Tahukah Bunda? Selama masa kehamilan dan menyusui, tubuh Bunda memproduksi berbagai macam hormon yang berfungsi untuk mendukung kesehatan ibu dan bayi. Salah satunya adalah hormon prolaktin. Bunda mungkin juga sudah sering mendengar prolaktin sebagai jenis hormon yang berperan penting dalam produksi ASI. Apa yang terjadi jika kadar hormon prolaktin tidak seimbang, dan bagaimana cara menstimulasinya?
Yuk, simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut ini!
Apa itu Prolaktin dan Fungsinya?
Prolaktin adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari yang letaknya ada di dasar otak. Selain di kelenjar pituitari, tubuh juga memproduksi prolaktin di sistem saraf pusat, sistem imun, rahim, kelenjar susu, dan kulit.
Pelepasan prolaktin itu sendiri dikendalikan oleh hormon dopamin dan estrogen. Kedua hormon ini akan mengirimkan pesan ke kelenjar pituitari untuk memulai atau menghentikan produksi prolaktin.
Fungsi utama hormon prolaktin adalah untuk merangsang produksi ASI yang dimulai dari masa kehamilan sampai menyusui. Produksi hormon ini biasanya dilakukan bersamaan dengan pelepasan hormon estrogen dan progesteron untuk merangsang perkembangan jaringan payudara.
Hormon prolaktin dalam tubuh akan meningkat hingga 10-20 kali lipat selama masa menyusui. Kemudian ketika Bunda sudah tidak lagi menyusui, kadar prolaktin akan berangsur menurun sehingga produksi ASI lambat laun berkurang dan berhenti.
Baca Juga: Apakah ASI Pertama Harus Dibuang? Simak Jawabannya di Sini, Bun!
Apa yang Terjadi Bila Kadar Prolaktin Tidak Normal?
Hormon adalah zat kimia yang diproduksi untuk mengatur setiap aktivitas serta fungsi organ dalam tubuh. Oleh karena itu, kadarnya harus tetap seimbang. Ketika kelenjar penghasil hormon terganggu, kondisi ini bisa membuat jumlah prolaktin yang dihasilkan kurang atau justru terlalu banyak. Akibatnya, fungsi organ tubuh tertentu ikut terganggu dan muncul berbagai masalah kesehatan.
Apa yang terjadi jika tubuh kelebihan atau kekurangan hormon prolaktin? Berikut penjelasannya:
1. Hipoprolaktinemia
Fungsi utama prolaktin adalah untuk memproduksi ASI. Jadi ketika tubuh kekurangan hormon prolaktin, produksi ASI bisa terhambat atau tidak terjadi. Akan tetapi, kondisi yang dikenal dengan istilah hipoprolaktinemia ini sebetulnya jarang terjadi.
Hipoprolaktinemia dapat dialami beberapa wanita setelah melahirkan atau saat tubuh tidak memproduksi ASI akibat hipopituitarisme.
Hipopituitarisme adalah kondisi medis akibat adanya tekanan atau kerusakan pada kelenjar pituitari sehingga kelenjar ini tidak bisa memproduksi hormon sebagaimana mestinya.
2. Hiperprolaktinemia
Kadar prolaktin lazim meningkat berkali-kali lipat pada masa kehamilan sampai menyusui untuk memastikan Bunda bisa memproduksi ASI.
Namun pada kasus tertentu, kadarnya bisa naik berlebihan dalam jumlah yang tidak normal. Sebagai gambaran, berikut adalah kisaran kadar prolaktin normal pada wanita saat hamil dan tidak:
Ketika dari pemeriksaan medis hasilnya berada sangat jauh di atas kisaran normal tersebut, kondisi ini dikenal dengan hiperprolaktinemia
Hiperprolaktinemia juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
-
Tumor pada kelenjar pituitari (prolaktinoma).
-
Konsumsi obat-obatan tertentu, misalnya beberapa jenis obat antipsikotik, obat tekanan darah tinggi, obat mual dan muntah, serta obat pereda nyeri mengandung opioid.
-
Kondisi medis tertentu, seperti penyakit ginjal, hipotiroidisme, sindrom polikistik ovarium, atau anoreksia (gangguan makan).
