Facebook Pixel Code 5 Tips Hadapi Tantangan saat si Kecil Belajar di Rumah

5 Tips Hadapi Tantangan saat si Kecil Belajar di Rumah

5 Tips Hadapi Tantangan saat si Kecil Belajar di Rumah

Bunda, kondisi new normal nampaknya belum mengizinkan anak-anak seusia si Kecil untuk melakukan kegiatan belajar tatap muka di sekolah. Oleh karena itu, si Kecil akan lebih banyak menghabiskan waktu belajar di rumah. “Oleh karena itu, Bunda perlu bersiap diri agar bisa mendukung si Kecil belajar di rumah.” Kata Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si.

Nah, tentunya Bunda menghadapi banyak tantangan saat mengajari sendiri si Kecil di rumah. Mulai dari mengatasi rasa bosan si Kecil, hingga menyiasati agar si Kecil paham materi yang Bunda ajarkan. Jangan khawatir, Bun. Bunda Anna memaparkan 7 tips untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Simak, yuk!

1. Mengenali Minat si Kecil

Menurut Bunda Anna, Bunda sebaiknya mendorong si Kecil mencoba beragam kegiatan di rumah, bukan hanya melakukan satu kegiatan yang menurut Bunda adalah bakat si Kecil. “Siapa tahu dari ragam kegiatan yang ada, kita justru bisa membantu si kecil menemukan lebih banyak bakat yang tak kita duga.” Katanya.

Contoh bakat yang bisa ditemukan di rumah misalnya menggambar, memasak, ketelitian membersihkan sesuatu, mendekor ruangan, merawat tanaman atau binatang, dan masih banyak lagi. Jika si kecil menunjukkan minat pada kegiatan tertentu, Bunda bisa kembangkan selama tidak melupakan pentingnya melakukan ragam kegiatan lain. Caranya adalah dengan memberikan si Kecil waktu, fasilitas yang dibutuhkan, dan memberikan pujian saat si kecil mencoba melakukan kegiatan tersebut.

2. Jika si Kecil Enggan Belajar Membaca dan Menulis

“Kalau Bunda berharap si Kecil senang belajar dan terus termotivasi saat bersekolah kelak, maka proses belajar perlu dibuat menyenangkan.” Kata Bunda Anna. Si Kecil memang sebaiknya tidak langsung diajari membaca dan menulis, tetapi melalui masa prabaca dan pratulis terlebih dahulu saat ia berusia di bawah 5 tahun.

Mewarnai dan menggambar adalah salah satu kegiatan pratulis. Berikan tantangan kepada si Kecil, misalnya menggambar atau mewarnai huruf tertentu. Ajak si Kecil membuat prakarya, misalnya menggambar huruf namanya, lalu dihias dan digunting untuk dijadikan hiasan.

Belajar membaca dan menulis bisa dilakukan lewat beragam kegiatan fisik, lho. Misalnya, siapkan kertas origami sekitar 10 lembar. Di setiap kertas origami, tuliskan huruf atau kata yang sudah dipahami si Kecil. Acak kertas origami di lantai lalu minta si Kecil menemukan huruf atau kata tertentu. Kegiatan ini biasanya sangat menyenangkan untuk si Kecil yang aktif karena ia bisa belajar sambil bermain.

3. Mengajari Tanpa Memaksa

Si Kecil yang berusia 1-5 tahun belajar lewat proses bermain dan bergerak, jadi jangan mengajarkannya sambil memaksa. “Belajar di usia si Kecil itu tujuannya untuk menguasai kegiatan bantu diri seperti makan sendiri, mandi sendiri, membersihkan diri setelah buang air, berpakaian sendiri, dan sebagainya.” Kata Bunda Anna. Ia juga perlu menguasai beragam keterampilan sosial seperti bermain dengan teman, memperkenalkan diri, minta tolong dan menolong orang lain, dan sejenisnya.

Oleh karena itu, penting sekali bagi orang tua memberi stimulasi dengan cara menyenangkan. Berikan ia kesempatan mencoba dan jangan lupa beri pujian. Jangan lupa, Bunda harus punya aturan yang jelas dalam rutinitas sehari-hari. Misalnya, setiap hari ada jadwal yang relatif sama untuk bangun, mandi, sarapan, tidur. Si Kecil juga perlu dikenalkan dengan hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

4. Memberi Batasan untuk si Kecil

Saking kreatifnya saat mencoba hal baru, ada kalanya si Kecil melakukan hal yang tidak pada tempatnya. Misalnya menggunting kabel setelah bosan dengan kertas, atau mencuci ponsel Bunda karena diajarkan untuk membersihkan yang kotor. Kalau Bunda langsung memarahinya, bisa-bisa si Kecil langsung kapok mencoba hal baru. Ada 3 langkah yang bisa dilakukan agar si Kecil tetap merasa diterima oleh Bunda, sekaligus belajar perilaku yang lebih tepat.

“Pertama, yakini dulu apa yang dilakukan si Kecil itu niatnya baik. Beri pujian untuk niat baiknya seperti ‘kamu baik ya mau bersihkan HP ibu’ atau ‘pintar ya sudah bisa pakai gunting’” Kata Bunda Anna. Kedua, beritahukan alternatif perilaku yang benar seperti ‘Tapi kalau mau bersihkan HP, caranya bukan dicuci, sini Bunda tunjukkan’, atau ‘tapi kabel itu bukan untuk digunting. Sini Bunda tunjukkan yang boleh digunting’. Ketiga, saat si Kecil sudah melakukan alternatif perilaku, beri pujian secara spesifik seperti ‘Nah, kalau kita bersihkan seperti ini, HP-nya tidak rusak’ atau ‘Setelah gunting kertas, kita jadi bisa hias ruangan deh.’

5. Ketika si Kecil Sulit Berkonsentrasi

Bunda, konsentrasi adalah salah satu aspek perkembangan kognitif, terkait kecerdasan anak. Mengembangkan kemampuan konsentrasi membuat si Kecil bisa fokus dalam waktu lama. Ini perlu dikembangkan saat si kecil berusia 1-5 tahun, juga di usia-usia selanjutnya. Agar si kecil bisa lebih berkonsentrasi, biasakan ia melakukan satu kegiatan pada satu waktu.

Misalnya, biasakan makan tidak sambil menonton atau jalan-jalan. Usahakan si Kecil duduk di kursinya menghadapi makanan dan mencoba makan sendiri. Dengan begitu, pikirannya fokus pada makanan dan bagaimana ia bisa menikmati sekaligus menghabiskannya. Ia tidak akan terpecah perhatiannya karena tontonan atau benda-benda yang ia lihat. Bunda bisa membantunya dengan ikut makan di sebelah si kecil dan mengajak si kecil memperhatikan apa yang ia makan.

Untuk mendukung kegiatan belajarnya, pastikan juga si Kecil memperoleh asupan nutrisi yang seimbang ya, Bun. Berikan ia segelas susu pertumbuhan setiap pagi dan malam untuk melengkapi menu makannya. Ajak si Kecil sering-sering mencuci tangan selama 30 detik, beraktivitas fisik 30 menit sehari, dan tidur yang cukup. Dapatkan informasi lainnya tentang nutrisi dan tumbuh kembang si Kecil, melalui carelinesgm@sarihusada.co.id atau telepon ke nomor 0800 1 360 360.

Artikel Terpopuler