Facebook Pixel Code 10 Cara Mendidik Anak 2 Tahun agar Tumbuh Cerdas

10 Cara Mendidik Anak Usia 2 Tahun agar Tumbuh Cerdas

10 Cara Mendidik Anak Usia 2 Tahun agar Tumbuh Cerdas

 

Bunda, usia 2 tahun masih termasuk dalam periode emas atau golden age anak di mana keterampilan kognitif, bahasa, sosial, dan emosional si Kecil terus berkembang pesat. Ini artinya, pendidikan pada rentang usia tersebut sangat menentukan tahap perkembangan anak selanjutnya. 

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa didikan orangtua sejak usia dini berpengaruh besar pada kecerdasan anak. Lalu, apa-apa saja cara yang bisa Bunda lakukan untuk mendidik anak di usia 2 tahun ini agar ia siap belajar? Simak penjelasan lengkapnya di artikel ini ya, Bun.

Cara Mendidik Anak 2 Tahun agar Cerdas

Perkembangan otak yang optimal merupakan fondasi penting untuk mendukung kemampuan belajar si Kecil. Namun, masih banyak Bunda yang tidak menyadari, bahwa 90% perkembangan otak anak akan tercapai di usia 5 tahun. Maka memasuki usia pra-sekolah (usia 3-5 tahun), penting untuk Bunda terus mendidik anak di usia 2 tahun ini dengan cara-cara yang tepat untuk mendukung perkembangan kognitifnya yang pesat agar ia lebih siap belajar.  

Nah, berikut beberapa caranya:

1. Main Bersama Anak

Sesibuk apa pun Bunda di rumah, tetap penting untuk meluangkan sedikit waktu minimal 15-30 menit dalam sehari untuk bermain bersama si Kecil, ya. Begitupun dengan Ayah.

Bagi anak, bermain bantu mengembangkan kognitif melalui kreativitas dan berpikir cepat untuk memecahkan masalah serta menguasai konsep-konsep baru. Bermain juga baik untuk membangun kepercayaan diri anak, menumbuhkan kemauan berbagi, dan mengontrol fisik, melatih otot-otot tangan, dan menghasilkan gerakan baru.

Ayah Bunda berperan untuk memotivasi, mengawasi, dan menjadi teman bermain bagi anak. Saat bermain, Bunda bisa membantu memuaskan rasa ingin tahu si Kecil untuk memahami situasi di lingkungan sekitarnya. Karena, di usia ini anak selalu aktif bertanya dan tertarik pada sesuatu yang baru atau yang belum biasa dilihatnya sehingga berusaha mencoba atau melakukan sesuatu untuk mendapatkan jawaban. Dengan memberikan motivasi atau jawaban dari hal-hal yang ia belum tahu, anak akan semakin percaya diri dan yakin akan kemampuan yang ia miliki.

Selain itu, pendampingan orang tua juga bisa membuat hubungan dengan si Kecil menjadi lebih erat dan hangat. Perkembangan sosial emosional anak akan ikut terstimulasi saat si Kecil merasa senang untuk melakukan sesuatu dan dapat berinteraksi dengan anggota keluarganya.

2. Sering Ajak Anak Ngobrol

Komunikasi adalah cara mendidik anak yang berperan penting untuk mengoptimalkan kecerdasan anak. Sebab, perkembangan bahasa anak dapat distimulasi dengan mengajak si Kecil untuk bercerita (baik dengan buku cerita atau secara lisan), bertanya timbal balik, dan membiasakan menyampaikan ide-ide atau perasaannya.

Bahkan, sesederhana mengajak anak ngobrol sehari-hari juga dapat membantu mengoptimalkan keterampilan bahasanya. Jadi, sering-seringlah libatkan anak dalam komunikasi verbal sehari-hari. Bicaralah dengan anak mengenai berbagai hal, seperti kegiatan yang Bunda lakukan hari ini, mau masak apa hari ini, atau pengalaman hari-hari Bunda.

Meski lawan bicara Bunda adalah si Kecil, tapi tetaplah gunakan tata bahasa yang baik benar selayaknya Bunda bicara dengan anak yang lebih besar usianya. Hindari menggunakan bahasa bayi yang cadel alias baby talk, seperti “ade mau mimi cucu?”,

Juga, cobalah gunakan kosa kata yang lebih deskriptif dan beraneka ragam. Dengan begitu, anak akan belajar untuk memakainya dalam percakapan dengan orang lain atau teman sebayanya. 

Baca Juga: Penyebab Anak 2 Tahun Belum Bisa Bicara dan Cara Stimulasinya 

3. Dorong Anak untuk Bereksplorasi

Memberikan kesempatan pada anak untuk menjelajahi lingkungan baru adalah suatu hal yang penting, Bun. Setelah itu, ajaklah anak untuk berbagi cerita tentang apa yang mereka lihat dan rasakan selama perjalanan eksplorasi tersebut.

