Sering merasa pusing saat hamil? Bunda tidak sendirian, kok. Pusing yang kadang juga bisa disertai mual cukup umum terjadi semasa kehamilan. Yuk, ketahui bersama bagaimana cara menghilangkan pusing saat hamil supaya Bunda tetap bisa menjalani hari-hari dengan produktif.
Penyebab Pusing Saat Hamil
Menurut American Pregnancy Association, pusing saat hamil paling sering terjadi di trimester pertama kehamilan. Biasanya, gejala pusing mulai muncul di sekitar minggu ke-6.
Kondisi ini umumnya tidak membahayakan Bunda atau janin, dan akan hilang seiring bertambahnya usia kehamilan. Akan tetapi, Bunda mungkin juga bisa mengalaminya sepanjang masa kehamilan. Jadi, keluhan ini kerap mengganggu aktivitas sehari-hari karena bisa membuat bumil merasa lemah, goyah, dan bahkan ingin pingsan.
Nah, ada beberapa kondisi atau kebiasaan yang menjadi penyebab pusing saat hamil. Apa saja? Berikut penjelasannya:
1. Perubahan Hormon
Ketika mulai hamil, produksi hormon progesteron dalam tubuh akan meningkat. Perubahan ini tujuannya adalah untuk meningkatkan aliran darah menuju kandungan agar janin mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi yang diperlukan untuk bertumbuh.
Akan tetapi, peningkatan hormon progesteron dapat melebarkan pembuluh darah sehingga menurunkan tekanan darah. Ketika aliran darah menuju otak turun, otak jadi kekurangan oksigen yang menjadi sumber energinya. Hal inilah yang membuat Bunda pusing saat hamil.
Pusing karena darah rendah saat hamil biasanya terjadi saat Bunda berpindah posisi dari berbaring ke duduk, atau dari posisi duduk ke berdiri.
2. Morning Sickness
Pada beberapa ibu hamil, pusing dapat terjadi karena mengalami gejala mual dan muntah terus-menerus yang ekstrem atau dikenal sebagai hyperemesis gravidarum. Ini sering terjadi di awal kehamilan juga karena perubahan kadar hormon.
Tak hanya pusing, pada kasus morning sickness yang parah ibu hamil juga mungkin mengalami penurunan berat badan karena tak mendapat cukup asupan. Umumnya, kondisi ini dapat mereda ketika usia kehamilan memasuki trimester kedua dan ketiga kehamilan.
3. Tekanan pada Rahim
Tahukah Bunda? Penurunan tekanan darah dan gejala morning sickness yang terjadi selama trimester pertama dapat berlanjut ke trimester kedua kehamilan.
Selain itu, ada pula kondisi lain yang bisa memicu pusing selama periode trimester kedua sampai ketiga kehamilan, yakni tekanan pada rahim.
Pertumbuhan janin akan memperbesar ukuran rahim. Rahim yang membesar dapat menekan pembuluh darah dan menyebabkan penurunan aliran darah balik dari ekstremitas ke jantung. Ini secara tidak langsung dapat menjadi salah satu penyebab sakit kepalapusing saat hamil.
4. Terlalu Lama Berbaring
Terlalu lama berbaring juga bisa menyebabkan pusing saat masa kehamilan. Pusing akibat terlalu lama berbaring biasanya muncul pada usia trimester ketiga kehamilan.
Pada kondisi ini, pusing bisa disebabkan oleh aliran darah yang berkurang akibat penekanan pembuluh darah utama yang membawa darah ke jantung. Dengan begitu, sirkulasi darah ke otak pun menjadi berkurang sehingga menyebabkan kepala pusing.
5. Diabetes Gestasional
Kepala pusing saat hamil juga bisa disebabkan karena kadar gula darah terlalu rendah, terutama pada ibu hamil yang mengalami diabetes gestasional.
Diabetes gestasional bisa mengganggu fungsi hormon insulin di dalam tubuh. Hormon insulin inilah yang berperan mengatur keseimbangan kadar gula darah.
Umumnya, dokter kandungan akan merekomendasikan Bunda untuk melakukan pemeriksaan ada tidaknya risiko diabetes gestasional antara minggu ke-24 dan ke-28 kehamilan.
