Mengoptimalkan tumbuh kembang anak dan perkembangan bayi paling efektif dalam rentang 1.000 hari pertama kehidupannya atau periode emas. Saat itu, bayi akan lebih cepat menangkap ilmu dan stimulasi. Jadi, apa yang diajarkan dan diberikan akan lebih mudah diterima.
Pada periode emas ini pulalah berbagai pencapaian pertumbuhan akan terjadi. Dari segi fisik, pertumbuhan tinggi badan hingga kekuatan otot bisa terlihat. Potensi buah hati pun mulai bisa terlihat sisi kecerdasan, kreativitas, kemandirian, kepercayaan diri, hingga kesupelannya. Pencapaian-pencapaian ini pulalah yang mesti Bunda sadari untuk bisa terus memacu buah hati menjadi anak generasi maju yang selalu bisa dibanggakan.
Stimulasi untuk Bayi pada Periode Emas
Supaya bisa mengoptimalkan potensinya, tentu stimulasi yang Bunda beri jangan asal-asalan. Lebih baik Bunda menyesuaikan stimulasinya dengan usia bayi. Soalnya beda umur, beda stimulasi yang perlu Bunda lakukan. Berikut contoh stimulasi yang bisa Bunda beri kepada buah hati ketika usianya berada di rentang 0-6 bulan.
-
Perkenalkan Suara Sekitar
Sebelumnya, rahim Bunda merupakan rumah bayi yang tenang dan paling nyaman. Namun ketika sudah lahir, bayi perlahan mesti diajarkan bahwa tempatnya kini telah berbeda. Biarkan ia mengenal dunia barunya dengan mengenal situasi sekitar lewat suara.
Ajak buah hati mendengar berbagai suara di rumah, mulai dari suara orang berbicara, televisi, maupun bunyi dari mainannya sendiri. Cara ini bisa membuat bayi bisa mulai membedakan suara di sekitarnya dan menimbulkan reaksi khusus untuk tiap bunyi.
Tidak ada istilah terlalu dini untuk mengajak bicara bayi Bunda. Sedari lahir bahkan Bunda bisa melakukannya. Mengajak bicara buah hati justru bisa menstimulasi pendengarannya menjadi lebih peka. Kemampuan bicaranya pun akan lebih terasah karena sifat bayi senang meniru.
Untuk itu, sering-seringlah ajak bicara bayi dalam berbagai kesempatan. Tidak perlu secara khusus, Bunda bahkan bisa melakukannya ketika sedang menyusui, memandikan, ataupun ketika hendak menidurkan si bayi.
Untuk bisa mendukung buah hati menjadi anak generasi maju yang percaya diri dan supel, ia tentu harus merasa nyaman sedari kecil. Ia harus merasa diterima dan disayangi oleh orang-orang sekitarnya. Bunda bisa menunjukkan kasih sayang tersebut dengan selalu memberikan senyuman kepada anak. Jangan lupa tatap matanya sesering mungkin. Buat ia sadar dan yakin bahwa kehadirannya sungguh diharapkan dan memberi kebahagiaan.
Sifat bayi yang senang meniru pada akhirnya akan membuatnya sering tersenyum dengan stimulasi yang Bunda lakukan. Nah, jika buah hati sudah sering tersenyum, jangan diabaikan. Bunda baiknya selalu membalas senyumannya. Senyum balik dari Bunda akan semakin meyakinkan bayi bahwa ia diterima dengan baik oleh Bunda.
-
Tambah Intensitas Belaian dan Pelukan
Semua Bunda pasti menyanyangi buah hatinya. Namun, ada yang senang mengungkapkannya lewat interaksi fisik ada juga yang agak enggan. Padahal, interaksi fisik, seperti belaian dan pelukan, akan amat berarti bagi buah hati. Ia akan merasa aman dan disayang sehingga secara langsung akan memberikan rasa kepercayaan diri bagi dirinya.
Karena itu, jangan ragu untuk sering membelai dan membelai buah hati Bunda dengan lembuh. Ketika dia menangis, peluk dan gendonglah. Saat senggang, ajaklah bayi berbincang sambil sesekali taruhlah belaian di kepala dan punggungnya. Tidak sulit, bukan?
