Anak kurang gizi perlu mendapatkan perhatian khusus dan penanganan yang tepat agar tidak sampai merugikan kesehatan serta tumbuh kembangnya. Simak info lengkapnya di sini!
Benarkah Anak Kurus itu Kurang Gizi?
Anak yang bertubuh kurus tidak selalu kurang gizi. Sebab, ada banyak faktor yang bisa mengakibatkan badan anak kurus.
Faktor pertama adalah genetik. Jika Bunda dan Ayah berperawakan kurus, kemungkinan besar perawakan si Kecil juga sama terlepas dari sedikit banyaknya porsi makan anak.
Kedua adalah kerja metabolisme tubuh. Jika metabolisme tubuh anak tinggi, asupan kalorinya akan cepat terpakai. Jadi, meski porsi makan anak banyak, badannya akan cenderung kurus.
Penyebab Anak Kurang Gizi
Anak disebut kurang gizi ketika ia kekurangan banyak asupan nutrisi dalam jangka panjang sehingga berat badannya di bawah standar. Berikut penyebab asupan nutrisi anak kurang:
1. Anak Picky Eater
Kurang gizi bisa terjadi karena si Kecil suka pilih-pilih makanan. Jadi, yang masuk ke mulutnya hanya makanan yang itu-itu saja.
Jenis makanan yang sama membuat asupan nutrisinya tidak variatif. Padahal kekurangan salah satu jenis nutrisi saja dapat memengaruhi keoptimalan tumbuh kembang si Kecil.
Jika hal ini terjadi dalam jangka waktu panjang, anak dapat mengalami kurang gizi bahkan hingga gizi buruk.
2. Kebutuhan Kalori Tidak Tercukupi
Asupan kalori harian yang tidak terpenuhi dengan baik juga bisa menjadi penyebab anak kurang gizi.
Hal ini bisa terjadi ketika porsi makannya selalu banyak tapi kandungan gizinya “kosong”. Misalnya karena sering jajan makanan kemasan.
Kebiasaan makan yang tidak seimbang dengan aktivitas fisik juga berpengaruh. Misalnya, anak aktif bergerak tapi malas makan sehingga berat badan anak stagnan.
Baca Juga: Panduan Kebutuhan Gizi Anak Usia 3-5 Tahun
3. Punya Masalah Pencernaan
Pencernaan berperan sangat penting dalam proses penyerapan nutrisi. Penyakit atau infeksi di saluran pencernaan dapat menyebabkan buruknya penyerapan nutrisi dan defisiensi.
Sebagai contoh, berat badan anak yang sering mengalami masalah asam lambung (GERD) atau diare biasanya sulit naik karena tubuhnya tidak bisa menyerap nutrisi dengan baik.
4. Intoleransi Terhadap Makanan
Beberapa anak mungkin tidak cocok dengan susu sapi karena alergi susu atau intoleransi laktosa dalam produk susu.
Tubuh yang tidak bisa menyerap protein susu dan gula pada susu, menyebabkan gangguan pencernaan.
Dalam jangka panjang, asupan nutrisi anak mungkin tidak tercukupi dengan baik. Hal ini bisa membuat anak bertubuh kurus.
5. Kualitas Makanan yang Tidak Sehat
Penyebab anak kurus kurang gizi bukan hanya dipicu oleh masalah nafsu makan atau preferensi makanannya.
Kualitas makanan buruk dan tidak adanya akses mendapatkan makanan bergizi juga jadi faktor malnutrisi pada anak.
Oleh karena itu, Bunda, jangan keseringan memberi si Kecil makanan seperti soda, permen, atau makanan manis lainnya.
6. Memiliki Penyakit Kronis
Anak kurang gizi bisa terjadi karena penyakit jantung atau masalah paru-paru.
Anak dengan kondisi ini butuh kalori lebih banyak dari anak-anak lain. Akan tetapi, kesulitan untuk mengonsumsi makanannya.
Cara menaikkan berat badan anak dengan kondisi ini tentu tidak mudah. Bunda perlu bantuan dokter atau ahli gizi anak.
7. Kelainan Metabolisme
Kelainan metabolisme membuat tubuh kesulitan menguraikan dan memproses energi dari makanan.
