Sulit Menurunkan Berat Badan Setelah Melahirkan
Ada kalanya para ibu berkeinginan menurunkan berat badan setelah melahirkan supaya penampilan bisa kembali seperti masa sebelum hamil. Diet pun menjadi salah satu hal yang direncanakan, meski dengan banyak catatan.
Setelah melahirkan, tubuh Bunda masih harus memperoleh asupan nutrisi cukup untuk kelancaran ASI eksklusif selama 6 bulan. Karena itu, sebaiknya hindari menjalani diet terlalu ketat.
Kira-kira apa saja yang menyebabkan Bunda sulit kembali ke berat badan normal? Yuk, cek beberapa faktor yang dapat menghambat Bunda menurunkan berat badan setelah melahirkan.
1. Tidak Memperhatikan Kandungan Makanan
Nutrisi yang baik memang sangat penting, terutama untuk mendukung perawatan tubuh. Kandungan lemak sehat tetap Bunda perlukan selama masa menyusui. Ini bisa Bunda dapatkan dari asupan seperti kacang-kacangan atau biji-bijian.
Jenis-jenis makanan tersebut dapat menjadi pilihan sangat baik bagi Bunda yang baru saja melahirkan. Namun, Bunda sebaiknya juga memperhatikan asupan kalori dari makanan tersebut. Kelebihan kalori justru akan disimpan tubuh dalam bentuk lemak sehingga berat badan sulit turun.
2. Hormon Stres Kortisol
Tidak mengherankan bila pola dan durasi tidur berubah ketika baru memiliki buah hati. Bunda bisa saja kurang tidur karena mesti mengurus buah hati yang terbangun pada malam hari. Kadar kortisol bisa meningkat ketika tubuh kurang istirahat. Pada gilirannya hal ini dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan metabolisme tubuh.
Meski perubahan waktu istirahat tidak bisa dihindari, Bunda bisa mengurangi lonjakan kortisol dalam tubuh dengan menghindari sumber makanan dan minuman berkafein. Selain itu, Bunda sebaiknya menghindari kondisi stres dan kelelahan.
3. Latihan yang Salah Setelah Kelahiran
Mungkin Bunda langsung melakukan latihan fisik setelah melahirkan demi memperoleh berat badan kembali ideal. Hal ini sebenarnya tidak dianjurkan, Bun. jenis latihan yang kurang sesuai bisa jadi tidak efektif untuk menurunkan berat badan setelah melahirkan. Melakukan olahraga dalam porsi berlebihan juga bisa menghambat proses penurunan berat badan.
Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mengenai latihan atau olahraga yang sesuai untuk menurunkan berat badan setelah melahirkan. Bunda juga bisa menanyakan kepada dokter mengenai intensitas latihan yang efektif.
4. Menetapkan Target yang Tidak Realistis
Kesalahan pertama yang kerap dilakukan saat ingin menurunkan berat badan adalah menetapkan target berat badan yang tidak realistis. Misalnya pengurangan berat badan terlalu banyak dalam waktu terlalu singkat.
Sebaiknya tetapkan target menurunkan berat badan setelah melahirkan setelah berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Berjalan kaki selama 30 menit setiap hari bersama buah hati, misalnya, dapat berdampak positif bagi Bunda dan buah hati.
Sebaiknya Bunda menargetkan untuk menurunkan berat badan tidak lebih dari 0,5 kg dalam setiap minggunya. Mungkin angka tersebut terlihat sangat sedikit, tapi hendaknya Bunda bersabar. Lakukan semuanya perlahan-lahan supaya berat badan bisa turun dengan aman.
Aktivitas menyusui dapat membantu menurunkan berat badan setelah melahirkan. Selain memenuhi kebutuhan nutrisi buah hati, pemberian ASI juga bermanfaat bagi kesehatan Bunda. Salah satu keuntungannya adalah dapat mengembalikan bentuk tubuh seperti semula secara alamiah.
Mengenali faktor-faktor yang menghambat penurunan berat badan dapat membantu Bunda merencanakan langkah untuk menurunkan berat badan setelah melahirkan. Bunda pun dapat kembali memiliki berat ideal seperti sebelum melahirkan.
Baca Juga: Mengembalikan Bentuk Tubuh Ideal Setelah Melahirkan