Memasuki usia prasekolah (usia 3-5 tahun), penting bagi Bunda terus melanjutkan pemberian nutrisi yang optimal dari makanan yang tepat untuk mendukung perkembangan otak si Kecil yang pesat dan kesiapan belajarnya. Terutama karena 90% perkembangan otak si Kecil akan tercapai di usia 5 tahun yang merupakan fondasi penting untuk mendukung kemampuan belajarnya. Lantas, apa saja makanan yang bisa Bunda berikan agar anak cerdas dan pintar?
Yuk, simak informasi selengkapnya dalam artikel ini, Bun! Namun sebelum itu, kenali dulu ragam nutrisi yang tepat untuk mendukung perkembangan kognitif si Kecil.
Kenapa Nutrisi Penting untuk Perkembangan Otak Anak?
Tahukah Bunda? Dari lahir sampai dengan usia 1 tahun ke atas, perkembangan anak sangatlah pesat sehingga penting bagi orang tua untuk memahami pentingnya peran nutrisi dan tidak boleh sampai melewatkannya.
Sebab bisa dibilang, pemenuhan nutrisi dalam tiga tahun pertama kehidupan anak menjadi fondasi untuk pengembangan keterampilan kognitif, motorik, dan sosio-emosional sepanjang masa kanak-kanak dan dewasa nanti.
Sebuah studi ilmiah bahkan melaporkan bahwa kekurangan gizi pada anak usia dini cenderung berisiko memengaruhi proses berpikir, perilaku, dan produktivitas anak sepanjang usia sekolah nanti.
Sudah banyak pula penelitian lain yang membuktikan bahwa anak yang tidak mendapatkan cukup nutrisi dari makanan berisiko mengalami penurunan produksi sel otak, keterbatasan fungsi otak, dan keterlambatan perkembangan kognitif.
Menariknya lagi, asupan nutrisi tidak hanya diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan kognitif anak, Bu. Namun juga kesiapannya bersekolah nanti. Karena para ahli menyatakan, periode emas pertumbuhan otak anak akan terus berlangsung hingga si Kecil berusia lima tahun.
Terlebih, sebanyak 90% dari kapasitas kognitif anak akan tercapai pada usia 5 tahun, dan ini merupakan tahap penting untuk mempersiapkan mereka belajar. Itu kenapa penting sekali untuk Bunda meneruskan pemenuhan nutrisi yang tepat bahkan setelah anak berusia 3 tahun.
Sebetulnya, anak terlahir sudah memiliki semua sel otak (neuron) untuk selama sisa hidup mereka. Akan tetapi, setiap sel-sel tersebut perlu memiliki koneksi antar satu sama lain agar otak dapat berfungsi dengan baik.
Koneksi otak ini yang memungkinkan kita untuk bergerak, berpikir, berkomunikasi, dan melakukan hampir semua hal. Keterampilan penting lainnya, seperti motivasi, kedisiplinan diri, pemecahan masalah, dan berperilaku juga terbentuk dari koneksi otak pada tahun-tahun awal ini.
Pada anak usia dini, koneksi antar sel otak dibuat dengan kecepatan yang luar biasa. Setidaknya akan terjadi satu juta koneksi saraf baru setiap detik dalam otak anak balita, yang jauh lebih banyak daripada waktu lain dalam hidup. Semakin banyak dan semakin kuat hubungan antar sel saraf otak, perkembangan otak anak akan semakin matang.
Pilihan Makanan untuk Mendukung Kecerdasan Anak
Berikut adalah berbagai daftar makanan yang bisa Bunda berikan untuk mendukung perkembangan kognitif anak agar cerdas dan pintar.
1. Ikan Berlemak
Salah satu pilihan makanan agar anak cerdas dan pintar adalah ikan berlemak. Ikan berlemak mengandung asam lemak omega-3, terutama DHA, yang baik untuk perkembangan dan kesehatan sel-sel otak si Kecil.
Otak akan menggunakan asam lemak omega-3 untuk membangun sel-sel otak dan saraf. Jenis lemak esensial ini juga penting dalam mengasah memori ingatan, sekaligus memperbaiki suasana hati.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa anak yang makan ikan secara teratur cenderung memiliki lebih banyak bagian gelap berwarna abu-abu di otak mereka. Bagian ini mengandung sebagian besar sel saraf yang berfungsi untuk mengendalikan pengambilan keputusan, ingatan, dan emosi.
