Alergi pada anak sering menjadi momok bagi banyak orang tua. Ini karena sifatnya yang hampir tidak mungkin disembuhkan secara tuntas dan banyaknya variasi pemicu atau alergen yang menyebabkannya. Serangan dan reaksi alergi anak juga sangat bervariasi. Wajar jika Bunda sering dipusingkan dengan alergi anak.
Saatnya Bunda mencoba memerangi alergi anak dengan memahami arti, penyebab, dan penanganan alergi yang tepat!
Apa itu Alergi?
Alergi adalah salah satu reaksi abnormal sistem imunitas tubuh akibat pemicu/alergen tertentu. Jika terekspos pada pemicu atau alergen tertentu, sistem imun tubuh seseorang menafsirkannya sebagai tanda bahaya. Otomatis reaksi abnormal ini pun muncul, misalnya hidung meler, mata merah, atau bersin-bersin.
Alergen pada tiap orang juga berbeda-beda, Bun. Apa yang ditafsir sebagai normal, bisa saja menjadi alergen bagi individu lain. Jenis alergi juga bervariasi dari reaksinya, dari ringan, berat, dan mengancam jiwa.
Apa Penyebab Alergi?
Penyebab alergi anak berbeda-beda, namun ada beberapa alergen umum berdasarkan cara penyebarannya.
Alergen Hirupan
Beberapa jenis alergen yang termasuk ke dalam hirupan antara lain:
-
Tungau Debu
Tungau atau serangga berukuran kecil kerap beterbangan di sekeliling kita. Alergen ini hidup di sel kulit mati manusia dan kerap ditemui di setiap rumah tempat tinggal, termasuk di tempat tidur, sofa, tirai jendela dan komponen lainnya yang memicu alergi anak.
-
Jamur
Untuk iklim tropis seperti Indonesia, jamur bisa ditemukan di sekitar lingkungan, terutama area yang kurang diperhatikan tingkat higienitasnya. Daerah seperti gundukan parit, ventilasi buruk, atau gudang dsbnya menjadi tempat tumbuhnya jamur yang menyebabkan alergi anak.
-
Hewan Peliharaan
Alergi anak juga bisa dipicu oleh hewan kesayangan, misalnya dari sel kulit mati, air seni, hingga liur. Sisa-sisa dari hewan peliharaan ini bisa dibawa via udara dan muncul di dalam rumah sehingga menyebabkan alergi anak.
-
Serangga
Binatang kecil seperti kecoa sering menjadi penyebab pemicu alergi pada saluran pernapasan seperti asma, hingga gatal-gatal pada kulit.
Alergen Makanan
Beberapa alergi anak disebabkan konsumsi makanan antara lain:
-
Susu Sapi
Antara 2-3% balita di bawah usia 3 tahun mengalami alergi protein dalam kandungan susu sapi ataupun susu formula dengan bahan dari sapi. Namun, alergi anak ini umumnya bisa hilang seiring pertumbuhan usianya.
-
Telur
Alergi anak terhadap telur juga umumnya akan hilang seiring pertumbuhan usianya.
-
Makanan Laut
Alergi pada makanan laut juga ditemukan pada orang dewasa, seperti gatal-gatal setelah mengkonsumsi udang atau kepiting.
-
Kacang-kacangan, Soya, dan Gandum
Sebagai bahan makanan yang umum, alergi anak terhadap jenis makanan ini harus dipantau supaya tidak sampai membahayakan kesehatan buah hati.
Alergen Kimia
Beberapa alergi anak yang disebabkan oleh paparan benda kimia antara lain:
-
Obat-obatan
Antibiotik adalah salah satu jenis pengobatan yang bisa memicu alergi anak. Karena itu, Bunda harus memperhatikan alergen ini setiap kali berobat ke dokter atau menebus resep. Beritahukan kepada dokter mengenai reaksi alergi buah hati terhadap obat atau antibiotik tertentu.
-
Kimiawi
Produk rumah tangga seperti deterjen, pembersih ruangan, hingga sabun juga bisa menyebabkan alergi anak yang berbeda-beda, terutama pada sistem pernapasan dan kesehatan kulit.
Cara Diagnosis Alergi
Ada 3 cara untuk mendiagnosis alergi anak secara klinis, antara lain :
-
Tes Tempel (Patch Test)
Tes tempel (patch test) merupakan salah satu tes untuk mendiagnosis alergi yang cukup aman dan tidak bersifat invasif. Dalam tes tempel, satu jenis alergen akan diletakkan pada tempat tertentu, lalu ditempelkan pada kulit selama dua hari sambil memantau reaksi kulit. Tes tempel digunakan untuk mengevaluasi dermatitis kontak.
-
Tes Tusuk Kulit
Tes tusuk kulit ini biasanya digunakan untuk memeriksa jenis alergi pada makanan dan obat-obatan tertentu, alergen di udara, serta racun dari serangga. Tes ini termasuk aman dan dapat digunakan pada semua orang, termasuk memeriksa alergi anak.
Kulit pasien akan ditetesi cairan alergen yang umum lalu ditusuk secara halus dan pelan-pelan dengan jarum untuk melihat reaksinya. Jika pasien mengalami alergi terhadap substansi tersebut, benjolan merah dan gatal akan muncul di kulit dalam 15 menit.
-
Tes Darah
Jenis tes darah yang digunakan adalah radioallergosorbent test (RAST). Tes darah mungkin dianjurkan bersamaan dengan atau untuk menggantikan tes tusuk kulit. Selain memeriksakan diri ke dokter, Bunda juga dapat mengevaluasi pemicu alergi yang dialami buah hati dengan memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi dan reaksi alergi yang ditimbulkannya.
