Dalam setiap tahapan perkembangan, buah hati membutuhkan stimulasi berbeda. Stimulasi bayi 4 bulan dengan yang baru lahir tentunya berbeda. Begitu juga ketika bayi berusia 6 bulan ke atas.
Memilih stimulasi yang tepat memang sangat penting agar bayi dapat tumbuh sesuai kemampuannya serta tidak terlambat dan tidak membuatnya kesulitan. Stimulasi yang diberikan sebenarnya tidak sulit, bisa berupa permainan sederhana seperti “cilukba”. Permainan sederhana ini umum dilakukan terutama saat bayi berusia sekitar 3-6 bulan.
Pentingnya Memberikan Stimulasi Tepat untuk Buah Hati
Stimulasi yang diberikan biasanya disesuaikan dengan usia dan kemampuan buah hati. Ini karena stimulasi dimaksudkan untuk mengasah kemampuan buah hati agar berkembang lebih cepat. Namun, semakin banyak stimulasi bukan berarti akan perkembangan bayi semakin cepat dan semakin baik.
Jenis-jenis stimulasi yang diberikan harus tetap disesuaikan dengan usia buah hati Bunda. Lalu, bagaimana cara mengetahui apakah stimulasi yang diberikan sudah tepat atau belum? Meski belum dapat berbicara, pada dasarnya bayi sudah dapat berkomunikasi dengan Bunda.
Salah satu bentuk komunikasi buah hati adalah menangis atau tertawa. Jika stimulasi yang diberikan membuat buah hati tertawa, artinya hal tersebut menyenangkan baginya. Jika buah hati menangis, kemungkinan stimulasi tersebut belum tepat atau tidak diberikan pada saat tepat. Karena itu, Bunda sebaiknya menghindari pemberian stimulasi ketika bayi sedang lapar atau mengantuk.
Stimulasi dengan Permainan “Cilukba”
Bentuk stimulasi sangat beragam dan beberapa di antaranya bahkan terlihat sangat sederhana. Salah satunya adalah permainan “cilukba”. Permainan ini mungkin memiliki nama berbeda di setiap negara, salah satu nama lainnya adalah “peek-a-boo”.
Fakta ini membuktikan permainan “cilukba” sangat umum bagi bayi. Dilansir dari laman Child Development Institute, permainan bersembunyi seperti “cilukba” dapat memberikan manfaat kognitif untuk anak. Permainan bersembunyi mengajarkan kepada buah hati konsep bahwa benda-benda masih ada, walaupun mungkin mereka tidak dapat melihatnya. Ketika benda tersebut tersembunyi, buah hati akan terdorong untuk menggunakan imajinasinya. Hal ini dapat membantu meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah.
Pentingnya Memulai Stimulasi dalam Bentuk “Cilukba”
Dr Caspar Addyman, peneliti tawa bayi di Birkbeck College di London, menyatakan kemampuan anak untuk melihat hal lucu juga menggambarkan perkembangan otaknya. Seiring berjalannya waktu, buah hati akan dapat dengan spontan menemukan hal lucu di sekitarnya.
Ketika bermain “cilukba”, bayi berusia di bawah 6 bulan biasanya akan merasa kaget. Hal ini disebabkan ia belum mengerti dan beranggapan Bunda hilang dari hadapannya. Karena itu, kehadiran Bunda kembali membuatnya kaget.
Pada usia 6-8 bulan, buah hati mulai bisa tertawa dalam permainan ini. Ini menandakan ia mulai mengerti ayah atau Bunda tidak benar-benar hilang, hanya menunggu waktu untuk kembali. Buah hati akan tertawa ketika mengerti bahwa yang sebelumnya hilang telah kembali.
Tertawa juga merupakan bagian dari komunikasi. Hal ini disampaikan juga oleh Dr Addyman, bahwa tertawa menunjukkan pemahaman buah hati tentang yang ada di sekitarnya. Permainan seperti “cilukba” tidak hanya menyenangkan bagi buah hati, tetapi juga menghibur para orang tua karena senang melihat tawa buah hatinya.
Yuk, ajak buah hati melakukan permainan-permainan sederhana seperti ini untuk melatih tumbuh kembangnya. Stimulasi bayi usia 4 bulan ini cukup tepat dilakukan terutama saat bayi mulai mengenali objek visual dan suara. Jadi, kalau bunda tidak sabar bermain bersama buah hati, permainan “cilukba” sebaiknya dipilih sebagai alternatif sederhana yang mudah dimainkan bersama, dan pastinya tidak butuh biaya.
Baca Juga: Mengatasi Anak Hiperaktif