Anak dengan kondisi ini juga susah makan dan mudah muntah. Begitu pun pada anak dengan kelenjar tiroid yang terlalu aktif.
Tubuhnya membakar kalori lebih banyak dari biasanya. Hal ini tentu bisa memengaruhi berat badan anak.
8. Memiliki Keterlambatan Perkembangan
Kurangnya asupan makanan juga bisa dialami oleh anak dengan keterlambatan perkembangan.
Anak dengan kondisi cerebral palsy dan bibir sumbing biasanya kesulitan untuk menelan makanan.
Autisme juga bisa menyebabkan anak kurus kurang gizi. Sebab, anak autis sangat sensitif dengan tekstur dan rasa makanan.
Baca Juga: Benarkah Anak Kurus Pasti Tidak Sehat?
Ciri-Ciri Anak Kurang Gizi
Berikut adalah sejumlah tanda yang ditunjukkan oleh anak yang mengalami kurang gizi:
- Tulang-tulang di tubuhnya terlihat jelas.
- Bajunya saat kecil (1-2 tahun lalu) masih muat sampai sekarang.
- Kulit badan dan kulit kepalanya kering.
- Rambut rontok.
- Mengalami atrofi otot atau penyusutan otot.
- Berat badannya terus turun.
- Gampang sakit dan lama sembuhnya, karena sistem imunnya terganggu.
- Performa di sekolah menurun.
- Kenaikan atau penurunan BB dan TB anak tidak sesuai kurva pertumbuhan WHO.
- Badannya tampak lebih lemah, tidak aktif, dan lebih pendek dibanding teman sebaya.
Cara Membedakan Anak Kurus Sehat dan Kurang Gizi
Bunda bisa membedakan anak kurus yang sehat dan anak kurang gizi dengan melihat tabel berat badan ideal menurut WHO atau IDAI. Berikut tablenya:
Usia
|
Perempuan
|
Laki-Laki
|
1 tahun
|
7,0 - 10,1 kg
|
7,7 - 10,8 kg
|
2 tahun
|
9,0 - 13,0 kg
|
9,7 - 13,6 kg
|
3 tahun
|
10,8 - 15,8 kg
|
11,3 -16,2 kg
|
4 tahun
|
12,3 - 18,5 kg
|
12,7 - 18,6 kg
|
5 tahun
|
13,7 - 21,2 kg
|
14,1 - 21,0 kg
|
Apa Efek Anak Kurang Gizi?
Apabila angka berat badan si Kecil kurang jauh dari standar di atas, bisa dikatakan si Kecil mengalami kurang gizi dan Bunda harus segera ke dokter.
Masalah kekurangan gizi yang tidak segera ditangani dapat berkembang menjadi gizi buruk. Gizi buruk dapat mengancam kualitas hidup, kesehatan, hingga keselamatan nyawa anak.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Anak Kurang Gizi?
Jika anak mengalami kurang gizi, ia perlu mendapatkan pemeriksaan medis dan penyesuaian pola makan dari ahli gizi. Berikut beberapa hal yang mungkin direkomendasikan:
1. Menerapkan Pola Makan Seimbang
Anak gizi kurang cenderung defisit vitamin dan mineral, terutama zat besi. Oleh karena itu, Bunda perlu memperbaikinya dengan memberikan suplemen sesuai yang diresepkan dokter.
Selain itu, Bunda perlu memberikan makanan bergizi seimbang pada si Kecil. Namun, utamakan asupan protein hewani, kalori, dan lemak sehat supaya berat badannya segera naik.
2. Berikan Makanan Terfortifikasi
Makanan terfortifikasi adalah makanan yang telah diperkaya dengan nutrisi penting agar kebutuhan gizi harian anak lebih mudah dan lebih cepat terpenuhi.
Pemberian makanan terfortifikasi termasuk dalam program bantuan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) yang digalakkan oleh puskemas di setiap daerah untuk anak kurang gizi.
Selain itu, Bunda juga bisa tetap terus bantu melengkapi kebutuhan gizi harian anak dari menu makan bergizi seimbang yang didampingi pemberian susu pertumbuhan terfortifikasi, seperti SGM Eksplor 3+.
