Selain menantikan hari persalinan, Bunda pasti penasaran juga ingin mengetahui apa jenis kelamin sang buah hati. Semakin ukuran perut membesar, terdapat kepercayaan (mitos) bahwa apabila perut menonjol ke atas merupakan tanda hamil anak perempuan dan ke bawah itu anak laki-laki. Benarkah? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Jenis kelamin tidak dapat ditentukan dari bentuk dan ukuran perut
Mitos yang mengatakan bahwa perut Bunda saat hamil yang menonjol ke atas merupakan tanda anak perempuan tidaklah benar. Hal ini disampaikan oleh Dr. Kirtly Parker Jones, MD yang dilansir dari laman resmi University of Utah Health Hospital and Clinics.
Kepercayaan ini memang sudah lama menjadi bahan pembicaraan di kalangan ibu hamil. Namun, tidak ada penjelasan secara ilmiah mengenai kebenarannya.
Fakta yang perlu diketahui Bunda mengenai bentuk perut saat hamil adalah pada kehamilan pertama sebelum dinding perut melebar, perut cenderung akan terlihat menonjol ke atas.
Seiring melebarnya dinding perut saat hamil anak kedua atau berikutnya, uterus (rahim) akan terlihat lebih menonjol ke bawah dan tidak menunjukkan tanda hamil anak perempuan ataupun laki-laki.
Perkembangan ukuran rahim mempengaruhi bentuk dan ukuran perut
Ukuran rahim tentu akan semakin membesar sejalan dengan usia kehamilan. Hal ini yang kemudian memengaruhi bentuk dan ukuran perut tapi tidak akan menunjukkan tanda atau ciri jenis kelamin, entah itu anak perempuan atau laki-laki.
Berikut perkembangan rahim sesuai dengan trimester kehamilan menurut American Pregnancy Association:
Trimester pertama
Ketika usia kehamilan berada pada 12 minggu pertama, rata-rata rahim berukuran sebesar kurang lebih 7 -10 cm.
Jika Bunda mengandung anak lebih dari satu (kembar atau lebih), rahim akan lebih cepat membesar.
Trimester kedua
Menginjak trimester kedua, rahim rata-rata akan memiliki ukuran sebesar buah pepaya. Bentuk dan ukuran perut akan lebih terlihat menonjol keluar di antara pinggang dan payudara.
Ketika Bunda memeriksakan kandungan pada dokter, informasi mengenai ukuran dan perkembangan janin dapat diketahui. Jika ukuran rahim sesuai dengan rata-rata, berarti kehamilan Bunda berada dalam kondisi yang sehat.
Di sisi lain, apabila saat diukur oleh dokter ukuran rahim terlalu kecil atau besar, hal ini dapat menunjukkan due date (hari persalinan) tidak sesuai dan bisa jadi terdapat komplikasi kehamilan sehingga pemeriksaan tambahan mungkin akan dianjurkan.
Trimester ketiga
Pada trimester terakhir ini, rahim sudah selesai berkembang dan kira-kira berukuran sebesar buah semangka. Tumbuh kembang janin pun seharusnya sudah optimal. Bunda sudah mendekati hari persalinan dan perut biasanya akan lebih menonjol ke bawah.
Baca Juga: Tahapan Tumbuh Kembang si Kecil Selama Kehamilan
Mitos lainnya yang memprediksi jenis kelamin janin
Selain melihat dari bentuk perut, terdapat beberapa mitos lainnya yang dipercaya bisa menunjukan jenis kelamin janin. Apa saja di antaranya?
● Detak jantung janin yang lebih tinggi menunjukan Bunda mengandung anak laki-laki
Tidak ada bukti bahwa detak jantung memiliki hubungan dengan jenis kelamin janin.
● Morning sickness yang parah tanda bayi perempuan
Morning sickness merupakan rasa mual yang dirasakan Bunda. Hal ini umum terjadi karena disebabkan oleh perubahan hormon. Parahnya morning sickness dapat dipengaruhi beberapa faktor, misalnya ketika mengandung anak kembar, tetapi tidak memiliki hubungan dengan jenis kelamin.
● Mengidam makanan manis tanda anak perempuan dan makanan asin berarti anak laki-laki
Idam saat hamil pada umumnya merupakan tanda dari apa yang tubuh Bunda butuhkan dan tidak dapat menunjukkan gender anak. Contohnya, ketika Bunda ingin mengunyah es batu mungkin tandanya tingkat zat besi dalam tubuh rendah.
Baca Juga: Manfaat Stimulasi dengan Berkomunikasi kepada Janin
Bagaimana cara mengetahui jenis kelamin bayi yang akurat dan aman?
Ultrasonografi (USG) merupakan cara yang paling umum dan aman untuk mengetahui apakah Bunda hamil anak perempuan atau laki-laki tanpa melihat tanda dari ukuran atau bentuk perut.
Menurut Cleveland Cilnic, biasanya USG dilakukan setelah 20 minggu usia kehamilan. Selama pemeriksaan ini, dokter akan mengevaluasi apakah plasenta berada dalam kondisi normal sekaligus pertumbuhan janin dalam rahim. Detak jantung, pergerakan badan, tangan, dan kaki juga dapat terlihat saat Bunda melakukan USG.
Terdapat sebuah jurnal yang diterbitkan oleh Australasian Journal of Ultrasound in Medicine yang menganalisis keakuratan USG dalam memprediksi jenis kelamin janin bagi Bunda yang ingin tahu lebih cepat (pada trimester pertama).
Hasilnya, pemeriksaan USG yang dilakukan pada usia kehamilan 14 minggu memiliki keakuratan hingga 100 persen. Jika pemeriksaan USG dilakukan pada usia kehamilan di bawah 12 minggu, angka keakuratan hanya mencapai 54 persen.
Dengan kata lain, USG dapat dilakukan untuk memeriksa jenis kelamin janin mulai dari trimester awal kehamilan tetapi memiliki tingkat akurasi yang kurang baik. Jika ingin lebih pasti, pada umumnya Ibu hamil mencari tahu jenis kelamin pada usia kehamilan 20 minggu, tetapi penelitian menunjukkan bahwa pada usia kehamilan 14 minggu juga sudah dapat diketahui.
Bentuk dan ukuran perut yang menonjol ke atas atau ke bawah tidak dapat digunakan sebagai tanda dari jenis kelamin janin. Hal ini merupakan sebuah mitos kehamilan yang tidak boleh dianggap serius. Lakukan USG jika ingin secara pasti mengetahui apakah Bunda hamil anak perempuan atau laki-laki.
Referensi:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5024945/
my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/9704-ultrasound-in-pregnancy
hellosehat.com/kehamilan/kandungan/kapan-ngidam-saat-hamil-terjadi/
hellosehat.com/kehamilan/kandungan/masalah-kehamilan/morning-sickness-emesis-gravidarum/
americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-health-wellness/uterus-size-during-pregnancy/
healthcare.utah.edu/the-scope/health-library/all/2019/03/which-pregnancy-myths-are-actually-true