Bumil yang mengalami komplikasi ini harus rutin memeriksa kadar gula darah, berolahraga, dan menerapkan pola makan khusus dari anjuran dokter.
6. Anemia
Kekurangan asupan asam folat dan zat besi selama kehamilan dapat menurunkan produksi sel darah merah. Akibatnya, ibu hamil bisa mengalami anemia. Anemia dapat menimbulkan gejala berupa pusing, pucat, lelah, hingga sesak napas.
7. Dehidrasi
Muntah akibat morning sickness bisa membuat bumil rentan mengalami dehidrasi. Selain itu, kondisi ini juga dapat terjadi sepanjang kehamilan karena tubuh Bunda yang membutuhkan lebih banyak air seiring bertambahnya usia kehamilan.
Baca Juga: Toksoplasma pada Ibu Hamil: Penyebab dan Cara Pencegahan
Cara Menghilangkan Pusing Saat Hamil
Bunda tak perlu khawatir menghadapi kepala yang pusing saat hamil. Beberapa cara menghilangkan pusing saat hamil berikut bisa Bunda lakukan agar tetap bisa menjalani masa kehamilan dengan nyaman.
1. Perbanyak Asupan Cairan Tubuh
Selalu ingat untuk tetap terhidrasi ya, Bun! Tingkatkan asupan cairan tubuh bila Bunda sering sakit kepala saat hamil.
Terlebih, selama kehamilan tubuh Bunda membutuhkan sekitar delapan sampai tiga belas gelas cairan, atau bahkan lebih, untuk mencegah pusing selama masa kehamilan sekaligus mendukung perkembangan, nutrisi, dan keberlangsungan hidup janin dalam kandungan.
Jika Bunda bosan minum air putih, cobalah minum jus buah-buahan tanpa gula tambahan. Selain itu, Bunda bisa minum susu untuk melengkapi asupan nutrisi yang dibutuhkan saat hamil.
Salah satu susu ibu hamil yang bisa Bunda konsumsi adalah SGM Bunda Pro-gress Maxx, karena diperkaya dengan beberapa jenis kandungan yang penting untuk kandungan, yaitu:
-
Kalsium, untuk membantu pembentukan tulang janin.
-
Vitamin D, yang dapat membantu penyerapan kalsium.
-
Sumber protein, untuk membangun dan memperbaiki jaringan pada tubuh.
-
Asam folat, untuk memelihara pertumbuhan dan perkembangan janin.
-
Minyak ikan tuna yang bagus untuk perkembangan dan pertumbuhan otak anak.
2. Hindari Berpindah Posisi Terlalu Cepat
Saat Bunda ingin berpindah posisi dari berbaring ke duduk, atau dari posisi duduk ke berdiri, lakukanlah secara perlahan, ya. Melakukannya terlalu cepat bisa menyebabkan tekanan darah ke otak menurun sehingga memicu pusing.
Selain itu, jika Bunda terpaksa harus berdiri dalam waktu yang lama, cobalah gerak-gerakkan badan untuk meningkatkan sirkulasi darah.
3. Hindari Berbaring Telentang dalam Waktu Lama
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, berbaring telentang dalam waktu lama, terutama pada usia kehamilan trimester kedua dan kehamilan, dapat menyebabkan tertekannya pembuluh darah utama yang membawa darah kembali ke jantung sehingga menghambat sistem sirkulasi.
Untuk itu, Bunda bisa tidur dalam posisi menyamping sebagai salah satu cara menghilangkan pusing saat hamil.
4. Terapkan Pola Makan Sehat dan Teratur
Bumil perlu mengonsumsi makanan sehat selama hamil secara teratur sebagai cara menghilangkan pusing saat hamil agar kadar gula darahnya tetap stabil. Upayakan untuk makan makanan mengandung protein dan karbohidrat.
Penting pula untuk menambah asupan zat besi dalam menu makanan sehari-hari. Ini bertujuan untuk mencegah dan mengatasi anemia, Bun. Bunda bisa mengonsumsi makanan kaya zat besi, seperti daging merah, ikan, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Jika Bunda sedang tidak ingin makan banyak, cobalah untuk makan sedikit-sedikit, tetapi porsinya lebih sering, ya.
