Kesehatan gigi dan mulut penting di segala usia. Tak hanya membantu makan dan berbicara, gigi dan mulut yang sehat juga mendukung senyuman yang menawan. Betul nggak, Bunda?
Bagaimana dengan si Kecil? Apakah kesehatan mulutnya juga perlu dijaga?
Ternyata perlu, dan harus dilakukan sejak dini, nih, Bun. Ini karena kesehatan gigi dan mulut menjadi indikator penting dari kesehatan anak secara keseluruhan dalam kehidupannya.
National Health of Institute menyarankan agar Bunda mulai membersihkan mulut anak sejak dini, bahkan sebelum gigi pertamanya tumbuh. Cara ini juga untuk mengajarkan anak agar terbiasa dengan hal-hal yang berkaitan dengan perawatan mulut.
Dan untuk Bunda ketahui juga, saat lahir si Kecil sudah memiliki gigi, loh. Hanya masih berada di dalam gusi, belum bererupsi.
Setelah gigi susu muncul, perawatannya harus lebih intens lagi dilakukan agar gigi tidak lekas rusak dan si Kecil merasakan dampak buruknya.
Baca juga: Bayi Sering Memasukkan Benda ke Mulut? Lakukan Hal Ini Bun!
Dampak Kesehatan Gigi dan Mulut yang Buruk
Ada beberapa dampak buruk yang mungkin dialami anak usia 2 tahun jika Bunda tidak memperhatikan kesehatan gigi dan mulutnya.
Salah satu yang umum terjadi adalah gigi berlubang (karies). Layaknya gigi berlubang pada orang dewasa, pada anak juga bisa menimbulkan rasa sakit. Nah, kalau sudah begitu, biasanya si Kecil pasti jadi rewel, sulit makan, tidur, berbicara, bermain, dan juga belajar.
Kelihatannya sepele, ya, tapi karies gigi merupakan salah satu masalah kesehatan mulut yang paling serius di dunia dan jumlahnya terus meningkat di negara-negara berkembang.
Jika tidak segera ditangani, karies dapat menimbulkan bahaya besar terhadap perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anak. Di antaranya:
-
Infeksi parah hingga menyebabkan abses (bengkak bernanah) yang bisa menyebar ke bagian tubuh lain.
-
Gangguan nutrisi dan pertumbuhan karena sulit makan.
-
Sulit bersosialisasi karena terus merasa kesakitan dan malu atau tidak percaya diri dengan kondisi giginya yang kurang ideal.
-
Tidak masuk sekolah, ketinggalan pelajaran, dan nilai-nilai pelajaran turun –sering terjadi pada anak yang lebih besar.
Baca juga: Kenali Penyebab dan Risiko Bayi Suka Menggigit Jarinya
Cara Merawat Kesehatan Gigi dan Mulut
Untuk menghindari masalah-masalah di atas, ini cara yang bisa Bunda lakukan untuk membantu si Kecil menjaga kesehatan gigi dan mulutnya.
1. Mencontohkan
Pertama-tama, Bunda harus menjadi model baik bagi anak. Maksudnya, sudahkah Bunda rajin menyikat gigi, dan apakah si Kecil tahu mengenai ini?
Bunda pasti tahu, dong, kalau anak itu peniru ulung. Setiap perilaku rutin yang Bunda lakukan besar kemungkinan juga akan anak kembangkan pada dirinya. Oleh karena itu, tetapkan standar kesehatan gigi dan mulut yang baik sejak anak masih berusia sangat dini.
Selain membantu menghindarinya dari masalah gigi dan mulut, juga meningkatkan kesadaran hidup sehat pada dirinya di masa depan.
Setelah gigi susu si Kecil tumbuh, National Health Service (NHS) menyarankan hal ini untuk bisa Bunda ajarkan pada anak.
-
Menyikat gigi. Bunda bisa membantu menyikatkan gigi anak menggunakan pasta gigi berfluoride, dua kali sehari dengan durasi masing-masing selama 2 menit, yakni sekali di pagi hari dan sisanya malam hari sebelum tidur.
-
Gunakan pasta gigi berfluorida khusus anak-anak yang mengandung maksimal 1.000 ppm (parts per million) fluorida (cek label kemasan), atau pasta gigi keluarga (setelah usianya 18 bulan) yang mengandung sekitar 1.350-1.500 ppm fluorida.
-
Gunakan pasta gigi sedikit saja, dan pastikan si Kecil tidak menjilati atau menelannya.
Dan setelah usia anak 2 tahun dan cukup mampu untuk menggenggam sikat gigi, Bunda bisa membiarkannya menyikat giginya sendiri. Kemudian hingga usianya 8 tahun, Bunda masih harus terus mengawasinya saat menyikat gigi. Pastikan ia melakukan teknik penyikatan yang benar dan penggunaan pasta gigi yang tepat.
2. Jaga Kebersihan Lidah
Bukan hanya gigi, lidah juga perlu dijaga kebersihannya. Seperti yang Bunda ketahui, residu susu formula atau sisa makanan apa pun bisa tertinggal menempel di lidah. Jika dibiarkan berhari-hari sangat mungkin bakteri akan berkembang biak di sana.
Jadi saat anak menyikat gigi, ajarkan juga kebiasaan membersihkan lidah dengan sikat lidah khusus anak.
3. Batasi Konsumsi Gula
Hindari makanan dan minuman manis, dan jangan biarkan si Kecil tertidur dengan botol susu di mulutnya, ya, Bun.
4. Perkenalkan Dokter Gigi
Selain mengajarkan menyikat gigi, ahli juga menyarankan agar Bunda membawa si Kecil ke dokter gigi setelah gigi susu pertama anak muncul. Selain agar anak dapat mengenal dokter gigi dan beradaptasi dengan lingkungan klinik gigi, Bunda juga bisa mendapatkan saran tentang bagaimana cara mencegah pembusukan dan mengidentifikasi masalah kesehatan mulut di tahap awal usia anak.
Setelah itu, rutinlah membawa anak ke dokter gigi untuk melakukan pemeriksaan gigi, minimal 6 bulan sekali. Dengan begitu, kesehatan gigi si Kecil tetap terjaga.
Pemenuhan nutrisi makanan dan susu pertumbuhan tinggi kalsium juga dapat mendukung pertumbuhan dan menjaga kepadatan gigi anak. Bunda juga bisa memberikan susu pertumbuhan terfortifikasi seperti susu SGM Eksplor 1+.
Jika ingin mendapatkan akses ke beragam konten edukatif soal pemenuhan gizi anak di usia dini, Bunda bisa mendaftarkan diri di Klub Generasi Maju dan menjadi member untuk bisa mendapatkan promo serta penawaran menarik seputar susu SGM Eksplor. Semoga artikel ini bermanfaat, ya, Bunda.
Referensi:
- National Health Service. (2022). Children's teeth. https://www.nhs.uk/live-well/healthy-teeth-and-gums/taking-care-of-childrens-teeth/
- Raising Children. (2022). Suitable for 1-3 years Dental care for toddlers. https://raisingchildren.net.au/toddlers/health-daily-care/dental-care/dental-care-toddlers
- Centers for Disease Control and Prevention. (2022). Children’s Oral Health. https://www.cdc.gov/oralhealth/basics/childrens-oral-health/index.html
- Kemenkes. (2015). UPAYA KESEHATAN GIGI DAN MULUT. https://rskgm.ui.ac.id/wp-content/uploads/2021/03/108.-pmk892015.pdf