Facebook Pixel Code 10 Daftar Makanan yang Dilarang untuk Ibu Hamil

10 Daftar Makanan yang Dilarang untuk Ibu Hamil

10 Daftar Makanan yang Dilarang untuk Ibu Hamil

Melengkapi asupan nutrisi saat hamil perlu dilakukan untuk menjaga janin tetap sehat. Sebab, apa pun yang Bunda konsumsi saat hamil akan memengaruhi tumbuh kembang janin. Meski begitu, ada makanan yang sehat dan ada pula makanan yang dilarang karena dapat berisiko untuk kesehatan ibu hamil dan si Kecil dalam kandungan. 

Lantas, apa saja sih makanan yang tidak boleh dimakan ibu hamil? Yuk, simak informasi lengkapnya dalam artikel ini, Bun. 

Daftar Makanan yang Dilarang untuk Ibu Hamil

Walaupun dianjurkan untuk mengonsumsi berbagai jenis makanan, bukan berarti semua makanan boleh Bunda konsumsi selama hamil, lho. 

Karena ada sejumlah bahan makanan yang diduga dapat menimbulkan efek berbahaya bagi janin dalam kandungan. Bahkan, dari beberapa pantangan makanan ini dapat menyebabkan keracunan pada ibu hamil.

Nah, berikut ini adalah ragam pilihan makanan yang tidak boleh dikonsumsi ibu hamil: 

1. Ikan Bermerkuri Tinggi

Ikan merupakan sumber penting dari sejumlah nutrisi berkualitas tinggi bagi ibu hamil, mulai dari protein hingga asam lemak omega-3. Namun, ada beberapa jenis ikan yang tinggi kandungan merkurinya sehingga dilarang dikonsumsi saat hamil. Kenapa?

Merkuri adalah limbah logam dari kegiatan industri yang bisa mencemari perairan sehingga ikan-ikan di laut bisa tercemar oleh limbah ini.

Bila Bunda memakan daging ikan tertentu, terutama di trimester kedua, sebagian merkuri bisa masuk ke plasenta dan membahayakan perkembangan sistem saraf, ginjal, dan kekebalan tubuh janin. Bahkan, janin dalam kandungan juga bisa mengalami kecacatan dan gangguan pertumbuhan serius.

Jenis ikan tinggi merkuri yang termasuk pantangan makanan bagi ibu hamil adalah ikan tuna, ikan makarel raja, ikan todak atau pedang, ikan tenggiri, dan kerang.

Namun, penting juga untuk diketahui bahwa sebetulnya ikan-ikan ini memiliki kadar omega 3 dan DHA tinggi yang bagus untuk mendukung perkembangan otak calon buah hati.

Jadi, sebagai gantinya Bunda bisa mengonsumsi ikan dengan kandungan merkuri rendah, seperti salmon, tuna kaleng, udang, ikan nila, dan sarden.

Bunda juga bisa mendapatkan kandungan omega-3 serta DHA dan EPA yang lebih tinggi dari SGM Bunda Pro-Gress Maxx karena sudah difortifikasi dengan minyak ikan tuna. Minyak ikan tuna memiliki rasio DHA:EPA 4:1 yang menurut Functional Neurological Center pada tahun 2022 bagus untuk perkembangan dan pertumbuhan otak anak.

Minyak ikan tuna juga memiliki kandungan zat besi, zinc, vitamin A, D, & E yang lebih tinggi daripada minyak ikan cod.

2. Telur Mentah

Bunda juga perlu menghindari telur mentah dan makanan yang diolah dari telur mentah, termasuk mayones. Pasalnya, jenis makanan ini dilarang untuk ibu hamil karena berisiko terkontaminasi oleh bakteri Salmonella. 

Bakteri tersebut dapat menimbulkan infeksi Salmonella yang membuat Bunda bisa muntah-muntah, demam, kram perut, hingga diare. 