Tak ada salahnya Bunda memakan camilan sehat, seperti makan buah potong, roti panggang, atau biskuit gandum utuh tanpa rasa, untuk menjaga kadar gula darah dalam tubuh.
Hindari makan dalam porsi terlalu banyak karena asupan makanan yang terlalu banyak bisa membuat Bunda merasa mual dan ingin muntah.
Baca Juga: Catat Ya Bun, 6 Makanan yang Dilarang untuk Ibu Hamil
5. Gunakan Pakaian Longgar dan Nyaman
Pakaian yang terlalu ketat bisa menekan perut sehingga menimbulkan rasa sesak dan tidak nyaman, bahkan memicu mual. Oleh sebab itu, cobalah memakai pakaian yang longgar dan nyaman saat hamil.
6. Pastikan Tubuh Tetap Aktif Bergerak
Cara lain untuk menghilangkan rasa pusing saat hamil adalah dengan rutin bergerak dan berolahraga agar aliran darah tetap lancar. Jika pekerjaan Bunda lebih banyak duduk, cobalah untuk berjalan sesekali, atau lakukan peregangan.
Bila memungkinkan, Bunda juga bisa melakukan berbagai olahraga saat hamil. Namun, alangkah baiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu guna mendapatkan anjuran olahraga atau aktivitas fisik yang sesuai dengan kondisi Bunda, ya.
Kemudian, lakukan olahraga secara perlahan dan tingkatkan intensitasnya sesuai dengan rekomendasi dokter kandungan.
7. Kurangi Stres
Stres dan rasa cemas saat hamil juga kerap menjadi penyebab pusing saat hamil lho, Bun. Oleh karena itu, Bunda perlu pintar-pintar mengelola stres dengan baik agar kondisi Bunda selalu sehat dan nyaman. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan relaksasi, mencoba latihan pernapasan, atau berolahraga ringan.
Kapan Harus Diperiksakan ke Dokter?
Pusing selama masa kehamilan biasanya tidak membahayakan. Meski begitu, bila dibiarkan tanpa penanganan yang tepat tentu dapat berdampak pada kesehatan dan produktivitas Bunda.
Maka, bila pusing terjadi berulang kali, terus-menerus tanpa ada perbaikan, atau Bunda menunjukkan tanda-tanda di bawah ini, segera periksakan diri ke dokter kandungan:
-
Sesak napas parah.
-
Kejang.
-
Pusing disertai demam.
-
Tanda-tanda kelahiran prematur, seperti kontraksi, air ketuban pecah, atau keluarnya cairan dari vagina.
Baca Juga: Cara Ampuh Mengatasi Mual Saat Hamil Muda
Dokter akan memeriksa segala kemungkinan yang menyebabkan Bunda pusing selama kehamilan dan menentukan cara yang paling tepat untuk mengatasinya.
Semoga artikel ini juga membantu Bunda, ya! Jika ingin mendapatkan berbagai artikel terbaru seputar kehamilan, yuk jangan sampai lupa daftar di Klub Generasi Maju sekarang. Bunda juga bisa dapatkan penawaran menarik untuk susu SGM Bunda, lho!
Referensi tambahan:
- American Pregnancy Association. https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-health-wellness/dizziness-during-pregnancy/. Diakses pada 18 Oktober 2022.
- Healthline. https://www.healthline.com/health/pregnancy/dizziness-in-pregnancy. Diakses pada 18 Oktober 2022.
- Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/dizziness-in-pregnancy. Diakses pada 18 Oktober 2022.
- Baby Center. https://www.babycentre.co.uk/a228/dizziness-in-pregnancy. Diakses pada 18 Oktober 2022.
- What to Expect. https://www.whattoexpect.com/pregnancy/symptoms-and-solutions/faintness.aspx#do. Diakses pada 18 Oktober 2022.
- NHS. https://www.nhs.uk/pregnancy/related-conditions/common-symptoms/headaches/. Diakses pada 18 Oktober 2022.