Secara umum, ada dua cara melahirkan yang bisa Bunda tempuh, yaitu secara normal atau lewat operasi Caesar. Namun, beberapa tahun belakangan mulai ramai bermunculan alternatif metode persalinan yang minim rasa sakit, seperti melahirkan di air atau water birth.
Jika Bunda sedang mempertimbangkan cara melahirkan normal yang lancar dan tidak sakit, yuk pahami lebih lanjut tentang syarat, persiapan, proses, plus minusnya, hingga keamanan water birth.
Proses Melahirkan di Air
Water birth adalah metode melahirkan di dalam air. Biasanya di dalam bak atau kolam yang berisi air hangat dengan suhu antara 33-37° Celsius. Kolam ini memiliki pelapis sekali pakai yang mengurangi risiko infeksi dan mengeliminasi kontaminasi silang.
Persalinan bisa terjadi di rumah sakit atau klinik bersalin yang menyediakan fasilitas water birth maupun di rumah sendiri.
Persalinan dapat dilakukan dengan dua cara. Bunda bisa mulai masuk ke dalam kolam sejak tahap pembukaan ke-6 (setelah leher rahim melebar kira-kira enam sentimeter) sampai bayi dan placenta keluar dari vagina, atau hanya di dalam air selama tahapan pembukaan dan mengejan saja. Begitu sampai di tahap pembukaan ke-10, Bunda keluar dari air dan pindah ke tempat tidur untuk melahirkan bayi.
Proses melahirkan di air akan sama dengan persalinan lainnya yang harus didampingi oleh bidan, doula, atau tim dokter dan tenaga medis lainnya.
Jika bayi lahir di dalam air, bidan atau dokter yang mendampingi proses lahiran Bunda akan siaga untuk “menangkap” dan menggendongnya ke permukaan untuk langsung diserahkan kepada Bunda.
Tidak perlu khawatir bayi tenggelam karena bayi tidak akan bernapas sampai bertemu dengan udara, dan ia tetap bisa terus mendapatkan oksigen meski masih di dalam air selama masih terhubung dengan tali pusatnya.
Setelah Bunda mendekap si Kecil, Bunda dapat langsung memulai proses menyusui dini (IMD) sementara menunggu plasenta keluar atau “naik ke daratan” untuk menyusui bayi.
Keuntungan Melahirkan di Air (Water Birth)
Melahirkan di air memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan metode persalinan konvensional, seperti persalinan normal atau secara caesar. Di antaranya adalah:
1. Minim Rasa Sakit
Suhu hangat sudah lama dikenal manfaatnya untuk meredakan nyeri. Jadi, melahirkan di air hangat dapat secara alami membantu meringankan rasa sakit yang terjadi selama kontraksi dan proses mengejan. Oleh karena itu, water birth dapat meminimalisir kebutuhan Bunda mendapatkan obat bius atau pereda nyeri seperti epidural.
2. Mempermudah Proses Persalinan
Pada persalinan normal biasa, tahap pertama persalinan atau fase aktif untuk menuju bukaan sempurna terkadang membutuhkan waktu lebih dari 12 jam. Dengan water birth, suhu hangat bisa membantu proses persalinan jadi lebih singkat.
Hal ini karena suhu hangatnya merilekskan otot-otot panggul dan rahim sehingga Bunda tidak membuang energi dan waktu terlalu banyak untuk ngeden mendorong bayi keluar.
Melahirkan di air juga biasanya dilakukan dalam posisi berdiri, jongkok, atau duduk tegak yang dapat membantu mempercepat proses kelahiran bayi berkat bantuan gaya gravitasi.
3. Bantu Bunda dan Bayi Lebih Tenang Selama Bersalin
Selain mengurangi rasa sakit, berendam dalam air hangat dapat membantu Bunda merasa lebih tenang dan rileks menghadapi persalinan. Sebab, air hangat juga dapat menurunkan kadar hormon kortisol yang berhubungan dengan stres.
Jika Bunda merasa stres dan tegang, kontraksi bisa menjadi tidak menentu. Proses persalinan juga mungkin mandek atau macet. Efek relaksasi air akan membantu menjaga kontraksi dalam ritme sehingga tidak terlalu membuat Bunda stres.
Selain itu, lahir di air juga membantu si Kecil beradaptasi lebih baik karena ia tidak terlalu “kaget” dengan perubahan lingkungan yang terlalu drastis. Sebab, suhu hangat di kolam terasa sangat mirip dengan lingkungan di dalam rahim.
4. Minim Risiko Sobekan pada Vagina
Melahirkan di air cenderung minim risiko terjadi robekan pada vagina. Hal ini karena air melembutkan jaringan perineum (otot dan kulit di antara kelamin dan anus) Bunda sehingga dapat meregang dengan mudah di sekitar kepala bayi saat ia dilahirkan.
