Facebook Pixel Code Kenali, Konsultasikan, Kendalikan Alergi Anak Agar, Anak Tetap Ceria

Tetap Ceria Dengan Alergi

Tetap Ceria Dengan Alergi

 

Sama seperti anak-anak lain seusianya, anak penderita alergi tentu ingin menjalani hari-hari yang aktif dan penuh keceriaan.

Masa kanak-kanak identik dengan bermain dan menjelajah lingkungan sekitar. Sambil bermain, Si Kecil bisa mempelajari berbagai keterampilan baru sekaligus melatih kemampuan bersosialisasi. Sama seperti anak-anak lain seusianya, anak pengidap alergi tentu punya harapan untuk bisa menjelajah serta melakukan berbagai aktivitas, baik di rumah maupun di sekolah. Kabar baiknya, harapan tersebut bisa dipenuhi dengan melakukan sejumlah langkah preventif.

Efek Alergi

Meningkatnya kasus alergi di berbagai belahan dunia—termasuk Indonesia, mengakibatkan banyak orangtua bersikap pesimis terhadap kelancaran proses tumbuh kembang sang buah hati. Hal ini memang bukan tanpa alasan, karena menurut penelitian yang dilakukan oleh Marklund, B.& Nordstrom, G.(2007), berbagai keterbatasan yang diakibatkan oleh kondisi alergi memang punya pengaruh cukup signifikan terhadap kualitas hidup anak dan keluarga.

Sebagai contoh, alergi makanan yang parah bisa mengakibatkan anak menghadapi risiko serius kala menghadiri acara semacam pesta ulang tahun, makan di restoran, menginap di rumah teman, juga acara kumpul keluarga. Selain risiko terhadap kesehatan fisik, anak juga bisa terpengaruh secara psikologis, berupa meningkatnya perasaan cemas ketika berada di tengah lingkungan baru, perasaan terasing dari lingkungan pergaulan, dan sejenisnya.

Adaptasi Seiring Waktu

Untunglah, kemajuan di dunia medis serta terbukanya akses terhadap informasi kian memudahkan orangtua melakukan tindakan yang perlu untuk kelancaran proses tumbuh kembang Si Kecil yang mengidap alergi. Deteksi terhadap jenis-jenis alergi yang diderita anak bisa dilakukan dengan melakukan serangkaian tes. Risiko terhadap reaksi alergi yang parah (anafilaksis) juga bisa diredam dengan pengobatan tertentu seperti EpiPen, yang bisa dibawa kala bepergian.

Seiring waktu, pengalaman dan pengetahuan tentang cara menangani alergi akan membuat anak dan orangtua kian percaya diri dalam menghadapi kondisi yang diderita si kecil. Menurut studi yang dilakukan Cummings, A.J. (2010), pertambahan usia anak juga secara bertahap akan meningkatkan kemampuannya beradaptasi dengan kondisi alergi. Anak akan terbiasa melakukan “ritual” kesehatan, menyiapkanobat-obatan pribadi, juga bersikap proaktif kala hendak makan di tempat umum. Pada akhirnya, kondisi alergi menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian dan tak lagi dipandang sebagai “monster” yang menakutkan.

Kenali, Konsultasikan, Kendalikan

Untuk bisa mencapai tahap beradaptasi dengan kondisi alergi serta memastikan si kecil #TetapCeria dan bisa beraktivitas seperti anak-anak lain seusianya, tentu ada sejumlah langkah yang perlu dilakukan. Reaksi #TanggapAlergi perlu dikembangkan oleh orangtua sedini mungkin. Ingat selalu istilah “3K” dalam menangani alergi, yaitu Kenali, Konsultasikan, Kendalikan.

Kenali, berarti Anda harus memahami dengan tepat pengertian alergi beserta faktor risiko, penyebab, dan gejala yang dimiliki sang buah hati. Berikutnya, Konsultasikan pada dokter begitu faktor risiko diketahui atau terdapat kejadian yang menyerupai alergi, sehingga dokter bisa memberikan diagnosis dan penanganan yang tepat. Setelah itu, Kendalikan, yaitu mengambil tindakan pencegahan maupun pengobatan sesuai saran dokter.

Baca Juga: Panduan Penanganan Alergi pada Anak yang Wajib Bunda Ketahui

Dengan pengetahuan yang cukup mengenai serba-serbi alergi dan melakukan langkah 3K, orangtua akan bisa memastikan terpenuhinya berbagai kebutuhan Si Kecil selama menjalani proses tumbuh kembangnya. Anak pun #TetapCeria dan mampu menjalani hari-hari yang aktif di sekolah maupun di rumah, tak ubahnya anak-anak lain seusianya.

 

 

Artikel Terpopuler