Bunda, rupanya imunisasi bukanlah hanya bermanfaat bagi seorang ibu, namun juga buah hati mereka sendiri. Pasalnya, ketika Bunda menerima vaksin ketika hamil, vaksin tersebut akan membuat antibodi yang melindungi dari penyakit. Nantinya, sebagian dari antibodi tersebut akan menurun pada si Kecil.
Hal ini pada dasarnya akan memberikan perlindungan bagi buah hati di bulan-bulan pertamanya di muka bumi. Nanti, ketika imunitas yang terbangun sudah menurun, barulah si Kecil akan menerima vaksin sesuai dengan rekomendasi Ikatan Dokter Indonesia (IDAI).
Jangan Takut Efek Samping dari Imunisasi saat Hamil
Apa pun jenis imunisasi saat hamil, perlu diketahui bahwa efek samping bisa jadi muncul. Seringnya, efek samping ini merupakan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang menandakan tubuh terpicu oleh datangnya patogen lemah atau mati yang ada di vaksin. Singkatnya, KIPI adalah respons tubuh yang normal dan merupakan pertanda bahwa vaksin sedang bekerja.
Umumnya, KIPI akan menghilang dalam beberapa hari. Namun, jika keluhan yang dirasakan terlalu berat atau tidak wajar, Bunda dapat konsultasi dengan dokter untuk memastikan keamanan Bunda dan juga janin yang sedang Bunda kandung.
Jenis Imunisasi Ibu Hamil
-
Vaksin Influenza - Influenza merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Beberapa gejalanya adalah demam, batuk, pilek, lemah lesu, dan lainnya.
-
Tetanus/Difteri/Pertusis - Tetanus adalah penyakit yang menyerang saraf otot, sehingga sebabkan kejang-kejang pada penderitanya. Difteri merupakan penyakit yang menyerang selaput lendir dan tidak selalu menunjukkan gejala, namun bisa berbahaya. Pertusis atau batuk rejan merupakan peradangan di saluran nafas yang dapat sebabkan komplikasi berbahaya atau, bahkan, kematian.
-
Imunisasi Hepatitis B
Virus ini menyerang organ hati dan dapat menyebar lewat kontak darah dari orang-orang yang sudah terinfeksi virus ini. Komplikasi yang muncul adalah kematian, sehingga jenis imunisasi ibu hamil ini wajib dilakukan.
-
Vaksin Hepatitis A
Mirip dengan hepatitis B, virus ini juga menyerang organ hati. Namun, penularannya terjadi lewat makanan yang mengandung hepatitis A. Jenis penyakit ini terbilang tidak lebih parah dari hepatitis B karena dapat sembuh sendiri. Namun, jangan jadikan ini sebagai alasan untuk tidak memperoleh vaksin hepatitis A.
-
Vaksin Meningitis
Meningitis merupakan peradangan yang terjadi di saraf tulang belakang dan otak dan saraf tulang belakang dan dapat mengancam kehidupan.
Vaksin Pneumokokus
Penyakit ini kerap menyerang balita dan mampu memicu kematian. Jangan lupakan jenis imunisasi ibu hamil ini, ya, Bun!
Demikian informasi seputar imunisasi dan jenis imunisasi ibu hamil. Kesimpulannya, jangan takut menghadapi vaksinasi, Bund. Vaksin berguna untuk melindungi Bunda, janin, dan juga orang-orang yang ada di sekitar. Yang terpenting, tetaplah patuhi protokol kesehatan yang diberlakukan oleh pemerintah setempat dan pastikan kesehatan Bunda selalu terjaga saat menerima vaksin tersebut.
Jagalah pola makan, perbanyak minum, serta pastikan asupan nutrisi tercukupi lewat makanan. Kemudian, bila perlu, Bunda pun bisa mengonsumsi SGM Bunda Pro-gress Maxx dengan Tinggi Zat Besi 1 gelas setiap hari. Setiap takarannya mengandung Vitamin dan Mineral (seperti Vitamin A, C, E, dan B, serta Biotin, Kalium, Magnesium, dan Zinc), Vitamin D dan Tinggi Kalsium (untuk penyerapan yang maksimal), Minyak Ikan (DHA), dan juga Tinggi Asam Folat.
SGM Bunda Pro-gress Maxx dengan Tinggi Zat Besi dirancang bagi para Bunda yang sedang hamil dan menyusui. Jadi, jangan ragu untuk memilih salah satu dari dua varian rasanya (cokelat dan stroberi) serta varian ukurannya (150 gram dan 300 gram). Semua varian ini bisa Bunda peroleh di berbagai toko, supermarket, minimarket, atau merchant lainnya yang tersedia di wilayah Bunda.
Selamat mencoba dan semoga Bunda dan si Kecil sehat selalu, ya!
Sumber:
https://journals.lww.com/pidj/FullText/2018/02000/Vaccination_in_
Pregnancy_Recent_Developments.19.aspx
https://www.cdc.gov/vaccines/pregnancy/vacc-during-after.html
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28832489/
https://www.cdc.gov/vaccines/pregnancy/pregnant-women/need-to-know.html
|