-
Gantung Benda Berwarna di Sekitar Bayi
Ketika baru lahir, bayi akan sulit membedakan bentuk maupun warna di sekitarnya karena kemampuan penglihatannya masih terbatas. Namun, bukan berarti Bunda tidak bisa menstimulasi kemampuan penglihatannya tersebut. Cobalah gantung beberapa benda berwarna dengan tekstur lembur di sekitar bayi. Biarkan ia mulai memahami adanya warna-warna yang berbeda lewat benda tersebut.
Menggantung benda di sekitar bayi juga bisa menstimulasinya untuk bergerak lebih banyak dan variatif. Mungkin ia akan berusaha meraih atau menendang benda-benda tersebut. Biarkan saja Bun. Kegiatan tersebut secara langsung akan melatih gerakan motorik halusnya. Bunda cukup memastikan benda-benda tersebut aman buat bayi.
Bukan hanya suara sekitar, akan lebih baik Bunda mulai memperdengarkan musik kepada bayi sedari dini. Alunan nada yang teratur akan lebih mudah membuat bayi mengenal dan membedakan bunyi. Efek lainnya, suara musik yang ia dengar pun bisa merangsang otaknya untuk lebih kreatif.
Sesuaikan musik yang diputar dengan kegiatan bayi. Contohnya, ketika sedang menyusui atau hendak menidurkan bayi, Bunda bisa menyetel musik dengan alunan nada yang tenang. Kecilkan volume musik juga ketika memang buah hati Bunda hendak beristirahat.
-
Beri Pujian pada Tiap Perkembangan Bayi
Akan ada banyak momen menakjubkan yang ditunjukkan bayi Bunda pada periode emas. Seringlah memberi pujian kepada tiap aktivitas yang mampu dilakukan buah hati. Ia memang belum tentu mengerti makna pujian Bunda. Namun, pujian tersebut akan mampu membuat bayi nyaman dan semakin percaya diri. Di setiap pujian yang Bunda berikan, jangan lupa selipkan senyum. Ini akan membuat ia semakin yakin bahwa aktivitas yang dilakukannya membuat Bunda bangga.
-
Latih Buah Hati untuk Tengkurap
Ketika usia bayi menginjak 3 bulan, Bunda mulai bisa melatih kekuatan fisik bayi,loh. Karena di usia tersebut, otot-otot bayi sebenarnya sudah cukup kuat untuk menyangga kepalanya. Latihan fisik pertama yang bisa Bunda berikan adalah mengajarkan bayi untuk tengkurap.
Mungkin bayi Bunda belum berani untuk tengkurap sendiri. Di sini Bunda bisa berperang untuk meletakkan ke posisi telungkup. Awalnya dia mungkin tidak nyaman dan takut, tapi pastikan itu segera berakhir dengan terus mengajaknya bicara dan tersenyum. Dengan belajar tengkurap, buah hati Bunda akan terlatih untuk mengangkat kepala dan dadanya sendiri.
Ingat loh, Bunda, stimulasi yang bisa Bunda berikan bukan hanya untuk dengan melatih fisiknya saja. Semua akan percuma jika Bunda tidak mengimbanginya dengan pemberian nutrisi yang tepat untuk tumbuh kembang otak dan kesehatannya.
Asupan nutrisi bisa diperoleh dengan memperhatikan kandungan gizi makanan yang Bunda santap. Jika usia bayi sudah 6 bulan ke atas, asupan nutrisi tersebut juga langsung bisa diberikan kepada bayi melalui MPASI. Nah, berikut adalah beberapa nutrisi yang mesti Bunda perhatikan supaya tumbuh kembang fisik dan otak bayi lebih optimal lagi.
Protein berfungsi mengarahkan sel saraf ke tempat yang tepat di otak. Jadi, perkembangan fungsi indra buah hati akan sesuai dan tepat. Kemampuan otak buah hati untuk membuat persepsi akan sesuatu juga cepat berkembang. Asupan protein bisa didapatkan dari makanan berupa kacang-kacangan, telur, dan ikan.
