Facebook Pixel Code Penyebab Anak Tiba-Tiba Demam dan Cara Mengatasinya

Penyebab Anak Tiba-Tiba Demam dan Cara Mengatasinya

Penyebab Anak Tiba-Tiba Demam dan Cara Mengatasinya

 

Anak tiba-tiba demam padahal sebelumnya ia tampak sehat dan ceria, tentu buat Bunda khawatir. Yuk, ketahui penyebab dan cara tepat menanganinya dalam artikel berikut ini!

Apa Penyebab Anak Tiba-Tiba Panas? 

Demam adalah tanda kondisi tubuh yang sedang terinfeksi penyakit, sehingga imun tubuhnya melakukan perlawanan. Berikut ini adalah kondisi penyebab anak tiba-tiba demam: 

1. Kepanasan

Anak-anak suka sekali bermain di luar ruangan. Namun, paparan sinar matahari yang terlalu menyengat dapat membuat anak tiba-tiba demam. 

Kondisi ini disebut heat stroke. Gejala yang biasanya muncul adalah demam hingga 40.5°C disertai dengan kulit yang tampak memerah (flushed). 

Sebagian besar anak dengan heat stroke tidak berkeringat. Apabila tidak segera ditangani, anak akan tampak bingung, mengalami syok, hingga koma. 

2. Batuk-Pilek

Batuk-pilek, dalam istilah medis disebut selesma, merupakan kondisi yang sangat sering terjadi pada anak usia dini. Sebab, penularannya sangat mudah. 

Penyakit ini sering kali menyebabkan demam pada anak disertai dengan hidung berair, hidung mampet, bersin, batuk, napas berbunyi grok-grok, hingga nyeri tenggorokan. 

Supaya si Kecil tidak mudah tertular batuk-pilek, Bunda perlu menambah kekebalan daya tahan tubuhnya dengan pola makan sehat, cukup istirahat, dan bergerak aktif. 

Baca Juga: 12 Obat Pilek Anak Alami yang Mudah Ditemukan di Rumah

3. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)

Ketika terkena ISPA anak akan mengalami demam disertai dengan batuk, suara serak, hidung berair, radang tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan badan lemas. 

Biasanya infeksi ini akan berlangsung selama 1-2 minggu. Apabila belum sembuh setelah 2 minggu, Bunda perlu waspada. Sebab, ISPA dapat berlanjut menjadi pneumonia atau bronkitis

4. Infeksi Telinga

Infeksi telinga (acute otitis media) disebabkan oleh pembengkakan pada saluran sempit yang menghubungkan antara telinga tengah dengan bagian belakang tenggorokan. 

Ketika bengkak, saluran ini akan tersumbat sehingga terjadi penumpukan lendir. Lendir yang menumpuk lama-kelamaan akan menyebabkan infeksi. 

Ketika infeksi terjadi, anak tiba-tiba demam 38°C atau lebih, sakit telinga (terutama saat berbaring), pusing, keluar cairan dari telinga, hingga gangguan pendengaran. 

5. Radang Amandel

Jika meminta anak membuka mulut lebar sambil menjulurkan lidahnya, Bunda akan melihat amandel (tonsil) yang berbentuk bulat dan menggantung di atas rongga tenggorokan. 

Amandel dapat mengalami radang akibat infeksi kuman Streptococcus secara berulang. Akibatnya anak mengalami demam tinggi dan nyeri tenggorokan berat, tetapi tanpa batuk. 

Ketika dilihat, amandel akan berwarna merah terang dengan bercak-bercak putih di permukaannya. 

6. Cacar Air

Cacar air adalah penyakit yang sering menyerang anak di bawah usia 10 tahun. Gejala akan muncul pertama kali 10-21 hari setelah si Kecil terpapar virus Varicella zoster

Gejala cacar air mulanya adalah demam, pusing, lemas, nyeri tenggorokan, nafsu makan menurun, dan ruam merah menonjol berisi air. 

Ruam merah biasanya pertama kali terlihat di area perut, punggung atau wajah. Kemudian, ruam merah akan menyebar ke seluruh tubuh. 

7. Dehidrasi

Sebenarnya dehidrasi tidak akan langsung membuat anak tiba-tiba demam. Namun, dehidrasi adalah salah satu faktor yang akan memperparah demam yang sedang dialami si Kecil. 

