang pesat dan kesiapan belajarnya.

Sebab, perkembangan otak yang optimal merupakan fondasi penting untuk mendukung kemampuan belajar si Kecil. Namun, masih banyak Bunda yang tidak menyadari, bahwa 90% perkembangan otak si Kecil tercapai di usia 5 tahun.

SGM Eksplor 3+ satu-satunya dengan IronC™ untuk dukung 2x penyerapan nutrisi penting, juga dilengkapi DHA, Minyak Ikan Tuna, Omega 3&6 serta nutrisi penting lainnya yang mendukung perkembangan kognitif si Kecil & siapkan prestasinya. 

Ada tiga pilihan rasa lezat yang pasti disukai oleh si Kecil, Bun, yaitu coklat, vanila, dan madu.

Baca juga: 4 Nutrisi Otak Anak Untuk Bantu Perkembangannya

2. Biasakan Sarapan Pagi

Bunda mungkin saja memiliki banyak kesibukan di pagi hari sehingga waktu sarapan si Kecil kadang terlewatkan. Padahal, sarapan rutin memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung kinerja otak anak agar optimal. Memang apa sih hubungannya sarapan dengan otak anak?

Begini, Bunda, karena si Kecil tidur di malam hari, maka saat ia bangun perutnya telah berada dalam keadaan kosong selama lebih dari 6 jam. 

Untuk mengakhiri waktu “puasa” si Kecil, Bunda perlu memberikan sarapan yang kaya dengan nutrisi dan dalam jumlah yang cukup. 

Sarapan berkualitas secara rutin akan menyediakan zat gizi esensial bagi sistem saraf pusat otak sehingga membuat proses berpikir anak menjadi lebih efisien, meningkatkan daya ingat, daya konsentrasi, dan kemampuan memecahkan masalah.

Hebat sekali ya, Bun, pengaruh sarapan bagi otak si Kecil? Jadi, agar anak tumbuh cerdas, ia perlu mendapatkan sarapan kaya nutrisi secara rutin. 

Baca Juga: Sarapan Kaya Zat Besi Ternyata Bisa Bantu Proses Belajar Anak Lho!

4. Tanamkan Pola Tidur Sehat

Agar tumbuh menjadi anak yang cerdas, si Kecil membutuhkan waktu tidur yang berkualitas. 

Selama ini mungkin Bunda mengira tidur hanyalah sekadar waktu yang dibutuhkan tubuh si Kecil untuk beristirahat. Namun, ternyata tidak sesederhana itu lho fungsi tidur. 

Saat tertidur dengan lelap, akan ada banyak aktivitas sel otak yang terjadi. Aktivitas tersebut mempengaruhi tingkat kematangan otak, terutama pada tahun-tahun pertama kehidupan si Kecil. 

Oleh karena itu, anak perlu mendapatkan waktu tidur yang berkualitas agar otaknya berkembang secara optimal. Ketika otak si Kecil berkembang secara optimal, ia akan memiliki:

  • Kemampuan fokus dan konsentrasi yang baik.

  • Efisiensi belajar yang baik. 

  • Kemampuan untuk mempertahankan suasana hati yang optimistik. 

  • Merasa lebih percaya diri. 

  • Kemampuan adaptasi yang baik. 

Selain mendukung perkembangan otak, tidur juga mampu membantu si Kecil menetralisir kejadian kurang menyenangkan yang mungkin ia rasakan di hari tersebut. 

Nah, untuk mendapatkan tidur yang berkualitas, Bunda dapat menanamkan pola tidur yang sehat. Bagaimana caranya? 

Pertama, Bunda perlu membangun rutinitas yang menandakan waktu tidur sudah dekat seperti:

  • minum susu,

  • gosok gigi,

  • mengganti baju harian ke baju tidur yang bersih dan nyaman (mudah menyerap keringat namun tidak membuat ia mudah kedinginan), 

  • kemudian akhiri rutinitas dengan membaca buku cerita bersama sambil berbaring di tempat tidur. 

Selesai membaca buku cerita, Bunda dapat mematikan lampu kamar si Kecil. Jika ia masih takut gelap, Bunda cukup mengganti lampu kamar dengan lampu tidur yang redup dan berwarna hangat, contohnya kuning. Hindari warna dingin seperti putih atau biru. 

Oh iya, untuk membantu si Kecil agar lebih cepat terlelap, Bunda juga dapat memberikan pijatan atau usapan lembut sambil menyenandungkan lagu favorit si Kecil. 

5. Bangun Kebiasaan Membaca Buku

Kebiasaan membaca buku dapat dibangun sedini mungkin, bahkan sesaat setelah si Kecil terlahir di dunia, lho, Bun.

Mulai dari hari-hari pertama kehidupannya, Bunda bisa mulai membacakan buku untuk si Kecil secara rutin. Kalau bisa minimal satu buku cerita bergambar dalam satu hari. 

Walaupun saat dibacakan buku si Kecil tampak tidak mengerti apa-apa dan hanya menatap wajah Bunda, namun otaknya sedang bekerja dengan cepat.

Bagaikan spons menyerap air, dalam diamnya, si Kecil sedang menyerap setiap kosakata yang Bunda ucapkan. Ia membangun tabungan kosakata di otaknya dan akan menggunakannya begitu ia belajar berbicara. 

Dan ketika mencapai usia 5 tahun, biasanya anak yang rajin dibacakan buku akan memiliki tabungan kosakata setidaknya 1,4 juta lebih banyak daripada teman-teman sebayanya. 