Pada beberapa kasus yang jarang terjadi, kram perut yang disebabkan oleh infeksi dapat menyebabkan kelahiran prematur. 

Baca Juga: Manfaat Minyak Ikan untuk Ibu Hamil, Baik untuk Otak Janin!

3. Daging Mentah atau Kurang Matang

Selain ikan dan telur mentah, daging yang dimasak kurang matang juga menjadi pantangan makanan ibu hamil. Jadi, pastikan Bunda mengonsumsi daging yang dimasak dengan matang sempurna, ya.

Daging yang tidak dimasak dengan matang bisa meningkatkan risiko paparan patogen dari ragam bakteri atau parasit, seperti Toxoplasma, E.coli, Listeria, dan Salmonella, yang bisa memicu penyakit berbahaya.

Bakteri tersebut bisa mengancam kesehatan tubuh ibu hamil dan si Kecil, bahkan mungkin menyebabkan bayi cacat lahir hingga bayi meninggal dalam kandungan.

Tak hanya itu, bakteri dalam daging mentah bisa meningkatkan risiko kebutaan hingga epilepsi pada ibu hamil. 

Bunda juga tidak disarankan mengonsumsi daging olahan, termasuk daging asap yang sudah dipotong menjadi lembaran, serta daging yang telah diawetkan sebelumnya dan siap untuk dimasak, kecuali bila disajikan panas-panas.

4. Jeroan 

Jeroan sebetulnya termasuk makanan yang bernutrisi tinggi, termasuk zat besi, vitamin B12, vitamin A, zinc, selenium, dan tembaga. 

Sayangnya, jeroan mengandung vitamin A tinggi sehingga justru dapat membahayakan janin jika dikonsumsi berlebihan. Terlalu banyak mengonsumsi makanan mengandung vitamin A, terutama saat hamil trimester pertama dan kedua, dapat meningkatkan risiko keguguran dan bayi lahir dengan kelainan. 

5. Buah dan Sayuran yang Tidak Dicuci Bersih

Tahukah Bunda? Meski sehat, buah dan sayuran bisa menjadi pantangan makanan untuk ibu hamil kalau tidak dicuci dengan bersih, lho.

Maka itu, Bunda jangan lupa untuk selalu mencuci sayuran dan buah sebelum mengonsumsinya, ya. 

Bila tidak, bakteri dan parasit yang mungkin masih menempel pada buah atau sayuran dapat menyebabkan infeksi.

Beberapa jenis bakteri dan parasit yang berisiko mengontaminasi sayuran dan buah, serta berisiko membahayakan ibu dan janin adalah Toxoplasma, E.coli, Salmonella, dan Listeria. 

6. Susu yang Tidak Dipasteurisasi

Minum susu ibu hamil memang membantu melengkapi kebutuhan nutrisi bumil. Namun, Bunda tidak boleh minum sembarang susu. 

Sebab, susu yang tidak dipasteurisasi termasuk dalam minuman dan makanan yang dilarang untuk ibu hamil. Pasteurisasi adalah sebuah proses pemanasan selama beberapa detik untuk membunuh bakteri di dalam susu.

Nah, susu mentah tersebut dapat menyebabkan keracunan karena kemungkinan masih terdapat bakteri di dalamnya. 

Jadi, pastikan Bunda hanya mengonsumsi susu dan keju yang sudah dipasteurisasi. Periksa pula jus yang Bunda beli di toko untuk memastikan apakah sudah dipasteurisasi atau tidak. 

Ada baiknya Bunda mengolah buah-buahan dan sayuran menjadi jus buah segar sendiri di rumah, yang lebih aman untuk dikonsumsi. 

Baca Juga: 8 Daftar Kebutuhan Gizi Ibu Hamil

7. Makanan dan Minuman Berkafein 

Kalau Bunda suka minum kopi atau teh, Bunda sebenarnya masih bisa kok mengonsumsinya di trimester 2 ini. Meski demikian, porsinya mesti dibatasi. 