Bahkan hal sekecil mengajak anak ke pasar atau supermarket bisa menjadi stimulasi visual yang berdampak positif pada perkembangan anak.

Ingatlah bahwa semakin banyak pengalaman yang Bunda berikan kepada si Kecil, semakin banyak pula pengetahuan yang akan mereka dapatkan. Ini tentu menjadi cara sederhana dalam mendidik anak usia 2 tahun agar cerdas.

4. Tanggapi Segala Pertanyaan Anak

Pada usia 2 tahun, anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar. Maka, tidak heran apabila si Kecil sering mengajukan berbagai pertanyaan tentang apa yang mereka lihat. 

Bertanya adalah bagian dari proses anak yang sedang mengasah keterampilan kognitifnya sejak dini. Jadi, penting bagi Bunda untuk selalu memberikan respons yang positif terhadap pertanyaan yang si Kecil lontarkan, meski kadang terdengar tidak masuk akal.

Jika Bunda juga belum tahu jawabannya apa, Bunda bisa ajak si Kecil untuk cari tahu jawabannya dengan membaca buku atau menguliknya di internet.

Melalui interaksi ini, Bunda turut berperan dalam memperluas wawasan dan pemahaman si Kecil terhadap dunia di sekitarnya.

5. Ajari Cara Memecahkan Masalah

Agar si Kecil lebih siap belajar, penting juga untuk mulai pelan-pelan mengajarinya cara memecahkan masalah. Aktivitas bermain yang terbuka akan membuat anak berpikir dan memancing anak untuk bertanya. Oleh sebab itu, perlu adanya pendampingan atau dukungan dari Bunda yang dapat memancing anak dengan pertanyaan terbuka, sebagai respon terhadap rasa ingin tahunya.

Misalnya, dengan bertanya “Kira-kira agar lebih bagus apa lagi yang perlu Adik tambahkan?” saat ia sedang coba membangun menara dari balok. Atau, “Mengapa kita memerlukan stik es krim ini?” saat si Kecil sedang coba membunyikan botol plastik.

Namun dalam prosesnya, anak tetap perlu diberikan ruang atau kesempatan untuk belajar menghadapi kesulitan dan mencoba menemukan solusinya sendiri, tanpa bantuan langsung dari Ayah maupun Bunda.

Sebab, ketika orangtua terburu-buru memberikan bantuan kepada anak, mungkin hasilnya bisa didapatkan dengan cepat. Namun, dalam jangka panjang, anak tidak akan memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan baru, termasuk dalam memecahkan masalah.

6. Baca Buku Bersama

Bunda mungkin sudah membacakan buku kepada si Kecil, bahkan sebelum ia lahir. Meskipun dampaknya tidak akan langsung terlihat pada perkembangan anak, ini akan membentuk pola kebiasaan membaca pada anak. 

Melalui kebiasaan membaca, si Kecil dapat mengembangkan kemampuan berbahasa dan kosakata, memperoleh keterampilan dalam memecahkan masalah, merangsang imajinasinya, dan meningkatkan kecerdasan emosionalnya.

Semakin sering Bunda mengenalkan anak pada huruf dan gambar, semakin besar kemungkinan bahwa anak tersebut akan memiliki minat dalam membaca ketika mereka tumbuh lebih besar.

7. Beri Mainan yang Sesuai dengan Usia Anak

Ada beragam opsi mainan di pasaran, tapi tidak semuanya sesuai dengan kapasitas kecerdasan dan kebutuhan setiap anak. Beberapa anak mungkin merasa terbebani dan frustrasi jika diberikan mainan yang tidak sesuai dengan kemampuannya.

Karena itulah, sebelum memberikan mainan kepada anak, penting untuk memastikan apakah mainan tersebut sesuai dengan tingkat perkembangan anak atau belum.

Mainan yang sesuai dengan usia dan kemampuan anak akan memicu rasa ingin tahunya, merangsang kreativitasnya, serta berperan sebagai alat pembelajaran yang efektif bagi si Kecil.

8. Biasakan Berinteraksi dengan Anak Lain

Interaksi sosial memberikan pengalaman stimulasi dan juga dapat menjadi bekal untuk menghadapi tantangan saat anak beranjak dewasa.

Bunda dapat mengatur waktu bermain atau playdate bersama teman-teman sebayanya atau membawa anak ke taman untuk berinteraksi dengan anak-anak lain. Dalam proses ini, Bunda memiliki peran penting dalam memberikan arahan dan dukungan kepada anak agar dapat menciptakan hubungan pertemanan yang positif. 

Ketika anak belajar bagaimana berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain sejak dini, anak akan semakin siap belajar untuk menghadapi situasi sulit saat ia tumbuh lebih besar nanti.