Risiko Melahirkan di Air (Water Birth)
Setiap metode persalinan memiliki risiko sendiri-sendiri, demikian juga dengan water birth. Salah satu risiko melahirkan di adalah potensi terjadinya infeksi pada bayi dan risiko bayi menelan air. Akan tetapi, risiko bayi yang menelan air sangat jarang terjadi karena ia tetap bisa terus mendapatkan oksigen di dalam air selama masih terhubung dengan tali pusatnya.
Risiko lain yang dapat terjadi adalah putusnya tali pusar. Kejadian ini sedikit lebih umum terjadi pada persalinan water birth ketimbang “melahirkan di darat”. Akan tetapi, risiko ini tidak akan menjadi kondisi emergensi karena dokter tentunya sudah terlatih dengan baik untuk menangani segala risiko selama persalinan.
Metode persalinan normal lewat water birth sebenarnya sudah ada sejak tahun 1800-an di Eropa. Namun, hingga kini studi ilmiah untuk membuktikan manfaat dan risiko water birth masih dianggap sangat minim. Meski demikian, risiko bisa terjadi terutama jika proses water birth tidak dijalankan sesuai dengan prosedur atau tanpa didampingi tenaga medis.
Metode ini relatif aman jika dilakukan sesuai prosedur dan didampingi tenaga medis.
Persiapan yang Perlu Dilakukan Sebelum Melahirkan di Air
Jika ingin melahirkan dengan metode water birth, sebaiknya Bunda pastikan memilih rumah sakit atau klinik bersalin dengan tenaga medis tersertifikasi untuk persalinan water birth.
Konsultasikan dengan dokter jauh hari sebelum HPL (hari perkiraan lahir) sebelum memutuskan menggunakan metode ini. Pastikan juga kondisi Bunda dan si Kecil telah memenuhi syarat untuk dapat bersalin dengan metode water birth.
Syarat Melakukan Water Birth
Tidak semua ibu hamil dapat memilih metode bersalin water birth, Bun. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi jika Bunda ingin melahirkan di air dengan aman.
Pertama, kehamilan Bunda harus sudah memasuki usia 37 minggu, tidak boleh kurang. Kedua, kehamilan Bunda juga harus dinyatakan sehat dan bukan termasuk kehamilan yang berisiko. Ketiga, Bunda dan calon buah hati tidak memiliki kelainan apa pun sehubungan dengan kehamilan yang dapat menimbulkan risiko bahaya.
Kriteria terakhir adalah posisi buah hati dalam tidak boleh sungsang, yang berarti posisi kepalanya sudah berada di bawah dekat jalur lahir.
Sebaliknya, water birth tidak direkomendasikan untuk ibu hamil yang:
-
Pernah mengalami persalinan sulit atau persalinan macet sebelumnya.
-
Pernah melahirkan lewat operasi caesar sebelumnya.
-
Mengalami perdarahan dari vagina dalam beberapa minggu terakhir sebelum melahirkan.
-
Bayi tidak berkembang dengan baik selama dalam kandungan,
-
Memiliki kondisi medis kronis seperti hipertensi, diabetes, atau infeksi herpes (yang lebih mudah menyebar di dalam air).
-
Komplikasi kehamilan seperti diabetes gestasional atau preeklampsia.
-
Hamil kembar.
-
Berisiko melahirkan prematur, karena bayi mungkin perlu segera dirawat di NICU untuk dipantau.
Mengetahui proses, plus minus, dan syarat yang wajib dipenuhi sebelum memutuskan bersalin lewat water birth dapat membantu Bunda lebih siap dan tenang sehingga proses melahirkan bisa berjalan dengan lancar.
Nah, agar kondisi Bunda selalu stabil sampai waktunya mau melahirkan nanti, terus penuhi kebutuhan nutrisi Bunda dengan makanan sehat dan lengkapi dengan konsumsi susu hamil yang tepat setiap hari.
Bunda bisa mengonsumsi satu gelas SGM Bunda Pro-Gress Maxx setiap hari yang tersedia dalam varian rasa cokelat dan stroberi. Susu SGM Bunda diformulasikan dengan tinggi zat besi, asam folat, minyak ikan tuna, DHA, kalsium, dan vitamin serta mineral penting lainnya untuk maksimalkan tumbuh kembang si Kecil nantinya.
Bunda juga bisa, lho, unduh E-book eksklusif berisi Panduan Menyusui dari sekarang untuk optimalkan masa menyusui Bunda nanti, lho!
Referensi:
- Elizabeth Austin APRN-CNM. (2022, March 9). What are some advantages of a water birth? Osu.edu; The Ohio State University. https://health.osu.edu/health/womens-health/water-birth-advantages-disadvantages
-
Colleen. (2017, May 5). Is a Water Birth Right for You? What to Expect; WhattoExpect. https://www.whattoexpect.com/pregnancy/water-birth/#not-recommended
-
The pros and cons of water birth. (2022). BabyCenter India. https://www.babycenter.in/a542015/the-pros-and-cons-of-water-birth#section6
-
What to Expect with a Water Birth : Physicians for Women - Melius & Schurr : Obstetricians & Gynecologists. (2023). Mscwomenshealth.com. https://www.mscwomenshealth.com/blog/what-to-expect-with-a-water-birth