Facebook Pixel Code Tips Memilih Tempat Imunisasi Bayi Terbaik

Tips Memilih Tempat Imunisasi Bayi Terbaik

Tips Memilih Tempat Imunisasi Bayi Terbaik

Imunisasi sangatlah penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan melindungi si Kecil dari paparan penyakit menular. Oleh karena itu, jangan sampai si Kecil melewatkan jadwal imunisasinya, ya. Namun, lebih baik membawa bayi imunisasi ke puskesmas atau di rumah sakit, ya? Ternyata, beda tempat yang Bunda pilih juga ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing, lho! 

Yuk, cari tahu informasinya, Bun.

Di Mana Saja Tempat Imunisasi untuk Bayi?

Ada banyak pilihan tempat untuk membawa bayi mendapatkan imunisasi sesuai jadwalnya. Imunisasi bisa diperoleh di Posyandu, Puskesmas, rumah sakit, dan klinik/tempat praktek dokter anak. Pada Bulan Imunisasi Anak Nasional, pemerintah daerah setempat bahkan akan menyediakan pos-pos imunisasi di banyak tempat untuk mempermudah akses.

Lalu, apa bedanya imunisasi di dokter dan Puskesmas? Satu hal yang paling membedakan adalah jenis vaksinnya. 

Posyandu atau Puskesmas hanya melayani imunisasi wajib yang jenis vaksinnya sudah ditanggung atau disubsidi oleh pemerintah. 

Jadi, Bunda bisa datang ke Puskesmas, Posyandu, atau fasilitas kesehatan terdekat dari rumah untuk mendapatkan imunisasi dasar (imunisasi wajib), seperti vaksin Hepatitis B, BCG, Polio, DPT, dan campak secara gratis. 

Sementara untuk melengkapi imunisasi tambahan atau lanjutan (booster), Bunda bisa membawa bayi ke klinik atau rumah sakit terdekat.

Pertimbangan Melakukan Imunisasi di Posyandu dan Puskesmas

Salah satu pilihan tempat imunisasi bayi adalah pos pelayanan terpadu, atau yang dikenal dengan nama Posyandu. Sekarang ini fasilitas Posyandu sudah jauh lebih memadai, Bun. 

Berikut adalah beberapa kelebihan mendapatkan imunisasi di Posyandu:

1. Akses Mudah dan Banyak

Tahukah Bunda, kalau setiap permukiman sekarang ini diwajibkan untuk memiliki Posyandu dan Puskesmas sendiri? Jadi, Bunda bisa datangi tempat yang paling dekat dengan rumah untuk mendapatkan imunisasi bayi.

2. Ada Jadwalnya

Posyandu biasanya memiliki jadwal imunisasi yang bisa didapat hanya pada momen-momen tertentu.

Begitu juga di Puskesmas. Biasanya Puskesmas memberlakukan jadwal di hari-hari tertentu untuk pelayanan imunisasi. Sebagai contoh, pelayanan imunisasi hanya dilakukan setiap hari Selasa dan Kamis.

Jadwal ini mungkin saja berbeda antara satu Puskesmas dengan yang lainnya. Jadi, tidak ada salahnya untuk survey dan bertanya lebih dulu ke petugas kesehatan di sana, ya!

Jika jadwalnya sudah tepat, Bunda bisa meminta petugas kesehatan memberikan imunisasi bayi kapan saja Bunda mau. 

3. Tidak Dipungut Biaya Alias Gratis

Pelayanan kesehatan di Posyandu, termasuk untuk imunisasi, tidak dipungut biaya sama sekali. Ini tentunya jadi kabar baik bagi Bunda. 

Datang ke puskesmas pun tidak dipungut biaya untuk mendapatkan vaksinnya. Kalaupun ada, biasanya hanya berupa biaya administrasi yang jumlahnya tidak besar. Setelah itu, vaksin dan pelayanannya bisa Bunda dapatkan secara gratis.

Meski tidak dipungut biaya, hal ini tidak mengurangi manfaat imunisasi yang didapat buah hati Bunda, kok.

4. Menyediakan Imunisasi Dasar

Semua imunisasi wajib atau dasar yang digalakkan pemerintah dan didukung oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tersedia di Posyandu. Beberapa imunisasi tersebut antara lain:

  • Hepatitis B.

  • BCG.

  • Polio.

  • DPT-HIB.

  • Campak.

Semua jenis imunisasi tersebut sebaiknya diberikan sebelum bayi berusia 1 tahun. Ibu bisa mendapatkannya secara gratis di Posyandu.

Selain itu, Posyandu umumnya memiliki jadwal imunisasi untuk vaksin tertentu. Misalnya, kapan jadwal imunisasi hepatitis, kapan imunisasi BCG, dan seterusnya. 