Anak dehidrasi ditandai dengan bibir kering, tidak ada air mata ketika menangis, tidak pipis sama sekali selama 8 jam, mata cekung, kulit kering, serta ujung tangan dan kaki terasa dingin. 

Baca Juga: Penyebab, Tanda, dan Cara Mengatasi Dehidrasi pada Anak

8. DBD (Demam Berdarah Dengue) 

Anak demam tiba-tiba dengan suhu yang sangat tinggi dapat menjadi salah satu ciri khas DBD.  Demam seketika bisa naik hingga 40°C dan bertahan selama 2-7 hari. 

Demam tinggi ini pada umumnya disertai dengan keluhan lain seperti sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, mual, dan muntah. 

Gejala khas DBD lainnya yang perlu Bunda perhatikan adalah munculnya bintik-bintik merah. Ketika diusap sambil ditekan, bintik-bintik tersebut tidak akan hilang dari permukaan kulit. 

Cara Menurunkan Demam Anak

Ada beberapa cara yang dapat Bunda lakukan di rumah untuk bantu turunkan anak demam yang muncul secara tiba-tiba, yaitu:

  • Beri obat penurun panas parasetamol apabila pengukuran termometer ketiak menunjukkan suhu anak 38°C atau lebih. Pastikan untuk beri sesuai dosis anjuran dokter.  

  • Jangan mengombinasikan parasetamol dan ibuprofen sebagai pengobatan demam karena dapat berbahaya bagi anak. 

  • Berikan kompres hangat di lipatan ketiak dan selangkangan anak selama 10-15 menit agar panas keluar melalui pori-pori kulit.

  • Jangan memberikan kompres dingin karena bisa membuat si Kecil menggigil dan suhu tubuhnya semakin tinggi. 

  • Beri cairan lebih banyak agar anak terhindar dari dehidrasi, seperti ASI, susu, air putih, dan jus buah.

  • Beri makanan yang diinginkan anak. Sebab, pada kondisi ini nafsu makan anak cenderung menurun. 

  • Berikan pakaian tipis, menyerap keringat, dan nyaman. Jangan pakaikan anak dengan pakaian atau selimut tebal karena akan membuat demam semakin tinggi.

Baca Juga: Ciri-Ciri Demam karena Kecapekan pada Anak

Walau begitu, Bunda perlu mengingat bahwa tidak semua demam bisa ditangani sendiri di rumah. Ada beberapa kondisi demam yang harus segera mendapatkan pertolongan medis. 

Contohnya suhu tinggi karena demam berdarah, demam disertai kejang, demam dehidrasi berat, atau demam yang tidak kunjung sembuh lebih dari 3 hari.

Bunda bisa konsultasi lebih lanjut tentang anak tiba-tiba demam dan masalah tumbuh kembang lainnya lewat Sahabat Bunda Generasi Maju. Yuk, chat sekarang juga! Gratis, lho!

Referensi:

  1. Heat Exposure and Reactions. (2022). Seattle Children’s Hospital. https://www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/heat-exposure-and-reactions/
  2. Clinic, C. (2024, June 4). How Much Sleep Kids Need: Recommended Hours by Age. Cleveland Clinic; Cleveland Clinic. https://health.clevelandclinic.org/recommended-amount-of-sleep-for-children
  3. Clinic, C. (2021). Upper Respiratory Infection: Symptoms, Contagious, Treatment. Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/4022-upper-respiratory-infection
  4. IDAI | Flu, Istilah yang Rancu. (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/flu-istilah-yang-rancu
  5. Ear infection (middle ear)-Ear infection (middle ear) - Symptoms & causes - Mayo Clinic. (2021). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ear-infections/symptoms-causes/syc-20351616
  6. IDAI | Amandel Besar pada Anak, Apakah Perlu Dioperasi? (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/amandel-besar-pada-anak-apakah-perlu-dioperasi
  7. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1428/mengenal-cacar-air
  8. IDAI | WASPADA DEMAM BERDARAH DENGUE. (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/waspada-demam-berdarah-dengue
  9. Dengue: How to keep children safe. (2023). Unicef.org. https://www.unicef.org/rosa/stories/dengue-how-keep-children-safe
  10. IDAI | Penanganan Demam pada Anak. (2014). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/penanganan-demam-pada-anak
  11. NHS Choices. (2024). High temperature (fever) in children. https://www.nhs.uk/conditions/fever-in-children/
  12. Fever in Children. (2019, November 19). Hopkinsmedicine.org. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/fever-in-children

Artikel Terpopuler