Gejala Alergi pada Anak
Beberapa gejala alergi pada saluran pernapasan yang perlu Bunda perhatikan antara lain bersin, hidung atau tenggorokan gatal/tercekat, hidung tersumbat, batuk, suara serak, dan sesak napas. Sementara itu, gejala alergi pada kulit umumnya berupa gatal-gatal pada kulit, kulit memerah, atau bengkak.
Gejala alergi juga bisa diperhatikan dari reaksi pada saluran pencernaan, antara lain sakit perut, dan muntah/diare. Selain itu, tubuh juga mungkin akan bereaksi terhadap alergi dengan gejala seperti menurunnya tekanan darah turun, atau mata bengkak dan berair.
Anak dengan alergi berat (misalnya alergi makanan atau obat-obatan) bisa memiliki risiko reaksi alergi serius, misalnya kesulitan bernapas atau bengkak parah. Karena itu, Bunda disarankan berkonsultasi dengan dokter. Selain itu, pastikan Bunda menghindarkan buah hati dari paparan alergennya.
Penanganan Pertama Alergi pada Anak
Setelah mengetahui pertanda dan gejala alergi anak, selanjutnya Bunda perlu mengetahui penanganan pertama alergi pada anak.
Alergi Tingkat Ringan
Untuk gejala alergi anak yang ringan, berikut beberapa hal yang bisa Bunda lakukan:
-
Hubungi dokter untuk memberitahukan reaksi alergi tersebut, terutama jika kondisi alergi anak semakin parah.
-
Konsultasikan dengan dokter apakah Bunda boleh memberikan obat alergi ringan untuk meredakan reaksi alergi anak.
-
Gejala bengkak, merah dan gatal-gatal pada kulit dapat diatasi dengan kompres dingin atau salep topikal yang mengandung corticosteroids. Pastikan Bunda konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan pengobatan kepada buah hati.
-
Pastikan buah hati nyaman saat beristirahat, minum banyak air, dan berpakaian sesuai cuaca.
Alergi Tingkat Berat
Gejala alergi anak berat, seperti bengkak pada mulut, kesulitan berbicara, sesak napas, hingga pingsan, Bunda sebaiknya segera menghubungi petugas kesehatan darurat. Ini agar supaya buah hati bisa diberikan pengobatan dan penanganan yang tepat secepatnya. Jika alergi termasuk sering berulang, mintalah dokter untuk memberikan resep cadangan untuk disediakan di rumah jika sewaktu-waktu diperlukan.
Penanganan Lanjut & Pencegahan Alergi Anak
Mencegah dan menghindari tentu lebih baik daripada mengobati. Prinsip ini juga harus diterapkan untuk mengatasi alergi anak. Walaupun alergi anak sulit dituntaskan secara total, gejalanya bisa dikendalikan jika bunda teliti dalam mengenali penyebab alergi pada anak.
Berikut beberapa cara pencegahan yang bisa Bunda terapkan:
Alergen Hirupan
-
Jauhkan anak dari jangkauan pemicu alergi, termasuk hewan peliharaan.
-
Bersihkan rumah secara rutin, terutama daerah-daerah riskan seperti karpet, sofa, tempat tidur, tirai, dan sejenisnya.
-
Usahakan kondisi rumah tetap bersih dari tumpukan debu.
-
Bersihkan rumah saat buah hati tidak berada di rumah supaya terhindar dari terbangnya debu ruangan.
-
Periksa lagi kondisi rumah dan pastikan ventilasi dalam keadaan baik.
Alergen Makanan
Alergi anak yang dipicu makanan bisa dihindari dengan cara tidak mengonsumsi pemicu tersebut sama sekali. Ini bisa jadi cukup melelahkan karena menu makanan anak bisa saja terdiri atas beberapa bahan termasuk alergen tertentu.
Untuk pencegahannya, Bunda bisa coba langkah berikut:
-
Baca keterangan label pada kemasan makanan.
-
Kenali jenis-jenis alergen makanan umum dan batas usia konsumsi.
-
Bila Bunda ingin memberikan sampel makanan untuk menguji alergi anak, tes dengan memberikan porsi kecil selama beberapa hari. Ini untuk memastikan makanan mana yang harus dihindari dan mana yang aman.
-
Jika bunda curiga susu formula berpotensi menimbulkan alergi, konsultasikan dengan dokter untuk mencari substitusi yang lebih cocok dengan buah hati.
-
Pastikan Bunda memberikan ASI eksklusif minimal sampai usia buah hati 6 bulan.
Alergen Kimia
-
Jauhi pemicu alergi anak secara total, baik obat-obatan maupun produk rumah tangga.
-
Beritahukan kepada dokter setiap kali berobat mengenai alergi obat-obatan pada anak.
-
Beritahukan juga kepada anggota keluarga lainnya atau guru di sekolah mengenai alergi anak supaya tidak sampai diberikan obat-obatan tertentu tanpa sepengetahuan Bunda.
Memahami jenis alergi pada anak secara mendetail tentu dapat membantu Bunda dalam mengatasi sesuai jenis alergi dengan tepat. Pastikan buah hati Bunda selalu terpenuhi nutrisinya agar ia dapat tumbuh menjadi anak generasi maju yang sehat dan kuat.
Baca Juga: Apakah Alergi Dapat Mengancam Jiwa?