Kebutuhan bayi akan docosahexaenoic acid (DHA) sebenarnya sangat tinggi. Pasalnya, nutrisi tersebut amat berperan mengembangkan psikomotorik dan mental buah hati Bunda. Di sisi lain DHA atau omega 3 juga memacu perkembangan otak agar maksimal.
Telur maupun produk olahan susu tertentu bisa menjadi jawaban untuk memperoleh nutrisi DHA. Namun cara paling simpel, Bunda bisa memberikan DHA yang tinggi untuk bayi lewat ASI. Nyatanya, ASI mengandung DHA yang cukup tinggi!
Semenjak hamil, sebenarnya amat diperlukan untuk mencegah risiko cacat saraf hingga tumor otak pada buah hati. Bahkan dalam Angka Kecukupan Gizi 2013, ibu hamil dianjurkan mengonsumsi 600 mcg asam folat.
Nantinya setelah bayi sudah bisa menyantap makanan selain ASI, asam folat pun tetap dibutuhkan. Beberapa makanan yang mengandung asam folat di antaranya susu dan sereal, sayuran berwarna hijau, juga hati.
Mau anak Bunda kuat dan tulang belakangnya terbentuk sempurna? Jangan lupakan memberikan asupan kolin untuk bayi. Bukan cuma untuk fisik bayi, kolin juga mampu memicu perkembangan sel otak dan meningkatkan fungsi kognitif anak.
Bayi baru lahir bisa langsung memperoleh asupan kolin dari ASI. Karena itu, penting bagi Bunda untuk menyantap makanan tinggi kolin untuk ASI berkualitas. Beberapa sumbernya yakni telur, kacang kedelai, dan susu.
Gizi satu ini bisa membantu mengembangkan otak bayi secara optimal. Zat besi pun mampu menyehatkan bayi karena merangsang pembentukan sel darah merah. Memperolehnya pun tidak sulit karena banyak makanan yang mengandung nutrisi ini.
Jika Bunda mengatakan bayam sebagai sumber zat besi, itu hanya salah satunya. Banyak makanan lain yang bisa menjadi opsi untuk sumber zat besi seperti tomat, kacang merah, daging, telur, dan sereal.
Mirip dengan zat besi, zat seng pun bisa membantu mengoptimalkan fungsi dari otak buah hati Bunda. Namun, jika zat besi membentuk sel darah merah, seng justru memproduksi sel darah putih. Fungsinya mampu membuat tubuh bayi mampu melawan infeksi dan memperbaiki kerusakan sel. Ini membantu bayi agar tidak mudah sakit. Daging-dagingan, seperti sapi dan ayam, merupakan sumber seng yang bisa menjadi pilihan Bunda.
Pada dasarnya vitamin B6 bisa membantu perkembangan sistem saraf. Dengan sistem saraf yang baik, kemampuan bayi untuk beradaptasi dengan lingkungan pun akan lebih baik. Adaptasi ini pada akhirnya bisa membuat bayi menjadi anak generasi maju yang percaya diri dan cerdas.
Jenis vitamin yang satu ini tidak sulit untuk didapatkan. Ikan tuna, kacang-kacangan, hingga daging bisa menjadi sumber vitamin B6 untuk Bunda dan buah hati.
Satu lagi nutrisi yang tidak boleh terlupa untuk asupan sang bayi, yakni vitamin B12. Secara umum, vitamin ini bisa menjaga kesehatan saraf, tulang, dan mata. Tidak hanya itu, vitamin B12 mampu membantu pembentukan myelin, yaitu selaput pembungkus syaraf yang berfungsi mengantarkan sinyal antarsyaraf. Jika myelin sulit berkembang, tentu memengaruhi perkembangan otak dan keseimbangan anak.
Daging-dagingan menjadi sumber Vitamin B12 yang cukup banyak. Tidak perlu mengkhawatirkan jenis dagingnya. Baik daging sapi, kambing, ayam, maupun ikan pada dasarnya kaya akan jenis vitamin yang satu ini.
Periode emas atau 1.000 hari kehidupan anak dan juga perkembangan bayi dimulai sejak bayi masih dalam kandungan loh, Bun. Karena itu, pastikan untuk selalu memperhatikan stimulasi dan nutrisi yang Bunda konsumsi sejak masa kehamilan hingga menyusui.