Facebook Pixel Code Aktivitas yang Perlu Diwaspadai Penderita Asma

Penderita Asma

Penderita Asma

Berbicara soal alergi, hal terbaik yang bisa dilakukan adalah mencegah daripada mengobati. Gejala asma dapat timbul apabila buah hati terpajan alergen yang memicu reaksi alerginya. Cara paling efektif menghindari kambuhnya serangan asma pada anak adalah menghindari pemicunya. Pemicu asma tentunya berbeda pada setiap anak. Berikut beberapa aktivitas yang perlu diperhatikan buah hati dengan asma.

1. BERMAIN DI TEMPAT TERTENTU

Bermain tentunya adalah aktivitas favorit anak-anak. Hanya saja untuk anak penderita asma, ada beberapa pantangan asma yang berkaitan dengan tempat bermainnya. 

Jika anak-anak yang bebas asma boleh bermain tanpa harus mengecek kondisi sekitar, tidak demikian bagi anak dengan asma. Ajarkan buah hati untuk tidak bermain di daerah yang berpotensi banyak terdapat alergen seperti:

  • Area outdoor yang dikelilingi pepohonan atau tanaman dengan serbuk sari.
  • Area outdoor yang basah atau lembap dan berpotensi jamur.
  • Area outdoor yang terekspos pada polusi udara, seperti debu, asap kendaraan atau asap rokok.
  • Bermain di ruangan yang pengap dan berdebu.
  • Bermain di atas perabot lunak seperti sofa kain yang menyimpan debu.
  • Bermain dengan produk-produk yang memiliki bau tertentu, misalnya parfum, cat, dan produk pembersih.

Ajarkan anak untuk mengenali jenis alergen tersebut sebelum asyik bermain bersama teman-temannya. Pilih tempat bermain yang lebih rendah polutan. 

2. BERMAIN DENGAN HEWAN PELIHARAAN

Hewan peliharaan ataupun hewan yang dijumpai di luar rumah memiliki potensi pemicu alergi asma pada anak. Terutama jika anak memiliki alergi, partikel kulit pada hewan peliharaan yang berukuran sangat kecil wajib dihindari. Partikel yang terdapat pada bagian bulu, urin, dan liur hewan ini juga mengandung protein yang bisa memicu alergi sehingga menyebabkan serangan asma. 

Ajarkan buah hati untuk menjaga jarak dengan hewan yang ditemui di luar rumah. Batasi juga sesi bermain dengan hewan peliharaan di rumah, terutama jika kondisi kesehatannya sedang kurang fit. 

3. ISTIRAHAT

Anak dengan alergi asma disarankan untuk hanya tidur di tempat tidurnya sendiri yang sudah dipersiapkan sebersih mungkin. Ini dengan catatan bahwa Bunda sudah rutin membersihkan tempat tidurnya secara berkala agar bersih dari debu. Perhatikan juga keadaan kamarnya, jangan sampai ada buku menumpuk yang berpotensi menyimpan debu ataupun sirkulasi yang kurang baik sehingga ruangan terasa pengap ataupun lembab.

4. PANTANGAN MAKANAN

Beberapa makanan yang sering menjadi alergen seperti susu, telur, kacang-kacangan, gandum, ikan, dan kerang-kerangan berpotensi memicu reaksi asma. Ini tentunya bisa Bunda pelajari dari kondisi dan pengalaman sehingga bisa diantisipasi. Buatlah jurnal atau catatan makanan supaya anak juga turut tahu apa saja pantangan makanan yang wajib dihindarinya. 

5. OLAHRAGA

Olahraga memang merupakan salah satu pemicu serangan asma yang paling sering terjadi. Namun, olahraga tidak sepenuhnya harus dihindari karena memberikan manfaat yang sangat baik terhadap anak dengan asma. 

Kuncinya adalah mengenali jenis olahraga yang bisa dilakukan, misalnya berenang, bermain bola voli, atau berjalan kaki. Biasanya olahraga hanya akan memicu serangan asma jika dilakukan dengan gegabah dan menyebabkan napas memburu. Pastikan anak sudah menjalani pemanasan atau menggunakan obat asma sebelum memulai sesi olahraga. Ajarkan anak untuk memenuhi kebutuhan cairan selama berolahraga dan lakukan pendinginan setelah olahraga selesai.

Artikel Terpopuler