Pada wanita, kelebihan hormon prolaktin dapat menghambat produksi hormon estrogen, menyebabkan masalah menstruasi dan kesuburan, serta keluarnya cairan susu dari puting saat Bunda tidak hamil atau menyusui (galaktorea).
Baca Juga: Cara Memperbanyak ASI yang Aman untuk Ibu dan Bayi
Cara Menstimulasi Produksi Prolaktin
Cara terbaik untuk menstimulasi prolaktin adalah melalui stimulasi puting atau melalui isapan puting yang dilakukan bayi. Stimulasi ini memicu pelepasan dopamin dan oksitosin yang selanjutnya merangsang produksi prolaktin.
Meskipun prolaktin berperan penting dalam menyusui, namun peningkatan kadar prolaktin tidak langsung meningkatkan volume ASI. Ini dikarenakan produksi ASI dipengaruhi oleh banyak faktor dan tidak hanya dipengaruhi oleh hormon prolaktin semata.
Salah satu faktor yang penting untuk menstimulasi produksi ASI adalah nutrisi.Beberapa nutrisi penting yang dibutuhkan ibu menyusui di antaranya karbohidrat, protein dan lemak sehat, zat besi dan kalsium, serta berbagai vitamin (A, E, D, B12) dan mineral seperti selenium, kalium, dan zinc.
Untuk membantu mengoptimalkan asupan makanan dengan nutrisi seimbang, Bunda juga dapat minum susu yang diformulasikan khusus selama masa menyusui. Bunda bisa minum susu SGM Bunda Pro-gress Maxx yang satu-satunya mengandung IronC (kombinasi unik vitamin C dan zat besi) dan minyak ikan tuna, serta tinggi kalsium, vitamin D, dan asam folat untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Jadi, pastikan nutrisi tercukupi selama masa menyusui ya, Bun. Ini karena ASI akan mendukung tumbuh kembang buah hati dan kecerdasan otak anak dalam jangka panjang.
Selain itu, beberapa cara lain untuk menjaga keseimbangan hormon prolaktin yang bisa Bunda lakukan, yakni:
-
Jangan stres berlebihan selama masa menyusui.
-
Mengurangi aktivitas fisik yang terlalu melelahkan.
-
Hindari pakaian yang terasa sesak di bagian dada.
-
Hindari aktivitas ataupun pakaian yang memberi stimulasi berlebih pada puting.
-
Hindari konsumsi obat-obatan yang dapat berpengaruh terhadap produksi prolaktin.
-
Minum suplemen vitamin E dan B6, bila perlu.
Baca Juga: Cara Menyusui Bayi yang Benar agar si Kecil Tumbuh Optimal
Mengingat pentingnya fungsi prolaktin pada masa menyusui, ada baiknya Bunda memastikan fungsinya berjalan normal pada tubuh. Bila terdapat kecurigaan pada fungsi hormon prolaktin, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar masalah tersebut dapat diatasi dan Bunda bisa menyusui si Kecil dengan lancar.
Bunda juga bisa dapatkan lebih banyak informasi dan tips untuk lancar menyusui dengan mengunduh Panduan Menyusui. Gratis!
Referensi:
- Healthline. https://www.healthline.com/health/prolactin#treatment. Diakses pada 28 Oktober 2022.
- Health Cleveland Clinic. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/22429-prolactin. Diakses pada 28 Oktober 2022.
- Web MD. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/prolactin-test#1. Diakses pada 28 Oktober 2022.
- Medline Plus. https://medlineplus.gov/lab-tests/prolactin-levels/. Diakses pada 28 Oktober 2022.
- Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322844. Diakses pada 28 Oktober 2022.
- Al-Chalabi M, Bass AN, Alsalman I. Physiology, Prolactin. [Updated 2022 Jul 25]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507829/
- Kim Y. J. (2020). Pivotal roles of prolactin and other hormones in lactogenesis and the nutritional composition of human milk. Clinical and experimental pediatrics, 63(8), 312–313. https://doi.org/10.3345/cep.2020.00311
- Mayo Clinic https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/breastfeeding-nutrition/art-20046912. Diakses pada 29 Oktober 2022