Karena itu, Bunda sebaiknya memperhatikan jadwal ini agar buah hati mendapatkan vaksinasi tepat waktu. Bunda bisa datang langsung ke Posyandu untuk menanyakannya, kemudian mencatat jadwal imunisasi berikutnya.

Supaya si Kecil tidak terlewat jadwal imunisasi wajibnya, Bunda bisa melacak kelengkapan imunisasi anak tiap bulannya lewat Pengingat Jadwal Imunisasi IDAI. Pastikan imunisasi anak lengkap, ya!

Baca Juga: 7 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Imunisasi Dasar Anak

Kelebihan Melakukan Imunisasi di Klinik atau Rumah Sakit

Tempat imunisasi bayi di klinik atau rumah sakit biasanya jadi pilihan populer. Apalagi kalau Bunda ingin memperoleh pelayanan lebih lengkap. Lantas, apa saja pertimbangan imunisasi di klinik atau rumah sakit dibandingkan Puskesmas atau Posyandu? Berikut penjelasannya. 

1. Pilihan Imunisasi Lengkap

Di tempat praktek dokter atau klinik dan RS swasta, Bunda bisa mendapatkan jenis imunisasi wajib dan tambahan atau booster, seperti: 

  • Influenza.

  • Tifoid.

  • Hepatitis A.

  • Human Papillomavirus (HPV).

  • Varisela.

  • Dengue.

Akan tetapi, mendapatkan imunisasi di tempat-tempat swasta umumnya dipungut biaya karena penyediaan vaksinnya tidak disubsidi oleh pemerintah. Jadi, biaya administrasi, konsultasi dokter, dan vaksinnya itu sendiri akan ditanggung penuh oleh Bunda sebagai konsumen.

2. Tersedia Kombinasi Imunisasi

Di klinik atau rumah sakit juga menyediakan kombinasi imunisasi, yaitu penggabungan dua jenis imunisasi atau lebih ke dalam satu imunisasi. 

Sebagai contoh, imunisasi DPT-HIB yang seharusnya dilakukan dalam dua kali suntikan. Dokter bisa memberikan kombinasi imunisasi tersebut hanya dalam satu suntikan.

Itulah beberapa rekomendasi tempat terbaik Bunda bisa mendapatkan imunisasi bayi. Dalam memilih tempat imunisasi, tentunya Bunda memiliki pertimbangan sendiri. Selain jenis imunisasi yang diperlukan buah hati, sebaiknya Bunda juga mempertimbangkan waktu, lokasi, dan biaya, ya!

Apakah Imunisasi Pasti Membuat Anak Kebal?

Anak yang sudah mendapatkan imunisasi akan sangat jarang sakit karena sistem imunnya sudah kuat dari imunisasi. Meski begitu, Bunda dan Ayah perlu paham bahwa setelah anak melengkapi vaksin, tetap ada kemungkinan kecil untuk terserang penyakit tersebut.

Ini karena perlindungan imunisasi memang tidak 100%, artinya setelah diimunisasi, bayi dan anak masih bisa terkena penyakit-penyakit tersebut, tetapi kemungkinannya kecil (hanya 5-15 %).

Pun ketika bayi terinfeksi penyakit-penyakit tersebut, tingkat keparahannya akan jauh lebih ringan dan tidak berbahaya dibandingkan bila bayi belum pernah diimunisasi sebelumnya.

Mengutip dari laman IDAI, penelitian epidemiologi Indonesia dan negara-negara lain telah membuktikan manfaat perlindungan dari vaksinasi.

Pertama, ketika ada wabah campak, difteri atau polio, anak yang sudah mendapat imunisasi lengkap tercatat sangat jarang tertular.

Kedua, apabila memang sakit karena tertular, biasanya kondisi anak tidak akan terlalu parah sampai membahayakan nyawa.

Sebaliknya, anak-anak yang tidak mendapatkan vaksinasi wajib sama sekali biasanya cenderung mengalami sakit yang lebih berat, komplikasi berupa kecacatan, atau bahkan kematian.

Baca Juga: Tips Mengatasi Bayi Rewel Setelah Imunisasi

Nah, itu dia berbagai informasi seputar rekomendasi tempat imunisasi bayi serta kelebihannya. Hal terpenting adalah lengkapi imunisasi sesuai jadwal dan pastikan tepat jenisnya. Dengan begitu, bayi Bunda akan lebih kebal dari berbagai penyakit.

 

Referensi tambahan:

  1. Ikatan Dokter Anak Indonesia. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/imunisasi-penting-untuk-mencegah-penyakit-berbahaya. Diakses pada 5 Januari 2023
  2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. https://promkes.kemkes.go.id/?p=5422. Diakses pada 5 Januari 2023

Artikel Terpopuler