Mengenali tanda-tanda alergi susu sapi pada si Kecil sangatlah penting. Apalagi alergi susu sapi merupakan salah satu alergi makanan yang sering dialami anak-anak. Lebih awal tanda-tanda alergi dikenali, maka lebih cepat pula penanganannya.
Melansir dari Mayo Clinic, alergi susu merupakan respons abnormal sistem kekebalan tubuh terhadap susu dan produk yang mengandung susu. Alergi susu sapi kerap disamakan dengan intoleransi laktosa. Padahal keduanya berbeda, sehingga penanganannya pun berbeda pula.
Intoleransi laktosa terjadi karena pencernaan tidak dapat mencerna laktosa, gula alami dalam susu, atau produk susu. Kondisi ini sama sekali tidak melibatkan sistem kekebalan tubuh. Ciri intoleransi laktosa adalah masalah pencernaan seperti kembung dan diare setelah mengonsumsi susu.
Alergi susu sering ditemukan pada si Kecil di bawah satu tahun. Umumnya kondisi ini mulai reda atau menghilang saat usia si Kecil bertambah. Sebagaimana penelitian The Natural History of Milk Allergy in An Observational Cohort, sebagian besar alergi menghilang di usia 5 tahun lebih.
Ciri-ciri Alergi Susu Sapi Formula
Ciri-ciri alergi susu sapi bisa berbeda antara satu anak dengan anak lainnya. Ada yang melaporkan diare, hingga anafilaksis yang mengancam jiwa.
Reaksi alergi biasanya terjadi segera setelah mengonsumsi susu sapi. Namun, dalam beberapa kasus reaksi alergi baru muncul setelah beberapa jam atau beberapa hari.
Dikutip dari NHS, berikut ini ciri-ciri alergi susu sapi yang bisa segera dialami si Kecil setelah mengonsumsi susu:
1. Reaksi pada kulit
Ciri yang muncul antara lain ruam merah dan gatal di kulit. Bisa dirasakan pula gatal atau pembengkakan di sekitar bibir dan mata.
2. Masalah pencernaan
Masalah ini meliputi sakit perut, muntah, mual, kolik, kram perut, diare, dan sembelit. Bisa jadi feses mengandung darah.
3. Gejala seperti alergi rinitis
Pilek atau hidung tersumbat seperti ciri alergi rinitis atau hay fever bisa saja dialami.
4. Eksim yang tidak membaik meski sudah diobati.
5. Masalah pernapasan
Terkadang alergi susu sapi dicirikan munculnya masalah pernapasan secara tiba-tiba. Misalnya saja mengi atau napas berbunyi, batuk, dan sesak napas.
6. Anafilaksis
Anafilaksis merupakan reaksi alergi yang parah dan termasuk dalam keadaan darurat medis. Dilansir dari Mayo Clinic, anafilaksis terjadi ketika saluran udara mengalami penyempitan. Akibatnya pernapasan terhalang. Bengkaknya tenggorokan menjadi penyebab saluran udara yang menyempit.
Penurunan tekanan darah dapat terjadi bila seseorang mengalami anafilaksis. Dalam kondisi ini, si Kecil sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit.
Cara Mengatasi Alergi Susu Sapi
Jika si kecil alergi susu sapi, maka perlu langkah tepat untuk mengatasinya. Bila dibiarkan saja, dikhawatirkan bisa mengganggu tumbuh kembang anak.
1. Konsultasi ke dokter
Bila si kecil mengalami ciri atau gejala alergi sesaat setelah minum susu, sebaiknya segera konsultasi ke dokter ya, Bunda. Dengan melihat kondisi anak selama alergi, dokter bisa membuat diagnosis yang tepat.
Dokter akan memberikan saran terkait cara mengelola alergi yang dialami si Kecil. Tidak menutup kemungkinan Bunda disarankan menemui ahli diet untuk mengatur makan si Kecil.
2. Pemeriksaan berkala
NHS menyarankan agar si Kecil diperiksa setiap 6 sampai 12 bulan untuk melihat apakah mereka sudah sembuh dari alerginya.
Nah, sekarang Bunda sudah mengetahui ciri dan penanganan alergi susu sapi pada anak. Untuk anak yang memiliki alergi susu sapi dari bahan dasar protein susu sapi, alternatif utamanya adalah dengan memberikan susu hipoalergenik. Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) menjelaskan susu hipoalergenik merupakan susu yang tidak menimbulkan reaksi alergi.
Formula pertumbuhan yang mengandung isolat protein kedelai bisa menjadi pilihan nutrisi si kecil. Dari berbagai kajian ilmiah, tidak ada bukti kuat bahwa susu dengan isolat protein kedelai memberikan dampak negatif pada tumbuh kembang si Kecil.
SGM Eksplor Advance+ Soya dapat Bunda pilih untuk si kecil di atas 1 tahun yang alergi susu sapi. Bernutrisi tinggi karena dilengkapi minyak ikan, Omega-3, sumber serat, 13 vitamin dan 7 mineral, serta bebas laktosa. Tersedia dalam rasa madu dan vanila yang lezat. Yuk, Bunda, dukung potensi prestasi si kecil agar ia jadi Generasi Maju.
Baca Juga: Susu Pertumbuhan Soya, Alternatif Bagi Anak yang Alergi Susu Sapi
Referensi:
- Mayo Clinic. n.d. Milk Allergy - Symptoms And Causes. [online] Available at: <https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/milk-allergy/symptoms-causes/syc-20375101> [Accessed 7 October 2020].
- Spergel, J., 2013. Natural history of cow’s milk allergy. The Journal of Allergy and Clinical Immunology, [online] 131(3), pp.813-814. Available at: <https://www.jacionline.org/article/S0091-6749(13)00187-5/fulltext> [Accessed 7 October 2020].
- nhs.uk. n.d. What Should I Do If I Think My Baby Is Allergic Or Intolerant To Cows' Milk?. [online] Available at:
- <https://www.nhs.uk/common-health-questions/childrens-health/what-should-i-do-if-i-think-my-baby-is-allergic-or-intolerant-to-cows-milk/#:~:text=Cows'%20milk%20allergy%20can%20cause,a%20runny%20or%20blocked%20nose> [Accessed 7 October 2020].
- 2014. DIAGNOSIS DAN TATA LAKSANA ALERGI SUSU SAPI. [ebook] Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia. Available at: <https://www.idai.or.id/downloads/Professional%20Resources/Rekomendasi
- %20Diagnosis%20dan%20Tata%20Laksana%20Alergi%20Susu%20%20Sapi.pdf> [Accessed 7 October 2020].