Menurut Kemenkes, perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara, bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya. Misalkan saja perkembangan sistem neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. Meski begitu, perkembangan terjadi secara bersamaan dengan pertumbuhan.
Jika Bunda ingin si Kecil memiliki tumbuh kembang yang optimal tentu perlu pemberian asupan nutrisi tepat. Salah satu nutrisi penting bagi perkembangan si Kecil adalah zat besi. Tubuh memerlukan zat besi untuk memproduksi hemoglobin yang membantu penyebaran oksigen dalam tubuh. Tanpa adanya kecukupan zat besi, maka otot, jaringan dan sel tubuh tidak mendapat oksigen yang dibutuhkan dalam menjalankan fungsinya.
Zat besi juga ikut berperan dalam perkembangan sistem saraf yang berpengaruh pada kecerdasan, perilaku, dan kemampuan motorik si Kecil. Tahukah Bunda? Faktanya 1 dari 3 anak Indonesia berusia dibawah 5 tahun berpotensi terhambat kemajuannya karena kurang zat besi pada anak.
Adapun dampak kurang zat besi pada anak bisa memicu keterlambatan perkembangan, prestasi akademik yang rendah, mudah terserang penyakit, gangguan perilaku, terhambatnya pertumbuhan fisik hingga gangguan permanen pada sistem motorik dan sensorik.
Perlu Bunda ketahui, kebutuhan zat besi pada tiap kelompok usia anak berbeda-beda. Setelah usia 1 tahun, kebutuhan zat besi si Kecil meningkat 2x lipat oleh karena pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Oleh karena itu, Bunda perlu memastikan kebutuhan zat besi si Kecil terpenuhi agar tumbuh kembangnya optimal. Berikut adalah beberapa peran zat besi pada tiap kelompok usia si Kecil:
1. Usia 1-3 tahun
Salah satu fungsi zat besi yaitu mendukung perkembangan saraf otak yang berpengaruh pada kinerja otak seperti kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf maupun bersosialisasi serta mendukung perkembangan motorik si Kecil seperti gerak kasar dan halus.
2. Usia 4-6 tahun
Di usia prasekolah, kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional serta kecerdasan si Kecil berkembang kian pesat. Di samping itu, aktivitas jasmaninya bertambah, ia mulai senang berteman, ada peningkatan keterampilan dan proses berpikir. Si Kecil juga sedang mempersiapkan diri untuk sekolah sehingga panca indra, sistem reseptor penerima stimulasi, serta proses memori si Kecil harus sudah lebih berkembang agar ia mampu belajar dengan baik. Semua hal tersebut perlu Bunda dukung dengan memberikan si Kecil asupan zat besi yang memiliki peran untuk mendukung proses belajarnya efektif dan fokusnya meningkat.
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi tahun 2019, berikut jumlah zat besi yang dibutuhkan anak agar masa perkembangannya optimal
- Usia 1-3 tahun: 7 mg/hari
- Usia 4-6 tahun: 10 mg/hari
Untuk memenuhi kebutuhan zat besi anak, ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan:
1. Berikan si Kecil makanan tinggi zat besi untuk anak yang terdiri dari sumber hewani dan nabati pada pola makanan hariannya. Pilihan bahan makanan antara lain hati, daging merah, ayam, telur, susu, bayam, brokoli, dan tahu. Pada dasarnya, tubuh menyerap zat besi yang berasal dari hewan lebih baik dibandingkan sumber nabati.
2. Lengkapi asupan nutrisi si Kecil dengan konsumsi makanan mengandung vitamin C setiap hari. Kombinasi zat besi dan vit C buat anak berperan dalam meningkatkan penyerapan zat besi di tubuh si Kecil. Bunda bisa memberi si Kecil sumber vitamin C seperti jeruk, stroberi, pepaya, paprika, tomat, brokoli dan bayam.
3. Bunda dapat memeriksakan si Kecil ke dokter bila ia menunjukkan gejala kekurangan zat besi. Jika si Kecil berisiko kekurangan zat besi karena kondisi tertentu, maka ia dapat mengonsumsi suplemen zat besi. Namun, Bunda perlu berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum memberikan suplemen zat besi untuk anak.
Bunda makin menyadari pentingnya zat besi dalam masa perkembangan si Kecil? Oleh karena itu, jangan lupa tambahkan asupan zat besi dan vitamin C yang bagus untuk daya tahan tubuh anak dalam pola makan harian anak ya, Bun. Dengan cara ini, perkembangan si Kecil pun akan semakin optimal kedepannya. Untuk cek potensi kekurangan zat besi pada si Kecil, Bunda bisa mengunjungi bit.ly/CekResikoZatBesi.
Sumber:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3415871/. Accessed Jan 13, 2021.
https://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/00051880.htm. Accessed Jan 13, 2021.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pelaksanaan: Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta: Kemenkes RI. 2016. (PDF File)
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia. (PDF File)