American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan untuk membatasi asupan kafein maksimal 200 miligram per hari. Itu artinya, Bunda harus teliti mencatat semua sumber kafein yang bisa terkandung di dalam makanan sehari-hari.

Tidak hanya kopi (baik kopi biasa maupun kopi tanpa kafein), kafein juga terdapat dalam teh non-herbal (seperti teh hijau, teh matcha, teh hitam dan teh oolong). 

Tahukah Bunda? Teh hijau tidak hanya mengandung kafein, tetapi juga dapat membatasi penyerapan asam folat tubuh, yakni nutrisi penting untuk dukung perkembangan saraf si Kecil dalam kandungan, yang nantinya akan menjadi otak dan sumsum tulang belakang. 

Meskipun belum ditemukan kejelasan hubungan antara teh hijau dan asam folat, untuk amannya, batasi konsumsi teh hijau hingga 1-2 gelas per hari ya, Bun.

Selain itu, Bunda juga perlu menghindari zat kafein yang terdapat dalam obat-obatan (seperti obat sakit kepala dan obat migrain tertentu), minuman cokelat, soda, produk dan suplemen herbal tertentu, serta jenis minuman energi tertentu.

8. Produk Suplemen Herbal

Makanan yang dilarang untuk ibu hamil berikutnya adalah berbagai produk suplemen herbal. 

Beberapa suplemen herbal aman untuk ibu hamil, namun banyak juga produk suplemen herbal yang tidak diketahui keamanannya. Beberapa contoh suplemen herbal yang sebaiknya dihindari adalah goldenseal, black cohosh dan blue cohosh, ephedra, dong quai, dan pennyroyal. Suplemen-suplemen herbal tersebut diketahui tidak aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil.

Namun, teh herbal dalam kemasan seperti teh peppermint, jahe, chamomile, campuran zinger, dan varian rasa lainnya aman untuk diminum dalam jumlah sedang (maksimal 4 cangkir dengan takaran 8 ons per hari dari jenis apa pun).

Sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dulu sebelum Anda memutuskan untuk mengonsumsi suplemen herbal.

9. Makanan dan Minuman yang Mengandung Pemanis Buatan

Sebetulnya bila dikonsumsi dalam jumlah sedang, makanan dan minuman mengandung pemanis buatan dianggap aman dan tidak meningkatkan berat badan bumil secara berlebihan.

Meski begitu, bumil yang berisiko mengalami diabetes gestasional atau resistensi insulin sebaiknya perlu membatasi atau menghindari makanan dan minuman mengandung pemanis buatan. 

Ini termasuk jenis pemanis buatan seperti sucralose, aspartame, Acesulfame-potassium (Ace-K), dan sakarin (yang mengklaim produknya manis dan rendah kalori). 

Tidak hanya daftar yang telah disebutkan di atas, Bunda juga perlu menghindari jenis makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu hamil berikut ini:

  • Makanan yang sudah dimasak sebelumnya atau didinginkan dan didiamkan pada suhu ruangan selama lebih dari dua jam (seperti makanan yang dipajang di etalase toko) atau lebih dari satu jam pada suhu sekitar 32 derajat Celcius atau lebih (misalnya makanan yang dimasak dengan teknik barbekyu/panggang). 

  • Mengonsumsi makanan apa pun yang sudah kedaluwarsa, berbau, atau penampilannya sudah berubah. Jika Bunda ragu, langsung buang makanan tersebut, ya.

10. Sushi dan Ikan Mentah Lainnya

Bagi Bunda penggemar ikan-ikan mentah, seperti sushi, sebaiknya hindari makanan ini dulu selama hamil, ya. Ikan mentah juga termasuk dalam daftar makanan yang dilarang untuk ibu hamil.

Mengonsumsi ikan atau hidangan laut mentah atau yang tidak dimasak matang dapat meningkatkan risiko ibu hamil mengalami berbagai macam infeksi.

