Facebook Pixel Code Penyebab Bayi Muntah Setelah Minum ASI dan Solusinya

Penyebab Bayi Muntah Setelah Minum ASI dan Solusinya

Penyebab Bayi Muntah Setelah Minum ASI dan Solusinya

 

Bayi muntah setelah minum ASI merupakan kondisi yang umum terjadi. Meski tidak selalu mengkhawatirkan, keluhan ini juga perlu diwaspadai.

Penyebab Bayi Muntah Setelah Minum ASI

Bayi muntah setelah menyusu dikenal juga dengan istilah gumoh. Wajar terjadi karena katup lambung bayi belum berfungsi optimal. Beberapa kondisi yang menyebabkan bayi gumoh, yaitu: 

1. Pemberian ASI Terlalu Banyak

Bayi yang minum ASI terlalu banyak bisa membuat si Kecil kekenyangan sehingga memicu muntah setelah menyusu. 

Ini dikarenakan kapasitas lambung bayi masih sangat kecil, yaitu seukuran bola pingpong. Akibatnya, ia belum bisa menampung banyak cairan.

Kebanyakan lambung bayi baru lahir sampai usia 4 bulan, hanya bisa menampung sekitar 20 ml ASI setiap kali minum.

2. Minum ASI Terlalu Cepat

Apakah si Kecil dalam keadaan sangat lapar atau haus saat menyusu? Saat bayi minum ASI terlalu cepat karena kelaparan, mereka cenderung menelan lebih banyak udara.

Udara yang tertelan ini bisa terperangkap di perut dan keluar dari mulut dalam bentuk gumoh.

Baca Juga: Kenali Tanda-Tanda Bayi Sudah Cukup Minum ASI

3. Bayi Menangis Saat Minum ASI

Bayi yang menangis saat menyusu juga dapat menjadi penyebab bayi muntah setelah minum ASI. 

Ini karena saat si Kecil menangis, udara dan gas akan masuk bersamaan dengan cairan ASI dan terperangkap dalam lambung.

Ketika udara dan gas tersebut harus keluar dari lambung, terkadang sebagian cairan akan ikut terbawa naik menuju kerongkongan dan keluar dari mulut.

4. Bayi Tidak Disendawakan Setelah Menyusu

Saat minum ASI, mungkin ada sebagian udara yang masuk ke dalam lambung si Kecil. 

Terlebih bila ia menyusu dengan cepat, maka semakin banyak udara yang masuk ke perutnya. Alhasil, bayi bisa muntah sesaat setelah minum ASI. 

5. Bermain dan Berbaring Setelah Minum Susu

Penyebab bayi muntah berikutnya adalah karena ia langsung bermain atau berbaring setelah minum ASI. 

Aktivitas seperti menggelitik perut, menggoyangkan atau mengayunkan badan, juga tertawa dapat membuat perut bayi terguncang. 

Begitu pula bila ia langsung dibaringkan atau ditengkurapkan sesaat setelah menyusu, Bun. Mengingat otot lambungnya belum sempurna, ASI dapat dengan mudah naik ke kerongkongan. 

6. Gastroenteritis

Mengingat sistem imun tubuh yang masih berkembang, si Kecil rentan mengalami berbagai infeksi virus, termasuk yang menyerang pencernaan. Contohnya, gastroenteritis. 

Namun, biasanya muntah setelah minum ASI ini akan dibarengi dengan demam dan diare. 

7. Alergi atau Intoleransi Laktosa

Bayi muntah setelah minum ASI juga bisa karena alergi atau intoleransi laktosa. Contohnya alergi terhadap protein, pada makanan yang Bunda konsumsi lalu mengalir lewat ASI.

Kebanyakan alergen yang jadi pemicu alergi adalah telur, ikan, kacang-kacangan, gandum, dan kerang.

Umumnya, alergi atau intoleransi laktosa yang sebabkan bayi muntah disertai gejala lain seperti diare, serta bengkak dan gatal di area mulut, hidung, juga mata. 

8. Kondisi Medis Lain

Selain alergi dan gastroenteritis, ada berbagai kondisi medis lain yang menyebabkan bayi muntah setelah menyusu. 

Di antaranya flu, infeksi telinga, infeksi saluran kemih, hingga penyempitan lambung (stenosis pilorus).