SGM Eksplor 3+ merupakan satu-satunya susu pertumbuhan yang dilengkapi IronC™ (kombinasi unik zat besi & vitamin C) untuk maksimalkan penyerapan nutrisi penting dari makanan.
Susu SGM diperkaya juga dengan DHA yang 100% Berkualitas, Minyak Ikan Tuna, Omega 3 & 6, zinc, protein, kalsium, serat pangan, dan nutrisi penting lainnya untuk tumbuh kembang anak.
3. Sediakan Cemilan Tinggi Kalori
Bunda dapat memberikan camilan sehat yang tinggi kalori. Berikan secara konsisten di antara waktu makan utama.
Bahan makanan tinggi kalori dan dapat Bunda olah menjadi camilan sehat antara lain kacang-kacangan, susu, keju, mentega, yogurt plain (tanpa rasa), telur, santan, dan margarin.
Buah-buahan juga banyak yang tinggi kalori seperti alpukat, pisang, daging buah kelapa, mangga, durian, kurma, dan kismis.
Baca Juga: 11 Cara Agar Anak Cepat Gemuk dan Tinggi
4. Berikan Minuman Tinggi Kalori
Anak usia 1-3 tahun membutuhkan cairan sebanyak 1150 ml dalam satu hari. Sedangkan anak usia 4-5 tahun membutuhkan 1450 ml asupan cairan sehari.
Selain memberikan air putih, Bunda dapat penuhi kebutuhan cairan anak kurang gizi dengan minuman tinggi kalori.
Contoh minuman tinggi kalori adalah milkshake alpukat. Untuk membuatnya Bunda hanya perlu memblender alpukat, kurma, full-fat yogurt plain, dan susu.
5. Telaten Mengenalkan Makanan Baru
Untuk mengatasi anak kurang gizi karena kebiasaan pilih-pilih makanan, Bunda perlu lebih sabar dalam proses mengenalkan makanan.
Anak mungkin membutuhkan proses pengenalan 10-15 kali hingga ia mau menerima makanan baru. Pengenalannya pun harus dilakukan dalam berbagai kesempatan yang berbeda.
Hindari memaksa si Kecil jika ia memang tidak bisa menerima makanan tersebut dan segera cari makanan pengganti yang memiliki nilai nutrisi serupa.
Baca Juga: 13 Makanan Penambah Berat Badan Anak yang Enak Bergizi
6. Sajikan dalam Porsi Kecil
Bunda lebih baik menyajikan makanan dalam porsi kecil dengan sering,. Atau menawarkan si Kecil untuk tambah (tanpa memaksa) setelah isi piringnya habis.
Sebab, menyajikan makanan dalam porsi besar dapat membuat si Kecil merasa ketakutan tidak dapat menghabiskan isi piringnya.
Dengan demikian, ia semakin menolak makan dan kebutuhan nutrisinya tidak segera terpenuhi.
7. Bentuk Kebiasaan Makan yang Baik
Anak perlu jadwal makan yang dijalankan secara konsisten agar ia bisa lebih lahap makan. Batasi juga waktu makannya jangan sampai lebih dari 30 menit.
Jadi, jadwal makan selanjutnya tidak tergeser dengan jadwal makan yang sekarang. Singkirkan juga benda yang bisa mengganggu fokus makan anak seperti TV dan smartphone.
Itulah sejumlah hal yang dapat Bunda lakukan di rumah untuk bantu menaikkan berat badan anak kurang gizi.
Jangan lupa rutin skrining tumbuh kembang anak di puskesmas atau posyandu terdekat. Bunda juga bisa bertanya langsung pada Sahabat Bunda Generasi Maju secara gratis, jika masih ada pertanyaan seputar cara pemenuhan gizi anak.
Referensi:
- “10 Possible Reasons Why Your Child Isn’t Growing.” Cleveland Clinic, 19 Aug. 2020, health.clevelandclinic.org/10-possible-reasons-why-your-child-is-not-growing.
- Alemayehu, Gedif M., et al. “Severity of Malnutrition among Underweight Children and Family‐Related Factors: A Cross‐Sectional Analysis of Data from the 2019 Ethiopian Demographic and Health Survey (EDHS).” Health Science Reports, vol. 5, no. 6, 3 Oct. 2022, www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9528949/#:~:text=Underweight%20is%20a%20direct%20indicator, https://doi.org/10.1002/hsr2.860.
