Wajar jika Bunda ingin menghindarkan anak dari risiko alergi. Kendalikan reaksi alergi yang muncul akibat alergi pernapasan dengan cara berikut ini, Bun. Bila anak memiliki keluhan alergi pernafasan, wajar jika Bunda ingin menghilangkan alergi hingga ke akar-akarnya. Namun karena alergi umumnya belum memiliki cara penyembuhan secara total, maka metode terbaik adalah dengan mengatasi reaksi alergi pernafasan sebaik mungkin. Untuk reaksi alergi yang muncul berikut ini akibat alergi pernafasan, berikut cara mengatasinya:
1. Bersin-bersin
Alergi rhinitis adalah alergi pernafasan yang sering ditandai pada gejala di hidung dan sinus. Jika terpapar oleh alergen, reaksi bersin-bersin dan bagian wajah, mata dan hidung yang terasa gatal bisa muncul pada anak. Jika tidak segera diatasi, bukan tidak mungkin bersin akan berubah menjadi sesak nafas, kesulitan tidur, mata berair dan sebagainya. Saat anak mulai mengalami bersin-bersin dan hidung gatal berkepanjangan, berikut adalah hal yang bisa bunda lakukan untuk menghilangkan alergi:
- Bersihkan anak dengan cara mandi dengan sabun, terutama jika anak baru kembali dari luar
- Pasang dehumidifier atau filter udara untuk mengontrol alergi saat di dalam rumah
- Obat tetes dan spray hidung (tanpa dekongestan) bisa membantu meredakan rasa gatal untuk jangka pendek. Bunda tidak disarankankan untuk menggunakan obat pereda ini untuk jangka panjang.
- Jika anak harus keluar rumah, pasang masker khusus anak untuk meredakan potensi alergi lanjutan.
- Minta resep obat golongan antihistamin dari dokter dan berikan sesuai anjuran.
2. Hidung Meler
Hidung meler sering menjadi gejala lanjutan setelah bersin-bersin berkepanjangan. Hidung meler terjadi saat produksi lendir dalam hidung meningkat, sehingga cairan mengucur baik keluar dari lubang hidung ataupun ke arah tenggorokan. Jika terjadi terus-menerus, maka hidung meler bisa mengakibatkan infeksi telinga dan potensi radang sinus. Gunakan tips berikut untuk segera meradakan problema hidung meler yang tidak kunjung berhenti:
- Sarankan anak untuk menghentikan kegiatan dan perbanyak istirahat sampai gejala hilang.
- Perbanyak konsumsi air agar tubuh anak tetap terhidrasi.
- Gunakan spray hidung (tanpa dekongestan) atau penghisap ingus untuk anak yang masih berusia balita.
- Minta resep antihistamin dari dokter anak dan berikan sesuai anjuran.
- Ajarkan anak untuk selalu mencuci tangan setelah habis kembali dari luar rumah.
3. Hidung Tersumbat
Hidung tersumbat terjadi saat lapisan di dalam hidung bengkak akibat aliran darah yang meningkat ke bagian nasal. Produksi lendir juga meningkat, namun anak akan sulit untuk mengeluarkan ingus karena tersumbat. Jika tidak segera diatasi, hidung tersumbat akan menyebabkan anak bernafas melalui mulut sehingga tenggorokan terasa kering dan memperparah gejala alergi. Selain itu, ada pula potensi sakit kepala yang mengganggu aktivitas anak. Berikut tips meredakan hidung tersumbat berkepanjangan:
- Mandikan anak dengan air hangat supaya uap ruangan bisa membantu pelepasan ingus dan meredakan gejala alergi
- Lakukan irigasi nasal yaitu membersihkan hidung dengan cairan saline dari sisi kiri ke kanan dan sebaliknya. Ini akan membantu meredakan radang dan daerah yang tersumbat.
- Kompres bagian wajah anak dengan kain hangat. Berikan air lebih banyak dari biasanya.
- Bantu dengan memasang dehumidifier di kamar anak.
- Minta resep dekongestan dari dokter anak Anda.
4. Batuk-Batuk
Batuk-batuk adalah salah satu gejala alergi akibat dipicu oleh alergen melalui jalan pernafasan, misalnya debu, serbuk sari, jamur dan sebagainya. Batuk juga kerap hadir pada anak penderita asma. Biasanya jenis batuk ini berbeda dengan batuk flu, dimana batuk alergi biasanya berupa batuk kering (tidak berdahak) dan memiliki pola teratur, misalnya waktu batuk pada jam-jam tertentu saja.
Gunakan tips berikut untuk meredakan batuk-batuk alergi yang berkepanjangan:
- Cegah iritasi tenggorokan dengan banyak memberikan air minum hangat.
- Enyahkan pemicu alergi pernafasan adalah hal yang sangat penting untuk bunda lakukan.
- Kunjungi dokter untuk mengatasi kendala batuk alergi. Dokter akan memberikan obat asma baik berupa obat resep ataupun terapi inhalasi khusus.
5. Kesulitan Bernapas/Sesak
Jika sebelumnya bunda sudah memiliki inhaler asma, maka segera gunakan sesuai dosis dan anjuran dokter. Jika anak mengalami kesulitan bernafas akibat alergi asma, maka bunda disarankan untuk segera berkonsultasi kepada dokter.