Baca Juga: Apakah Bahaya Bayi Gumoh Banyak Seperti Muntah?

Apa yang Harus Dilakukan Jika Bayi Muntah Setelah Minum Susu?

Bunda tak perlu khawatir apabila keluarnya ASI dari mulut sebagai tanda gumoh. Hal ini normal terjadi dan cukup bersihkan area mulutnya dengan kain bersih untuk cegah iritasi.

Akan tetapi, bila bayi benar-benar muntah banyak setelah minum ASI, berikut beberapa hal yang bisa Bunda lakukan:

1. Berikan ASI Sedikit-Sedikit

Saat bayi muntah setelah minum ASI, pastikan ia tetap mendapatkan asupan cairan. Ini artinya, Bunda tetap bisa melanjutkan pemberian ASI pada si Kecil. 

Berikan ASI sedikit-sedikit, tetapi frekuensinya lebih sering. Terlalu banyak memberi ASI dalam satu waktu bisa buat lambung bayi penuh sehingga ia bisa kembali muntah setelah minum susu.

2. Posisikan Kepala Bayi Lebih Tinggi Saat Menyusu

Coba posisikan kepala bayi lebih tinggi saat menyusu. Usahakan agar proses menyusui dapat berjalan dengan tenang, sehingga bayi tidak merasa terganggu ataupun stres. 

Dengan begitu, si Kecil tidak akan menelan banyak udara saat sedang minum susu. 

3. Sendawakan Bayi Setelah Menyusu

Setelah menyusui, Bunda dapat segera sendawakan bayi. Tujuannya adalah untuk mencegah udara yang menumpuk pada perut si Kecil. 

Pasalnya, udara yang menumpuk di perut bayi bisa menyebabkan bayi muntah setelah minum ASI. 

Baca Juga: Cara Menyusui Bayi yang Benar agar si Kecil Tumbuh Optimal

4. Hindari Ajak Bayi Bermain Setelah Menyusu

Sesaat setelah menyusu, hindari langsung menggoyangkan tubuh si Kecil ataupun mengajaknya bermain. 

Coba posisikan bayi agar tetap dalam posisi tegak selama sekitar 30 menit untuk mencegah muntah lagi setelah minum ASI. 

5. Beri Jarak Waktu Sebelum Pemberian ASI Berikutnya

Apabila bayi gumoh, istirahatkan perutnya terlebih dahulu. Bunda bisa berikan jarak waktu kurang lebih 1 jam tanpa diisi apapun. Lalu, lanjutkan pemberian ASI dengan jumlah sedikit.

Selanjutnya, mulai tingkatkan frekuensi pemberian ASI setiap jam bila si Kecil sudah tidak muntah sama sekali setelah empat jam.

Itulah informasi seputar penyebab bayi muntah setelah minum ASI dan yang bisa Bunda lakukan setelahnya.

Jika ingin dapatkan berbagai tips dan panduan ASI eksklusif lainnya, yuk kunjungi laman Panduan Bunda Menyusui di website Generasi Maju. Gratis! 

 

Referensi:

  1. IDAI | Bedanya “Gumoh” dan Muntah pada Bayi. (2016). Idai.or.id. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/bedanya-%E2%80%98gumoh%E2%80%99-dan-muntah-pada-bayi
  2. Vomiting in babies: what’s normal and what’s not. (2022). BabyCenter. https://www.babycentre.co.uk/a536689/vomiting-in-babies-whats-normal-and-whats-not
  3. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (2022). Kemkes.go.id. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1301/anak-muntah-saat-selesai-menyusu-normalkah
  4. ‌Spitting up and vomiting in babies. (2024, February 8). Aboutkidshealth.ca; AboutKidsHealth. https://www.aboutkidshealth.ca/spitting-up-and-vomiting-in-babies
  5. Spitting up in babies: What’s normal, what’s not. (2023). Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/healthy-baby/art-20044329
  6. ‌familydoctor.org editorial staff. (1996, December). Spitting Up in Babies - familydoctor.org. Familydoctor.org. https://familydoctor.org/spitting-up-in-babies/
  7. Why Babies Spit Up. (2024). HealthyChildren.org. https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/feeding-nutrition/Pages/Why-Babies-Spit-Up.aspx

Artikel Terpopuler