- Gavin, Mary. “Learning about Calories (for Kids).” Kidshealth.org, 2018, kidshealth.org/en/kids/calorie.html.
- Hirsch, Larissa. “Failure to Thrive (for Parents) - KidsHealth.” Kidshealth.org, 2014, kidshealth.org/en/parents/failure-thrive.html.
- kidspot. “Is My Child Too Skinny: How to Tell If Your Little One Is a Healthy Weight.” Sg.theasianparent.com, 11 Feb. 2020, sg.theasianparent.com/is-my-child-too-skinny. Accessed 13 Feb. 2024.
- M.D, Cara Murez,Mark Arredondo. “Is My Child Too Skinny? Advice on When to Be Concerned.” Www.healthday.com, 3 Apr. 2023, www.healthday.com/a-to-z-health/child-health/skinny-kids-ages-3-12-645488.html. Accessed 13 Feb. 2024.
- “Malnutrition in Children 101: Causes, Symptoms and Treatment.” Www.nutritionnews.abbott, 18 May 2023, www.nutritionnews.abbott/malnutrition/global-issue/Malnutrition-in-Children-Causes-Symptoms-and-Treatment. Accessed 13 Feb. 2024.
- NHS. “How to Help Your Child Gain Weight.” Nhs.uk, 1 June 2023, www.nhs.uk/live-well/healthy-weight/childrens-weight/how-to-help-your-child-gain-weight/.
- PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2020 TENTANG STANDAR ANTROPOMETRI ANAK
- Save The Children. “4 Causes of Malnutrition in Children and What You Can Do about It.” Save the Children, 2023, www.savethechildren.org/us/charity-stories/what-is-malnutrition-in-children.
- Serbinski, MS, RD, Katherine . “Safe Weight Gain Tips for Underweight Kids.” Www.eatright.org, 23 Apr. 2021, www.eatright.org/health/wellness/weight-and-body-positivity/safe-weight-gain-tips-for-underweight-kids.
- University Hospital Coventry & Warwickshire. Patient Information Paediatrics-How to Gain Weight in Children.
- Kajian, P., Konsep Dasar, G., Kurang, & Pengertian, G. (n.d.). BAB II. http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/511/3/GUSTI%20AYU%20KT%20DESI%20WIDIANTARI%20086%20BAB%20II.pdf
- Guidelines for the inpatient treatment of severely malnourished children World Health Organization. (n.d.). Retrieved August 20, 2024, from https://iris.who.int/bitstream/handle/10665/205172/B0003.pdf;sequence=1
- NHS Choices. (2024). Treatment - Malnutrition. https://www.nhs.uk/conditions/malnutrition/treatment/
- Rokom. (2016, December 21). Perbaikan Gizi Untuk Generasi Agar Mampu Memenangkan Persaingan. Sehat Negeriku. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20161221/5319221/%EF%BB%BF%EF%BB%BFperbaikan-gizi-generasi-agar-mampu-menangkan-persaingan/
- Clinic, C. (2023, October 30). High-Calorie Snacks for When You Need To Gain Weight. Cleveland Clinic; Cleveland Clinic. https://health.clevelandclinic.org/high-calorie-snack-ideas-for-weight-gain
- Raman, R. (2019, July 5). 11 Healthy, High-Calorie Fruits to Help You Gain Weight. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/nutrition/high-calorie-fruits#dried-fruits
- https://www.facebook.com/verywell. (2019). Durian Nutrition Facts and Health Benefits. Verywell Fit. https://www.verywellfit.com/durian-fruit-nutrition-facts-4588715
- 9 Tips to Help Kids Try New Foods | Parenting Tips & Advice. (2024). PBS KIDS for Parents. https://www.pbs.org/parents/thrive/9-tips-to-help-kids-try-new-foods
- PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. (n.d.). http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg_Angka_Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.pdf
- IDAI | Pentingnya Mengatur Jadwal Makan Anak. (2015). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/pentingnya-mengatur-jadwal-makan-anak
- Weight-for-age. (2024). Who.int. https://www.who.int/tools/child-growth-standards/standards/weight-for-age