Contoh ikan berlemak yang bisa Bunda berikan pada si Kecil adalah ikan sarden, tuna, kembung, kerang, hingga udang.
2. Telur
Telur adalah bahan makanan yang pasti disukai si Kecil. Namun, sudah tahukah Mama kalau telur ternyata bagus sebagai makanan yang membuat anak cerdas dan pintar?
Salah satu alasan utamanya adalah karena kandungan protein dalam telur yang membantu mempercepat pembentukan jaringan otak. Akan tetapi, nutrisi terpenting yang paling bermanfaat untuk tumbuh kembang otak anak berasal dari kolin di bagian kuning telur.
Menurut sebuah studi terbaru pada tahun 2020 menemukan bahwa menambahkan makanan mengandung kolin, seperti telur, selama 1000 hari pertama kehidupannya dapat mendukung perkembangan sistem saraf dan fungsi kognitif si Kecil.
Selain protein dan kolin, telur juga memiliki kandungan vitamin B12 dan selenium yang tak kalah baik bagi perkembangan otaknya.
Bunda bisa mengolah telur menjadi telur mata sapi, telur rebus, dijadikan isian sandwich, dan lainnya. Tapi, perhatikan pula cara Bunda mengolah telur untuk dijadikan lauk makanan tambahan anak.
Pastikan memasak telur sampai benar-benar matang, ya, karena makan telur mentah atau tidak matang berisiko membuat si Kecil terpapar bakteri Salmonella.
3. Sayuran Hijau Gelap
Sayuran berwarna hijau juga termasuk dalam daftar pilihan makanan agar anak cerdas dan bisa belajar lebih optimal.
Sayuran berwarna hijau, seperti bayam, brokoli, bok choy, sawi hijau, kangkung, merupakan sumber terbaik zat besi dan asam folat. Kandungan asam folat di dalamnya baik untuk perkembangan fungsi kognitif si Kecil.
Sementara itu, zat besi berperan penting untuk perkembangan dan pertumbuhan hippocampus, yakni bagian dari otak yang bertanggung jawab dalam pembelajaran dan mengingat informasi baru.
Selain menambah sayuran hijau dalam menu makanan anak sehari-hari, tak ada salahnya Bunda mengolah bahan makanan ini sebagai minuman smoothies agar ia tidak bosan. Namun, ingat untuk selalu mencuci sayur-sayuran sampai bersih sebelum diolah dan dikonsumsi ya, Bun.
4. Hati Sapi dan Ayam
Hati sapi dan ayam tinggi zat besi, mineral yang sangat penting sebagai nutrisi otak anak. Nutrisi ini menyediakan jumlah sel darah merah yang cukup untuk membawa oksigen ke otak.
Di otak, zat besi akan digunakan untuk meningkatkan kemampuan dan fungsi setiap bagian otak anak. Asupan zat besi membantu fungsi kognitif anak berjalan optimal dengan mendukung atensi, pengambilan keputusan, penalaran, pembelajaran, dan kecerdasannya.
Ketika otak kekurangan oksigen, otak tidak bisa berfungsi optimal untuk menjalankan keterampilan kognitifnya, seperti belajar serta menangkap dan mengingat informasi.
Oleh karena itu, sangat penting bagi si Kecil mendapatkan menu makanan yang kaya akan sumber zat besi seperti yang berasal dari hati sapi, hati ayam, dan daging tanpa lemak.
5. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan, termasuk di antaranya kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, dan kacang kedelai merupakan alternatif makanan nabati lainnya yang bermanfaat untuk si Kecil.
Karena kacang-kacangan merupakan sumber protein dan ragam zat nutrisi lainnya untuk mendukung perkembangan fungsi kognitif, seperti zat besi, kalium, magnesium, asam lemak omega-3, dan asam folat.
Selain itu, kacang-kacangan juga mengandung zinc yang tak kalah penting bagi perkembangan kognitif, terutama kemampuannya dalam belajar dan mengingat informasi.
6. Jambu Biji
Tahukah Bunda kalau kandungan vitamin C dalam jambu biji bisa lebih tinggi daripada jeruk?
Selain untuk membantu memulihkan kondisi tubuh sehabis sakit, Vitamin C juga membantu kerja sistem saraf untuk membentuk koneksi antar sel otak, juga membantu pembentukan struktur sel otak itu sendiri. Selain itu, asupan vitamin C yang cukup ikut mendukung kelangsungan hidup tiap sel-sel otak tersebut.
