Facebook Pixel Code Kiat Membersihkan Rumah jika si Kecil Alergi

Kiat Membersihkan Rumah jika si Kecil Alergi

Kiat Membersihkan Rumah jika si Kecil Alergi

Ketika alergi si Kecil kambuh, tak jarang ia bersin, pilek, sesak napas, atau mungkin timbul bentol di kulit. Reaksi alergi tersebut timbul apabila si Kecil terpapar pada alergen atau pencetus alergi. Oleh karena itu, anjuran utama dari Ikatan Dokter Anak Indonesia untuk mengatasi alergi adalah dengan melakukan “Penghindaran Pencetus”.

Faktor pencetus alergi terbagi atas pencetus makanan atau minuman, hirupan, dan pencetus lainnya. Nah, khusus untuk pencetus hirupan ada beberapa tips yang bisa Bunda terapkan saat membersihkan rumah dari debu, tungau, serpihan kulit dan bulu hewan, hingga asap rokok.

  1. Atur Agenda Bersih-bersih Rutin

    Keluarga dengan anak alergi perlu memprioritaskan kegiatan bersih-bersih rutin di rumah. Jika membersihkan rumah secara menyeluruh setiap hari terasa berat bagi Bunda, bagi-bagi tugas tersebut selama seminggu dan libatkan anggota keluarga yang lain. Misalnya, hari ini mengepel, besok mengganti seprai kamar, lalu lusa membersihkan kamar mandi.

  2. Pilih-pilih Bahan Kemoceng

    Saat membersihkan rak atau meja, usahakan agar Bunda menggunakan kemoceng atau lap yang berbahan microfiber. Kemoceng bulu justru membuat debu terbang ke seluruh penjuru rumah dan berpotensi memancing alergi si Kecil. Bahan microfiber yang sifatnya “menangkap” debu lebih aman untuk digunakan.

  3. Rutin Ganti Seprai

    Meski tidak terlihat mata, permukaan seprai di rumah biasanya dipenuhi oleh rambut, bulu hewan peliharaan, debu, dan tungau. Ganti seprai setidaknya seminggu sekali dan cuci dengan deterjen lembut tanpa pewangi berlebihan. Selain itu, bersihkan selimut dan bed cover setidaknya dua kali seminggu.

  4. Bersihkan Tirai dan Kerai Jendela

    Sebagai tempat berkumpulnya debu, Bunda perlu memberi perhatian khusus pada area jendela. Bersihkan debu di tirai rumah setidaknya sebulan sekali. Lalu cuci tirai dua sampai tiga bulan sekali. Jika di rumah ada kerai dari bambu atau plastik, bersihkan secara menyeluruh dengan cairan pembersih dan kain microfiber setidaknya sebulan sekali.

  5. Jaga Kelembapan Kamar Mandi

    Sebisa mungkin jaga agar kamar mandi tetap kering ya Bun. Idealnya, kamar mandi terkena paparan sinar matahari atau setidaknya menggunakakan exhaust fan agar ada pertukaran udara. Kamar mandi yang terlalu lembap dapat menyebabkan tumbuhnya jamur yang bisa menjadi pencetus alergi. Sikat lantai setiap kali mandi agar kotoran tidak menumpuk. Jangan lupa bersihkan area yang jarang dijangkau seperti belakang toilet ya, Bun.

  6. Kurangi Potensi Alergen

    Mencegah alergen masuk memang lebih baik daripada membersihkan alergen yang sudah ada di dalam rumah. Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah tidak membawa masuk sepatu yang sudah dipakai di luar, menghindari penggunaan pembersih atau lilin dengan wangi berlebihan, dan tidak menumpuk barang yang bisa menjadi tempat berkumpulnya debu.

Baca Juga: Aktivitas yang Perlu Diwaspadai Penderita Asma

Selain menjaga kebersihan lingkungan untuk mengendalikan gejala alergi dan memastikan si Kecil lebih nyaman belajar dan beraktivitas, Bunda juga harus memastikan asupan nutrisinya terpenuhi. Jika si Kecil alergi susu sapi misalnya, Bunda bisa memberikan alternatif pengganti seperti susu formula soya yang terfortifikasi. Dengan demikian, si Kecil tetap bisa memperoleh kebaikan dari susu seperti protein, lemak, vitamin dan mineral. Dengan dukungan nutrisi dan stimulasi yang tepat dari Bunda, tumbuh kembang si Kecil yang alergi akan tetap optimal sesuai tahapan usianya.

 

Reference:

  1. http://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/apa-ya-penghindaran-pencetus-ini
  2. https://www.merrymaids.com/cleaning-tips/quick-tips/cleaning-tips-for-allergy-sufferers/

 

Artikel Terpopuler