Ini termasuk infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit, seperti norovirus, Vibrio, Salmonella, hingga Listeria. 

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, infeksi Listeria bisa menyebabkan bayi lahir prematur, keguguran, bayi meninggal dalam kandungan, dan masalah kesehatan lainnya yang membahayakan.

Baca Juga: Ragam Makanan Sehat untuk Ibu Hamil

Tips Mengolah dan Mengonsumsi Makanan Selama Hamil

Saat hamil, daya tahan tubuh Bunda sedang berada pada posisi rendah sehingga rentan untuk terpapar infeksi. 

Maka itu, selain memperhatikan apa yang Bunda konsumsi, penting untuk mengetahui tips mengolah dan mengonsumsi makanan yang aman selama hamil. Berikut penjelasannya. 

1. Pastikan Teknik Memasaknya Tepat

Pastikan Bunda selalu cuci bahan-bahan makanan yang hendak dimasak sampai bersih. Bilas semuanya dengan air keran yang mengalir sebelum dimakan, dipotong, atau dimasak. 

Jaga dapur agar tetap bersih; cuci tangan, pisau, dan peralatan lainnya, bersihkan permukaan meja dan talenan setelah digunakan dengan air bersih. Bunda bisa menggunakan talenan yang berbeda untuk daging mentah atau ikan.

Jangan lupa untuk mengganti lap piring secara berkala, dan panaskan spons pencuci piring untuk membunuh bakteri-bakteri yang mungkin bersarang di sana.

2. Panaskan Sisa Makanan dengan Benar

Bila ada sisa makanan, Bunda bisa segera menyimpannya ke dalam kulkas. Sisa makanan yang didinginkan, atau makanan yang sudah dimasak sebelumnya harus dipanaskan sepenuhnya sampai mendidih sebelum dikonsumsi kembali.

3. Jangan Malu Bertanya Saat Makan di Luar

Buang jauh-jauh perasaan takut atau malu bertanya pada pelayan restoran atau tempat makan di luaran mengenai bahan-bahan makanan yang digunakan serta teknik memasaknya.

Jika Bunda memesan daging, ikan, dan jenis unggas lainnya, pastikan bahwa bahan makanan ini sudah benar-benar matang sebelum dimakan.

Pastikan juga saus salad atau makanan penutup (es krim, puding, tiramisu) yang Bunda pesan tidak terbuat dari telur mentah. Lebih baik aman daripada menyesal belakangan, ‘kan?

4. Konsultasikan ke Dokter

Apabila Bunda mengalami tanda-tanda sakit yang disebabkan oleh makanan seperti mual, muntah, diare, atau demam setelah mengonsumsi makanan yang dilarang untuk ibu hamil, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Bunda juga bisa berkonsultasi dengan dokter kandungan maupun ahli gizi selama masa kehamilan untuk mengetahui apa saja jenis makanan yang harus dihindari ibu hamil.

Jangan lupa juga daftarkan diri menjadi Klub Generasi Maju untuk mendapatkan beragam promo menarik seputar susu SGM Bunda, sekarang!

Referensi tambahan:

  1. Healthline. https://www.healthline.com/nutrition/11-foods-to-avoid-during-pregnancy#9.-Unpasteurized-milk,-cheese,-and-fruit-juice. Diakses pada 7 Oktober 2022. 
  2. Web MD. https://www.webmd.com/baby/foods-avoid-pregnancy. Diakses pada 7 Oktober 2022. 
  3. American Pregnancy Association. https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/is-it-safe/artificial-sweeteners-and-pregnancy. Diakses pada 7 Oktober 2022. 
  4. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/vitalsigns/listeria/. Diakses pada 7 Oktober 2022. 
  5. Healthline. https://www.healthline.com/nutrition/supplements-during-pregnancy#supplements-to-avoid. Diakses pada 9 Oktober 2022.

Artikel Terpopuler