Kekurangan vitamin C telah diteliti dapat menyebabkan perubahan struktural dan gangguan fungsional pada otak anak-anak usia dini yang berpotensi membatasi kemampuan mereka untuk maju dan mencapai potensi maksimal anak untuk belajar dengan baik.
Efek ini mungkin tidak segera terlihat, tetapi kemudian berwujud sebagai, misalnya, sering salah tangkap atau lambat berpikir.
Secara khusus, vitamin C juga bekerja efektif membantu maksimalkan penyerapan zat besi dari sumber hewani (heme) dan nabati (non-heme) hingga 2 kali lipat menjadi bentuk yang lebih mudah diserap tubuh.
Untungnya makanan tinggi vitamin C sangat mudah didapatkan, ya, Bun? Selain jeruk dan jambu biji, vitamin C banyak juga terdapat dalam brokoli, kubis atau kembang kol, tomat, pepaya, hingga stroberi.
Namun, perlu diingat bahwa yang paling penting adalah mencukupi asupan makanan si Kecil dengan gizi yang seimbang. Artinya, menu makan sehari-hari si Kecil haruslah mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh di usianya, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan. Selain itu, Bunda juga bisa lengkapi asupan nutrisi si Kecil dengan memberikan susu pertumbuhan terfortifikasi seperti susu SGM Eksplor 1+.
SGM Eksplor adalah satu-satunya susu pertumbuhan dengan IronC™, kombinasi unik Zat Besi & Vitamin C, untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi hingga 2x lipat. Dilengkapi dengan DHA, Minyak Ikan, Omega 3&6 serta nutrisi penting lainnya, bantu si Kecil tumbuh maksimal jadi generasi maju yang berpikir cepat dan berani.
Untuk dapatkan akses ke beragam konten edukatif soal pemenuhan gizi anak di usia dini, yuk daftarkan diri Bunda di Klub Generasi Maju! Dengan jadi member, Bunda juga bisa dapatkan promo serta penawaran menarik seputar susu SGM.
Referensi:
- Jennings, K.-A. (2021, June 4). 11 Best Foods to Boost Your Brain and Memory. Healthline; Healthline Media. https://www.healthline.com/nutrition/11-brain-foods#TOC_TITLE_HDR_5
- Baby brain food: 7 foods to fuel brain development. (2022). Uclahealth.org; UCLA Health. https://www.uclahealth.org/news/baby-brain-food-7-foods-to-fuel-brain-development
- McCarthy, C. (2018, January 23). The crucial brain foods all children need - Harvard Health. Harvard Health; Harvard Health. https://www.health.harvard.edu/blog/brain-food-children-nutrition-2018012313168
- Pregnancy diet: The 12 best foods for pregnancy. (2021). BabyCenter. https://www.babycenter.com/pregnancy/diet-and-fitness/what-to-eat-when-pregnant-the-12-best-foods_10392775
- Learning About Carbohydrates (for Kids) - Nemours KidsHealth. (2017). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/kids/carb.html
- Jones, K. (2017, November 22). Early childhood brain development has lifelong impact. Arizona PBS. https://azpbs.org/2017/11/early-childhood-brain-development-lifelong
- Brain Development. (2023, January 13). First Things First. https://www.firstthingsfirst.org/early-childhood-matters/brain-development/#:~:text=90%25%20of%20Brain%20Growth%20Happens,full%20grown%20%E2%80%93%20by%20age%205
- Prado, E. L., & Dewey, K. G. (2014). Nutrition and brain development in early life. 72(4), 267–284. https://doi.org/10.1111/nure.12102
- R. Morgan Griffin. (2008, November 24). The Facts on Omega-3 Fatty Acids. WebMD; WebMD. https://www.webmd.com/healthy-aging/omega-3-fatty-acids-fact-sheet
- Fat - Healthy Kids. (2020). Healthy-Kids.com.au. https://healthy-kids.com.au/food-nutrition/nutrients-in-food/fats/
- MyPlate Food Guide (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2022). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/myplate.html
- Figueroa-Méndez, R., & Selva Rivas-Arancibia. (2015). Vitamin C in Health and Disease: Its Role in the Metabolism of Cells and Redox State in the Brain. 6. https://doi.org/10.3389/fphys.2015.00397
- Iron (for Parents) - Nemours KidsHealth. (2021). Kidshealth.org. https://kidshealth.org/en/parents/iron.html