Meski suara dari luar tubuh Bunda sedikit teredam, janin masih bisa mendengar dengan sangat baik dari dalam perut Bunda saat kehamilan. Karena itu, sangatlah penting nutrisi dan stimulasi yang baik guna mendukung 1000 hari pertama kehidupannya saat masa kehamilan.
Periode 1000 hari pertama terdiri atas 270 hari dalam kandungan Bunda dan 730 hari setelah kelahiran. Nutrisi dan stimulasi saat hamil yang baik akan berpengaruh terhadap perkembangan otak janin. Memperdengarkan musik kepada janin merupakan salah satu cara sederhana memberikan stimulasi saat masa kehamilan.
Nutrisi Pada Janin
Asupan nutrisi terbaik harus diperhatikan Bunda untuk mengoptimalkan perkembangan otak janin. Semua zat gizi seperti karbohidrat, protein, vitamin, mineral, kolin, asam lemak Omega-3, asam folat, zat besi, dan yodium harus diberikan seimbang.
Hindari minum obat-obatan atau multivitamin tanpa berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelumnya ya, Bun. Ini untuk menghindari terjadinya gangguan kesehatan fisik dan mental janin.
Berbagai zat gizi yang dapat Bunda berikan sebagai nutrisi dan stimulasi saat hamil sebagai berikut:
Tirosin dan Triptofan
Tirosin dan triptofan banyak terdapat dalam telur, kacang-kacangan, dan susu yang telah difortifikasi dengan zat tersebut. Kedua zat tersebut berguna membantu pembentukan neurotransmitter saraf penangkap dan pengolah pesan pada janin. Dalam hal ini, susu kacang kedelai adalah pilihan minuman terbaik bagi Bunda saat masa kehamilan.
Vitamin
Banyak vitamin yang terkandung dalam makanan. Vitamin B1, vitamin B5, vitamin B6, vitamin B12, dan vitamin D berperan dalam perkembangan otak janin. Vitamin-vitamin tersebut terdapat dalam biji-bijian, roti, sereal, dan daging.
Kolin
Kolin sangat mudah didapat karena ada dalam kandungan ASI. Kolin berperan dalam membantu pembentukan neurotransmitter asetilkolin otak pada janin agar dapat menghantarkan rangsangan di antara sel-sel saraf. Kunci dari produksi ASI yang sehat adalah pikiran Bunda yang sehat dan hindari hal-hal atau pekerjaan yang memicu stres.
Asam Lemak Omega-3
Omega-3 didapatkan dari lemak ikan laut yang mengandung asam DHA dan asam EPA. Asam DHA berfungsi meningkatkan berat badan dan lingkar kepala buah hati setelah lahir. Selain itu, asam DHA juga membantu menyempurnakan koordinasi mata, tangan, dan kognitif buah hati. Sementara itu, asam EPA berfungsi membentuk membran sel.
Asam Folat
Asam folat terdapat dalam sayur bayam, brokoli, kol, daging, gandum, telur, susu, dan keju. Zat ini berfungsi pembentukan sumsum tulang belakang, otak, dan tulang tengkorak.
Zat Besi
Daging, hati, jantung sapi, ikan, kuning telur, kacang-kacangan, dan sayuran hijau mengandung zat besi yang berguna dalam pembentukan selubung saraf. Zat besi juga dapat mencegah gangguan kecerdasan pada buah hati.
Yodium
Yodium banyak ditemukan pada daging, ikan, dan garam. Zat ini berperan dalam perkembangan mental dan kecerdasan buah hati nantinya.
Stimulasi Otak pada Janin
Pemberian stimulasi dapat merangsang pembentukan hubungan antarjejaring sel saraf dan menghambat apoptosis atau kematian sel. Semakin banyak jaringan yang terbentuk, semakin optimal pula fungsi otak. Karena itu, stimulasi yang baik harus rutin diberikan saat hamil.
Cara sederhana untuk stimulasi otak pada janin adalah memperdengarkan musik. Tidak hanya musik klasik, musik bergenre lain juga baik untuk stimulasi pendengaran janin. Memperdengarkan musik pada janin tidak hanya bisa meningkatkan perkembangan otak, tapi juga bisa meningkatkan koneksi antarsaraf di otak. Tentu hal ini tidak akan berpengaruh pada pintar atau tidaknya buah hati Bunda kelak.
Selain musik, mengajak bicara janin juga baik sebagai stimulasi janin. Luangkan waktu selama 10 menit dan libatkan Ayah dalam hal ini. Ungkapkan hal-hal positif, menyenangkan, dan rasa cinta kepada buah hati dalam kandungan.
Semakin sering janin diajak bicara, dampaknya akan besar saat ia lahir. Buah hati akan mengenali suara ayah dan Bunda. Jadi, apakah Bunda sudah memberikan nutrisi dan stimulasi saat hamil? Kecerdasan buah hati kelak dapat dioptimalkan dengan asupan gizi seimbang dan stimulasi yang tepat sejak dini.