9. Batasi Screen Time

Untuk mendidik anak berusia 2 tahun agar tumbuh cerdas, Bunda disarankan untuk mengatur waktu layar (screen time) yang digunakan anak. Terlalu banyak waktu dihabiskan di depan layar, seperti menonton televisi atau menggunakan perangkat gadget, memberi efek yang merugikan pada pertumbuhan anak.

Terlalu banyak menonton TV atau menghabiskan waktu dengan gadget bisa menghambat kreativitas anak, karena aktivitas semacam itu cenderung bersifat pasif dan minim interaksi. Anak hanya melihat gambar dengan cepat, yang tidak memberikan kesempatan untuk memproses informasi dengan tepat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak screen time dapat mengganggu kemampuan berpikir dan bahasa pada anak-anak. Para ahli menyarankan agar batas waktu penggunaan gadget atau televisi tidak melebihi 2 jam per hari bagi anak usia di atas 2 tahun.

Baca Juga: Tips Memaksimalkan Gadget Untuk Sarana Belajar si Kecil 

10. Ajarkan Anak Mengelola Emosi

Pada usia 2 tahun, anak mungkin belum sepenuhnya mengerti dan mengenali emosi yang sedang mereka alami.

Memberi pengajaran pada anak untuk mengenali emosinya berperan penting dalam perkembangan emosi anak. Misalnya, ketika anak merasa frustrasi karena kalah dalam permainan, Bunda bisa mengatakan, "Sepertinya kamu merasa sedikit kesal, ya? Mungkin karena tadi kalah saat bermain bola dengan Kakak?"

Bunda bisa mengajarkan kepada si Kecil bahwa perasaan negatif yang mereka alami adalah bentuk perasaan marah yang normal dan penting untuk dapat mengekspresikannya. Setelah itu, Bunda dapat memberikan arahan tentang cara untuk mengomunikasikan atau mengatasi rasa kesal tersebut dengan cara yang baik.

Tujuannya adalah membantu anak belajar berkomunikasi dengan baik agar ia tidak terbiasa menahan perasaannya.

Nah, itu dia penjelasan lengkap tentang bagaimana cara Bunda dapat mendidik si Kecil tumbuh cerdas. Jangan lupa untuk melakukan cara-cara tersebut dengan konsisten pada anak agar si Kecil siap belajar. 

Baca Juga: Permainan Sederhana untuk Bantu Perkembangan Otak si Kecil

Dan agar dapat mendukung perkembangan otaknya yang optimal, Bunda bisa bantu lengkapi kebutuhan nutrisinya dengan SGM Eksplor 1+. SGM Eksplor adalah satu-satunya susu pertumbuhan dengan IronC™, yaitu kombinasi unik Zat Besi & Vitamin C untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi hingga 2x lipat. Dilengkapi juga dengan DHA, Minyak Ikan, Omega 3&6 serta nutrisi penting lainnya untuk bantu si Kecil tumbuh maksimal jadi generasi maju yang berpikir cepat dan berani.

Dapatkan juga tips nutrisi, tumbuh kembang, hingga pedoman pola asuh untuk memaksimalkan perkembangan kognitif si Kecil di Sekolah Generasi Maju!

Referensi:

  1. Romita P. (2019, June 11). Top 12 Tips on How to Make a Baby Smart and Intelligent. FirstCry Parenting. https://parenting.firstcry.com/articles/top-10-tips-on-how-to-make-baby-smart-and-intelligent/
  2. ‌Memon, N. (2022, May 26). How Can I Make My Child Intelligent? 12 Tips to Boost Intelligence. MedicineNet; MedicineNet. https://www.medicinenet.com/how_can_i_make_my_child_intelligent/article.htm
  3. ‌Lei Dimarucut-Sison. (2019, September 12). How to Make Your Kid Smarter, According to Science. SmartParenting.com.ph. https://www.smartparenting.com.ph/parenting/preschooler/ways-to-make-your-child-smarter-a00061-20190912
  4. ‌Crider, C. (2020, August 28). Raising a Smart Baby: How to Build Your Child’s Brain Power. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/health/baby/smart-baby#raising-a-smart-baby
  5. How to Raise Intelligent Kids. (2021). Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/us/blog/going-beyond-intelligence/202107/how-raise-intelligent-kids
  6. Barclay, L. (2001, October 15). What Makes Kids Intelligent? WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/baby/features/what-makes-kids-intelligent
  7. ‌IDAI | Keamanan Menggunakan Internet bagi Anak. (2014). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/keamanan-menggunakan-internet-bagi-anak
  8. ‌Verywell. (2018). 6 Parenting Strategies for Raising Emotionally Intelligent Kids. Verywell Family. https://www.verywellfamily.com/tips-for-raising-an-emotionally-intelligent-child-4157946

Artikel Terpopuler