Kekayaan kosakata ini secara otomatis akan membuat keterampilan komunikasi si Kecil menjadi lebih baik. Tentu saja hal ini juga akan mempengaruhi kemampuan si Kecil dalam menjalin hubungan sosial. 

Tidak berhenti di keterampilan komunikasi saja Bunda. Kebiasaan membaca juga akan meningkatkan kemampuan kognitif anak sehingga ia memiliki kemampuan untuk: 

  • Mendengarkan dan mengingat yang baik. 

  • Memahami makna kata.

  • Memahami makna cerita.

  • Memanipulasi suara dan bahasa secara lisan (phonemic awareness).

  • Belajar membaca secara tepat waktu.  

Kemudian, seperti kata pepatah, buku adalah jendela dunia. Membaca buku membuat wawasan anak menjadi lebih luas. 

Hal ini tentu akan memudahkan si Kecil dalam menjalani kehidupan di masa depan, terutama kehidupan akademisnya. Oleh karena itu, Bunda perlu bantu si Kecil tumbuhkan kecintaan pada buku sedari dini. 

Baca juga: 7 Cara Mengajari Anak Membaca untuk Tingkatkan Kepercayaan Dirinya

6. Memainkan Berbagai Mainan Edukatif

Bermain selalu menjadi aktivitas yang menyenangkan untuk si Kecil. Bunda dapat memanfaatkan aktivitas bermain ini untuk mengasah otak anak, lho. 

Ajak si Kecil memainkan berbagai permainan edukatif seperti main puzzle, playdough, menggambar, tebak kata, congklak, dan lain sebagainya. 

Puzzle mampu membantu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, fokus, penalaran, kecerdasan spasial (pemahaman ruang dan arah), sekaligus motorik halus si Kecil. 

Sedangkan menggambar, walaupun masih belum berbentuk, akan membantu menyiapkan pondasi si Kecil untuk belajar menulis di kemudian hari.

Selain itu Bun, jika anak memiliki kesempatan untuk bermain bersama teman-temannya, ia dapat mengembangkan keterampilan sosialnya. Jadi ia dapat: 

  • Memahami apa yang sedang dirasakan.

  • Belajar mengekspresikan diri.

  • Mengembangkan disiplin diri.

  • Mengatasi berbagai macam kejadian yang melibatkan aspek-aspek emosional seperti berbagi bekal, mainannya tidak sengaja terinjak teman, harus bergantian memakai ayunan, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Hal yang Perlu Diperhatikan saat Memilih Mainan Anak

Itulah enam tips yang dapat Bunda terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk membantu si Kecil tumbuh menjadi anak yang cerdas. 

Mungkin tidak mudah bagi Bunda untuk menerapkan kebiasaan baru, namun Bunda harus tetap semangat demi tumbuh kembang si Kecil yang optimal sehingga ia menjadi generasi maju yang dapat berpikir cepat dan berani.

Oh iya, jangan lupa juga untuk mendaftarkan diri di Klub Generasi Maju supaya Bunda bisa mendapatkan lebih banyak informasi penting soal cara pengasuhan anak dan tips-tips menjaga kesehatan si Kecil di rumah. Gratis!

Referensi tambahan:

  1. Cusick, S. E., & Georgieff, M. K. (2016). The Role of Nutrition in Brain Development: The Golden Opportunity of the “First 1000 Days.” 175, 16–21. https://doi.org/10.1016/j.jpeds.2016.05.013

  2. McCarthy, C. (2018, January 23). The crucial brain foods all children need - Harvard Health. Harvard Health; Harvard Health. https://www.health.harvard.edu/blog/brain-food-children-nutrition-2018012313168#:~:text=Meats%2C%20beans%20and%20lentils%2C%20fortified,many%20vegetables%20and%20other%20foods

  3. IDAI | Sarapan? Gak ah... (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/sarapan-gak-ah%E2%80%A6

  4. IDAI | Pola Tidur Pada Anak. (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/pola-tidur-pada-anak

  5. IDAI | Pentingnya Proses Menidurkan si Kecil. (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/pentingnya-proses-menidurkan-si-kecil

  6. IDAI | Pola Tidur Pada Anak. (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/pola-tidur-pada-anak

  7. IDAI | Perkembangan Tidur Normal Pada Batita. (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/perkembangan-tidur-normal-pada-batita

  8. Why Reading Aloud to Kids Helps Them Thrive | Parenting Tips & Advice. (2018). PBS KIDS for Parents. https://www.pbs.org/parents/thrive/why-reading-aloud-to-kids-helps-them-thrive#:~:text=Reading%20aloud%20to%20kids%20has,story%20comprehension%2C%20and%20word%20meaning

  9. Reading Books to Babies (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2019). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/reading-babies.html

  10. Jessica, Justice, L. M., Melike Yumuş, & Leydi Johana Chaparro-Moreno. (2019). When Children Are Not Read to at Home: The Million Word Gap. 40(5), 383–386. https://doi.org/10.1097/dbp.0000000000000657

  11. Five Things Children Gain from Puzzle Play | Illinois Early Learning Project. (2018, May 2). Illinois Early Learning Project. https://illinoisearlylearning.org/blogs/growing/puzzle-play/#:~:text=Puzzle%20play%20is%20a%20great,use%20time%20with%20puzzles%20thoughtfully

  12. Drawing, scribbling and writing: activities for children 3-6 years. (2023, May 9). Raising Children Network. https://raisingchildren.net.au/guides/activity-guides/letters-words-and-stories/drawing,-scribbling-and-writing-activities-for-children-3-6-years

  13. How play helps children’s development. (2018, July 27). Nidirect; nidirect. https://www.nidirect.

Artikel Terpopuler