Bunda pasti pernah melihat kulit si Kecil merah-merah dan bengkak, setelah terpapar sesuatu yang dingin. Hal ini biasa terjadi pada anak yang alergi dingin atau cold urticaria.
Tentunya bagi si Kecil yang aktif bereksplorasi, Bunda perlu menjaganya agar tidak terpapar pemicu alergi. Oleh karenanya, cari tahu lebih lanjut mengenai pencegahan alergi dingin.
Mencegah alergi dingin anak yang aktif
Alergi dingin bisa saja mengganggu si Kecil, apalagi ketika ia sedang aktif-aktifnya bergerak. Bayangkan jika si Kecil sedang senang aktif-aktifnya bermain di taman sementara cuaca sedang dingin. Mungkin juga ia sedang suka memegang berbagai benda, termasuk es batu atau ia ingin mencicipi minuman dingin di atas meja.
Lalu kegiatan tersebut dihambat dengan gejala alergi dingin yang bermunculan. Pasti si Kecil jadi tidak nyaman. Paparan berupa benda atau udara ini amat bisa memicu timbulnya reaksi alergi dingin pada si Kecil.
Mayo Clinic mengatakan, alergi dingin pada anak umumnya menimbulkan beberapa gejala umum, seperti kulit kemerahan dan bengkak pada area yang terpapar dingin, biduran yang terkadang gatal, sensasi panas, dan pusing. Bisa-bisa si Kecil rewel karena gejala yang bermunculan.
Tapi Bunda tidak perlu cemas, si Kecil masih bisa bergerak aktif dengan aman kok tanpa terganggu alergi dingin.
Berikut cara pencegahan alergi dingin untuk si Kecil:
1. Menyediakan makanan atau minuman hangat
Bunda, perlu hati-hati dalam menyajikan makanan dan minuman untuk si Kecil. Mayo Clinic mengatakan, keduanya bisa menjadi pemicu alergi dingin pada anak. Maka itu, sajikan makanan atau minuman hangat setiap hari.
Mungkin saja si Kecil tergoda untuk mencicipi minuman atau makanan dingin. Berikan pengertian agar si Kecil memahami kondisinya dapat terganggu jika ia terpapar dingin. Membiasakan si Kecil mengonsumsi makanan atau minuman hangat tentu membantu mengelola alergi dingin.
2. Membawa jaket atau selimut kecil saat bepergian
Bunda perlu memastikan bahwa si Kecil selalu dalam keadaan hangat. Maka itu, ketika udara mulai dingin, jangan lupa memakaikannya jaket sebagai upaya mencegah alergi dingin pada anak. Terutama jika ia ingin bermain saat di luar rumah.
Bila suatu saat bepergian ke luar kota, selalu bawa selimut kecil dan jaket di dalam tas. Dua “amunisi ” ini siap berikan kehangatan si Kecil. Jika sewaktu-waktu si Kecil ingin tidur saat perjalanan, balut tubuhnya dengan selimut supaya ia tetap hangat.
3. Selalu sedia obat antihistamin
Pasti Bunda ingin melihat si Kecil tetap aktif tanpa terganggu. Maka itu, selalu sedia obat antihistamin non kantuk untuk mengatasi alergi dingin anak yang bisa muncul kapan saja. Namun, sebelum memberikan antihistamin kepada si Kecil, Bunda sebaiknya berkonsultasi dulu ke dokter anak. Karena pemberian obat apapun harus berdasarkan rekomendasi dokter.
Penelitian dari jurnal Case Reports, merekomendasikan pemberian antihistamin untuk meredakan gejala alergi dingin. Peneliti juga menyarankan untuk menghindari paparan alergen.
4. Menjaga suhu ruangan tetap hangat
Tak hanya paparan benda dingin, udara dingin bisa memicu alergi pada si Kecil. Agar udara di dalam ruangan tidak memicu timbulnya alergi, jangan lupa untuk mengatur suhu ruangan tidak terlalu dingin.
Usahakan untuk tidak menggunakan pendingin ruangan. Bila memang diperlukan atur pada suhu ruangan saja, sehingga si Kecil dapat bermain di dalam ruangan tanpa terganggu alergi.
5. Tidak main di kolam renang
Godaan terbesar bagi si Kecil adalah main air di kolam renang. Pasti ia amat senang memercikkan air ke wajah Bunda atau teman lainnya. DermNet New Zealand mengungkapkan berada di tengah lingkungan yang dingin, seperti kolam renang bisa memicu gejala alergi dingin.
Sebenarnya boleh saja si Kecil bermain di kolam renang, tetapi usahakan agar ia bermain di kolam yang hangat atau tidak terlalu dingin. Dengan begitu, ia bisa bermain dengan nyaman tanpa terganggu alergi dingin.
Jika mulai timbul gejala alergi dingin pada anak, Bunda bisa memberikan obat antihistamin padanya. Selalu ingat, pemberian obat ini perlu di bawah pengawasan dokter sehingga pemanfaatannya tepat dirasakan oleh si Kecil.
Apakah alergi dingin pada si Kecil bisa hilang dengan sendirinya?
Pasti banyak di antara Bunga yang bertanya, apakah si Kecil bisa sembuh dari alergi? Menurut American Academy Dermatology Association, alergi dingin dapat hilang dalam waktu beberapa minggu ataupun beberapa bulan. Bahkan, hal ini dapat hilang sekitar 5 tahun.
Bunda perlu tahu bahwa kondisi tubuh si Kecil berbeda dengan yang lainnya, dalam menanggapi alergi ini. Mungkin alergi dapat menetap dalam waktu yang lama ataupun sebentar.
Namun, yang terpenting adalah bagaimana cara mengelola alergi dingin anak dengan menerapkan lima pencegahan yang disebutkan pada poin sebelumnya. Dengan begitu, si Kecil tetap aktif bergerak tanpa perlu terganggu alergi.
Referensi:
- Cold urticaria - Symptoms and causes. (2021). Retrieved 19 January 2021, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cold-urticaria/symptoms-causes/syc-20371046
- Cold urticaria | ECARF. (2017). Retrieved 3 February 2021, from https://www.ecarf.org/en/coldurticaria/
- Welts on skin due to cold temperature could be hives. (2021). Retrieved 19 January 2021, from https://www.aad.org/public/diseases/a-z/hives-cold-urticaria
- Cold urticaria | DermNet NZ. (2021). Retrieved 19 January 2021, from https://dermnetnz.org/topics/cold-urticaria/
- Hochstadter, E., & Ben-Shoshan, M. (2013). Cold-induced urticaria: challenges in diagnosis and management. Case Reports, 2013(jul08 1), bcr2013010441-bcr2013010441. doi: 10.1136/bcr-2013-010441